Anda di halaman 1dari 3

PRINSIP PENANGANAN

LUKA DAN LUKA BAKAR


By dr Haryo Bagus W

Tabel 1

PRINSIP PERAWATAN LUKA


Tujuan dari peraawatan luka adalah untuk menghentikan perdarahan, mencegah infeksi, menilai kerusakan yang terjadi
pada struktur yang terkena dan untuk menyembuhkan luka.
Tekanan langsung pada luka akan menghentikan perdarahan (lihat gambar di bawah).
STOP PERDARAHAN

Perdarahan pada anggota badan dapat diatasi dalam waktu yang singkat (< 10 menit) dengan menggunakan
manset sfigmomanometer yang dipasang pada bagian proksimal pembuluh arteri.

Penggunaan torniket yang terlalu lama bisa merusak ekstremitas.

Tabel 2

MENCEGAH INFEKSI
TINDAKAN UTAMA DESKRIPSI
 Sebagian besar luka terkontaminasi saat pertama datang.
1. Membersihkan luka merupakan faktor yang paling
 Luka tersebut dapat mengandung darah beku, kotoran,
penting dalam pencegahan infeksi luka.
jaringan mati atau rusak dan mungkin benda asing.

2. Bersihkan kulit sekitar luka secara menyeluruh dengan  Air dan larutan antiseptik harus dituangkan ke dalam
sabun dan air atau larutan antiseptik. luka.

3. Setelah memberikan anestesi lokal, periksa hati-hati


 Pastikan kerusakan apa yang terjadi.
apakah ada benda asing dan bersihkan jaringan yang
 Luka besar memerlukan anestesi umum.
mati.
 Luka yang lebih dari 12 jam (luka ini biasanya telah
4. Antibiotik biasanya tidak diperlukan jika luka dibersihkan
terinfeksi).
dengan hati-hati. Namun demikian, beberapa luka tetap
 Luka tembus ke dalam jaringan (vulnus pungtum), harus
harus diobati dengan antibiotik, yaitu:
disayat/dilebarkan untuk membunuh bakteri anaerob.
LUAS LUKA BAKAR
Dewasa Hukum 9  Rule Of Nine
DAERAH YANG TERKENA LUAS
MAKSIMAL
Daerah kepala dan leher 9%
Lengan Kanan 9%
Lengan Kiri 9%
Batang Badan Depan 18 %
Batang Badan Belakang 18 %
Tungkai Kanan 18 %
Tungkai kiri 18 %
Daerah Segitiga kemaluan 1%
JUMLAH MENUTUP
100 % LUKA DAN PROFILASIS TETANUS
TINDAKAN UTAMA DESKRIPSI
1. Jika luka terjadi kurang dari sehari dan telah
 Luka dapat benar-benar ditutup/dijahit (penutupan luka primer).
dibersihkan dengan seksama,

 Luka sangat kotor atau terdapat benda asing, atau luka akibat
2. Luka tidak boleh ditutup bila: telah lebih dari 24 jam
gigitan binatang.

3. Luka bernanah tidak boleh dijahit  Tutup ringan luka tersebut dengan menggunakan kasa lembap.

4. Luka yang tidak ditutup dengan penutupan primer,  Jika luka bersih dalam waktu 48 jam berikutnya, luka dapat
harus tetap ditutup ringan dengan kasa lembap. benar-benar ditutup (penutupan luka primer yang tertunda).

5. Jika luka terinfeksi 12  Tutup ringan luka dan biarkan sembuh dengan sendirinya.

 Jika belum divaksinasi tetanus, beri ATS dan TT. Pemberian ATS
efektif bila diberikan sebelum 24 jam luka
6. Profilaksis tetanus
 Jika telah mendapatkan vaksinasi tetanus, beri ulangan TT jika
sudah waktunya.

1
Infeksi luka

o Tanda klinis: nyeri, bengkak, berwarna kemerahan, terasa panas dan mengeluarkan nanah.

o Tatalaksana

 Buka luka jika dicurigai terdapat nanah

 Bersihkan luka dengan cairan desinfektan

 Tutup ringan luka dengan kasa lembap. Ganti balutan setiap hari, lebih sering bila perlu

 Berikan antibiotik sampai selulitis sekitar luka sembuh (biasanya dalam waktu 5 hari).

 Berikan kloksasilin oral (25–50 mg/kgBB/dosis 4 kali sehari) karena sebagian besar luka biasanya
mengandung Staphylococus.

 Berikan ampisilin oral (25–50 mg/kgBB/dosis 4 kali sehari), gentamisin (7.5 mg/kgBB IV/IM sekali sehari) dan
metronidazol (7.5 mg/kgBB/dosis 3 kali sehari) jika dicurigai terjadi pertumbuhan bakteri saluran cerna.=
2

source http://www.ichrc.org/932-prinsip-perawatan-luka

Anda mungkin juga menyukai