Anda di halaman 1dari 2

I.

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia saat ini adalah masalah
produksi bahan pangan yang cukup untuk mengimbangi pertumbuhan populasi penduduk
dunia yang cepat. Usaha peningkatan produksi pangan menjadi masalah yang mendesak
untuk ditangani. Oleh sebab itu berbagai cara ditempuh untuk mengatasi hal ini. Salah
satu solusi yang ditawarkan  adalah penggunaan pestisida yang dapat meminimalkan
kehilangan hasil akibat serangan OPT. Secara luas pestisida diartikan sebagai suatu zat
yang dapat bersifat racun menghambat pertumbuhan atau perkembangan, tingkah laku,
perkembangbiakan, kesehatan, mempengaruhi hormon, penghambat makan, membuat
mandul, sebagai pemikat, penolak, mengendalikan perkembangan atau pertumbuhan dari
hama atau penyakit dan gulma.
Dilema yang dihadapi dalam menangani masalah produksi pertanian, khususnya
pangan, adalah apabila kegiatan tetap dilaksanakan tanpa penggunaan pestisida maka
sulit diperoleh produksi pertanian yang memadai. Namun, di lain pihak dengan
penggunaan pestisida yang kurang bijaksana (khususnya yang bersifat sintetis) sering
merugikan lingkungan. Kemudahan memperoleh obat pertanian kimia, kurangnya
pengetahuan dan rendahnya kesadaran efek negatif pestisida kimia mengarahkan petani
untuk menggunakan pestisida kimia secara terus-menerus. Sedangkan penggunaan
pestisida kimi secara terus-menerus dengan dosis tidak tepat berbahaya bagi ekosistem
dan lingkungan. Selain itu residu kimia yang tertinggal di dalam produk pertanian
dapat berbahaya bagi kesehatan dalam jangka panjang. Salah satu solusinya adalah
pengelolaan hama terpadu menggunakan pestisida nabati yaitu pestisida yang bahan
aktifnya berasal dari tanaman atau tumbuhan dan bahan organik lainya. 
Secara umum pestisida nabati diartikan sebagai suatu pestisida yang bahan
dasarnya berasal dari tumbuhan. Pestisida nabati relatif mudah dibuat dengan
kemampuan dan pengetahuan yang terbatas. Oleh karena terbuat dari bahan alami nabati
maka jenis pestisida ini bersifat mudah terurai (biodegradable) di alam sehingga tidak
mencemari lingkungan dan relatif aman bagi manusia dan ternak peliharaan karena
residunya mudah hilang. Dengan demikian tanaman juga akan terbebas dari residu
pestisida dan aman untuk dikonsumsi. Pestisida nabati adalah bahan aktif tunggal atau
majemuk yang berasal dari tumbuhan yang dapat digunakan untuk mengendalikan
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT). Pestisida nabati ini dapat berfungsi sebagai
penolak, penarik, antifertilitas (pemandul), pembunuh dan bentuklainnya.

Anda mungkin juga menyukai