Mad Thobi’i merupakan hukum mad yang masih murni atau asli. Dimana Mad berarti
panjang dan Thabi’i yang artinya biasa.
Adapun cara membacanya harus panjang dua harakat atau disebut satu alif. Contoh Mad
Thobi'i:
Mad Far'i
Mad Far'i secara bahasa artinya adalah cabang. Sedangkan menurut istilah Mad Far'i adalah
mad yang merupakan hukum tambahan dari mad asli (sebagai hukum asalnya), yang
disebabkan oleh hamzah atau sukun.
Mad Wajib Muttasil terjadi apabila mad thabi’I bertemu dengan hamzah pada satu kalimat atau
ayat. Untuk cara membacanya, wajib dipanjangkan sepanjang lima harakat atau setara dengan dua
setengah kali dari mad thabi’i (dua setengah alif). Contohnya:
Mad Jaiz Munfasil terjadi apabila ada mad thabi’i yang bertemu dengan hamzah, namun hamzah
tersebut berada pada lain kalimat. Jaiz sendiri berarti boleh, sedangkan Munfashil memiliki arti
terpisah.
Nah, untuk membaca mad ini adalah boleh seperti Mad Wajib Muttasil tadi dan boleh juga seperti
Mad Thobi’i. Contohnya:
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi ini adalah mad yang terjadi jika ada Mad Thob’i bertemu dengan huruf
mati atau sukun. Cara membacanya adalah panjang enam harakat. Contohnya:
آﻻَن
Mad Layyin
Mad Layyin terjadi apabila wawu dan ya’ berharakat sukun dan huruf sebelumnya berharakat
fathah dan setelahnya ada huruf hidup. Kemudia bacaan diwaqafkan.
Cara membacanya adalah dengan membaca mad dengan sekedar lunak dan lemas saja.
Contohnya:
ٌ َْريْبٌ َخو
ف
Mad ‘Arid Lissukun dibaca jika terdapat waqaf atau tempat pemberhentian dan sebelum
waqaf tersebut terdapat Mad Thobi’i atau Mad Layyin. Cara membacanya adalah terbagi
menjadi tiga macam:
- Yang paling utama dibaca panjang seperti halnya mad wajib muttashil atau setara 6 harakat.
- Yang pertengahan bisa dibaca sepanjang empat harakat ya’ni dua kalinya Mad Thobi’i.
- Yang pendek ya’ni boleh hanya dibaca seperti Mad Thobi’i biasa.
Contohnya:
Mad Shilah Qashirah terjadi jika ada 'haa dhamir' dan sebelum haa tadi terdapat huruf hidup
(berharakat). Maka untuk cara membacanya haruslah panjang seperti halnya mad thobi’i.
Contohnya:
Macam-macam mad selanjutnya adalah Mad Shilah Thawilah. Mad ini dihukumi jika ada
Mad Qashirah bertemu dengan hamzah ( ) ء. Cara untuk membacanya adalah seperti Mad
Jaiz Munfashil. Contohnya adalah:
Mad ‘Iwadl
Mad ‘Iwadl adalah mad yang dibaca jika terdapat fathatain yang ditemukan pada waqaf atau
pemberhentian pada akhir kalimat atau ayat. Untuk cara membaca mad ini adalah seperti Mad
Thabi’i. Contohnya adalah:
Mad Badal
Mad Badal terjadi jika terdapat hamzah ( ) ءbertemu dengan sebuah Mad , maka cara untuk
membacanya adalah seperti Mad Thobi’i. Contohnya:
آ َد َم إيْما َ ٌن
Mad Lazim Harfi Musyabba’ adalah bacaan mad yang biasanya kita temukan pada permulaan
surat dari beberapa surat di Al-Qur’an. Beberapa huruf mad yang biasanya kita temukan pada
surat-surat di Al-Qur’an tersebut ada 8 huruf dimana diantaranya adalah sebagai berikut:
ن–ق–ص–ع–س–ل–ك–م
Cara membaca mad ini sama seperti Mad Lazim yaitu sepanjang enam harakat. Contohnya
adalah:
Yaitu apabila ada permulaan surat dari Al-Qur’an ada terdapat salah satu atau lebih dari
antara huruf yang lima ya’ni :
ح–ي–ط–ﻫ–ر
Contohnya adalah:
حم الم
Mad Tamkien
Mad Tamkienini terjadi jika terdapat ya’ sukun yang didahului dengan ya’ yang bertasydid
dan harakatnya kasrah. Contohnya:
Mad Farq
Terakhir adalah mad farqi, yaitu bertemunya dua hamzah dimana satu hamzah istifham
sedangkan yang kedua hamzah washol pada lam alif ma’rifat. Cara membacanya adalah
sepanjang 6 harakat. Contohnya:
قُلْ ءٰ اﷲُ ا ِذنَ لَ ُك ْم ءٰٰ اﷲُ َخ ْي ٌراَ ّمايُ ْش ِر ُكون قُلْ ءٰٰ ال َّذ َك َري ِْن