ٍ بِغَي ِْر خِ ََلف، فَ ُه َو َح َرام، ُط فِي ِه أَنْ يَ ِزي َده ٍ َوكُ ُّل قَ ْر
َ ض ش ََر
Setiap utang yang dipersyaratkan ada tambahan, maka itu adalah haram.
Hal ini tanpa diperselisihkan oleh para ulama.” (Al-Mughni, 6: 436)
َ َ س َر ٍة َوأ َ ْن ت
َص َّدقُوا َخيْر لَكُ ْم ِإ ْن كُ ْنت ُ ْم ت َ ْعلَ ُمون َ س َر ٍة فَنَ ِظ َرة ِإلَى َم ْي
ْ َُو ِإ ْن كَانَ ذُو ع
Artinya: “Dan jika (orang yang berhutang itu) dalam kesukaran, maka
berilah tangguh sampai dia berkelapangan. Dan menyedekahkan (sebagian atau
semua utang) itu, lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui”. (Q.S. Al-Baqarah :
280).