Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF

REFERENCE PELAKSANAAN BANTUAN


OPERASIONAL KESEHATAN
SEKSI KESGA DAN GIZI
KABUPATEN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK)
NONFISIK BIDANG KESEHATAN TAHUN
ANGGARAN 2022

A. LATAR BELAKANG

1. Dasar Hukum
a) Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
b) Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor 43/Menkes/SK/II/2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal Binas Kesehatan ;
c) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 97 Tahun 2014 tentang Pelayanan
Kesehatan Masa sebelum Hamil,masa Hamil,Persalinan,dan masa sesudah
Melahirkan, Penyelenggaraan Pelayanan Kontrasepsi Serta Pelayanan Seksual;
d) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standart Teknis
Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar pada Standart Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan;
e) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan
(Lembaran Negara Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3637);
f) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2007 tentang Pedoman
Pembentukan Kelompok Kerja Operasional Pembinaan Pos pelayanan Terpadu
g) Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu
Eksklusif (Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5291);
h) Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kesehatan Reproduksi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
169, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5559);
i) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2014 tentang Upaya Anak
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 825);

2.Gambaran Umum
Pembangunan di bidang kesehatan mengarah kepada upaya untuk meningkatkan
derajat kesehatan bagi masyarakat yang optimal. Sustainable Development Goals
(SDGs) merupakan program kegiatan yang meneruskan agenda Milenium Develompent
Goals (MDGs) untuk periode waktu tahun 2016-2030 sekaligus menindaklanjuti program
MDGs yang belum selesai. Agenda SDGs yang telah disepakati terdapat 17 tujuan dan
169 target yang harus tercapai pada tahun 2030. Tujuan dari SDGs adalah untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang optimal pemerintah pun telah melakukan salah satu upaya untuk
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak (Kemenkes RI, 2016). Selaras dengan upaya
pemerintah tersebut adalah salah satu target yang ada dalam SDGs, yaitu upaya
penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Angka Kematian
Ibu (AKI) merupakan indikator pembangunan kesehatan dan indikator pemenuhan hak
reproduksi serta kualitas dalam pemanfaatan kesehatan secara umum. Kemampuan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan suatu bangsa di ukur dengan tinggi rendahnya
angka kematian ibu dan perinatal dalam 100.000 persalinan hidup (Lestaria, Bahar, &
Munandar, 2016).
Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan indikator yang lazim di gunakan sebagai
indeks pembangunan ekonomi, indikator kualitas hidup dan komponen utama penentu
angka harapan hidup suatu masyarakat (Ensor, 2010). AKI dan AKB menjadi indikator
penting keberhasilan pencapaian derajat kesehatan masyarakat yang optimal untuk suatu
bangsa.
Peningkatan AKI dan AKB menjadi masalah yang sangat mendasar, karena
berbagai upaya telah dilakukan untuk menurunkannya, tetapi belum saja bisa
mendapatkan hasil yang sesuai harapan. AKI di Kabupaten Barito Timur masih tinggi,
dengan penyebab kematian ibu yang tertinggi perdarahan, hipertensi dalam kehamilan.
AKB masih tinggi di Kabupaten Barito Timur, dengan penyebab kematian neonatal
tertinggi akibat BBLR dan Asfiksia.Berdasarkan situasi tersebut diatas perlu adanya
peningkatan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia (tenaga kesehatan) yang
komunikatif, humanis, dan sifat alturisme, serta mampu menangani kegawatdaruratan
maternal dan neonatal.
Derajat kesehatan yang baik pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu nifas dan bayi baru
lahir sampai usia balita hanya bisa tercapai jika terjadi pemenuhan nutrisi dan
pemberian pelayanan kesehatan yang berkualitas sejak terjadinya kehamilan sampai
anak berusia lima tahun. Pemenuhan ini dimulai sejak ibu dan balita di rumah sampai di
pelayanan dasar dan rujukan. Oleh karenanya peningkatan pengetahuan dan
ketrampilan ibu dan keluarga dalam kesehatan ibu dan anak serta kompetensi dan
kepatuhan petugas dalam memberikan pelayanan sesuai standar menjadi penting.
Salah satu upaya menurunkan AKI dan AKB dengan peningkatan pelayanan
kesehatan masayarakat essensial yang harus diselenggarakan oleh setiap puskesmas
untuk mendukung pencapaian standar pelayanan minimal Kabupaten/kota bidang
kesehatan maka di perlukanya kegiatan sebagai berikut :
N Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
o
1 Upaya Penurunan AKI,AKB
a Surveilans Kesehatan Ibu dan Bayi. Merupakan pertemuan di dinkes
- Orientasi Pencatatan dan pelaporan komdat, /kunjungan ke puskesmas Wilayah
Simatneo,MPDN,dan E-kohort. Kabupaten Barito Timur untuk
- Verifikasi pencatatan dan pelaporan
mensosialisasikan pelporan melalui
komdat,simatneo,MPDN,dan E-kohort.
komdat,Simatneo,MPDN,dan E-
kohort, serta memantau hasil
pencatatan dan pelaporan kegiatan
program KIA di puskesmas.
b Kompaye Lokal terkait penurunan AKI,AKB Merupakan kegiatan pertemuan
- Kegiatan kampaye terkait penurunan AKI puskesmas wilayah Kabupaten Barito
dan AKB tingkat Kab Barito Timur Timur untuk mencanangkan program-
program untuk penurunan AKI AKB di
Kabupaten Barito Timur.
- Penyediaan Media Cetak terkait upaya Dengan menggunakan media cetak di
penurunan AKI dan AKB harapkan upaya penurunan AKI,AKB
semakin tersbar luas.

c Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Merupakan pertemuan /kunjungan ke


Produktif(GP2SP) puskesmas Wilayah Kabupaten Barito
- Orientasi Gerakan Perempuan Pekerja Timur untuk melakukan orientasi
Sehat Produktif tingkat Kab Barito Timur
gerakan pekerja sehat bekerjasama
dengan OPD dan perusahan yang ada
di wilayah Kabupaten Barito Timur.
- Rapat Pembentukan Pengurus gerakan Pertemuan pembentukan pengurus
Perempuan Pekerja Sehat Produktif. supaya dengan adanya struktur
pengurus program bisa berjalan.
d Peningkatan Mutu Layanan Ibu dan Bayi Merupakan kunjungan ke puskesmas
Baru Lahir di Puskesmas dan Rumah sakit di wilayah Kabupaten Barito
- Bimbingan Teknis Pelaksanaan MTBS bagi Timur,melakukan bimbingan teknis
petugas kesehatan di Puskesmas. pelaksanaan MTBS di puskesmas
untuk meningkatkan kemampuan
pengelolan MTBS di Puskesmas.
e Peningkatan Pokjanal Posyandu tingkat Kab Merupakan pertemuan untuk
- Peningkatan pokjanal posyandu sebagai peningkatan kemampuan dalam
mitra penggerak masyarakat tingkat pembinaan dan pelayanan di
Kabupaten Barito Timur posyandu sebagai mitra penggerak
masyarakat.
f Pemeriksaan Kesehatan,Pemberian Tablet Merupakan pertemuan /kunjungan ke
Tambah Darah,Edukasi Gizi Seimbang,dan puskesmas Wilayah Kabupaten Barito
pendidikan Kespro pada anak usia sekolah Timur untuk melakukan bimbingan
dan remaja. teknis dan pembinaan untuk
- Pembinaan Kader Kesehatan Remaja dalam pengembangan posyansu remaja.
pengembangan posyandu remaja.
- Pemantauan dan evaluasi pemberian TTD Merupakan kunjungan ke puskesmas
pada remaja putri TK Kecamatan. di wilayah Kab Barito Timur untuk
memantau dan evalusi pemberian TTD
pada remaja putri
g Peningkatan Kapasitas Tenaga Merupakan pertemuan pelatihan bagi
Kesehatan,Pengelola Program,lintas Sektor tenaga kesehatan untuk meningkat
dalam Upaya Penurunan AKI dan AKB. ketampilan dalam melaksanakan kelas
- Orientasi Kelas Ibu (Ibu hamil,dan Balita)
ibu, bagi keluarga balita dalam
bagi tenaga kesehatan di Puskesmas.
pelaksaan kegiatan kelas ibu dan
balita di Wilayah Kabupaten Barito
Timur

B. PENERIMA MANFAAT
No Nama Kegiatan Jumlah Penerima
Manfaat
1 Orientasi Pencatatan dan pelaporan komdat, 50 Orang (petugas
Simatneo,MPDN,dan E-kohort. Puskesmas)
2 Verifikasi pencatatan dan pelaporan komdat,simatneo,MPDN, 11 Orang (petugas
dan E-kohort. Puskesmas)
3 Kegiatan kampaye terkait penurunan AKI dan AKB tingkat Kab 200 Orang (Lintas
Barito Timur. sektor dan
petugas
4 - Masyarakat dan
Penyediaan Media Cetak terkait upaya penurunan AKI dan AKB petugas
Puskemas
5 50 Orang (petugas
Orientasi Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Produktif tingkat Puskesmas)
Kab Barito Timur Perempuan
tenaga kerja
6 Orientasi Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Produktif tingkat 35 Orang tenaga
Kab Barito Timur kerja perempuan

7 Bimbingan Teknis Pelaksanaan MTBS bagi petugas kesehatan di 35 Orang (petugas


Puskesmas Puskesmas)
8 Peningkatan pokjanal posyandu sebagai mitra penggerak 35 Orang (petugas
masyarakat tingkat Kabupaten Barito Timur Puskesmas)

Pembinaan Kader Kesehatan Remaja dalam pengembangan 35 Orang kader


9 posyandu remaja kesehatan remaja
10 Pemantauan dan evaluasi pemberian TTD pada remaja putri TK Remaja Putri
Kecamatan 11 tingkat Kecamatan

11 Orientasi Kelas Ibu (Ibu hamil,dan Balita) bagi tenaga kesehatan 50 Orang (petugas
di Puskesmas Puskesmas) dan
masyarakat
C. STRATEGI PECAPAIAN KELUARAN
Outpu Metode Tahapan
No Rincian Menu/Komponen t Pelaksanaan Pelaksana
Satuan Volume
1 Upaya penurunan AKI,AKB
a. Surveilans Kesehatan Ibu dan Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
Bayi. Laporan Administrasi
- Orientasi Pencatatan dan 2. Pelaksanaan
pelaporan komdat,
Kegiatan
Simatneo,MPDN,danE-kohort.
- Verifikasi pencatatan dan 1 3. Waktu
pelaporan Pelaksanaan
komdat,simatneo,MPDN,dan E- (Maret-
kohort. November)
4. Pembuatan
5 LaporanAkhir
b. Kompaye Lokal terkait Dokumen Swakelola 1. Persiapan
penurunan AKI,AKB Laporan Administrasi
- Kegiatan kampaye terkait 1 2. Pelaksanaan
penurunan AKI dan AKB tingkat
Kegiatan
Kab Barito Timur
3. Waktu
- Penyediaan Media Cetak Pelaksanaan
terkait upaya penurunan AKI (Maret-
dan AKB 1 November)
4. Pembuatan
5 LaporanAkhir
c. Gerakan Perempuan Pekerja Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
Sehat Produktif(GP2SP) Laporan Administrasi
- Orientasi Gerakan Perempuan 2. Pelaksanaan
Pekerja Sehat Produktif tingkat
Kegiatan
Kab Barito Timur.
3. Waktu
- Rapat Pembentukan Pengurus 1 Pelaksanaan
gerakan Perempuan Pekerja (Maret-
Sehat Produktif November)
4. Pembuatan
5 LaporanAkhir

Dokumen Swakelola 1.Persiapan


d Peningkatan Mutu Layanan Ibu Laporan Administrasi
dan Bayi Baru Lahir di 2.Pelaksanaan
Puskesmas dan Rumah sakit .Kegiatan
- Bimbingan Teknis Pelaksanaan 1 3Waktu
MTBS bagi petugas kesehatan
Pelaksanaan(Maret-
di Puskesmas.
November)
4.Pembuatan
5 LaporanAkhir
a. Peningkatan Pokjanal Posyandu Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
tingkat Kab Laporan Administrasi
- Peningkatan pokjanal 2. Pelaksanaan
posyandu sebagai mitra
Kegiatan
penggerak masyarakat tingkat
Kabupaten Barito Timur 3. Waktu
Pelaksanaan(Juli-
Desember)
4. Pembuatan
5 LaporanAkhir
b. Pemeriksaan Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
Kesehatan,Pemberian Tablet Laporan Administrasi
Tambah Darah,Edukasi Gizi 2. Pelaksanaan
Seimbang,dan pendidikan
Kegiatan
Kespro pada anak usia sekolah
dan remaja. 3. Waktu
- Pembinaan Kader Kesehatan Pelaksanaan
Remaja dalam pengembangan (Juni- Oktober)
posyandu remaja. 4. Pembuatan
- Pemantauan dan evaluasi 5 LaporanAkhir
pemberian TTD pada remaja
putri TK Kecamatan
c. Peningkatan Kapasitas Tenaga Dokumen 1 Swakelola 1. Persiapan
Kesehatan,Pengelola Laporan Administrasi
Program,lintas Sektor dalam 2. Pelaksanaan
Upaya Penurunan AKI dan AKB.
Kegiatan
- Orientasi Kelas Ibu (Ibu
hamil,dan Balita) bagi tenaga 3. Waktu
kesehatan di Puskesm Pelaksanaan
(Maret- Oktober)
4. Pembuatan
5. LaporanAkhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


No Kegiatan Jan Fe Ma Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
b r
1. Upaya Penurunan AKI,AKB
1 Orientasi Pencatat dan X
pelaporan komdat,
Simatneo,MPDN,dan E-
kohor.
2 Verifikasi pencatatan dan X
pelaporan
komdat,simatneo,MPDN
dan E-kohort.
3 Kegiatan Kampaye terkait X
penurunan AKI dan AKB
tingkat Kab Barito Timur
4 Penyediaan Media Cetak X
terkait upaya penurunan
AKI dan AKB
5 Orientasi Gerakan X
Perempuan Pekerja
Sehat Produktif tingkat
Kab Barito Timur.
6 Rapat pembentukan X
pengurus Gerakan
Perempuan Pekerja
Sehat Produktif tingkat
Kab Barito Timur
7 Bimbingan Teknis X
Pelaksanaan MTBS bagi
petugas kesehatan di
Puskesmas.
8 Peningkatan pokjanal X
posyandu sebagai mitra
penggerak masyarakat
tingkat Kabupaten Barito
Timur.
9 Pembinaan Kader X
Kesehatan Remaja dalam
pengembangan
posyandu remaja.
10 Pemantauan dan evaluasi X
pemberian TTD pada
remaja putri TK
Kecamatan.
11 Orientasi Kelas Ibu (Ibu X
hamil,dan Balita) bagi
tenaga kesehatan di
Puskesmas

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional
Kesehatan Kabupaten Seksi KESGA dan Gizi sebesar Rp 228.404.075,- (Dua
Ratus Dua Puluh Delapan Juta Empat Ratus Empat Ribu Tujuh puluh lima
Rupiah) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut:
No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan Biaya
Upaya Penurunan AKI,AKB
1 Orientasi Pencatatan dan pelaporan komdat, 16.787.405
Simatneo,MPDN,dan E-kohort
2 Verifikasi pencatatan dan pelaporan komdat,simatneo,MPDN 39.940.410
dan E-kohort.
3 Kegiatan Kampaye terkait penurunan AKI dan AKB tingkat Kab Barito 21.111.005
Timur
4 Penyediaan Media Cetak terkait upaya penurunan AKI dan AKB 12.400.000
5 Orientasi Gerakan Perempuan Pekerja Sehat Produktif tingkat Kab Barito 12.411.005
Timur
6 Rapat pembentukan pengurus Gerakan Perempuan Pekerja Sehat 8.036.005
Produktif tingkat Kab Barito Timur
7 Orientasi Pelaksanaan MTBS Bagi Petugas di Puskesmas. 17.835.805

8 Peningkatan pokjanal posyandu sebagai mitra penggerak masyarakat 21.788.010


tingkat Kabupaten Barito Timur.
9 Pembinaan Kader Kesehatan Remaja dalam pengembangan 20.332.010
posyandu remaja
10 Pemantauan dan evaluasi pemberian TTD pada remaja putri TK 36.168.015
Kecamatan.
11 Orientasi Kelas Ibu (Ibu hamil,dan Balita) bagi tenaga kesehatan di 17.390.005
Puskesmas

Kepala Dinas Kesehatan


Kabupaten Barito Timur

dr. JIMMI WS HUTAGALUNG, MM.Kes


NIP. 19770504 200604 1 018

Anda mungkin juga menyukai