Anda di halaman 1dari 17

STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP 19 )

PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH PERIFER


NAMA MHS :
NIM :

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Mengecek rencana tindakan medik / keperawatan
2. Mencuci tangan
Menyiapkan alat: Spuit dan jarum steril, Kapas alkohol,
3. Tourniquet, Sarung tangan bersih, Pengalas, Bengkok,
Plester, Gunting
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan diri.
5. Mengenalkan tujuan dan prosedur tindakan
6. Memberi kesempatan bertanya.
TAHAP KERJA
7. Mendekatkan alat ke dekat pasien
Permukaan kulit ujung jari yang akan ditusuk didesinfeksi
8.
dengan kapas alcohol, biarkan hingga kering
Lakukan penusukan dengan jarum lanset posisi tegak
9.
sambil ujung jari ditekan secara kencang
Darah yang keluar pertama dilap dengan kapas kering,
kemudian tetes darah berikutnya diambil untuk
10.
pemeriksaan ( teteskan pada permukaan obyek glass
atau masukkan ke dalam pipet darah )
Setelah selesai luka bekas tusukan ditekan dengan
11.
kapas alcohol,kalau perlu diplester
Alat-alat dibereskan, specimen segera diidentifikasi etiket
12.
dan dikirim kebagian laboratorium
TAHAP TERMINASI
13. Mengobservasi reaksi pasien
14. Membuat kontrak selanjutnya
15. Mencuci tangan
16. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
TOTAL NILAI

Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan ( 25 % )
Nilai 2 : Dilakukan salah ( 50 % )
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat ( 75 % )
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna ( 100 % )
Evaluasi : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
Saran : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................

Sumenep, ......................20....
Evaluator

....................................
STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP 20 )
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH VENA
NAMA MHS :
NIM :

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Mengecek rencana tindakan medik / keperawatan
2. Mencuci tangan
Menyiapkan alat: Spuit dan jarum steril, Kapas alkohol,
3. Tourniquet, Sarung tangan bersih, Pengalas, Bengkok,
Plester, Gunting, Tabung botol spesimen
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan diri.
5. Mengenalkan tujuan dan prosedur tindakan
6. Memberi kesempatan bertanya.
TAHAP KERJA
7. Mendekatkan alat ke dekat pasien
Posisikan pasien dengan lengan ekstensi dengan telapak
8.
tangan di atas meja atau bantal
Pasang Tourniquet kira-kira 5-10 cm di atas daerah
9.
penusukan, cek adanya pembesaran pembuluh vena
10. Pasang pengalas
Instrusikan pasien untuk mengepalkan tangan dan
11.
membuka beberapa kali
Disinfeksi daerah penusukan dengan kapas alkohol
12. secara melingkar dari dalam ke luar atau dengan usapan
satu arah
Tempelkan ibu jari tangan pada vena daerah fistal dari
13. tempat penusukan ( kira-kia 2 cm) tekan sampai kulit di
atas vena menegang
Anjurkan pasien untuk nafas dalam kemudian tusukkan
14.
jarum spuit dengan sudut 30 derajat
Bila ujung jarum telah masuk ke dalam vena, tarik spuit
secara hati-hati dan perhatikan adanya aliran darah yang
15. keluar. Lanjutkan masukkan jarum secara hati-hati bila
aliran darah tampak lambat kemudian pertahankan posisi
jarum sampai didapatkan volume darah yang diinginkan.
Lepaskan tourniquet dengan tangan yang lain yang
16.
bebas
Tarik jarum secara cepat dan tekan memakai kapas
17. alkohol pada luka bekas jarum salama 1-2 menit atau
pasang plester.
Pindahkan darah dari spuit ke dalam tabung botol
18. spesimen, putar tabung botol secara perlahan bila
menggunakan anti pembeku ( misal EDTA)
19. Lakukan identifikasi spesimen dengan etiket
Lakukan observasi sekali lagi daerah penusukan dari
20.
kemungkinan terjadi pendarahan
21. Bantu pasien kembali pada posisi yang nyaman
22. Alat-alat dibereskan
TAHAP TERMINASI
23. Mengobervasi reaksi pasien
24. Membuat kontrak selanjutnya
25. Mencuci tangan.
26. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
TOTAL NILAI

Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan ( 25 % )
Nilai 2 : Dilakukan salah ( 50 % )
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat ( 75 % )
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna ( 100 % )
Evaluasi : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
Saran : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................

Sumenep, ......................20....
Evaluator

....................................
STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP 22 )
MEMASANG NGT ( NASO GASTRIC TUBE )
NAMA MHS :
NIM :

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Mengecek rencana tindakan medik / keperawatan
2. Mencuci tangan
Menyiapkan alat : ( NGT sesuai ukuran,
jelly,klem,handuk,tisu wajah,bengkok, plester,
stetoskope, spatel lidah, senter, spuit 50 cc, spuit cc /
3.
sumbat, gelas berisi air putih, sedotan, pinset, kapas
alkohol / bensin, sarung tangan ( prinsip bersih) karet
gelang, pin / peniti) dan membawanya kedekat klien
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan diri.
5. Mengenalkan tujuan dan prosedur tindakan
6. Memberi kesempatan bertanya.
TAHAP KERJA
7. Mendekatkan alat ke dekat pasien
8. Mengatur posisi klien high fowler
Bersama dengan klien, mementukan kode yang akan
9. digunakan misalnya: mengangkat telunjuk / tangan untuk
mengatakan “tunggu sejenak karena rasa tidak enak”
Memasang handuk pada dada klien, meletakkan tisu
10. wajah, bengkok dan air minum dengan sedotan pada
jangkauan klien.
Meminta klien untuk rileks dan bernafas secara normal
saat menutup satu lubang hidung, kemudian ulangi
11.
prosedur untuk lubang hidung yang lain. Pilih salah satu
dengan aliran udara paling besar.
Menyiapkan kulit hidung untuk merekatkan plester (saat
12.
fiksasi NGT) dengan kapas alkahol/bensin
13. Memakai sarung tangan (prinsip bersih)
14. Mengukur panjang selang NGT yang akan dimasukkan
dan tandai dengan plester.
Cara mengukur dengan menggunakan:
a. Metode Tradisional: mengukur jarak dari ujung
hidung sampai daun telinga bawah hingga ke
prosesus xifoideus
b. Metode Hanson: mula-mula tandai 50 cm dari
ujung selang, kemudian lakukan pengukuran
dengan metode tradisional. Panjang selang yang
akan dimasukkanadalah sampai titik tengah antara
tanda 50 cm dengan tanda pengukuran tradisional.
Memberi pelicin (jelly) pada selang NGT sepanjang 10-20
15.
cm
Mengingatkan klien bahwa selang akan segera
dimasukkan dan mengektensikan kepala klien menjauh
16. dari dada; memegang selang sekitar 3 inchi (7,5 cm) dari
ujung selang lalu memasukkannya dengan lembut ke
dalam lubang hidung yang telah dipilih.
Menganjurkan klien untuk menelan dengan memberikan
17. air minum dengan sedotan jika perlu, mendorong selang
dan merotasikan 180saat klien menelan
Menekankan perlunya bernafas lewat mulut dan menelan
18.
selama prosedur
Memasukkan selang tiap kali klien menelan sampai
19.
panjang yang telah ditentukan
Tidak mendorong paksa selang, bila terjadi tahanan atau
klien tersedak, muntah, atau menjadi sianotik ,hentikan
20.
selang dan tarik selang kembali. Periksa posisi selang
dibelakang tenggorok dengan spatel lidah dan senter.
Memeriksa letak selang:
a. Memasang spuit pada ujung selang NGT
meletakkan diafragma stetoskop pada kuadran kiri
atas abdomen (daerah gaster), lalu suntikkan 10-
21. 20 cc udara bersamaan dengan auskultasi
abdomen
b. Aspirasi pelan-pelan untuk isi lambung
Bila selang tidak di lambung, masukkan 2,5-5cm
lagi dan periksa kembali posisinya.
22. Sumbat pada ujung proksimal selang

a. Melakukan fiksasi selang:


Potong 10 cm plester. Membelah salah satu
ujungnya sepanjang 5 cm. Memasang ujung yang
23. lain pada batang hidung dan melingkarkan secara
menyilang plester yang dibelah tadi pada selang
yang keluar.
b. Melakukan fiksasi selang NGT dengan karet
gelang dan peniti pada pakaian klien.

24. Melepas sarung tangan dan merapikan klien.


TAHAP TERMINASI
25. Mengobservasikan reaksi klien
16. Membuat kontrak selanjutnya
17. Mencuci tangan.
18. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
TOTAL NILAI

Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan ( 25 % )
Nilai 2 : Dilakukan salah ( 50 % )
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat ( 75 % )
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna ( 100 % )
Evaluasi : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
Saran : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................

Sumenep, ......................20....
Evaluator

....................................
STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP 23 )
MEMBERI MAKAN MELALUI NGT
NAMA MHS :
NIM :

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Mengecek rencana tindakan/medik keperawatan
2. Mencuci tangan
Menyiapkan alat : (sarung tangan (prinsip bersih), spuit
50 cc, berisi formula makanan/MPL, gelas berisi air putih,
3.
handuk/serbet, bengkok, stetoskope) dan membawanya
kedekat pasien.
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan diri.
5. Mengenalkan tujuan dan prosedur tindakan
6. Memberi kesempatan bertanya.
TAHAP KERJA
7. Mendekatkan alat ke dekat pasien
8. Mengatur posisi klien high fowler
9. Lepaskan peniti pengaman selang pada pakaian klien
10. Memasang handuk/serbet makan pada dada klien
Melakukan auskultasi bising usus dan mengobservasi
11.
distensi abdomen.
12. Memakai sarung tangan.
Memastikan penempatan selang NGT dengan
13.
mengaspirasi cairan lambung dan mengobservasi residu.
Memberi makan dengan :
a. Memijat ujung proksimal selang NGT,
menghubungkan spuit 50 cc dengan selang,
melepas pengisapnya dan 18 inci (45cm) diatas
14.
kepala klien.
b. Mengisi spuit dengan formula makanan, membuka
klem/pijatan dan membiarkan formula makanan
mengalir dengan sendirinya ( sesuai gravitasi ).
Setelah makan habis, tuangkan air putih hangat 50 cc
15. untuk membilas ulang, lalu klem/sumbat ujung proksimal
selang.
16. Memfiksasi selang dengan pin/peniti pada pakaian klien.
17. Melepas sarung tangan dan merapikan klien.
TAHAP TERMINASI
15. Mengobservasi reaksi klien
16. Mencuci tangan
17. Membuat kontrak selanjutnya.
18. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
TOTAL NILAI
Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan ( 25 % )
Nilai 2 : Dilakukan salah ( 50 % )
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat ( 75 % )
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna ( 100 % )
Evaluasi : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
Saran : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................

Sumenep, ......................20....
Evaluator

....................................
STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP 24 )
MELEPAS NGT ( NASO GASTRIC TUBE )
NAMA MHS :
NIM :

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4
TAHAP PRE INTERAKSI
1. Mengecek File ( Catatan medik / keperawatan )
2. Mencuci tangan
3. Menyiapkan alat : handuk
TAHAP ORIENTASI
4. Memberi salam dan memperkenalkan diri.
5. Mengenalkan tujuan dan prosedur tindakan
6. Memberi kesempatan bertanya.
TAHAP KERJA
7. Mendekatkan alat kedekat pasien.
8. Mengatur posisi klien high flowler
9. Lepaskan peniti pengaman selang pada pakaian klien
10. Memasang handuk/serbet makan pada dada klien.
Meembuka plaster yang merekat pada hidung klien
11.
dengan kapas alkohol/bensin
12. Memakai sarung tangan.
Menarik selang dalam keadaan selang tetap di
13.
klien/disumbat ( tidak boleh terlalu lambat )
14. Tempatkan sarung tangan kotor pada kantong plastik
15. Memberikan perawatan mulut dan hidung.
16. melepaskan sarung tangan dan merapikan klien.
TAHAP TERMINASI
17. Mengobservasi reaksi klien
18. Mencuci tangan
18. Membuat kontrak selanjutnya.
19. Mendokumentasikan tindakan keperawatan
TOTAL NILAI

Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan ( 25 % )
Nilai 2 : Dilakukan salah ( 50 % )
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat ( 75 % )
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna ( 100 % )
Evaluasi : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
Saran : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................

Sumenep, ......................20....
Evaluator

....................................
STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP 33 )
PEMASANGAN KATETER MENETAP ( PRIA )
NAMA MHS :
NIM :

NILAI
NO ASPEK YANG DINILAI
1 2 3 4
Tahap Pra interaksi
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Mencuci tangan
Menyiapkan alat : Bak instrumen berisi pinset anatomis
& chirurgis, kom steril, sarung tangan steril, cairan
antiseptik / betadine 10 %, jelly dalam spuit steril 5 cc
3. sesuai kondisi, kasa steril.
Diluar bak instrumen : kateter sesuai ukuran, urin bag,
aquadest 50 cc, spuit steril 10 cc, perlak dan alasnya,
plester, gunting, bengkok, gantungan, korentang steril.
Tahap orientasi
Berikan salam dan, panggil klien/keluarga dengan
4.
namanya.
5. Jelaskan tujuan dan procedur tindakan
6. Memberi kesempatan klien untuk bertanya.
Tahap kerja
Memberi privasi pada klien : tutup pintu kamar / pasang
7.
tirai / sketsel.
8. Mengatur posisi klien supinasi.
9. Memberi pengalas pada bokong.
10. Mendekatkan alat-alat bengkok di samping klien.
11. Membuka bak instrumen.
12. Memakai sarung tangan steril.
Menggunakan tangan kiri : pegang daerah dibawa glands
13.
penis dengan ibu jari telunjuk preputium ditarik kebawah..
Lakukan desinfeksi dengan gerakan sirkuler dari meatus
14. keluar dengan kasa steril sekali usap terus dibuang
minimal 3 kali.
Tangan non dominant memegang penis memasukkan
15.
jelly dalam spuit 5 cc kedalam uretra.
Memasukkan kateter 218-20 cm dengan memegang
16.
penis 45 derajat sampai urin keluar.
Jika waktu memasukkan kateter ada tahanan jangan
17. dilanjutkan, selama pemasangan anjurkan pasien untuk
bernapas panjang.
Masukkan kembali kateter sepanjang 2 cm sambil sedikit
18.
diputar.
Isi balon kateter dengan aquadest sesuai petunjuk pada
19.
kateter dengan menggunakan spuit.
20. Tarik kateter perlahan-lahan sampai ada tahanan balon.
21. Buka sarung tangan
22. Fiksasi kateter ke bawah abdomen
23. Gantung urin bag lebih rendah dari vesica urinaria
24. Bantu pasien pada posisi yang nyaman.
25. Rapikan alat-alat pada tempatnya.
26. Cuci tangan.
Tahap terminasi
Dukumentasi : kondisi penis dan meatus, tanggal dan jam
27. pemasangan, warna, bau, jumlah urin yang keluar serta
reaksi pasien pada catatan perawat.
TOTAL NILAI

Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan ( 25 % )
Nilai 2 : Dilakukan salah ( 50 % )
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat ( 75 % )
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna ( 100 % )
Evaluasi : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
Saran : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................

Sumenep, ......................20....
Evaluator

....................................
STANDARD OPERATING PROCEDURE ( SOP 34 )
PEMASANGAN KATETER MENETAP ( WANITA )
NAMA MHS :
NIM :

NO ASPEK YANG DINILAI NILAI


1 2 3 4
Tahap Pra interaksi
1. Cek catatan perawatan dan catatan medis klien
2. Mencuci tangan
Menyiapkan alat : Bak instrumen berisi pinset anatomis
& chirugis, kom steril, sarung tangan steril, cairan
antiseptik / betadine 1 %, jelly, kasa steril.
3.
Diluar bak instrumen : kateter sesuai ukuran, urin bag,
aquadest 50 cc, spuit steril 10 cc, perlak dan alasnya,
plester, gunting, bengkok, gantungan, korentang steril.
Tahap orientasi
Berikan salam dan, panggil klien/keluarga dengan
4.
namanya.
5. Jelaskan tujuan dan prosedur tindakan
6. Memberi kesempatan klien untuk bertanya.
Tahap kerja
Memberi privasi pada klien : tutup pintu kamar / pasang
7.
tirai / sketsel.
8. Mengatur posisi klien dorsal recumbent
9. Memberi pengalas pada bokong.
10. Mendekatkan alat-alat bengkok di samping klien.
11. Membuka bak instrumen.
12. Memakai sarung tangan steril.
Menggunakan tangan kiri untuk membuka labia dengan
13.
jari telunjuk dan ibu jari lalu tarik sedikit ke atas.
Lakukan vulva hygien dengan kapas betadine 1 % dari
14. labia mayora kanan kiri, labia minora kanan kiri,
kemudian meatus dengan kapas sekali buang.
Mengolesi jelly kedalam kateter 4-5 cm, tangan non
15.
dominan membuka vulva.
16. Memasukkan kateter 5-7 cm pada wanita urin keluar.
Jika waktu memasukkan kateter ada tahanan jangan
17. dilanjutkan, selama pemasangan anjurkan pasien untuk
bernapas panjang.
Masukkan lagi kateter sepanjang 2 cm sambil sedikit
18.
diputar.
Isi balon kateter dengan aquadest sesuai petunjuk pada
19. kateter dengan menggunakan spuit (dengan atau tanpa
jarum ).
20. Tarik kateter perlahan-lahan sampai ada tahanan balon.
21. Buka sarung tangan
22. Fiksasi kateter pada paha depan.
23. Gantung urin bag lebih rendah dari vesica urinaria
24. Bantu pasien pada posisi yang nyaman.
25. Rapikan alat-alat pada tempatnya.
26. Cuci tangan.
Tahap terminasi
Dukumentasi : kondisi penis dan meatus, tanggal dan jam
27. pemasangan, warna, bau, jumlah urin yang keluar serta
reaksi pasien pada catatan perawat.
TOTAL NILAI

Keterangan :
Nilai 1 : Tidak dilakukan ( 25 % )
Nilai 2 : Dilakukan salah ( 50 % )
Nilai 3 : Dilakukan kurang tepat ( 75 % )
Nilai 4 : Dilakukan dengan sempurna ( 100 % )
Evaluasi : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
Saran : .........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................
...........................................................................................................

Sumenep, ......................20....
Evaluator

....................................

Anda mungkin juga menyukai