Disusun Oleh :
- Natasya Silmi Imania
- Nazilla Nurrahmah Syitaa
- Nur Rosida Renhoat
- Miska Salsabila
KELAS 1C
ILMU AL QURAN DAN TAFSIR
FAKULTAS USHULUDDIN DAN DAKWAH
INSTITUT ILMU QURAN JAKARTA
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wataala, yang telah melimpahkan rahmat serta
hidayah-Nya sehingga makalah dengan pembahasan “Aqiqah dan Qurban ” dapat selesai tepat
pada waktunya. Makalah ini disusun bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Fiqh. Selain
itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan yang
benar tentang Aqiqah dan Qurban. Pada makalah ini Penulis memperoleh materi dari berbagai
sumber seperti buku dan refrensi jurnal, dan kajian Islam.
Penulis ucapkan terima kasih kepada Bapak Sulthon Antus Muhammad, MA dosen
pengampu mata kuliah Fiqh yang telah membimbing proses penyusunan makalah ini dan telah
memberikan tugas yang dapat menambah wawasan kami. Penulis juga menyadari sepenuhnya
bahwa makalah ini sangat jauh dari kata sempurna, untuk itu apabila terdapat kekurangan Penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna kesempurnaan makalah
ini.
Penulis
2
DAFTAR ISI
COVER.................................................................................................1
KATA PENGANTAR..........................................................................2
BAB 1 : PENDAHULUAN..................................................................3
A. LATAR BELAKANG .............................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..........................................................4
C. TUJUAN....................................................................................4
BAB II : PEMBAHASAN....................................................................6
A. Pengertian aqiqah dan qurban................................................6
B. Term aqiqah dan qurban dalam al-Quran.............................6
C. Dalil pensyariatan aqiqah dan qurban....................................7
D. Hukum dan Keutamaan aqiqah dan qurban .........................8
E. Waktu pelaksanaan aqiqah dan qurban..................................10
F. Urgensi aqiqah dan qurban dalam kehidupan........................11
BAB III : PENUTUP...............................................................................13
KESIMPULAN.........................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA................................................................................13
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ibadah Qurban adalah ibadah yang di perintahkan oleh Allah SWT karena
berqurban adalah salah satu bentuk pernyataan rasa syukur kita atas nikmat yang telah
diberikan . Jadi bagi orang yang mampu, maka diwajibkan untuk berqurban.
Disamping itu ibadah qurban merupakan ungkapan rasa persaudaraan antara
saudara kita yang mampu dengan saudara kita yang mampu secara ekonomi untuk
saling berbagi rezeki menumbuhkan sifat saling erkorban untuk orang lain, saling
tolong menolong untuk mempererat tali persatuan antara umat islam, khusunya
umat islam Dalam agama islam terdapat ajaran penyembelihan hewan qurban dan
akikah.
Penyembelihan hewan dilakukan pada Hari Raya Idul Adha dan hari tasyrik.Adapun
akikah dilaksanakan pada hari ketujuh dalam kelahiran seorang bayi.Hukum
menyembelih hewan kurban dan akikah adalah sunnah Muakaddah ( mendekati wajib
) yaitu sunnah yang dianjurkan. Penyembelihan hewan qurban dan akikah harus
sesusai dengan ketentuan yang telah diajarkan oleh Rosulullah SAW, karena
penyembelihan yang tidak sesuai islam adalah haram.
Rumusan Masalah :
1. Apa pengertian dari Aqiqah dan Qurban
2. Apa term aqiqah dan qurban dalam al-quran?
3. Apa saja dalil pensyariatan aqiqah dalam alquran ?
4. Apa hukum dan keutamaan aqiqah dan qurban ?
5. Kapan waktu pelaksanaan aqiqah dan qurban ?
6. Apa urgensi aqiqah dan qurban dalam kehidupan ?
Tujuan :
1. Mengetahui Pengertian dari aqiqah dan qurban
2. Mengetahui term Aqiqah dan alquran
4
3. Mengetahui dalil apa saja tentang aqiqah dan qurban
4. Mengetahui hukum dan keutamaan aqiqah dan qurban
5. Mengetahui kapan wakti pelaksanaan aqiqah dan qurban
6. Mengetahu urgensi aqiqah dan qurban dalam kehidupan
5
BAB II
PEMBAHASAN
Aqiqah dari segi bahasa artinya memotong. Sebagian ulama mengartikan aqiqah adalah
memotong rambut bayi, sebagain yang lain mengartikan memotong hewan
Selain perbedaan dari etimologi dan terminologi, aqiqah dan Qurban memiliki perbedaan dari
beberapa aspek lainnya.
Pelaksanaan qurban dilakukan setiap tanggal 10 Dzulhijjah atau setiap hari raya idul adha.
Tahun ini hari raya Idul Adha jatuh pada 20 Juli 2021. Penyembelihan Qurban bisa juga
dilaksanakan pada Hari Tasyrik, yaitu tanggal 11 – 13 Dzulhijjah.
Waktu penyembelihan hewan Qurban juga diatur. Hewan Qurban baru boleh disembelih usai
sholat Idul Adha (10 Dzulhijjah) sampai matahari terbenam tanggal (13 Dzulhijjah).
Untuk aqiqah, waktu penyembelihannya bisa dilakukan si orang tua kapan saja ketika bayi
sudah memasuki usia 7 hari. Pelaksanaan aqiqah juga diberi kelonggaran sampai si anak usia
balig.
Perbedaan ini setidaknya dapat dilihat dari beberapa perkara, seperti definisi , jenis hewan yang
digunakan, jumlah hewan yang disembelih, waktu penyembelihan, jumlah pelaksanaan,
pemberian daging, wujud daging yang diberikan dan upah bagi penyembelih.
6
C. Dalil Pensyariatan aqiqah dan qurban
1. Dalil Pensyariatan Aqiqah
Dalil atas perintah ibadah ini adalah hadist Nabi SAW. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda. “Semua bayi tergadaikan dengan aqiqah-nya yang pada hari ketujuhnya disembelih
hewan (kambing), diberi nama, dan dicukur rambutnya.” (Shahih, HR. Abu Dawud, Tirmidzi,
dan lain-lainnya).
Kemudian dari Salman bin ‘Amir Ad-Dhabiy berkata jika Rasulullah bersabda, “Aqiqah
dilaksanakan karena kelahiran bayi, maka sembelihlah hewan dan hilangkanlah semua gangguan
darinya.” (Shahih Hadits Riwayat Bukhari).
Artinya: “Maka kerjakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan
mendekatkan diri kepada Allah).”
● Berdasarkan kitab Almufashshal fi Ahkamil Udhiyah yang ditulis oleh Dr. Hisamuddin,
Imam Qatadah, Atha’ dan Ikrimah mengatakan bahwa perintah berqurban pada ayat di
atas ditujukan pada hari raya Iduladha. Di samping surat Al-Kautsar, anjuran berqurban
juga terdapat dalam QS. Al-Hajj ayat 34 yang berbunyi:
ِ ة األ ْن َع ِام فَإِلَهُ ُك ْم إِلَهٌ َوiِ َولِ ُك ِّل أُ َّم ٍة َج َع ْلنَا َم ْن َس ًكا لِيَ ْذ ُكرُوا ا ْس َم هَّللا ِ َعلَى َما َر َزقَهُ ْم ِم ْن بَ ِهي َم
َاح ٌد فَلَهُ أَ ْسلِ ُموا َوبَ ِّش ِر ْال ُم ْخبِتِين
7
Artinya: “Dan bagi tiap-tiap umat telah kami syariatkan penyembelihan (qurban) supaya mereka
menyebut nama Allah terhadap binatang ternak yang telah direzekikan Allah kepada mereka,
maka Tuhanmu ialah Tuhan yang Maha Esa, karena itu berserahdirilah kamu kepada-Nya, dan
berilah kabar gembira pada orang-orang yang tunduk (patuh) pada Allah.”
Ayat tersebut diperkuat oleh lanjutan firman Allah QS. Al-Hajj 36-37:
“Maka makanlah sebagiannya (daging qurban) dan berilah makan orang yang merasa cukup
dengan apa yang ada padanya (orang yang tidak meminta-minta) dan orang yang meminta.
Daging daging qurban dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai keridhaan Allah, tetapi
ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya.”
“Barang siapa mendapatkan kelapangan tetapi tidak berqurban, maka janganlah dia mendekati
tempat shalat kami.”
● Dalil lain yang menjelaskan tentang perintah qurban adalah yang diriwayatkan oleh
Imam Bukhari sebagai berikut:
“Dari Anas bin Malik, Nabi Saw. berkurban dengan dua kambing gemuk dan bertanduk. Saya
melihat Nabi Saw. meletakkan kedua kakinya di atas pundak kambing tersebut, kemudian Nabi
Saw. membaca basmalah, takbir dan menyembelih dengan tangannya sendiri.”
8
tidak mampu ,pelaksanaan aqiqah dapat ditiadakan.
Tujuan atau aqiqah dalam islam adalah agar anak bisa umbuh dengan baik secara fisik
maupun akhlak. Aqiqah juga dianggap sebagai sedekah . karena nantinya anak tersebut
diharapkan dapat menjadi penerus yang sholeh sholehah bagi keluargaya . melaksanaan aqiqah
berrti meneladai dan mengiuti sunnah dari rasulullah saw
Sebagian dari fiqih ibadah , aqiqah mengandung banyak hikmah .menurut syekh Abdullah
nashih ulwan dalam kitab tarbiyatulaulad fil islam aqiqah memiliki beberapa hikmah:
1. Menghidupkan sunnah nabi Muhammad saw dalam meneladani nabi ibrahin as tatkala
allah saw menebus putra Ibrahim yang tercinta ismail as
2. Aqiqah mengandung unsur perlindungan sari setan yang dapat mengganggu anak yang
terakhir itu,dan ini sesuai dengan makna hadis , yang artinya setiap anak itu tergdai
dengan aqiqahnya .sehingga anak yang telah ditunaikan aqiqahnya insyaallah lebih
terlindungi dari gangguan setan yang sering menggangu anak - anak
3. Aqiaqh merupakan tebusan bagi anak untuk memberikan syafaat bagi kedua orang
tuanya kelak pada akhir , sebagaimana imam ahmad mengatakan dia tergadai dari
memberikan syafaat bagi kedua orangtuanya
4. Merupakan bentuk pendekatan diri kepada allah swt sekaligus sebagai wujud rasa
syukur atas karunia yang dianugrahkan allah swt dengan lahirnya sang anak
5. Aqiqah sebagai sarana menampakan rasa gembira dalam melaksanakan syariat islam
dan bertambahnya keturunan mukmin yang akan memperbanyak umat rasulullah saw
pada hari kiamat
6. Aqiqah dapat memperkuat ukhuwah diantara masyarakat
7. Sarana untuk merealisasikan prinsip prinsip keadilan sosial dan menghapuskan gejala
kemiskinan didalam masyarakat misalnya, dengan adanya daging yang dikirim kepada
fakir miskin
Hukum dan keutamaan qurban
Mengutip jurnal analisis pendapat para ulama tentang hukum distribusi daging
qurabn kepada non muslim oleh m hasan waedoloh ada perbedaan pendapat di kalangan
ulama terkait hukum qurban
1. Sebagian ulama menyatakan hukumnya wajib pendapat ini didasarkan pada surat al
kautsar ayat 2
9
2. Pendapat bahwa hukum qurban adalah sunnah muakkad . maksudnya qurban tidak
diwajibkan , tapi sangat dianjurkan khususnya bagi mereka yang mampu
Keutamaan qurban
Dianjurkannya ibadah qurban bagi umat muslim tak lepas dari keutamaan
yang ada di baliknya , hal ini dijelaskan dalam sebuah Riwayat dari aisyah ra
bahwa nabi Muhammad saw bersabda melalui ibada qurban manusia akan hidup
lapang dada dalam kedermawaan ,bahkan meskipun pisau baru saja digesekkan
pada leher hewan dan darahnya belum membasahi tanah,allah swt sudah
mempersiapkan pahala sebagai balasan atas ketaatan orang yang berqurban dan
memenuhi perintahnya
“tidak ada amalan yang di perbuat manusia pda hari raya qurban yang lebih
dicintai oleh allah swt selain menyembelih hewan . sesungguhnya hewan qurban
itu kelak pada hari kiamat akan datang beserta tanduk tanduknya ,bulu blu, dan
kuku kukunya sesungga sebelum darah qurban tu mengalir ke tanah, pahalanya
telah diterima di sisi allah . maka tenanglah jiwa dengan berkuan . (hr.tirmidzi)
Mayoritas (jumhur) ulama bersepakat bahwa pelaksanaan akikah adalah hari ketujuh dari
kelahiran. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW, yang artinya, "Setiap anak itu tergadai dengan
hewan akikahnya, disembelih darinya pada hari ketujuh, dan dia dicukur, dan diberi nama."
(HR Imam Ahmad dan Ashhabus Sunan, dan dishahihkan Tirmidzi). Namun demikian,
menurut pandangan para ulama, apabila terlewat dan tidak bisa dilaksanakan pada hari ketujuh,
akikah tersebut bisa dilaksanakan pada hari ke-14. Dan jika tidak bisa juga, maka pada hari ke-
10
21. Pendapat ini didasarkan pada hadis yang diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Buraidah dari
ayahnya dari Nabi SAW, beliau berkata bahwasannya, "Hewan akikah itu disembelih pada hari
ketujuh, atau keempat belas, atau kedua puluh satunya." (HR Baihaqi dan Thabrani).
Namun, setelah tiga minggu masih tidak mampu, maka kapan saja pelaksanaannya boleh
dilakukan di kala sudah mampu. Sebab, pelaksanaan pada hari-hari ketujuh, keempat belas dan
kedua puluh satu adalah sifatnya sunah dan paling utama bukan wajib. Dan boleh juga
melaksanakannya sebelum hari ketujuh.
Sementara untuk bayi yang meninggal dunia sebelum hari ketujuh disunahkan juga untuk
disembelihkan akikahnya. Aturan ini, menurut beberapa ulama, juga berlaku bagi calon bayi
yang meninggal saat masih berada di dalam kandungan ibunya dengan syarat sudah berusia
empat bulan di dalam kandungan Sedangkan dalam aqiqah, waktu penyembelihan jatuh pada
hari ketujuh dari hari kelahiran sang anak. Jika kedua orangtua tidak memiliki kecukupan
ekonomi untuk melaksanakannya, maka aqiqah boleh dilakukan selain hari tersebut bahkan
hingga anak tumbuh dewasa dan baligh. Namun apabila sampai sang anak sudah melewati masa
baligh dan orangtua belum melaksanakan aqiqah, maka kesunahan untuk mengaqiqahkannya
juga hilang. Hal ini kemudian dapat digantikan dengan aqiqah oleh anak itu sendiri ketika sudah
memiliki kemampuan secara ekonomi.
Hikmah Aqiqah :
1. Mendekatkan anak kepada Allah Swt sejak masa awal menghirup udara kehidupan.
2. Tebusan bagi anak untuk memberikan syafaat pada hari akhir kepada kedua orang
tuanya.
3. Mengokohkan tali persaudaraan dan kecintaan antar warga masyarakat dengan
berkumpul di satu tempat dalam rangka menyembut kehadiran anak yang baru lahir.
4. Merupakan sarana yang dapat merealisasikan prinsip-prinsip keadilan sosial dan
menghapuskan gejala kemiskinan di dalam masyarakat, misalnya dengan adanya Daging
Akikah/Kambing Akikah yang diberikan kepada fakir miskin.
11
Hikmah Qurban :
1. Untuk mengenang nikmat yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim dengan
digagalkannya penyembelihan putranya, Ismail AS, yang kemudian ditebus dengan seekor
kambing dari surga.
2. Untuk membagikan rizqi yang diberikan oleh Allah SWT kepada umat manusia saat Hari
Raya ‘Idul Adha, yang menjadi hari membahagiakan bagi umat Islam, supaya yang miskin juga
merasakan kegembiraan seperti yang lainnya.
3. Untuk memperbanyak rizqi bagi orang yang berqurban, karena setiap hamba yang
menafkahkan hartanya di jalan-Nya maka akan mendapatkan balasan berlipat ganda dari Allah
Sw
12
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Qurban adalah menyembelih hewan pada hari raya idul adha yakni tanggal 10 dzulhijjah hari
tasyrik, yakni tanggal 11,12 dan 13 dzulhijjah. Ibadah berqurban adalah tujuan kita untuk
mendekatkan diri kepada allah, Apabila kita berqurban pada hari tasyrik yang bertepatan dengan
tanggal 13 dzulhijjah setelah terbenamnya matahri, maka itu tidak termasuk berqurban akan
tetapi hanya sedekah biasa, Firman ALLAH yang menjelaskan hal tersebut terdapat pada surat
al-Kausar ayat 1-3, Bagi orang yang mampu berqurban hukumnya wajib , hewan yang
diqurbankan juga hanya boleh hewan sapi, kerbau, unta, dan kambing. Kita tidak boleh
berqurban selain hewan itu.
Salah satu manfaat berqurban yaitu memberikan kesenangan kepada faqir dan miskin dengan
memberikan daqing qurban, walaupun tidak terlalu banyak. Aqiqah adalah menyembelih hewan
(kambing) pada hari ke tujuh, ataupun 21 setelah kelahiran anak, Hukum aqiqah adalah sunnah
muakad bagi orang tua yang telah dianugrahi seorang anak.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Quranul Kariim
-
https://www.linkaja.id › artikel › perbedaan-aqiqah-dan-q
13
14