Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RISALAH

PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN


Disusun untuk Memenuhi Mata Kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu:
Prof.Dr.Drs. Iriyanto Widisuseno, M.Hum.

Disusun Oleh:
Heriffa Adibah Kamalia
13010121130075

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA


FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2021
Society 5.0

Dalam menghadapi globalisasi, pada tahun 2016 suatu Kabinet Jepang


mengadopsi sebuah konsep teknologi yang dinamakan Society 5.0. Hal tersebut
diidentifikasi sebagai salah satu strategi pertumbuhan untuk Jepang yang
menyajikan konsep inti dalam 5th Rencana Dasar Sains dan Teknologi. Society 5.0
juga bagian inti dari “The Invesment for the Future Strategy 2017: Reform for
Achieving Society 5.0”.

Tujuan dari Society 5.0 adalah untuk mewujudkan suatu pertumbuhan


ekonomi dan perkembangan teknologi secara maksimal dan merata pada
masyarakat. Jepang memiliki masalah populasi yang kian menurun dikarenakan
etos kerja yang memiliki jam lembur, lupa untuk mencari pasangan, dan sebagainya
sehingga terciptalah konsep pembangunan teknologi ini. Meskipun konsep
teknologi ini berasal dari Jepang, tujuan dari Society 5.0 bukan hanya
diperuntukkan salah satu negara saja. Berbagai macam teknologi yang
dikembangkan juga berguna untuk menyelesaikan masalah sosial di berbagai
belahan dunia lainnya.

Dengan adanya transformasi digital terdapat perkembangan pesat pada


teknologi digital, seperti Internet of Things (IoT), Artificial Intelligence (AI), dan
robotika yang membawa perubahan secara signifikan pada masyarakat. Konsep
teknologi tersebut dinamakan dengan Industry 4.0 yang mengutamakan pada
industri internet. Gelombang transformasi digital merupakan elemen yang
mendorong kegiatan tersebut dan terjadilah pilar kebijakan industri. Namun, Jepang
memiliki tantangan yang harus dihadapi jika dilihat dari masalah sosial. Dengan
angka kelahiran yang menurun dan adanya peningkatan populasi senior, maka
Jepang dihadapi tantangan mengenai penyusutan tenaga kerja dan peningkatan
jaminan sosial. Diperkirakan pada tahun 2050 mendatang, Jepang mengalami
penyusutan angkatan kerja sebesar 70% dari 77 juta orang menjadi 53 juta orang.
Di sisi lainnya, peningkatan biaya jaminan sosial dikarenakan populasi senior
meningkat dari 120 triliun yen (2015) menjadi 150 triliun yen (2025). Tetapi Jepang
memiliki modal sosial yang bisa membangun pertumbuhan ekonomi dalam skala
besar pada tahun 1950-1970. Tantangan sosial yang dihadapinya juga akan terjadi
di negara-negara lain. Karena hal itu akhirnya Jepang disebut dengan “An Advanced
Country with Advanced Issues”, namun Jepang juga menciptakan konsep Society
5.0. (Fukuyama, 2018)

Society 5.0 memiliki skema dasar yang menyatakan bahwa data


dikumpulkan dari “Real world” dan diproses oleh komputer sehingga dapat
diterapkan dalam dunia nyata. Mekanisme dari konsep ini bergantung pada kontrol
otomatis yang terkomputerisasi. Orang-orang akan tahu kapan menggunakan istilah
“Information society” yang berarti sistem mengumpulka, memproses, dan
menerapkan hasil datanya dalam lingkungan dunia nyata tertentu. Society 5.0 akan
memiliki sistem yang beroperasi secara terpadu di lingkungan masyarakat. Konsep
tersebut memastikan segala aspek kehidupan mengenai kenyamanan dan
kebahagiaan, seperti energi, transportasi, perawaran medis, belanja, pendidikan,
kerja, maupun waktu luang. Jadi, Society 5.0 memiliki siklus berulang di mana data
dikumpulkan, dianalisis, diubah menjadi informasi yang bermakna, dan kemudian
diterapkan ke dunia nyata yang memengaruhi masyarakat secara menyeluruh.
(Salgues, 2018)

Pengembangan dan promosi paradigma Society 5.0 bukan hanya latihan


teoritis, melainkan proyek konkret dalam dunia nyata ke arah masa depan yang
memengaruhi kehidupan masyarakat Jepang maupun negara lainnya di mana
penerapan unsur-unsur paradigma sedang dieksplorasi. Konsep Society 5.0 yang
bertujuan untuk membangun masyarakat siber-fisik yang meningkatkan kehidupan
sehari-hari warganya melalui kerja sama yang erat dengan sistem kecerdasan
buatan. Tetapi salah satu paradoks yang jelas adalah inti dari upaya untuk
menciptakan masyarakat yang berpusat pada “human centered” di mana manusia
dapat hidup berdampingan dengan robot sosial dan kecerdasan buatan yang
semakin otonom untuk diwujudkan. (Gladden, 2019)
Referensi

Fukuyama, M. (2018). Society 5.0: Aiming for a New Human-Centered Society.


Japan Spotlight, 1, 47-50.
Gladden, M. E. (2019). Who Will Be the Members of Society 5.0? Towards an
Anthtropology of Technologically Posthumanized Future Societies. Social
Sciences, 8 (5), 148.
Salgues, B. (2018). Society 5.0: industry of the future, technologies, methods and
tools.

Anda mungkin juga menyukai