Anda di halaman 1dari 4

Nama :

Kelas :

1. Informasi perilaku yang bagaimanakah yang relevan bagi para pengguna informasi?
Bagaimana informasi ini digunakan?
Ada bermacam-macam output pengenaannya, seperti untuk manajer, karyawan dan pemimpin
serikat buruh.
 Jika manajer perlu dilakukan kajian ulang dan konfirmasi dalam pengambilan
keputusan serta menunjukkan skill sebuah product dan handle beberapa tim kecil
maupun besar dengan tujuan kemajuan perusahaan.
 Jika karyawan biasa, fokus pada product yang dipasarkan supaya lebih bagus lagi
sehingga konsumen puas pada sisi pengemasan maupun kualitas isi yang didapatkan.
Harus memiliki alasan mengapa product ini pantas dijual, jika laris di pasaran
perusahaan akan mempertahankan product tersebut untuk dilakukan inovasi.
 Jika pemimpin serikat buruh, informasi yang digunakan dengan memperdalam gaya
kepemimpinan dan cara memotivasi bawahan. Memiliki manfaat untuk kemajuan
perusahaan, karena bila pengetahuan antar manajer dengan anak buahnya selalu
mengalami kesulitan atau informasi yang diajarkan kurang lengkap maka akan buruk
bagi suatu perusahaan. Sehingga satu dengan yang lain selalu berhubungan antara
pemimpin dengan anak buahnya supaya perusahaan maju.

2. Bagaimana anda melihat perkembangan akuntansi keperilakuan selama lebih 5 tahun


atau 10 tahun belakangan ini?
Akuntansi Keperilakuan mulai berkembang sejak Profesor Schuyler Dean Hollet dan
Profesor Chris Argyris melakukan suatu penelitian di tahun 1951 tentang “Pengaruh
Anggaran pada Orang” (The Impact of Budget on People). Penelitian tersebut disponsori oleh
Controllership Foundation of America. Sejak penelitian tersebut, topik-topik penelitian yang
mengkaitkan akuntansi dan manusia berkembang pesat.
Mulai dari tahun 1960 sampai 1980-an, jumlah artikel mengenai akuntansi keperilakuan
semakin meningkat. Artikel pertama menggambarkan mengenai akuntansi
keperilakuan, sementara artikel selanjutnya membahas mengenai teori dan konsep ilmu
pengetahuan keperilakuan dalam kaitannya dengan akuntansi serta implikasinya bagi
prinsip-prinsip akuntansi dan praktisnya. Pertumbuhan studi akuntansi keperilakuan
mulai muncul dan berkembang, terutama diprakarsai oleh akademisi profesi akuntan.
Penggabungan aspek-aspek perilaku pada akuntansi menunjukkan adanya pertumbuhan
minat akan bidang riset ini. Berbagai variabel perilaku yang terus dipelajari oleh para akuntan
terkait dengan akuntansi.
Perkembangan penelitian Akuntansi keperilakuan sendiri mengalami kemajuan yang
sangat pesan dan banyak faktor seperti; ketersediaan jurnal yang mewadahi akuntansi
keperilakuan, berkembang pesat metodologi dan statistic untuk menguji data, memiliki
interaksi dengan bidang yang semula sangat indevenden menjadi terdevenden, mulai
diterimanya bidang akuntansi keperilakuan di masyarakat luas, semakin meningkat di
perguruan tinggi untuk pilihan program studi baru.

3. Binberg dan Shields (1989) mengklasifikasikan riset akuntansi keperilakuan dalam lima
aliran. Jelaskan kelima aliran tersebut!
a) Pengendalian Manajemen (Manajemen Control), mengangkat peran Akuntan dalam
menyusun anggaran dengan menggunakan anggaran sebagai alat pengendali seperti;
isu mengenai partisipasi, gaya kepemimpinan, perbedaan individu, pertimbangan
ketidakpastian dan umpan balik
b) Pemrosesan Informasi Akuntansi (Accounting Infromation Processing), mengenai
bagaimana pengguna (user) memproses informasi yaitu bagaimana pengguna melihat
peran pengungkapan akuntansi dan informasi akuntansi.
c) Desain Sistem Informasi (Information System Design), mengenai perilaku dalam
merancang sistem informasi suatu organisasi. Ciri khasnya adalah fokus pada
generalisir isi perancangan sistem itu sendiri, topik utamanya mengenai rancangan
laporan dan pemilihan kebijakan akuntansi
d) Riset Audit (Audit Research), baik internal maupun eksternal penelitian dengan
menggunakan auditor sebagai partisipasi akan mengurangi masalah validitas eksternal
yang sering menjadi masalah saat mahasiswa sebagai partisipan untuk memerankan
auditor seperti judgement auditor
e) Sosiologi organisasional (Organizational Sociology), fokusnya pada praktik akuntansi
di dalam organisasi. Penelitian ini memandang fungsi lain dari akuntansi dalam
organisasi sebagai peran akuntansi dengan fungsinya yaitu fungsi individual, fungsi
sosial politik dan fungsi organisasional.

4. Dapatkah suatu kelompok berfungsi secara efektif tanpa definisi atau hubungan
otoritas?
Tidak bisa, karena suatu definisi / hubungan otoritas berfungsi sebagai hak, kekuasaan,
dan wewenang untuk melakukan tindakan dan membuat peraturan untuk memerintah orang
lain. Sama halnya dengan organisasi perusahaan, suatu kelompok pun tidak akan berfungsi
secara efektif tanpa adanya otoritas. Seseorang yang memilki kekuasaan inilah yang akan
mengarahkan para anggota lain agar mereka bersama-sama untuk bertindak dan berperilaku
untuk mencapai visi dan misi kelompok yang telah disepakati bersama.

5. Apakah aspek-aspek fungsional dan disfungsional dari organisasi birokrasi?


Dalam ilustrator-faktor yang sama mampu meningkatkan efisiensi dalam suatu aspek
seringkali menjadi ancaman bagi aspek-aspek lainnya, barangkali memiliki konsekuensi-
konsekuensi fungsional dan disfungsional, weber menyadari kecenderungan kontradiktif
dalam struktur birokrasi.
a) Aspek Fungsional
 Teori birokrasi ini mempunyai kekuatannya yang tersendiri, walaupun teori ini
sering dikaitkan dengan pelbagai streotaip negatif, namun teori birokrasi ini juga
banyak memberikan sumbangan kepada teori dalam pengurusan sumber manusia.
 Hierarki dan definisi tanggungjawab adalah merupakan ciri penting birokrasi
dalam membantu pengurusan tempat kerja yang tersusun. Lakaran prinsipal
terhadap semua tugas haruslah jelas dan harus disusun dalam bentuk hierarki.
 Ada Aturan, Norma, dan Prosedur untuk Mengatur Organisasi.
b) Aspek Disfungsional
 Kecenderungan birokrat untuk menyelewengkan tujuan-tujuan organisasi.
 Usaha untuk memperbaiki penampilan birokrasi diajukan dalam bentuk teori
birokrasi sistem perwakilan. Asumsi yang dipergunakan adalah bahwa birokrat di
pengaruhi oleh pandangan nilai-nilai kelompok social dari mana ia berasal.
 Keengganan untuk mengakui adanya konflik di antara otoritas yang disusun
secara hirarkis dan sulit menghubungkan proses birokratisasi dengan modernisasi
yang berlangsung di negara-negara sedang berkembang.
 Salah satu kelemahan yang sering dikaitkan dengan birokrasi ialah “redtape”.
Istilah ini merujuk kepada satu peraturan birokrasi yang sangat berlebihan
sehingga menyebabkan kelewatan kepada sesuatu urusan ataupun proses

Anda mungkin juga menyukai