Anda di halaman 1dari 10

Nama : Sahril sidk

Nim. : 701180003

RESUME
ASUHAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
AKUT MIOKARD INFARK (AMI)

BAB II
TINJAUAN TEORI

A. Definisi Akut Miokard Infark (AMI)


Infark miokard akut terjadi ketika iskemia miokard,yang biasanya timbul sebagai
akibat penyakit aterosklerosis arteri koroner, cukup untuk menghasilkan nekrosis
inversibel otot jantung. (Huan H Gray,dkk,2005).
Infark miokardium mengacu pada proses rusaknya jaringan jantung akibat suplai
darah yang tidak adekuat sehingga aliran darah koroner berkurang (Brunner &
Sudarth, 2002)
Infark  miocard  akut  adalah  nekrosis  miocard  akibat  aliran  darah  ke  otot
jantung terganggu. (Suyono, 1999)
Akut Miokard Infark adalah nekroses miokard akibat aliran darah ke otot jantung
terganggu. (H.M. Saifoellah Noer, 1996). 
Akut Miokard Infark adalah kematian jaringan Miokard akibat oklusi akut
pembuluh darah koroner. (Rumah sakit Jantung Harapan Kita , 1993).
AMI merupakan kondisi kematian pada miokard (otot jantung) akibat dari aliran
darah ke bagian otot jantung terhambat
B. Etiologi Akut Miokard Infark (AMI)
AMI terjadi jika suplai oksigen yang  tidak sesuai dengan kebutuhan tidak
tertangani dengan baik sehingga menyebabkab kematian sel-sel jantung tersebut.
Beberapa hal yang menimbulkan gangguan oksigenasi tersebut diantaranya:
1. Berkurangnya suplai oksigen ke miokard.
2. Meningkatnya kebutuhan oksigen tubuh
C. Patofisiologi Akut Miokard Infark (AMI)
AMI  terjadi ketika iskemia yang terjadi berlangsung cukup lama  yaitu lebih dari
30-45 menit sehingga menyebabkan kerusakan seluler yang ireversibel. Bagian
jantung yang terkena infark akan berhenti berkontraksi selamanya. Iskemia yang
terjadi paling banyak disebabkan oleh penyakit arteri koroner / coronary artery
disease (CAD). Pada penyakit ini terdapat materi lemak  (plaque) yang telah
terbentuk dalam beberapa tahun di  dalam lumen arteri koronaria (arteri yang
mensuplay darah dan oksigen pada jantung) Plaque dapat rupture sehingga
menyebabkan terbentuknya bekuan darah pada permukaan plaque. Jika bekuan
menjadi cukup besar, maka bisa menghambat aliran darah baik total maupun sebagian
pada arteri koroner.
Terbendungnya aliran darah menghambat darah yang kaya oksigen mencapai
bagian otot jantung yang disuplai oleh arteri tersebut. Kurangnya oksigen akan
merusak otot jantung. Jika sumbatan itu tidak ditangani dengan cepat, otot jantung
ang rusak itu akan mulai mati. Selain disebabkan oleh terbentuknya sumbatan oleh
plaque ternyata infark juga bisa terjadi pada orang dengan arteri koroner normal (5%).
Diasumsikan bahwa spasme arteri koroner berperan dalam beberapa kasus ini
D. Manifestasi Klinis Akut Miokard Infark (AMI)
Tidak semua serangan mulai secara tiba-tiba disertai nyeri yang sangat parah
seperti yang sering kita lihat pada tayangan TV atau sinema. Tanda dan gejala dari
serangan jantung tiap orang tidak sama. Banyak serangan jantung berjalan lambat
sebagai nyeri ringan atau perasaan tidak nyaman. Bahkan beberapa orang tanpa gejala
sedikitpun (dinamakan silent heart attack).

E. Komplikasi Akut Miokard Infark (AMI)


Perluasan infark dan iskemiapasca infark,aritmia (sinus bradikardi,
supraventrikulertakiaritmia,aritmia ventrikular, gangguan konduksi), disfungsi otot
jantung (gagal jantung kiri, hipotensi, dan shock), infarkventrikel kanan, defek
mekanik, ruptur miokard,aneurisma ventrikel kiri,perikarditis, dan trombus mural.
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN
1. Amnesisa
1) Identitas Klien
Nama : Tn. J
Jenis Kelamin : Laki-laki
Umur : 42 Thn
Alamat : Diwek, Jombang
Agama : Islam
Bahasa : Jawa
Status Perkawinan : Sudah menikah
Pendidikan : SLTA
Pekerjaan : Karyawan swasta
Golongan Darah :
Tanggal MRS :21 April 2018

2) Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. O
Jenis kelamin : perempuan
Alamat : Diwek, Jombang
Agama : Islam
Hubungan dengan klien : istri
3) Keluhan Utama
Klien mengatakan nyeri dada sebelah kanan

4) Riwayat kesehatan
a) Riwayat penyakit sekarang
Klien mengatakan saat dirumah pukul 22.00 WIB klien mengatakan
nyeri dada sebelah kanan kemudian hilang saat dipakai istirahat Keesokan
harinya saat bekerja klien merasakan nyeri kembali di bagian dada sebelah
kanan dan sesak, pukul 15.09 WIB klien dibawa ke IGD RSUD Jombang
lalu dirawat di ICU Sentral.
P: nyeri timbul saat beraktivitas
Q: nyeri seperti diremas- remas
R: nyeri timbul didada sebelah kanan menjalar ke bawah
S: skala nyeri 8
T: nyeri hilang timbul, timbul selama 15-20 menit
b) Riwayat penyakit dahulu
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit dahulu.
c) Riwayat keluarga
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit keturunan.
d) Riwayat alergi
Klien mengatakan tidak mempunyai riwayat alergi.

4) Pemeriksaan fisik
Suhu : 36,4ᵒC
Nadi : 80 x/menit
Tekanan darah : 130/80 mmHg
Respiratori rate : 28x/menit
SPO2 : 98%
Glasgow coma scale : 456
Kesadaran : Composmentis
Kesadaran Umum : Lemah
GDA : 176 mg/dl
a.
1) B1 Breathing :
Inspeksi : bentuk dada simetris, nafas pendek dan cepat RR: 28x/menit
Palpasi : nyeri tekan epigastrium
Perkusi : sonor (paru-paru kanan dan kiri normal)
Auskultasi: suara nafas normal (vesikuler), tidak ada suara nafas tambahan
2) B2 Blood :
Inspeksi : bentuk dada simetris
Palpasi : nyeri tekan epigastrium, Nadi 80x/menit,
Auskultasi: tidak ada bunyi nafas tambahan, Tekanan Darah 130/80
mmHg, S1 S2 tunggal
3) B3 Brain
Inspeksi : kesadaran 4 5 6, composmentis Keadaan umum lemah
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
4) B4 Bladder :
Inspeksi : terpasang kateter dari IGD tanggal 21 April 2018 pukul 15.00
WIB
Palpasi : tidak ada nyeri tekan dibagian suprapubik
5) B5 Bowel :
Inspeksi : bentuk simetris
Palpasi : nyeri tekan bagian epigastrium
Perkusi : timphani
Auskultasi: bising usus normal
6) B6 Bone :
Inspeksi : tidak ada oedema, terpasang infus RL sebelah kanan
5 5
5 5
Palpasi : tidak ada nyeri tekan
b. Pola Kesehatan
c. Pola Nutrisi
Di Rumah : klien makan 1 porsi sedang sebanyak 3 kali sehari
Di Rumah Sakit : klien makan 3 kali sehari 1 porsi habis
d. Pola Eliminasi
Di Rumah : klien BAB 1 kali dalam 2 hari, BAK 2-3 kali sehari
Di Rumah Sakit : BAB 1 kali dalam 2 hari, BAK 780cc dalam 24 jam
e. Pola Istirahat-tidur
Di Rumah : tidur malam mulai pukul 22.00-04.00 WIB
Di Rumah Sakit : tidur malam mulai pukul 21.00-02.00 WIB, tidur siang
pukul 11.00-12.00 WIB sering terbangun
f. Pola Aktivitas
Di Rumah : mandiri
Di Rumah Sakit : istirahat total, aktivitas dibantu perawat dan keluarga
g. Pola Reproduksi Seksual
Klien sudah menikah mempunyai 1 orang anak, istri masih hidup.
h. Pola Penanggulangan Stress
Saat ada masalah klien selalu membicarakan bersama dengan sang istri

2. Pemeriksaan Diagnosik
a. Pemeriksaan EKG 12 lead pada tanggal 21-4- 2018.
Kesimpulan: left anterior hemiblock, abnormal ECG,abberrant ventricular
complex found, ST elevasi
b. Pemeriksaan Thorax AP pada tanggal 21-4- 2018
Kesimpulan: kesan kardiomegali, pulmo tak tampak kelainan

3. Pemeriksaan Laboratorium

Kalium 3,92
Darah lengkap
otomatis
Hemoglobin 15,4
Lekosit 8.400
Hematokrit 47,5
Eritrosit 5.440.000
Trombosit 422.000
Hitung jenis
Eosinofil -
Basofil -
Batang -
Segmen 55
Limfosit 33
Monosit 12
Kimia Klinik
Glukosa 176
sewaktu 0,97
Kreatinin 18,9
serum Urea 24
SGOT SGPT 22
Natrium 140
Klorida 108
4. Terapi Obat
Tanggal 25 April 2018:

Infus RL 500cc/24 jam


Injeksi furosemid Injeksi 1x40mg
pumpicel Injeksi arixtra 1x2,5mg
Peroral :
ISDN 3x5mg
ASA 1x80mg
CPG 1x75mg

B. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah


1 Ds : Ateroklerosis, Nyeri akut b.d
 klien mengatakan nyeri thrombosis, agen pencedera
dada sebelah kanan dan kontraksiarteri fisiologis ( infark
sesak koronaria miokard akut )
Do : d.d mengeluh
Penurunan aliran
 Keadaan umum: lemah nyeri, tekanan
darah ke jantung
 Kesadaran: arah
composmentis meningkat,pola
Kekurangan
 GCS: 4 5 6 nafas berubah,
oksigen dan
 CRT: < 2 detik nutrisi nafsu makan
 SPO2: 98% berubah
Iskemik pada
 TTV: ( D.0077 )
jaringan miokard
TD: 130/80 mmHg
N: 80x/menit Nekrosis
RR: 28 x/menit
S: 364ᵒC Suplai dan

 P: nyeri timbul saat kebutuhan


oksigen
beraktivitas
kejantung tidak
Q: nyeri seperti
seimbang
diremas- remas
R: nyeri timbul didada
sebelah kanan menjalar Suplai oksigen ke
ke bawah miokard menurun
S: skala nyeri 8
Metabolisme
T: nyeri hilang timbul,
anaerob
timbul selama 15-20
meningkat
menit

Timbunan asam
laktat meningkat

Nyeri dada

Nyeri akut

C. DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Nyeri akut b.d agen pencedera fisiologis ( infark miokard akut ) d.d mengeluh
nyeri, tekanan arah meningkat,pola nafas berubah, nafsu makan berubah
( D.0077 )

D. INTERVENSI KEPERAWATAN
No Diagnosa Tujuan dan Intervensi keperawatan
keperawatan kriteria hasil (SIKI)
(SDKI) (SLKI)
1 D.0077 Nyeri akut L.08066 tingkat Intervensi utama
b.d agen pencedera nyeri ( SLKI,2019 a. I.082238
fisiologis ( infark : Hal 145 ) manajemen nyeri
miokard akut ) d.d Setelah dilakukan Observasi
mengeluh nyeri, tindakan  Identifikasi lokasi,
tekanan arah keperawatan 1 x karteristik, durasi,
meningkat,pola 24 jam maka frekuensi, kualitas,
nafas berubah, tingkat nyeri intensitas nyeri
nafsu makan menurun dengan  Identifikasi skala
berubah (SDKI, kriteria hasil : nyeri
2017; hal 172 )  Keluhan  Identifikasi respon
nyeri non nyeri non
( menurun verbal
)  Indentfikasi factor
 Meringis ( yang memperberat
menurun ) dan memperingan
 Kesulitan nyeri
tidur  Identifikasi
( menurun pengetahuan dan
) keyakinan tentang
 Pola nafas nyeri.
( menurun  Identifikasi
) pengaruh nyeri
 Tekanan pada kulitas hidup.
darah Terapeutik
( menurun  Berikan theknik
) non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
 Control
lingkungkungan
yang memperberat
rasa nyeri
 Fasilitasi istirahat
dan tidur
Edukasi
 Jelaskan periode
pnyebab,dan
pemicu nyeri
 Jelaskan strategi
meredekan nyeri
 Anjurkan
memonitor nyeri
secara mandiri
 Anjurkan
menggunakan
analgeik secara
tepat
 Ajarkan theknik
non farmakologis
untuk mengurangi
rasa nyeri
Kolaborasi
 Kolaborasi
pemberian analgtik
jika perlu

Anda mungkin juga menyukai