NIM : A1D019115
ASSIGNMENT II
3. a. Bahan stek berupa cabang yang sehat, tidak terlalu tua atau terlalu muda Stek Akar ,Stek
Batang , Stek Daun ,Stek daun dengan tangkai, Stek daun tanpa tangkai daun ,Stek potongan
daun . Alat dan Bahan: Pisau, Polibagberisi media, gunting tanaman.
b. Keberhasilan stek dipengaruhi oleh interaksi faktor genetik dan faktor lingkungan. Faktor
genetik meliputi kandungan cadangan makanan dalam jaringan stek, ketersediaan air, umur
tanaman (pohon induk) dan hormon endogen dalam jaringan stek. Faktor lingkungan juga
memengaruhi, antara lain media perakaran, kelembaban, suhu, interaksi cahaya, dan teknik
penyetekan.
1. Bibit batang bawah harus memiliki setidaknya satu daun sejati dan keturunan
bibit harus memiliki satu atau dua daun sejati
2. Dengan satu potong, menghilangkan satu kotiledon dengan titik tumbuh
melekat. Hal ini penting untuk membuang titik tumbuh dan kotiledon
bersama, sehingga bibit batang bawah tumbuh tunas baru setelah sambung.
Ini adalah salah satu keuntungan menggunakan sistem sambung.
3. Potong keturunan dan dipotong sesuai dengan dua permukaan, batang bawah
dan keturunan. Tahan di tempat dengan klip mencangkok. Tempat
pembibitan yang dicangkokkan dalam ruangan dengan kelembaban yang
tinggi sekitar 77 ° F dan membuang bagian yang tidak terpakai.
b. Teknik topworking pada tanaman buah durian pada dasarnya adalah sama seperti
teknik penyambungan pada bibit durian muda yaitu memadukan batang bawah
dengan batang atas namun pada topworking batang bawah yang digunakan adalah
pohon yang besar dan akar yang kuat.
Keuntungannya :
1. Dapat memperbaiki kualitas dan kuantitas hasil tanaman.
2. Melakukan peremajaan tanaman tanpa harus menebang pohon, sehingga
tidak memerlukan bibit baru dan dapat menghemat biaya.
3. Dapat dilakukan pada semua umur tanaman, tetapi akan lebih efektif
apabila dilakukan pada tanaman yang sudah tua.
4. Tanaman buah hasil top working akan berbunga dan berbuah lebih cepat.
5. Tanaman top working tidak hanya unggul dalam hal kualitas dan
kuantitas tetapi juga unggul dalam perakaran.
6. Ukuran, bentuk dan rasa buah yang dihasilkan relatif sama seperti
induknya.
7. Dapat meningkatkan nilai ekonomis tanaman buah.
5. a. Pendapat saya banyak sekali keuntungan dari perbanyakan vegetative seperti masa
muda tanaman relatif pendek, tanaman lebih cepat bereproduksi, dapat diterapkan
pada tanaman yang tidak menghasilkan biji, sifat-sifat yang lebih baik pada induknya
dapat diturunkan dan dapat tumbuh pada tanah yang memiliki lapisan tanah dangkal
karena memiliki sistem perakaran yang dangkal.
b. Pepaya adalah buah dari tanaman pepaya dari genus Carica. Pepaya adalah buah
yang aslinya dari Amerika Selatan. Pepaya banyak tumbuh di wilayah tropis,
termasuk di Indonesia.
Pepaya umumnya berkembang biak dengan biji, yang dihasilkan dari penyerbukan.
Pepaya termasuk tumbuhan dikotil, hal ini terlihat dari biji pepaya yang berbelah saat
membentuk tunas, batang pepaya yang bercabang dan akar pepaya yang berupa akar
tunggang. Pohon mangga yang berasal dari biji mempunyai akar tunggang yang kuat
dan menjalar ke segala arah sampai berpuluh-puluh meter panjangnya. Agar lembaga
di dalam pelok cepat tumbuh dan mengeluarkan akar yang kuat, lurus masuk ke dalam
tanah, sehingga menumbuhkan tunas yang sehat dan lurus ke atas, diperlukan
perhatian atau cara-cara sebagai berikut:
1. Sebelum dilakukan penanaman, pelok harus dikupas kulit luarnya terlebih
dahulu, kemudian dikeringkan di bawah terik matahari selama 2 – 3 hari.
Pengupasan kulit tersebut bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan
lembaga.
3. Semua biji (pelok) yang dipersiapkan sebagai benih harus dipilih dari buah
yang sungguh-sungguh sudah masak.
1. Kondisi tanaman dari biji biasanya relatif lebih kuat, sehat dan berumur
panjang.
4. Pada biji poli-embrional dapat menghasilkan tanaman yang sama dengan sifat
dari induknya