Kebudayaan Maritim, Wujud, Unsur-Unsur Universal, dan Fungsi
Sosialnya
Menurut Koentjaraningrat, kebudayaan merupakan suatu sistem gagasan,
tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka berkehidupan masyarakat yang menjadi miliknya melalui proses belajar. Ia mengatakan bahwa kebudayaan memiliki wujud, yaitu:
• Wujud mental/ kognitif/ ideasional
• Tindakan/praktik terpola • Benda-benda budaya buatan manusia
Sedangkan unsur-unsur umum yang tercakup di dalam kebudayaan
adalah:
• Sistem pengetahuan • Bahasa • Organisasi sosial • Sistem ekonomi/mata pencaharian hidup • Sistem teknologi/alat peralatan atau sarana prasarana pisik • Sistem kesenian • Sistem kepercayaan/keyakinan
Sehingga dapat disimpulkan jika suatu kebudayaan maritim itu juga
merupakan sebuah bentuk aktualisasi dari sebuah kebudayaan dan kemudian digunakan oleh masyarakat maritim sendiri dalam rangka pengelolaan pemanfaatan sumberdaya alam dan merekayasa jasa-jasa lingkungan laut bagi kehidupannya. Adapun unsur umum yang terdapat dalam kebudaan maritim adalah sebagai berikut:
Sistem Mental/Kognitif/Ideasional Kemaritiman
a) Pengetahuan: jenis ikan, kondisi air, musim dan cuaca, bintang
sebagai pedoman arah pelayaran di waktu malam, tipe perahu, tipe alat tangkap, merk mesin untuk perahu, lokasi pasar, tingkat harga, dsb. b) Nilai: ekosistem laut seperti terumbu karang, mangrove, dan padang. c) Norma: larangan adat dan pemerintah seperti menebang pohon mangrove, mengambil batu karang, menangkap jenis-jenis ikan tertentu, menggunakan alat-alat tangkap merusak lingkungan seperti bom, bius dan pukat harimau, dsb.
Jadi dengan mencoba mengenal identitas sebagai masyarakat martitim
melalui kebudayaannya, maka ke depannya akan mampu memperjuangkan dan mempertahankan daerah maritim tersebut, sehingga jika ada permasalahan seperti ditemukannya oknum yang berusaha untuk merebut suatu wilayah kelautan yang kemudian akan berdampak pada kedaulatan wilayah maritim tersebut akan dipertahankan bukan hanya oleh TNI atau apparat keamanan dan pertahanan lainnya, namun kedaulatan itu akan dipertahankan oleh seluruh masyarakat, baik masyarakat maritime maupun masyarakat luas yang telah mengenal bahwa mereka hidup di provinsi berbasis maritim yang harus dipertahankan segala potensinya.
Referensi
Jurnal berbasis online yang berjudul “Community Development Dengan
Internalisasi Nilai Budaya Maritim Di Provinsi Kepulauan Riau Untuk Memperkuat Provinsi Berbasis Kemaritiman”, dapat diakses pada https://governmentjournal.org/index.php/jip/article/download/45/22