Fakultas Hukum Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta KONTRAK ELEKTRONIK Secara umum kontrak elektronik diartikan sebagai kontrak dalam yang dibuat dalam bentuk elektronik. Kegiatan transaksi elektronik mengakibatkan adanya perikatan atau hubungan hukum secara elektronik dengan memadukan jaringan berbasis komputer dengan sistem komunikasi yang selanjutnya difasilitasi dengan jaringan internet atau jaringan global. Berdasarkan pengetahuan tersebut maka perjanjian yang di digitalisasi seperti misalnya surat-surat perjanjian di scan atau diketik untuk dijadikan soft copy dianggap sebagai bentuk dari kontrak elektronik atau e-contract. EDMON MAKARIM DAN DELIANA Elektronik kontrak atau online contract adalah Perikatan atau perhubungan hukum yang dilakukan secara elektronik dengan memadukan jaringan (networking) dari sistem informasi berbasis komputer (komputer based information sistem) dengan sistem komunikasi yang berdasarkan atas jaringan dan jasa telekomunikasi yang selanjutnya difasilitasi oleh keberadaan komputer global internet (network of network) PASAL 1 ANGKA 17 UNDANG-UNDANG ITE
--- Kontrak Elektronik adalah
perjanjian para pihak yang dibuat melalui Sistem Elektronik --- CIRI-CIRI KONTRAK ELEKTRONIK
Dapat terjadi secara jarak jauh
bahkan dapat melampaui batas- batas suatu negara melalui Para pihak dalam kontrak elektronik internet tidak pernah bertatap muka (faceless nature), bahkan mungkin tidak akan pernah bertemu PASAL 1320 BW AKIBAT HUKUM Syarat Subjektif Syarat Objektif Syarat subjektif dapat dibatalkan sedangkan syarat objektif tidak dipenuhi • Sepakat mereka yang • Suatu hal tertentu; maka perjanjian itu batal demi hukum mengikatkan dirinya; • Suatu sebab yang atau dengan kata lain batal dengan sendirinya. • Kecakapan untuk halal membuat suatu Apabila akibat hukum dapat dibatalkan, dapat diartikan bahwa sebelum perikatan; dilakukan pembatalan tersebut perjanjian itu adalah sah. Sedangkan apabila akibatnya adalah batal demi hukum, ini berarti sejak lahirnya perjanjian itu sudah berlaku batal atau perjanjian itu ada tetapi tidak berlaku. KLASIFIKASI DAN BENTUK KONTRAK SERGIO MALDONADO -------------------(1) ---------------------- Kontrak yang dibentuk antara seorang manusia fisik (physical person) dan sebuah sistem komputer, misalnya melalui penggunaan formular-formulir elektronik yang ada di dalam webpage. Ketika website digunakan sebagai sarana komunikasi antar manusia (manusia fisik/physical person), dalam hal ini disebut dengan manusia fisik, maka pembentukan kontrak yang dilakukan atas nama pribadi manusia (physical person) maupun atas nama badan hukum (perusahaan) akan berakibat pada lahirnya hubungan kontraktual melalui sistem-sistem komputer milik manusia fisik atau badan hukum (perusahaan) yang bersangkutan; KLASIFIKASI DAN BENTUK KONTRAK SERGIO MALDONADO --------------------- (2) ---------------------- Kontrak yang dibentuk antara dua sistem komputer, misalnya kontrak yang dibentuk antara agen-agen elektronik, sarana-saran EDI (Electronic Data Interchange/pengiriman data melalui media elektronik), serta data berbasis XML. Kontrak jenis ini adalah kontrak yang dapat dibentuk melalui interaksi yang terjadi antara sistem komputer yang berperan sebagai agen elektronik (electronic agent) para pihak yang terlibat dalam suatu transaksi, baik para pihak tersebut berupa manusia fisik (physical person) maupun badan hukum (legal person). Bahkan penggunaan komputer dan jaringan terminal-terminal komputer dewasa ini telah umum diterima sebagai sarana penghubung atau perantara bagi pihak-pihak yang secara hukum dianggap memiliki kapabilitas (legally capable persons). KLASIFIKASI DAN BENTUK KONTRAK SERGIO MALDONADO ------------------- (3) --------------------- Kontrak yang dibentuk antara dua atau lebih manusia fisik (physical person), misalnya kontrak yang dibentuk melalui e-mail. Tentang kontrak yang dibentuk antara dua manusia fisik ini kiranya sudah cukup jelas, sehingga penulis menilai tidak diperlukan lagi penjelasan lebih mendetail tentang hal tersebut. BEBERAPA KONTRAK ELEKTRONIK YANG UMUM DIGUNAKAN DALAM PERJANJIAN BISNIS a) Kontrak elektronik mail adalah suatu kontrak yang dibentuk secara sah melalui komunikasi email. Penawaran dan penerimaan dapat dipertukarkan melalui email atau kombinasi dengan komunikasi elektronika lainnya, dokumen tertulis atau faks; b) Suatu kontrak dapat juga dibentuk melalui website dan jasa online lainnya, yaitu suatu website menawarkan penjualan barang dan jasa, kemudian konsumen dapat menerima penawaran dengan mengisi suatu formulir yang terpajang pada layar monitor dan mentransmisikannya; c) Kontrak yang mencakup direct online transfer dari informasi dan jasa. Website digunakan sebagai medium of communication dan sekaligus sebagai medium of exchange; d) Kontrak yang berisi Electronik Data Interchange (EDI), suatu pertukaran bisnis melalui secara elektronik melalui komputer milik para mitra dagang (trading Partners); e) Kontrak “melalui internet yang disertai dengan lisensi click wrap dan shrink wrap software yang di download melalui internet lazimnya dijual dengan suatu lisensi click wrap. Lisensi tersebut muncul pada monitor pembeli pada saat pertama kali software akan dipasang dan calon pembeli ditanya tentang kesediaannya menerima persyaratan lisensi tersebut. Pengguna diberikan alternatif “i accept” atau “i don’t accept”. Sedangkan shrink wrap lazimnya merupakan lisensi yang dikirim dalam suatu bungkusan misalnya disket atau compact disc. SYARAT PEMBENTUKAN E-CONTRACT Kemampuan untuk membentuk kontrak online yang ENFORCEABLE merupakan prasyarat utama bagi pertumbuhan dan perkembangan perdagangan elektronik di internet. Secara umum dapat dikatakan bahwa kontrak yang enforceable adalah dapat dibentuk, baik melalui kesepakatan lisan maupun tertulis di antara para pihak, dan dapat pula merupakan implikasi dari tindakan–tindakan yang dilakukan para pihak. Persyaratan-persyaratan utama yang harus dipenuhi bagi terbentuknya e-contract yang enforceable antara lain meliputi: ▪ Penyampaian penawaran (offer) dan penyampaian penerimaan atas penawaran tersebut (acceptance). ▪ Penawaran dan penerimaan penawaran dapat disampaikan secara lisan, dengan menggunakan dokumen tertulis, atau dengan menggunakan sarana-sarana komunikasi elektronik, seperti e-mail. ▪ Masalah-masalah hukum yang timbul dalam pembentukan kontrak pada dasarnya tidak berbeda dengan masalah-masalah hukum yang timbul dalam pembentukan kontrak yang dilakukan dengan menggunakan sarana-sarana komunikasi elektronik seperti telepon, faksimili dan teleks. KARAKTERISTIK KONTRAK ELEKTRONIK
Kontrak dapat terjadi
Sistem terbuka, yaitu melalui jarak jauh, Kehadiran fisik para Kontrak itu terjadi dengan internet atau bahkan dapat pihak tidak diperlukan dalam jaringan publik world wide web melampaui batas- batas suatu negara KELEBIHAN KONTRAK ELEKTRONIK Kontrak berjalan dengan cepat
Tidak mengeluarkan banyak biaya
Keputusan kontrak atau perjanjian dapat diterima langsung
Format perjanjian telah tersedia dan berbentuk tulisan, tinggal mengisikannya
Pembayaran atas barang atau objek yang diperjanjikan lebih cepat diterima
Hasil perjanjian lebih cepat diterima
Dengan adanya teknologi yang cukup canggih, dokumen yang sengaja atau tidak sengaja terhapus dapat dilacak atau dikembalikan KELEMAHAN KONTRAK ELEKTRONIK
Pelacakan terhadap pihak
pertama atau debitor sulit Kurang efisien dalam dilakukan apabila terjadi komunikasi wanprestasi
Kontrak elektronik sebagai alat
Kontrak elektronik sangat bukti dikhawatirkan dapat mudah untuk diduplikasikan dipalsukan dan nantinya akan sehingga tidak diketahui lagi muncul masalah tentang data yang asli keotentikan kontrak elektronik tersebut Bagaimana? Solusi hukum dan teknologi terhadap kemungkinan adanya duplikasi kontrak elektronik, yang kemudian dimanfaatkan sebagai alat bukti palsu yaitu dengan penerapan TEKNIK KRIFTOGRAFI sebagai pemenuhan atas prasyarat hukum dalam transaksi yang dilakukan melalui online. Kriftografi adalah suatu bidang ilmu pengetahuan yang mempelajari teknik-teknik aplikasi keberadaannya tergantung pada keberadaan suatu masalah yang sukar atau sulit. MENJAMIN LIMA KEAMANAN 1. Keotentikan, Penerima pesan harus mengetahui siapa pengirim pesan tersebut dan harus benar-benar yakin bahwa pesan tersebut berasal dari pengirim. 2. Integritas, Penerima harus yakin bahwa pesan tersebut tidak pernah dirubah, atau dipalsukan oleh pihak beritikad baik. 3. Kerahasiaan, Pesan tersebut harus tidak dapat dibaca oleh pihak yang tidak berkepentingan. 4. Tidak dapat disangkal, Pengirim tidak dapat menyangkal bahwa bukan dia yang mengirim pesan tersebut. 5. Kontrol akses, Sistem kriftografi mempunyai kemampuan untuk memberikan otorisasi ataupun melarang atas setiap akses ke pesan-pesan tersebut. - SELESAI -