Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH QAWA’IDH FIQHIYYAH

ZAKAT FITRAH DI ARAB DAN ZAKAT FITRAH DI INDONESIA

OLEH
FEBY THERESYAH
642019010

DOSEN PENGAMPUH
MOH. DAPIET, S.HI., M.HI

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARI’AH


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, Rabb semeseta alam, sholawat dan salam semoga
tetap tercurahkan kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wa sallam,
keluarga, sahabat, dan para pengikutnya yang setia hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, berkat izin Allah yang Maha Besar, makalah yang berjudul
“Zakat Fitrah di Arab dan Zakat Fitrah di Indonesia” ini telah diselesaikan.
Didalam makalah ini saya menjelaskan pengertian zakat, pengertian zakat fitrah,
syarat zakat fitrah, membayar zakat fitrah sebelum waktu wajib, dan zakat fitrah
di Arab dan zakat fitrah di Indonesia.
Saya menyadari, dalam makalah ini masih banyak kesalahan dan
kekurangan yang disebabkan keterbatasan kemampuan dan pengalaman yang saya
miliki. Oleh karena itu, saya mengharapkan kritik dan saran demi perbaikan dan
kesempuranaan makalah ini.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya dan khususnya bagi
pembaca pada umumnya.

Pematang Buluran, 08 November 2020

Feby Theresyah

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 2
C. Tujuan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Zakat ............................................................................. 3
B. Pengertian Zakat Fitrah ................................................................... 3
C. Syarat Zakat Fitrah ........................................................................ 3
D. Waktu Wajib Zakat Fitrah ............................................................. 4
E. Kaidah Fiqh Yang Berkaitan dengan Zakat Fitrah di Arab dan Zakat
Fitrah di Indonesia ......................................................................... 4
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................. 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Islam adalah pandangan hidup yang seimbang dan terpadu didesain untuk
mengantarkan kebahagiaan manusia melalui peningkatan kebutuhan melalui
kebutuhan-kebutuhan moral dan materil manusia, dan akulturasi hubungan sosio
ekonomi dan persaudaraan antar masyarakat. Hal ini dapat tercermin dalam
praktek beribadah misalnya dalam ibadah zakat karena didalamnya mencakup dua
unsur tersebut yaitu sosial dan ekonomi masyarakat muslim pada umumnya.
Kewajiban zakat yang telah diremehkan oleh kebanyakan kaum muslimin,
mereka tidak mengeluarkanya sebagaimana cara yang disyariatkan, meski perkara
ini adalah besar, dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam di mana
bangunan Islam tidak akan tegak tanpanya.“Islam dibangun di atas lima landasan:
Syahadat bahwa tiada Tuhan selain Allah, dan Muhamad utusan Alah, menegakan
sholat, menunaikan zakat, puasa ramadhon dan haji”. Ini menunjukkan bahwa
zakat merupakan bagian penting dalam kehidupan umat Islam. Bahkan pada masa
Khalifah Abu Bakar As-Siddiq orang-orang yang enggan berzakat diperangi
sampai mereka mau berzakat. Itu karena kewajiban berzakat sama dengan
kewajiban mendirikan sholat.
Namun sayang, zakat yang seharusnya menjadi potensi ekonomi umat
yang sangat baik, pada umumnya belum digarap secara baik. Akibatnya
kemiskinan di kalangan umat Islam jumlahnya masih cukup banyak. Padahal kita
pun tahu bahwa kemiskinan dan kemelaratan merupakan bibit potensial untuk
kemurtadan dan kekufuran.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian zakat?
2. Apa pengertian zakat fitrah?
3. Apa saja syarat-syarat zakat fitrah?
4. Kapan waktu wajib zakat fitrah?
5. Bagaimana hubungan antara kaidah fiqh dengan zakat fitrah di Arab
dan zakat fitrah di Indonesia?

C. Tujuan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah agar para pembaca dapat
mengetahui apa pengertian zakat, apa pengertian zakat fitrah, apa saja syarat-
syarat zakat fitrah, kapan waktu wajib zakat fitrah, dan bagaimana hubungan
antara kaidah fiqh dengan zakat fitrah di Arab dan zakat fitrah di Indonesia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Zakat
Zakat secara etimologi merupakan bentuk masdar dari akar kata yang
bermakna an nama’ (tumbuh) , al barakah (barokah), at thaharah (bersih), as salah
(kebaikan) , safwatu asy ya’i ( jernihnya sesuatu), dan al madu (pujian) zakat juga
bermakna takziah ( mensucikan).
Sedangkan menurut terminology zakat adalah pemberian suatu yang wajib
diberikan dari sekumpulan harta tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu
kepada golongan tertentu yang berhak menerimanya. 1

B. Pengertian Zakat Fitrah


Zakat fitrah merupakan salah satu dari jenis zakat yang wajib dikeluarkan
setiap individu merdeka dan mampu serta sesuai dengan syarat yang telah
ditetapkan. Zakat sendiri telah menjadi salah satu bagian dari rukun Islam yang
ke-4. Oleh karena itu, diwajibkan kita sebagai umat muslim untuk selalu
membayar zakat terutama zakat fitrah. Zakat yang berguna untuk membersihkan
harta dan sebagai pelengkap ibadah puasa kita. Tanpa zakat fitrah, puasa kita tidak
terlengkapi. 2

C. Syarat Zakat Fitrah


1. Beragama Islam dan Merdeka,
2. Menemui dua waktu yaitu diantara bulan Ramadhan dan syawal
walaupun hanya sesaat,
3. Mempunyai harta yang lebih dari pada kebutuhannya sehari-hari
untuk dirinya dan orang-orang di bawah tanggungan pada hari raya
dan malamnya.3

1
Arfawie Nuktah, Zakat dan Infaq Profesi, (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2005) hal. 21-22
2
Maulidina Ramadhani. 2018. Pengertian Zakat Fitrah dan Syarat-Syaratnya (Online) Avaible :
https://zakat.or.id/pengertian-zakat-fitrah/ diakses pada tanggal 04 November 2020.
3
Ibid

3
D. Waktu Wajib Zakat Fitrah
Sebagaimana telah diketahui, waktu wajib zakat fitrah ialah sewaktu
terbenam matahari pada malam hari raya. Sungguhpun begitu, tidak ada halangan
bila dibayar sebelumnya, asal dalam bulan puasa. Dibawah ini akan diterangkan
beberapa waktu dan hukum membayar fitrah pada waktu itu.
1. Waktu yang di perbolehkan, yaitu dari awal ramadhan sampai hari
penghabisan ramadhan
2. Waktu wajib, yaitu mulai terbenam matahari penhabisan ramadhan
3. Waktu yang lebih baik (sunah), yaitu dibayar sesudah shalat subuh
sebelum pergi shalat hari raya
4. Waktu makruh, yaitu membayar fitrah sesudah shalat hari raya, tetapi
sebelum terbenam matahari pada hari raya
5. Waktu haram lebih telat lagi, yaitu dibayar sesudah terbenam matahari
pada hari raya. 4

E. Kaidah Fiqh Yang Berkaitan dengan Zakat Fitrah di Arab dan Zakat
Menjelang akhir bulan ramadhan, umat Muslim diwajibkan untuk
membayar zakat fitrah yang dapat berupa uang tunai maupun beras. Ternyata,
beras yang dijadikan sebagai zakat fitrah tersebut memiliki asal usul tersendiri.
zakat fitrah diwajibkan atas laki-laki dan wanita yang dibayarkan sebelum hari
Raya Idul Fitri. Kewajiban zakat disyariatkan bagi seluruh umat Muslim, baik
dewasa maupun anak-anak, bahkan janin yang masih berada di perut ibu dan telah
bernyawa juga diwajibkan untuk dikeluarkan zakatnya.
Bagi umat Muslim di Indonesia, sudah tak asing lagi dengan pilihan
membayar zakat, antara menggunakan uang tunai atau beras. Kondisi ini berbeda
dengan Arab yang membayarkan zakat fitrah menggunakan gandum atau kurma.
Kewajiban zakat fitrah sesuai dengan hadits Nabi Muhammad SAW berikut:

4
Desy Saputri. 2016. Zakat Fitrah (Online) Avaible:
http://desysaa.blogspot.com/2016/11/makalah-zakat-fitrah-fiqh.html diakses pada tanggal 04
November 2020.

4
Dari Ibnu Umar ra berkata bahwa Rasulullah SAW mewajibkan zakat
fithr sebesar 1 sha’ kurma atau 1 sha’ tepung (sya’ir), atas setiap hamba atau
tuan, laki atau perempuan, kecil atau besar yang beragama Islam dan
memerintahkan agar ditunaikan sebelum keluarnya orang-orang untuk
shalat." (HR Bukhari dan Muslim).
Sesuai hadits tersebut, besar harta yang harus dikeluarkan adalah sebanyak
satu sha' gandum atau kurma. Lantas, kenapa Indonesia tidak menggunakan
gandum atau kurma sebagai pembayaran zakat.
Para ulama mazhab Syafi'i memahami arti kurma dan gandum dalam
hadits sebagai makanan pokok penduduk di suatu kawasan. Oleh karenanya,
dalam kitab fiqih mazhab Syafi'i digunakan redaksi 'qutu baladih' yang artinya
makanan pokok penduduk daerah orang yang akan menunaikan zakat.
Dari penjelasan tersebut dapat dipahami bahwa mengeluarkan zakat fitrah
dalam mazhab Syafi'i dengan cara mengeluarkan makanan pokok yang biasa
dikonsumsi di suatu daerah. Di Indonesia, makanan pokok masyarakat Indonesia
adalah beras. Tak heran, zakat fitrah yang dikeluarkan dapat berupa beras. Lain
halnya dengan Arab, dimana masyarakat Arab menggunakan gandum sebagai
makanan pokok. Sehingga, zakat yang dikeluarkan dapat berupa gandum. 5
Penjelasan mengenai zakat fitrah baik di Indonesia maupun zakat di Arab
berkaitan dengan kaidah asasi al adatu muhakkamah, karena aldatu muhakkamah
adalah adat kebiasaan yang berlaku di tengah masyarakat itu bisa jadi patokan
dalam menetapkan hukum. Kaidah fiqh ini merupakan ketentuan yang menjadi
landasan diakuinya urf atau kebiasaan yang berlaku di tengah masyarakat dalam
penetapan hukum dalam fiqih Islam. Kaidah yang diakui dan dipakai oleh jumhur
ulama mutaakhkhirin, dari empat madzhab dan lainnya ini, tentu ada syarat dan
ketentuannya, tidak bisa diterapkan dan dijalankan secara serampangan.

5
Reza Gunadha. 2020. Ternyata Ini Asal Usul Zakat Fitrah di Indonesia Menggunakan Beras
(Online) Avaible : https://www.suara.com/news/2020/05/13/163049/ternyata-ini-asal-usul-zakat-
fitrah-di-indonesia-menggunakan-beras diakses pada tanggal 04 November 2020.

5
Al-urf adalah Apa yang dianggap baik dan benar oleh manusia secara
umum yang dilakukan secara berulang-ulang sehingga menjadi kebiasaan.
Berbicara tentang Islam Nusantara, atau Islam rasa Indonesia, atau Islam
khas Indonesia, kita perlu memperhatikan bahasan urf. Muslim di Indonesia
memang tak harus persis sama dengan muslim di Arab. Kalau di Arab gamisan, di
Indonesia tak apa sarungan. Kalau di Arab menyembelih onta, di Indonesia tak
apa menyembelih kerbau. Kalau di Arab membayar zakat mengguakan gandum
atau kurma di Indonesia menggunakan beras ataupun uang. Yang dimaksud
dengan kaidah ini bahwa di suatu keadaan, adat bisa dijadikan pijakan untuk
mencetuskan hukum ketika tidak ada dalil dari syari’.
Namun, tidak semua adat bisa dijadikan pijakan hukum. Nilai-nilai seperti
inilah yang dikenal dengan sebutan ‘adah adat atau kebiasaan, budaya, tradisi dan
sebagainya. Dan Islam dalam berbagai ajaran yang didalamnya menganggap adat
sebagai pendamping dan elemen yang bisa diadopsi secara selektif dan
proposional, sehingga bisa dijadikan sebagai salah satu alat penunjang hukum-
hukum syara’. Urf juga dapat dijadikan sumber hukum alternatif di Indonesia. 6
Sebagai contoh dalam hal pemberian zakat fitrah di mana hukum asal dari
zakat fitrah ialah memberikan satu sha’ gandum, karena urf di daerah Arab
makanan pokok masyarakatnya adalah gandum, maka diqiyas dari hal tersebut di
Indonesia makanan pokok urf masyarakatnya adalah beras, maka zakat fitrah
dapat diserahkan dengan beras karena qiyas dari urf. 7

6
Muhammad Abduh Negara. 2017, Islam Yang Khas di Indonesia, Banjarmasin (Online) Avaible
: http://halaqohonline1453.blogspot.com/2017/07/islam-yang-khas-di-indonesia.html diakses pada
tanggal 08 November 2020.
7
Kcaris. 2020. Urf (Online) Avaible : https://brainly.co.id/tugas/26286407 diakses pada tanggal 08
November 2020.

6
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Zakat fitrah merupakan salah satu dari jenis zakat yang wajib dikeluarkan
setiap individu merdeka dan mampu serta sesuai dengan syarat yang telah
ditetapkan. Syarat Zakat Fitrah ialah beragama Islam dan merdeka, menemui dua
waktu yaitu diantara bulan Ramadhan dan Syawal walaupun hanya sesaat,
mempunyai harta yang lebih dari pada kebutuhannya sehari-hari untuk dirinya dan
orang-orang di bawah tanggungan pada hari raya dan malamnya.
Sebagaimana telah diketahui, waktu wajib zakat fitrah ialah sewaktu
terbenam matahari pada malam hari raya. Sungguhpun begitu, tidak ada halangan
bila dibayar sebelumnya, asal dalam bulan puasa. Kewajiban zakat disyariatkan
bagi seluruh umat Muslim, baik dewasa maupun anak-anak, bahkan janin yang
masih berada di perut ibu dan telah bernyawa juga diwajibkan untuk dikeluarkan
zakatnya.
Di Indonesia, makanan pokok masyarakat Indonesia adalah beras. Tak
heran, zakat fitrah yang dikeluarkan dapat berupa beras. Lain halnya dengan Arab,
dimana masyarakat Arab menggunakan gandum sebagai makanan pokok.
Sehingga, zakat yang dikeluarkan dapat berupa gandum.
Penjelasan mengenai zakat fitrah baik di Indonesia maupun zakat di Arab
berkaitan dengan kaidah asasi al adatu muhakkamah, karena aldatu muhakkamah
adalah adat kebiasaan yang berlaku di tengah masyarakat itu bisa jadi patokan
dalam menetapkan hukum. kaidah fiqih ini merupakan ketentuan yang menjadi
landasan diakuinya 'urf atau kebiasaan yang berlaku di tengah masyarakat dalam
penetapan hukum dalam fiqih Islam. Sebagai contoh dalam hal pemberian zakat
fitrah di mana hukum asal dari zakat fitrah ialah memberikan satu sak gandum.
karena urf di daerah Arab makanan pokok masyarakatnya adalah gandum, maka
diqiyas dari hal tersebut di Indonesia makanan pokok urf masyarakatnya adalah
beras, maka zakat fitrah dapat diserahkan dengan beras karena qiyas dari urf.

7
DAFTAR PUSTAKA

Abduh, Muhammad. 2017, Islam Yang Khas di Indonesia. Banjarmasin : Halaqoh


Online.

Desy Saputri. 2016. Zakat Fitrah “Makalah Zakat Fitrah”. Uin Walisongo
Semarang.
Gunadha, Reza. 2020. Ternyata Ini Asal Usul Zakat Fitrah di Indonesia
Menggunakan Beras, Jakarta Selatan : Suara. Com.

Kurde, Arfawie Nuktah, 2005, Zakat dan Infaq Profesi, Yogyakarta : Pustaka
Belajar.
Ramadhani, Maulidina. 2018. Pengertian Zakat Fitrah dan Syarat-syaratnya,
Jawa Barat : Dompet Dhuafa.

Anda mungkin juga menyukai