Kelompok 10
2020/2021
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah Swt yang telah memberikan nikmat kesehatan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dari mata kuliah Psikologi Pendidikan tentang
” Keceradan Manusia (SI) Spiritual Intellegence” dengan tepat sesuai waktu yang diberikan.
Kemudian sholawat beserta salam semoga selalu terlimpah curahkan kepada baginda tercinta
Nabi Muhammad SAW. Semoga kelak kita sebagai umatnya mendapatkan syafaat nya di
yaumul kiamah. Karena beliau lah suri tauladan yang menjadi uswatun hasanah. Tidak lupa
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr.Umi Kulsum M.Pd.I selaku dosen
pengampu Mata Kuliah Psikologi Pendidikan. Kami menyadari bahwa dalam pembuatan
makalah ini masih banyak kesalahan dan kukurangan. Oleh karena itu kami meminta kritik
dan saran yang bersifat membangun sehingga penyusunan makalah ini dapat lebih baik lagi.
Penulis Kelompok 10
ii
DAFTAR ISI
COVER……………………………………………………………………………………….…….…. i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………..…….....……... ii
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………...…..…….……………… 1
BAB II PEMBAHASAN…………………….………………………………………………….......... 2
3.1 KESIMPULAN……………………………………………………………………………………. 8
3.2 SARAN………………………………………………………………………….………………… 8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
Spiritual Intelligence adalah fasilitas yang berkembang selama jutaan tahun yang
memungkinkan otak untuk menemukan dan menggunakan makna dalam memecahkan
persoalan. Utamanya persoalan yang menyangkut masalah eksistensial, yaitu saat seseorang
secara pribadi terpuruk, terjebak oleh kebiasaan, kekhawatiran dan masalah masa lalu akibat
penyakit dan kesedihan. Dengan dimilikinya Spiritual Intelligence, seseorang mampu
mengatasi masalah hidupnya dan berdamai dengan masalah tersebut.Spiritual Intelligence
memberi sesuatu rasa yang “dalam” pada diri seseorang menyangkut perjuangan hidup
2
Spiritual Intelligence (SI) mengacu pada keterampilan, kemampuan dan perilaku yang
diperlukan untuk mengembangkan dan mempertahankan hubungan dengan sumber utama
dari semua (Tuhan YME), keberhasilan dalam menemukan makna hidup, menemukan cara
moral dan etika untuk membimbing kita dalam hidup, mengeksternalisasi perasaan kita akan
makna dan nilai-nilai dalam kehidupan pribadi kita dan dalam hubungan interpersonal .
3
2.3 INDIKATOR KECERDASAN SPIRITUAL
Danah Zohar dan Ian Marshall menjelaskan tanda-tanda orang yang kecerdasan spiritual
berkembang dengan baik diantaranya sebagai berikut:
1. Tingkat kesadaran yang tinggi. Bagian terpenting dari kesadaran diri ini mencangkup
usaha untuk mengetahui batasan wilayah yang nyaman untuk dirinya sendiri, banyak
tahu tentang dirinya.
2. Kemampuan bersikap fleksibel yaitu menyesuaikan diri secara spontan dan aktif
untuk mencapai hasil yang baik.
3. Kemampuan untuk menghadapi dan memanfaatkan penderitaan. Mampu menangani
dan menetukan sikap ketika situasi yang menyakitkan atau tidak menyenangkan.
4. Kemampuan untuk menghadapi dan melewati rasa sakit. Mampu memandang
kehidupan yang lebih besar sehingga mampu menghadapi dan memanfaatkan serta
melewati kesengsaraan dan rasa sehat serta memandangnya sebagai suatu visi dan
mencari makna dibaliknya.
5. Keengganan untuk menyebabkan kerugian yang tidak perlu. Seseorang yang
kecerdasan spiritualnya tinggi akan mengetahui bahwa dia merugikan orang lain
maupun merugikan diri sendiri.
6. Kualitas hidup yang diilhami oleh visi dan nilai-nilai.
7. Memiliki kecenderungan untuk bertanya “mengapa” atau “bagaimana jika” dalam
rangka mencari jawaban yang benar
8. Menjadi mandiri, yaitu memiliki kemudahan untuk melawan konvensi. Mampu
berdiri menantang orang banyak, berpegang teguh dengan pendapatnya.
Dari beberapa ciri-ciri diatas kami menyimpulkan bahwa dengan SQ kita dapat
menggunakan IQ dan EQ yang kita miliki dengan lebih optimal, dengan kecerdasan spiritual
dapat membuat manusia lebih luas memaknai dan memberikan arti setiap perilaku sehingga
segala tingkah laku akan sesuai dengan nilainilai yang benar.
4
2.4 FUNGSI KECERDASAN SPIRITUAL
a. Pembinaan dan pendidikan akhlak. Spiritual adalah salah satu metode pendidikan akhlak
dan pembinaan jiwa.
b. Kecerdasan spiritual untuk mendidik hati dan budi pekerti. Pendidikan sejati adalah
pendidikan hati, karena pendidikan hati tidak saja menekankan segi-segi pengetahuan
kognitif intelektual saja tetapi juga menumbuhkan segi-segi kualitas psikomotorik dan
kesadaran spiritual yang reflektif dalam kehidupan sehari-hari.
c. Kecerdasan spiritual membimbing kita untuk meraih hidup bahagia. Hidup bahagia
menjadi tujuan hidup kita semua, hampir tanpa kecuali. Maka dengan itu ada tiga kunci
SQ dalam meraih kebahagiaan hidup yaitu: cinta yang dicurahkan kepada Allah, berdoa
serta berbuat kebajikan dan berbudi pekerti luhur.
d. Kecerdasan Spiritual merupakan landasan untuk memfungsikan IQ dan EQ secara efektif.
Bila kita memiliki kecerdasan spiritual maka ada manfaat tersendiri yang dirasakan.
Adapun manfaatnya menurut David dalam bukunya, sebagai berikut:
a. Membantu Anda melihat hal-hal dari sudut pandang yang lebih luas dan kompleks
b. Membantu berpikir lebih jernih.
c. Membuat pikiran lebih tenang.
d. Membuka wawasan dan motivasi Anda tentang bagaimana cara memaknai hidup.
e. Menurunkan sifat egoisme dalam diri Anda.
f. Memunculkan sikap menghargai orang lain dengan menempatkan orang lain diposisi
yang lebih tinggi dari pada diri sendiri.
g. Menyadari pentingnya nilai-nilai kehidupan seperti keadilan, kejujuran, kebenaran dan
kehormatan
h. Memunculkan sikap belas kasih terhadap orang lain.
i. Memunculkan sikap selalu bersyukur dengan apa yang dimiliki.
j. Memunculkan rasa cinta kasih terhadap diri sendiri, orang lain maupun pada alam
semesta.
5
k. Mampu berfikir positif untuk mejadi orang yang lebih baik
l. Mampu menjadi pribadi yang utuh
m. Mampu bangkit dari kegagalan.
n. Tidak terpuruk dalam penderitaan dan mampu menjadi motivator bagi diri sendiri dan
orang lain.
o. Mampu menjadi orang yang bijaksana dalam menjalani dan menyikapi kehidupan.
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan spiritual bisa membawa
seseorang kepada kesuksesan dan memperoleh ketentraman diri, serta memunculkan
karakterkarakter mulia di dalam diri manusia. Dengan kecerdasan spiritual ini bisa
mendorong santri untuk menghafal al-Qur’an dan mengamalkan.
a. Kejujuran
Kejujuran adalah sifat yang melekat dalam diri seseorang dan merupakan hal yang paling
penting untuk dilakukan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan kata lain jujur adalah
perkataan dan perbuatan sesuai dengan kebenaran. Jujur merupakan induk dari sifat-sifat
terpuji (mahmudah). Dalam Q.S At-taubah 119
6
b. Syukur
Syukur adalah rasa bertrimaksih atas segala anugrah Allah yang telah dilimpahkan
kepada kita.Allah berfirman dalam Q.S Ibrahim ayat 2:
َش ِد ْي ٍد
َ َب ِ ََو َو ْيلٌَ ِلِّ ْلك ِف ِريْن
ٍ َم ْنَ َعذَا َ ض ْ َِِو َماَف
ِۗ ِ ىَاْلَ ْر ْ ّٰللاَالَّذ
َ ِيَلَهٗ َ َماَفِىَالسَّموت ِه
Artinya: “Allah-lah yang memiliki segala yang dilangit dan dibumi. Dan celakalah bagi
orang-orang kafir Karen siksaan yang amat pedih”.
Dari uraian diatas dapat dijelaskan bahwa kita sebagai mahluk hidup harus pandai-pandai
bersyukur atas nikmat Allah yang telah diberikan.
c. Sabar
Sabar adalah kemampuan untuk dapat menyelesaikan kekusutan hati dan menyerah diri
kepada Allah dengan sepenuh kepercayaan menghilangkan segala keluhan dan berperang
melawan segala kegelisahan. Sabar merupakan bagian sendi yang harus benar-benar kuat dan
kokoh. Sabar merupakan bagian intern dalam diri seseorang. Ada beberapa tingkat sabar
diantaranya yaitu sabar dalam taat, sabar dalam meninggalkan maksiat, sabar dalam
menghadapi ujian.
7
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
3.2 SARAN
Sepanjang uraian yang telah pemakalah paparkan dalam maklah ini, pemakalah
menyadari tidak lepas dari kekurangan dan kekhilafan. Disamping itu barangkali masih jauh
dari kesempurnaan. Maka pemakalah sangat mengharapkan ide-ide yang cemerlang dari
pembaca untuk memeberikan kritikan dan saran yang mendukung makalah ini, supaya
tercapai apa yang kita inginkan
8
DAFTAR PUSTAKA
Wahyudi Siswanto, Membentuk Kecerdasan Spiritual Anak Pedoman Penting Bagi Orang
Tua Dalam Mendidik Anak (Jakarta: Amzah, 2010), 10.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka,
2005), 209
Yahya Jaya, Spiritualisasi Islam dalam Menumbuh kembangkan Kepribadian dan Kesehatan
Sukidi, Rahasia Sukses Hidup Bahagia (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2002), 28.
Schwartz, David J. Keajaiban Berfikir Besar. (Jakarta: Pustaka Delaparatasa, 1997), hlm 89-
90