Anda di halaman 1dari 12

KONSEP DASAR IPA 1 YANG KE-4

SUHU PEMUAIAN DAN TEKANAN

PENYUSUN :
ADAM SUSILO NUGROHO
D0321010

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN SURAKARTA
1.SUHU
A.Mengenal Konsep Suhu

Begini.36,5∘C yang dimaksud adalah suhu tubuh kamu. Apa yang dimaksud dengan
suhu? Suhu adalah ukuran panas atau dinginnya suatu benda. Artinya, semakin
tinggi suhu suatu benda, maka semakin panas benda tersebut. Kok bisa begini? Well,
sebetulnya, suhu itu berhubungan dengan energi kinetik.Suhu yang tinggi, artinya,
molekul yang menyusun benda tersebut mempunyai rata-rata energi kinetik yang
tinggi.Energi kinetik? Bukannya itu energi yang dimiliki benda ketika bergerak ya? Tapi
kan benda padat bisa juga panas, trus waktu benda itu panas, bendanya juga gak
bergerak ke mana-mana. Trus energi kinetiknya dari mana? Kan kalau bendanya padat,
dia dalam keadaan diam.Nah, ini yang kamu harus berhati-hati, walaupun bendanya
diam, tapi sebenernya molekul penyusun benda itu begerak, bisa translasi, rotasi,
bahkan bisa vibrasi.Jadi, meskipun benda padat kelihatannya sedang diam, jika kamu
lihat ke dalam partikel penyusunnya, kamu akan bisa melihat partikel-partikel tersebut
sedang gerak-gerak gitu.Nah, yang kamu rasakan sebagai panas atau dingin, itu
sebenarnya hanyalah sensor di kulit yang sedang menerima energi dari partikel-partikel
benda yang sedang disentuh (merasa panas), atau memberikan energi ke partikel-
partikel benda yang sedang disentuh (merasa dingin).Coba deh, kalau kamu gesek-
gesekkan permukaan tangan, jadi panas kan? Itu karena ketika gesekan terjadi, partikel
pada permukaan kulit saling bertabrakan. Partikel kulit kamu bergetar lebih cepat dan
ini dirasakan sebagai panas.

Energi kinetik tinggi ->  suhu tinggi -> dideteksi kulit -> rasa panas

Jadi rasa panas itu sebenarnya adalah sensor kulit kamu lagi ngomong ke otak kalian,
"woy, yang di sebelah sini rata-rata energi partikelnya lebih tinggi dari rata-rata energi
kinetik kita lho”.Dan di situlah masalahnya. Rasa panas dan dingin adalah relatif
terhadap kulit tersebut. Jadi, ketika suhu kulit rendah, maka suhu benda harus lebih
rendah lagi baru terasa dingin, dan ketika suhu kulit tinggi, suhu benda harus lebih
tinggi lagi baru terasa panas.Kamu mungkin pernah melakukan eksperimen ini waktu
kecil, tangan kiri diletakkan di air dingin, tangan kanan diletakkan di air hangat.
Keduanya didiamkan agak lama untuk membuat suhu tangan kiri rendah, dan suhu
tangan kanan tinggi.Lalu ketika kedua tangan tersebut diletakkan di air dengan suhu
ruangan, yang kiri merasa panas (karena suhunya lebih tinggi dari tangan kiri) dan yang
kanan merasa dingin (karena suhunya lebih rendah dari tangan kanan)Berarti panas
atau dingin itu subjektif, tergantung apa yang mengukur. Tapi kan kita ilmuwan ya? Jadi
harus objektif, jadi kita tidak menggunakan rasa panas atau dingin lagi, tapi kita
mengukur suhu.

B. Alat Pengatur Suhu: Termometer

Nah, gimana cara kita mengukur suhu? Ada sebuah alat yang
bernama termometer. Pada umumnya, termometer berbentuk seperti pipa kecil
panjang. Di dalam termometer terdapat cairan pengisi (biasanya alkohol atau air raksa)
dan skala-skala. Cara melihat berapa suhunya dengan mengecek di mana permukaan
air raksa terhadap skalanya.Seperti ini contohnya:

Merah = benda panas | Biru = benda dingin

Saat termometer dimasukkan ke dalam air yang suhunya lebih tinggi dari suhu
termometer, partikel-partikel air raksa dalam termometer akan menerima energi dari air
tersebut. Partikel-partikel air raksa lalu akan bergetar dengan lebih cepat, dan
akibatnya, mereka akan saling bertabrakan satu sama lain dengan lebih kuat.Ini
mengakibatkan efek pemuaian air raksa, nah, air raksa ini karena ditaruh di pipa kecil
yang panjang, ketika dia memuai, permukaan air raksanya akan bergerak naik.Semakin
panas airnya, semakin besar pemuaian air raksa di dalam termometer.Tapi anehnya,
ketika air mendidih, permukaan air raksa dalam termometer akan diam. Lho, kok
begitu? Kan kalau airnya sedang dididihkan, berarti energi air sedang meningkat? Nah,
energi airnya memang sedang meningkat, tapi pada saat airnya mendidih, energi
tersebut sedang digunakan untuk mengubah fasa air dari cair ke gas. Jadinya, ketika air
sedang mendidih, suhunya tidak naik meskipun energinya naik.Nah, kalau kamu coba
iseng dengan mendinginkan air itu, hal yang sebaliknya akan terjadi, partikel air raksa
akan kehilangan energi, dan akan bergetar dengan lebih lambat. Lalu, apa yang terjadi?
Mereka bertabrakan dengan satu sama lain dengan lebih lemah.Ini mengakibatkan efek
penyusutan volume air raksa. Lalu, permukaan air raksa akan turun. Pada saat air
berubah menjadi es, permukaan air raksa akan diam, sama seperti ketika air sedang
mendidih, tapi di posisi yang berbeda pada termometer.JIka eksperimen ini diulangi
pada kondisi yang sama persis, posisi permukaan air raksa pada termometer akan
selalu sama ketika air membeku dan ketika air mendidih.

 Hah? Maksudnya gimana tuh?


Artinya, saat perubahan wujud air, suhunya akan selalu tetap segitu-gitu aja. Nggak
kayak suhu tubuh kamu yang bisa berubah-ubah. Kapanpun kamu mengecek suhu saat
air berubah menjadi es, atau air jadi uap, suhunya akan selalu segitu.Suhu yang tetap
ini kemudian dijadiin patokan, deh, sama para ilmuwan.Titik pada saat air berubah
menjadi es, dijadikan titik tetap bawah.Titik pada saat air berubah menjadi uap,
dijadikan titik tetap atas.

3.Perbandingan Termometer Celcius,Fahrenheit,Dan Reamur


1. Termometer Celsius
Dibuat oleh Anders Celcius (1701 – 1744). Ia membuat termometer dengan titik
beku air pada skala 0 dan titik didih air pada skala 100. Termometer buatannya
dikenal sebagai termometer Celcius dengan satuan suhu dalam derajat Celcius
(oC). Jadi, termometer celcius mempunyai titik bawah 0oC dan titik atasnya 100oC.
2. Termometer Reamur
Dibuat oleh Antoine Ferchault de Reamur (1683 – 1757). Termometer
rancangannya disebut sebagai termometer Reamur dengan titik acuan bawah 0 oR
dan titik acuan atas 80oR.
3. Termometer Fahrenheit
Dibuat oleh Gabriel Daniel Fahrenheit (1686 – 1736). Ia menetapkan titik beku air
pada skala 32o sebagai titik acuan bawah dan titik didih air pada skala 212 oC
sebagai titik acuan atas. Termometer hasil rancangannya disebut termometer
Fahrenheit dengan satuan suhu derajat Fahrenheit ( oF).

D.Mengubah nilai suhu dari Celcius ke Fahrenheit atau sebaliknya

Dari tabel diketahui bahwa 0oC = 32oF dan 100oC = 212oF, serta 100 skala Celcius =
180 skala Fahrenheit, sehingga dapat dinyatakan persamaan sebagai berikut.

toC – 
100
0
=
toF – 
180
32
toC 5
toF –  =
9
32
Dengan demikian diperoleh rumus hubungan antara skala Celcius dan skala Fahrenheit
sebagai berikut.

5 ………. Pers.
toC = × (toF – 32)
9 (3)
9
toF = × toC + 32 …. Pers. (4)
5

E.Mengubah nilai suhu dari Reamur ke Fahrenheit atau sebaliknya

Konversi Suhu Reaumur (R) ke Suhu Fahrenheit (F)


Termometer Reaumur terdiri dari 80 skala sedangkan termometer Fahrenheit memiliki
180 skala. Konversi suhu Reaumur ke suhu Fahrenheit didasarkan pada perbandingan
skala suhu Fahrenheit terhadap suhu Reaumur yaitu 180/80 = 9/4. Skala suhu Celsius
dimulai dari 0 sedangkan skala suhu Fahrenheit dimulai dari 32 sehingga suhu
Fahrenheit yang dibandingkan harus dikurangi dengan angka 32. Dalam persamaan
matematika perbandingan ini ditulis sebagai berikut.

Berdasarkan persamaan tersebut maka untuk menghitung suhu Fahrenheit


berdasarkan suhu Reaumur digunakan rumus berikut.

F.Mengubah nilai suhu dari Celcius ke Reamur atau sebaliknya

R = (4/5) C

Diketahui :

R adalah Suhu dlm Skala Reamur

C adalah Suhu dlm Skala Celcius

2.Pemuaian

A.Pemuaian benda padat(muai panjang,muai luas)

Partikel-partikel zat padat selalu bergerak (bergetar). Apabila zat padat menerima
energi panas, gerakan partikel semakin cepat sehingga memerlukan ruangan antara
partikel yang lebih besar. Jarak antara partikel pun juga semakin membesar, pada
akhirnya membuat zat padat tersebut memuai, bertambah panjang, bertambah luas dan
akhirnya bertambah volumenya. Dalam pemuaian zat padat dibagi menjadi pemuaian
panjang, pemuaian luas, dan juga pemuaian volume. Pemuaian panjang terjadi saat
suatu benda karena menerima kalor oleh media. Pada pemuaian panjang nilai lebar
dan tebal sangat kecil dibandingkan dengan nilai panjang benda tersebut sehingga
lebar dan tebal dianggap tidak ada. Contohnya adalah kawat kecil dan kabel listrik yang
memanjang ketika menerima panas. Pemuaian luas adalah pertambahan ukuran luas
suatu benda karena menerima kalor. Pemuaian luas terjadi pada benda yang
mempunyai ukuran panjang dan lebar, sedangkan tebalnya sangat kecil dan dianggap
tidak ada. Contohnya adalah pada kusen kaca jendela. Pemasangan kusen jendela
diberikan ruang lebih agar kaca tidak pecah ketika memuai terkena panas.

B.Pemuaian benda cair


Pemuaian zat cair Peristiwa pemuaian ternyata tidak melulu terjadi pada benda padat.
Hal ini juga bisa terjadi pada zat cair. Zat cair memiliki sifat utama yaitu menyesuaikan
dengan bentuk wadahnya. Sehingga pemuaian pada zat cair tidak melibatkan muai
panjang ataupun muai luas, tetapi hanya dikenal sebagai muai ruang atau muai volume
saja. Semakin tinggi suhu yang diberikan pada zat cair, semakin besar pula muai
volumenya. Contoh pemuaian zat cair adalah pada air raksa atau alkohol pada
termometer yang memuai dan menyusut karena perubahan suhu.

C.Pemuaian benda gas

Pemuaian zat gas Pemuaian zat gas terlihat pada balon yang tiba-tiba meledak. Hal ini
terjadi karena ada pemuaian gas di dalam balon akibat adanya peningkatan suhu.
Contoh pemuaian pada zat adalah tidak boleh mengisi angin ban kendaraan terlalu
penuh. Jika ban mengalami peningkatan suhu, gas dalam ban akan memuai dan
menyebabkan ban meletus.

D.Penggunaan prinsip pemuaian dalam kehidupan sehari-hari

Bimetal
Keping bimetal merupakan hasil perpaduan dua keping logam yang memiliki koefisien
muai panjang berbeda yang dikeling menjadi satu. Keping bimetal sangat peka
terhadap perubahan suhu.Apabila dipanaskan, maka keping bimetal akan melengkung
ke arah logam yang koefisien muai panjangnya lebih kecil.Sebaliknya, apabila
didinginkan, maka keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang memiliki
koefisien muai panjang yang lebih besar.

Pengelingan Logam

Pengelingan merupakan suatu proses penyambungan dua


pelat logam dengan paku keling. Paku keling mula-mula
dipanaskan hingga berpijar, kemudian dimasukkan ke dalam pelat logam. Setelah itu,
ujung paku keling dipukul hingga rata dengan permukaan pelat.Setelah dingin, paku
keling menyusut, sehingga menjepit kedua pelat dengan kuat. Pengelingan biasanya
dilakukan pada pembuatan kontainer dan badan-badan kapal besar.
Pemasangn roda kereta api
Pemasangan bingkai logam, seperti halnya ban baja pada roda besi lokomotif dilakukan
dengan cara pemanasan.Ban baja yang berdiameter lebih kecil dari roda besi
dipanaskan, sehingga memuai dan diameternya menjadi lebih besar daripada diameter
roda.Selanjutnya, ban tersebut dipasangkan pada roda. Setelah dingin, ban akan
menyusut sehingga menempel sangat kuat pada roda.
Sambungan Rel Kereta Api

Membengkoknya rel kereta api disebabkan pada saat rel memuai akibat terkena panas
sinar matahari, sehingga ujung-ujung sambungan rel akan saling
menekan.Terbengkoknya rel kereta api tersebut sangat membahayakan perjalanan
kereta api. Untuk mengatasi pembengkokan rel akibat pemuaian, maka pada
sambungan rel harus disediakan celah.Dengan demikian, ketika rel kereta api terpanasi
oleh terik sinar matahari di siang hari akan terdapat ruang antara sambungan
untuk pemuaian, sehingga ujung-ujung sambungan tidak saling menekan.

Kabel lisrik yang kendur

Pemasangan kawat telepon atau kawat listrik dibiarkan kendor saat pemasangannya
pada siang hari. Hal ini dilakukan dengan maksud, pada malam hari kawat telepon
atau listrik mengalami penyusutan sehingga kawat tersebut tidak putus.

Pemasangan kaca jendela yang longgar


Tentunya kamu pernah menyaksikan tukang kayu pada saat membuat daun jendela
atau bingkai jendela. Pada bingkai ada celah yang dibuat untuk menempatkan kaca.
Kaca dipasang pada bagian itu dengan ukuran kaca lebih kecil sedikit daripada ruang
atau tempat kaca. Hal ini bertujuan untuk menjaga keamanan kaca agar tidak pecah,
saat mengalami pemuaian pada siang hari atau pada musim kemarau.

3.TEKANAN

A.Tekanan benda padat


Tekanan zat padat berbanding lurus dengan besar Gaya. Artinya, semakin besar Gaya
(dorongan) yang diberikan, semakin besar juga tekanan yang dihasilkan. Sebaliknya,
tekanan berbanding terbalik dengan Luas Bidang tekan. Maksudnya, semakin besar
luas bidang tekan suatu benda maka semakin kecil tekanan yang dihasilkan.

B.Tekanan pada benda cair

Bejana berhubungan adalah wadah atau bejana yang memiliki dua atau lebih tabung
dengan bentuk yang bervariasi dan saling berhubungan.

Hukum Archimedes

Tentunya kita semua telah melihat dan mengetahui bahwa benda yang dimasukkan ke
air terkadang dapat mengapung ketika dimasukkan ke kolam air. Peristiwa tersebut
seakan membuat suatu benda yang dimasukkan ke dalam air beratnya
berkurang.Sebetulnya bukan berarti ada massa benda yang hilang, hal tersebut
disebabkan oleh adanya gaya apung (Fa ) yang mendorong benda ke atas atau
berlawanan dengan arah berat benda. Secara matematis, gaya apung dapat diperoleh
melalui rumus:

Fenomena ini telah diamati dan dipelajari oleh Archimedes yang hasilnya kemudian
dinyatakan sebagai hukum Archimedes yang berbunyi: “Jika benda dicelupkan ke
dalam zat cair, maka benda itu akan mendapat gaya ke atas yang sama besar dengan
berat zat cair yang didesak oleh benda tersebut”.

Menurut Archimedes, benda menjadi lebih ringan bila diukur dalam air daripada di
udara karena di dalam air benda mendapat gaya ke atas. Ketika di udara, benda
memiliki berat mendekati yang sesungguhnya. Karena berat zat cair yang didesak atau
dipindahkan benda adalah:
Hukum Archimedes tersebut dapat digunakan sebagai dasar pembuatan kapal laut atau
kapal selam. Hal itu karena kita mengetahui bahwa suatu benda dapat terapung atau
tenggelam tergantung pada besarnya gaya berat dan gaya apung, dengan
pertimbangan:

1.Sebaliknya, jika gaya apung maksimum lebih kecil daripada gaya berat maka benda
akan tenggelam.

2.Jika gaya apung maksimum sama dengan berat benda, maka benda akan melayang.

Sebagai catatan, gaya apung maksimum adalah gaya apung jika seluruh benda berada
di bawah permukaan zat cair.

Hukum Pascal

Tekanan yang diberikan pada zat cair dalam ruang tertutup ternyata akan diteruskan ke
segala arah dengan besar yang sama. Hal ini merupakan bunyi dari hukum Pascal
yang dikemukakan oleh Blaise Pascal (1623- 1662).Mengapa hal demikian menjadi
penting? Karena melalui hukum tersebut kita tahu bahwa benda kecil seperti tiang
sekalipun dapat memiliki tekanan yang tinggi. Misalnya bagaimana alat pengangkat
mobil di tempat pencucian mobil dapat mengangkat mobil hanya dengan udara atau
minyak saja.Menurut hukum Pascal tekanan p tersebut diteruskan ke segala arah
dengan sama besar, termasuk ke luas penampang. Secara matematis diperoleh
persamaan pada dongkrak hidrolik sebagai berikut.

Pompa hidrolik menerapkan prinsip dari Hukum Pascal. Pada pompa hidrolik terdapat
dua luas penampang yang berbeda, yaitu luas penampang kecil (A1 ) dan luas
penampang besar (A2 ). Tekanan p (10 N/cm2 ) akan diteruskan menuju luas
penampang besar (A2 ) misalnya 100 cm2.

C.Tekanan pada benda gas

Tekanan zat gas dapat disebut dengan tekanan udara. Bumi kita ini memang diselimuti
oleh lapisan udara, contohnya seperti yang sudah kita ketahui udara memiliki berat.Dan
juga berat udara dipengaruhi oleh gaya gravitasi bumi. Karena udara memiliki berat
maka udara juga mempunyai tekanan.Tekanan merupakan satuan fisika untuk dapat
menyatakan bahwa gaya (F) per satuan luas (A). Satuan tekanan umumnya dipakai
untuk mengukur kekuatan dari suatu cairan atau gas.

Tekanan atmosfer yaitu tekanan pada titik manapun di atmosfer bumi. Umumnya,


tekanan atmosfer hampir sama dengan tekanan hidrostatik yang disebabkan
oleh berat udara di atas titik pengukuran. 

Tekanan gas dalam ruang tertutup ‘Kenapa balon udara bisa terbang?’. Jadi, balon
udara bisa terbang atau mengangkasa karena tekanan udaranya diturunkan.
Bagaimana cara menurunkan tekanan udaranya? Yaitu dengan cara memanaskan
balon udara. Setelah dipanaskan, volume balon udara
akan meningkat sementara tekanan udaranya menurun. Setelah itu, baru balon udara
bisa terbang.Sementara itu prinsip tekanan udara dan volume juga ada pada makhluk
hidup yaitu pada sistem pernapasan manusia. Konsep tekanan dan volume bisa kita
lihat pada proses menarik napas (inspirasi) dan proses mengeluarkan napas
(ekspirasi).

Hukum Boyle

Hukum Boyle (atau sering direferensikan sebagai Hukum Boyle-Mariotte) adalah


salah satu dari banyak hukum kimia dan merupakan kasus khusus dari hukum kimia
ideal. Hukum Boyle mendeskripsikan kebalikan hubungan proporsi
antara tekanan absolut dan volume udara, jika suhu tetap konstan dalam sistem
tertutup.

KESIMPULAN
Suhu merupakan suatu besaran yang menunjukkan ukuran derajat panas atau
dinginnya suatu benda. Alat untuk mengukur suhu dinamakan termometer. Termometer
sendiri terbagi menjadi banyak jenis, namun secara umum yang sering digunakan
adalah termometer celcius, reamur, fahrenheit dan kelvin.

Pemuaian adalah bertambah besarnya ukuran suatu benda karena kenaikan suhu yang
terjadi pada benda tersebut. Pemuaian dapat terjadi pada benda apapun, termasuk
diantaranya adalah benda padat, cair maupun gas.

Tekanan adalah perbandingan antara jumlah gaya yang diberikan pada benda dengan
luas permukaan benda.

PERTANYAAN
1.Apakah yang dimaksud dengan Suhu?

2.Bagaimana cara mengubah Fahrenheit ke Celcius?

3.Mengapa pemuaian zat cair lebih besar dibandingkan dengan zat padat?

4.Apa yang mempengaruhi besarnya tekanan zat padat?

5.Bagaimana rumus Hukum Boyle?

Anda mungkin juga menyukai