DISUSUN OLEH :
TEKNIK SIPIL
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
2021
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat nya saya dapat
menyelesaikan makalah ini. Semoga dengan karya ilmiah ini dapat di gunakan
sebagai acuan untuk bahan pembelajaran, petunjuk maupun pedoman bagi para
pembaca dalam profesi bidang teknik sipil.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang
saya miliki masih sangat kurang. Oleh karena itu, saya harapkan bagi para
pembaca untuk memberi masukkan-masukkan yang bersifat membangun untuk
kesempurnaan karya ilmiah ini.
Metro, 2021
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana cara untuk mengetahui tingkat kenyamanan dan keadaaan
fisik jalan?
2. Faktor-faktor apa yang berpengaruh terhadap tingkat kenyamanan
jaringan jalan?
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. KAPASITAS
1. Parameter Arus Lalu Lintas
Parameter lalu lintas adalah suatu ukuran yang
digunakan sebagai tolak ukur dari kegiatan lalu lintas. Arus
lalu lintas terjadi karena adanya mobilisasi dari manusia
ataupun barang. Hal ini terjadi karena adanya kepentingan
kebutuhan dari manusia yang tidak dapat terpenuhi hanya
di tempat itu. Mobilitas ini menyebabkan adanya konflik di
jalan. Setiap orang menginginkan akses yang baik yang
dapat menunjang mobolitasnya.
Dalam bab ini akan diuraikan parameter yang
mempengaruhi lalu lintas itu sendiri, yaitu arus
(flow), kecepatan (speed), dan kerapatan (density).
2. Arus (flow)
Arus adalah jumlah kendaraan yang melintas ruas
jalan pada waktu tertentu (pendek) dengan
membedakan arah dan lajur yang dinyatakan dalam
smp/ waktu atau kendaraan/ waktu.
Elemen-elemen Arus Lalu Lintas terdiri dari
karakteristik pemakai jalan, yang termasuk di dalamnya
yaitu; penglihatan dari seorang pengendara, waktu
persepsi dan reaksi serta karakteristik lain yang dimiliki
oleh seorang pengendara. Yang kedua adalah
kendaraan itu sendiri, yang termasuk di dalamnya yaitu;
kendaraan rencana, kinerja percepatan kendaraan,
kemampuan mengerem kendaraan, dan persamaan
jarak mengerem dan reaksi. Serta yang ketiga adalah
jalan menurut klasifikasi dan ciri geometrik jalan itu
sendiri.
3
4
3. Kecepatan (speed)
Kecepaan didefinisikan sebagai tingkat gerakan di dalam suatu jarak tertentu
dalam satu satuan waktu, yang dinyatakan dengan rumus :
V= d/t
Dengan,
V = kecepatan (km/jam)
d = Jarak perjalanan (km)
t = waktu perjalanan (jam)
Dalam suatu pergerakan kecepatan dari setiap kendaraan tidak mungkin akan
sama, hal ini disebabkan dari karakteristik pengemudi yang berbeda-beda sehingga
arus lalu lintas tidak mempunyai sifat kecepatan yag tunggal akan tetapi
dalam bentuk distribusi kecepatan kendaraan individual. Dari distribusi
kecepatan kendaraan secara diskrit suatu nilai rata–rata atau tipikal digunakan
untuk mengidentifikasikan arus lalu lintas secara menyeluruh.
Terdapat 3 jenis klasifikasi kecepatan yang digunakan yaitu :
a. Kecepatan setempat (Spot Speed), yaitu kecepatan kendaraan pada suatu saat
diukur dari suatu tempat yang ditentukan.
b. Kecepatan bergerak (Running Speed), yaitu kecepatan kendaraan rata-rata
pada suatu jalur pada saat kendaraan bergerak (tidak termasuk waktu berhenti )
yang didapatkan dengan membagi panjang jalur yang ditempuh dengan
waktu kendaraan bergerak menempuh jalur tersebut.
c. Kecepatan perjalanan (Jeourney Speed), yaitu kecepatan efektif kendaraan yang
sedang dalam perjalanan antara dua tempat, yang merupakan jarak antara dua
tempat dibagi dengan lama waktu bagi kendaraan untuk menyelesaikan perjalanan
antara dua tempat tersebut, dengan lama waktu ini mencakup setiap waktu berhenti
yang ditimbulkan oleh hambatan lalu lintas.
Ada dua jenis analisis kecepatan yang dipakai pada studi
kecepatan arus lalu-lintas yaitu :
a. Time mean speed (TMS), yaitu rata-rata kecepatan dari
seluruh kendaraan yang melewati suatu titik pada jalan
selama periode waktu tertentu.
b. Space mean speed (SMS), yaitu rata-rata kecepatan kendaraan
yang menempati suatu segmen atau bagian jalan pada interval
waktu tertentu. Perbedaan analisis dari kedua jenis kecepatan
5
di atas adalah bahwa TMS adalah pengukuran titik, sementara
SMS pengukuran berkenaan dengan panjang jalan atau lajur.
4. Kerapatan
F=SxD
Dengan :
F = Arus lalu lintas (smp/jam atau kend/jam)
S = Kecepatan tengah berdasarkan ruang (km/jam)
D = Kepadatan (smp/km atau kend/jam)
6
Dari kurva diatas terlihat bahwa :
Hubungan antara kecepatan dan kerapatan menunjukan bahwa
kecepatan akan menurun apabila kerapatan bertambah, kecepatan arus bebas
akan terjadi apabila kerapatan sama dengan nol, dan pada saat kecepatan
sama dengan nol maka terjadi kemacetan (jam density)
Hubungan mendasar antara arus dan kecepatannya adalah dengan
bertambahnya volume lalu lintas maka kecepatan rata-rata ruangannya
tercapai. Setelah tercapai arus maksimum maka kecepatan rata-rata
ruang dan arus akan berkurang. Jadi kurva ini menggambarkan dua kondisi
yang berbeda dimana lengan atas untuk kondisi stabil sedangkan lengan
bawah menunjukan kondisi arus padat.
B. TINGKAT PELAYANAN
1. Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan (level of service) adalah ukuran kinerja ruas
jalan atau simpang jalan yang dihitung berdasarkan tingkat
penggunaan jalan, kecepatan, kepadatan dan hambatan yang terjadi.
Dalam bentuk matematis tingkat pelayanan jalan ditunjukkan dengan
V-C Ratio versus kecepatan (V = volume lalu lintas, C = kapasitas jalan).
2. Volume
Volume adalah jumlah kendaraan yang melewati suatu titik atau
segmen jalan selama selang waktu tertentu yang dapat diekspresikan
dalam tahunan, harian, jam-jaman atau sub jam. Volume lalu-lintas yang
diekspresikan dibawah satu jam (sub jam) seperti, 15 menitan dikenal
dengan istilah rate of flow atau nilai arus. Untuk mendapatkan nilai arus suatu
segmen jalan yang terdiri dari banyak tipe kendaraan maka semua tipe-tipe
kendaraan tersebut harus dikonversi ke dalam satuan mobil penumpang (smp).
Konversi kendaraan ke dalam smp diperlukan angka faktor ekivalen untuk
berbagai jenis kendaraan. Faktor ekivalen mobil penumpang (emp)
ditabulasi pada Tabel 1.
7
Tipe jalan tak Arus lalu Emp
terbagi intas total dua
HV MC
arah
(kendaraan / Lebar Jalur Lalu
jam) Intas
< 6m >6m
8
Di dalam perancangan VJP kadang – kadang
diestimasi dari proyeksi LHR sebagaimana ditunjukkan pada
rumus :
VJRD = LHR x K x D
Dengan :
VJRD = Volume rancangan berdasarkan arah (smp/hari)
LHR = lalu lintas harian rata – rata (smp/hari)
K = proporsi lalu lintas harian yang terjadi selama jam
puncak
D = proporsi lalu lintas jam puncak dalam suatu arah
tertentu
3. Kapasitas
Kapasitas adalah arus lalu-lintas maksimum yang dapat
dipertahankan (tetap) pada suatu bagian jalan dalam kondisi
tertentu (misalnya: rencana geometrik, lingkungan, komposisi lalu-
lintas dan sebagainya. Catatan: Biasanya dinyatakan dalarn
kend/jam atau smp/jam). Kapasitas harian sebaiknya tidak
digunakan sebagai ukuran karena akan bervariasi sesuai dengan
faktor-k.
Pengukuran kualitatif yang menyatakan operasional lalu
lintas dan pandangannya oleh pengemudi, dibutuhkan untuk
memperkirakan tingkat kemacetan pada fasilitas jalan raya.
9
Pengukuran tingkat pelayanan jalan didasarkan pada
tingkat pelayanan dan dimaksudkan untuk memperoleh faktor-
faktor, yaitu; kecepatan, waktu perjalanan, kebebasan bergerak
dan keamanan. Tingkat pelayanan memiliki selang dari A sampai
dengan F. tingkat pelayanan A mewakili ondisi operasi pelayanan
terbaik dan tingkat pelayanan F mewakili operasi pelayanan
terburuk.
a. Ukuran Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan suatu jalan menunjukkan kualitas
jalan diukur dari beberapa faktor yaitu :
Kecepatan dan waktu tempuh
Kerapatan (density) Tundaan (delay)
Arus lalu lintas dan arus jenuh (saturation flow) Derajat
kejenuhan (degree of saturation)
10
Tingkat pelayanan A dapat dikondisikan seperti :
1. arus bebas dengan volume lalu lintas rendah dan
kecepatan tinggi;
2. kepadatan lalu lintas sangat rendah dengan
kecepatan yang dapat dikendalikan oleh pengemudi
berdasarkan batasan kecepatan maksimum/minimum
dan kondisi fisik jalan;
3. pengemudi dapat mempertahankan kecepatan yang
diinginkannya tanpa atau dengan sedikit tundaan.
11
Tingkat pelayanan C (Stable Flow – Urban Road Design)
LOS C berada dalam selang arus stabil, tetapi ditandai
dengan awal operasi pengguna individu yang dipengaruhi oleh
interaksi lain dalam arus lalu lintas. Pemilihan kecepatan bergerak
dalam arus lalu lintas memerlukan kewaspadaan masung –masing
pengguna. Tingkat kenyamanan dan keandalan umumnya menurun
pada LOS C. Tingkat pelayanan C dapat dikondisikan seperti:
12
kenyamanan rendah, tetapi kondisi ini masih
dapat ditolerir untuk waktu yang singkat.
13
TINGKAT
V / C RASIO PELAYANAN KETERANGAN
JALAN
ARUS LANCAR, VOLUME RENDAH,
< 0.60 A
KECEPATAN TINGGI
14
C. Metode Analisis Simpang Bersinyal
1. Metode akcelik
Metode hasil pengembangan lebih lanjut dari
Rahmi Akcelik, sebenarnya didasarkan pada kerangka
dasar desain terdahulu (Miller 1968b; Webster and
Cobbe 1966). Salah satu aspek penting di sini,
adalah penggunaan konsep movement lost time,
sebagai pengganti phase lost time. Juga penerapan
waktu hilang persimpangan (intersection lost time),
yang didefinisikan sebagai jumlah waktu hilang
pergerakan kritis, mengganti konsep jumlah waktu
hilang seluruh fase. Pendekatan baru ini
membuat pengertian lebih jelas atas hubungan
pergerakan dan karakteristik fase sinyal serta
memungkinkan penanganan terhadap sistem sinyal
yang kompleks dengan multi-fase.
Menurut Akcelik, setiap antrian yang terpisah
(separate queue) yang sedang menuju persimpangan,
lalu diklasifikasi berdasarkan arah, penggunaan lajur
dan penyediaan hak berjalan melintasi persimpangan,
dikategorikan sebagai suatu pergerakan (movement).
Pergerakan dari masing-masing pendekat didasarkan
15
atas hak berjalan tersendiri (pengaturan fase) dan
alokasi lajr dengan karakteristik penggunaannya.
16
2. Metode Sidra
17
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
18
Hubungan antara volume dan kapasitas yaitu ketika
kapasitas semakin besar maka volume yang dapat ditampung
akan semakin besar pula. Ketika volume terlalu besar dan
kapasitas jalan tidak sanggup untuk menampung jumlah
kendaraan maka akan terjadi over load pada jalan dan
bisa mengakibatkan terjadinya kemacetan (jam density).
Metode analisis akcelik mengubah teknik tradisional yang
didasarkan atas metode phase-related kepada
pendekatan movement-related. Salah satu aspek penting
adalah penggunaan konsep movement lost time, sebagai
pengganti phase lost time. Juga penerapan waktu hilang
persimpangan (intersection lost time), yang didefinisikan
sebagai jumlah waktu hilang pergerakan kritis, mengganti
konsep jumlah waktu hilang seluruh fase. Pendekatan baru
ini membuat pengertian lebih jelas atas hubungan pergerakan
dan karakteristik fase sinyal serta memungkinkan penanganan
terhadap sistem sinyal yang kompleks dengan multi-fase.
Sidra Intersection (sebelumnya disebut Sidra dan
aaSIDRA) adalah paket perangkat lunak yang digunakan
untuk persimpangan (junction) kapasitas, tingkat layanan dan
analisis kinerja oleh lalu lintas desain, operasi dan profesional
perencanaan.
Permasalahan lalu lintas adalah perihal yang akan
selalu dimintakan upaya untuk pembenahan terhadapnya.
Dalam upaya mengatasi masalah lalu lintas tersebut
dibutuhkan perencanaan yang matang agar ketika kebijakan
atau hasil rencana tersebut diaplikasikan ke dalam kenyataan
hal itu benar-benar memberikan manfaat dan solusi atas
permasalahan yang terjadi di lapangan.
19
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikibooks.org/wiki/Rekayasa_Lalu_Lintas/Kapasitas_jala
n
http://en.wikipedia.org/wiki/Sidra_Intersection
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=signalized+intersection+SIDRA&source=web&cd
=1&cad=rja&ved=0CDMQxQEwAA&url=http%3A%2F
%2Fdocs.google.com%2Fviewer%3Fa%3Dv%26q%3Dcache
%3AFWw4tqjXgMkJ%3Awww.ipenz.org.nz%2Fipenztg
%2FSubgroups%2FNZMUGS%2F2012Conference
%2FD1.10.%252520Rahmi%252520Akcelik%252520-
%252520SIDRA.pdf%2Bsignalized
%2Bintersection%2BSIDRA%26hl%3Did%26pid%3Dbl%26srcid
%3DADGEESgsdQUDGpoUdBchQHst_ICGW4zNWt7Bx9fuk9NFP5zE
dqq1AxHjBIpksDyVLxa27JdVWdin6uU4jjCvnXdFs1A0yRyUlST9mivn
X WHZBMQcQ1JOvLObaRA0qfG8OIyjLtMq7%26sig
%3DAHIEtbTnX20msYocmrX2lNuI2wiiF7Fw&ei=EEFsUfTOC8nLrQfI_4
Bo&usg=AFQjCNECp4TJYjjDc2BjBzy2YNLBZdHiQQ
http://hmtsunsoed.wordpress.com/materi-kuliah/semester-
genap/semester-4/
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=PARAMETER+ARUS+LALU+LINTAS
%2BKECEPATAN&source=web&cd=8&cad=rja&ved=0CFUQFjAH&
ur l=http%3A%2F%2Fwww.pu.go.id%2Fuploads%2Fservices
%2Finfopublik20130214135334.pdf&ei=F9pUcLJNInXrQen3IGIDA&
usg=AFQjCNHVlN4NA42YO5vks335IdBnG4cU7Q
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=METODE+ANALISIS+SIMPANG+AKCELIK&source=w
eb&cd=3&ved=0CDcQFjAC&url=http%3A%2F
%2Fwww.ummetro.ac.id%2Ffile_jurnal
%2F6_Farida_Juwita.pdf&ei=KWRpUdbhFc_jrAfFiIGoDw&usg=AFQj
C NEhopXSYG2AQFvuj0Ub9btgtoEh8Q
20
http://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=METODE+ANALISIS+SIMPANG+SIDRA& source=web
&cd=1&cad=rja&ved=0CCsQFjAA&url=http%3A%2F
%2Fhmtsunsoed.files.wordpress.com
%2F2012%2F05%2Ftranspsimpangsinyal.pdf&ei=HmdpUeWHLMf
prAfmtIHYBw&usg=AFQjCNGpiirBV72YsSFyxo5RkKFLrRnwJw
21
22