Anda di halaman 1dari 14

1

BAB 1. PENDAHULUAN1.1

Latar Belakang
Sebagai sesuatu yang berkenaan dengan data numerikal, statiska sudah banyakdigunakan
oleh berbagai negara, misalnya untuk mendaftar jumlah penduduk, perpajakan, pencatatan
personel militer, dn lain sebagainya. Dengan semakin berkembangnya zaman, dewasa ini
penggunaan statistika sudah semakin meluasdi berbagai bidang kegiatan. Statistika tidak
lagi hanya dignakan untukkepentingan pemerintahan saja melainkan meluas sampai pada
bidang bisnis,ekonomi, kedokteran, pendidikan, dan lain sebagainya.Pada sebuah data
statistik dimana variabel yang dihubungkan bersifatnumerik, maka analisis menggunakan
korelasi merupakan salah satu pilihan. Namun jika kedua variabel yang dihubungkan
bersifat kategorik, maka penggunaan analisis korelasi tidak bisa lagi digunakan karena
angka pada suatukategori hanya berupa kode bukan nilai yang sebenarnya sehingga
operasiaritmatika tidak sah untuk kasus data kategorik. Dalam kasus seperti ini
analisischi-square dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan (asosiasi)dan
perbedaan (komparasi) anttar variabel-variabel kategorik tersebut. Olehkarena itu penulisan
makalah ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahamanchi square (kai kuadrat) dan uji
prasyarat analisis yang baik dan benar dalamsebuah penelitian
1.2

Rumusan Masalah
1.

Bagaimana penggunaan Chi Square dalam metode statistik?2.

Apa saja syarat penggunaan Chi Square?3.

Apa yang dimaksud “Fisher Exact Test” dan “Koreksi Yates”?

1.3

Tujuan dan Manfaat


1.3.1

Tujuan1.

Untuk mengetahui bagaimana penggunaan Chi Square dalam metodestatistik


Buka menu navigasi
Scribd Logo
Cari
Cari

Cari
Unduh
SimpanSimpan Makalah Fix (Chi Square) Untuk Nanti
Makalah Fix (Chi Square)
Diunggah olehRan Kudo Data diunggahpada Oct 26, 2017
0 penilaian
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
238 tayangan
17 halaman

Informasi Dokumen
klik untuk memperluas informasi dokumen
Deskripsi:STATISTIKA
Data diunggah
Oct 26, 2017
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Bagikan dokumen Ini
Bagikan atau Tanam Dokumen
Opsi Berbagi
Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baru
Facebook
Bagikan di Twitter, terbuka di jendela baru
Twitter
Bagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baru
LinkedIn
Bagikan dengan Email, membuka klien email
Email
Copy Text
Salin Tautan
Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?
0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak
bermanfaat
Apakah konten ini tidak pantas?Laporkan Dokumen Ini
Unduh

SimpanSimpan Makalah Fix (Chi Square) Untuk Nanti

BAB 1. PENDAHULUAN1.1

Latar Belakang
Sebagai sesuatu yang berkenaan dengan data numerikal, statiska sudah banyakdigunakan
oleh berbagai negara, misalnya untuk mendaftar jumlah penduduk, perpajakan, pencatatan
personel militer, dn lain sebagainya. Dengan semakin berkembangnya zaman, dewasa ini
penggunaan statistika sudah semakin meluasdi berbagai bidang kegiatan. Statistika tidak
lagi hanya dignakan untukkepentingan pemerintahan saja melainkan meluas sampai pada
bidang bisnis,ekonomi, kedokteran, pendidikan, dan lain sebagainya.Pada sebuah data
statistik dimana variabel yang dihubungkan bersifatnumerik, maka analisis menggunakan
korelasi merupakan salah satu pilihan. Namun jika kedua variabel yang dihubungkan
bersifat kategorik, maka penggunaan analisis korelasi tidak bisa lagi digunakan karena
angka pada suatukategori hanya berupa kode bukan nilai yang sebenarnya sehingga
operasiaritmatika tidak sah untuk kasus data kategorik. Dalam kasus seperti ini
analisischi-square dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan (asosiasi)dan
perbedaan (komparasi) anttar variabel-variabel kategorik tersebut. Olehkarena itu penulisan
makalah ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahamanchi square (kai kuadrat) dan uji
prasyarat analisis yang baik dan benar dalamsebuah penelitian
1.2

Rumusan Masalah
1.

Bagaimana penggunaan Chi Square dalam metode statistik?2.

Apa saja syarat penggunaan Chi Square?3.

Apa yang dimaksud “Fisher Exact Test” dan “Koreksi Yates”?

1.3

Tujuan dan Manfaat


1.3.1

Tujuan1.

Untuk mengetahui bagaimana penggunaan Chi Square dalam metodestatistik.

2.

Untuk mengetahui syarat-syarat penggunaan Uji Chi Square.3.

Untuk mengetahui penggunaan “Fisher Exact Test” dan “KoreksiYates” dalam uji Chi Square
1.3.2

Manfaat1.

Dapat memahami penggunaan Chi Square dalam metode statistik.2.

Memahami syarat-syarat penggunaan Chi Square.3.

Memahami cara penggunaan “Fisher Exact Test” dan “Koreksi Yates”


dalam uji Chi Square
Cari
Cari

Cari
Unduh

SimpanSimpan Makalah Fix (Chi Square) Untuk Nanti


Makalah Fix (Chi Square)
Diunggah olehRan Kudo Data diunggahpada Oct 26, 2017
0 penilaian
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
238 tayangan
17 halaman

Informasi Dokumen
klik untuk memperluas informasi dokumen
Deskripsi:STATISTIKA
Data diunggah
Oct 26, 2017
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Bagikan dokumen Ini
Bagikan atau Tanam Dokumen
Opsi Berbagi
Bagikan di Facebook, terbuka di jendela baru
Facebook
Bagikan di Twitter, terbuka di jendela baru
Twitter
Bagikan di LinkedIn, terbuka di jendela baru
LinkedIn
Bagikan dengan Email, membuka klien email
Email
Copy Text
Salin Tautan
Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?
0%0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai bermanfaat
0%0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak
bermanfaat
Apakah konten ini tidak pantas?Laporkan Dokumen Ini
Unduh

SimpanSimpan Makalah Fix (Chi Square) Untuk Nanti

BAB 1. PENDAHULUAN1.1
Latar Belakang
Sebagai sesuatu yang berkenaan dengan data numerikal, statiska sudah banyakdigunakan
oleh berbagai negara, misalnya untuk mendaftar jumlah penduduk, perpajakan, pencatatan
personel militer, dn lain sebagainya. Dengan semakin berkembangnya zaman, dewasa ini
penggunaan statistika sudah semakin meluasdi berbagai bidang kegiatan. Statistika tidak
lagi hanya dignakan untukkepentingan pemerintahan saja melainkan meluas sampai pada
bidang bisnis,ekonomi, kedokteran, pendidikan, dan lain sebagainya.Pada sebuah data
statistik dimana variabel yang dihubungkan bersifatnumerik, maka analisis menggunakan
korelasi merupakan salah satu pilihan. Namun jika kedua variabel yang dihubungkan
bersifat kategorik, maka penggunaan analisis korelasi tidak bisa lagi digunakan karena
angka pada suatukategori hanya berupa kode bukan nilai yang sebenarnya sehingga
operasiaritmatika tidak sah untuk kasus data kategorik. Dalam kasus seperti ini
analisischi-square dapat digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan (asosiasi)dan
perbedaan (komparasi) anttar variabel-variabel kategorik tersebut. Olehkarena itu penulisan
makalah ini perlu dilakukan untuk meningkatkan pemahamanchi square (kai kuadrat) dan uji
prasyarat analisis yang baik dan benar dalamsebuah penelitian
1.2

Rumusan Masalah
1.

Bagaimana penggunaan Chi Square dalam metode statistik?2.

Apa saja syarat penggunaan Chi Square?3.

Apa yang dimaksud “Fisher Exact Test” dan “Koreksi Yates”?

1.3

Tujuan dan Manfaat


1.3.1

Tujuan1.

Untuk mengetahui bagaimana penggunaan Chi Square dalam metodestatistik.

Hilangkan pesan penilaian pengguna


Tingkatkan Pengalaman Anda
Nilai akan membantu kami untuk menyarankan dokumen terkait yang lebih baik kepada
semua pembaca kami!
0% menganggap dokumen ini bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai
bermanfaatBermanfaat
0% menganggap dokumen ini tidak bermanfaat, Tandai dokumen ini sebagai tidak
bermanfaatTidak bermanfaat

2
2.

Untuk mengetahui syarat-syarat penggunaan Uji Chi Square.3.

Untuk mengetahui penggunaan “Fisher Exact Test” dan “KoreksiYates” dalam uji Chi Square
1.3.2

Manfaat1.

Dapat memahami penggunaan Chi Square dalam metode statistik.2.

Memahami syarat-syarat penggunaan Chi Square.3.

Memahami cara penggunaan “Fisher Exact Test” dan “Koreksi Yates”


dalam uji Chi Square

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA2.


1 Statistik Non-Parametrik
Metode statistik nonparametrik merupakan metode statistik yang dapatdigunakan dengan
mengabaikan asumsi-asumsi yang melandasi penggunaanmetode statistic parametrik,
terutama yang berkaitan dengan distribusinormal. Istilah lain yang sering digunakan untuk
statistik nonparametrik adalahstatistik bebas distribusi (distribution free statistics) dan uji
bebas asumsi(assumption-free test). Statistik nonparametric banyak digunakan pada
penelitian-penelitian sosial. Data yang diperoleh dalam penelitian sosial padaumunya
berbentuk kategori atau berbentuk rangking.Uji statistik nonparametrik ialah suatu uji
statistik yang tidak memerlukan adanyaasumsi-asumsi mengenai sebaran data populasi. Uji
statistik ini disebut jugasebagai statistik bebas sebaran (distribution free). Statistik
nonparametriktidak mensyaratkan bentuk sebaran parameter populasi berdistribusi
normal.Statistik nonparametrik dapat digunakan untuk menganalisis data yang berskala
nominal atau ordinal karena pada umumnya data berjenis nominal danordinal tidak
menyebar normal. Dari segi jumla data, pada umumnya statistiknonparametrik digunakan
untuk data berjumlah kecil (n <30).
Adapun macam-macamnya yaitu Uji Tanda, Uji Peringkat 2 Sampel Wilcoxon, Uji
KorelasiPeringkat Spearman, Uji Konkordansi Kendall, Uji Run(s), Uji Median, dan UjiChi
Square.

2.1.1 Keunggulan Statistik Nonparametrik


Beberapa keunggulan dari statistik nonparametrik antara lain :
a.Asumsi dalam uji-uji statistik nonparametrik relatif lebih longgar. Jika pengujian data
menunjukkan bahwa salah satu atau beberapa asumsi yang mendasari uji statistik
parametrik. (misalnya mengenai sifat distribusi data) tidak terpenuhi, maka statistik
nonparametrik lebihsesuai diterapkan dibandingkan statistic parametrik.

b.Perhitungan-perhitungannya dapat dilaksanakan dengan cepat danmudah, sehingga hasil


penelitian segera dapat disampaikan.
c.Untuk memahami konsep-konsep dan metode-metodenya tidakmemerlukan dasar
matematika serta statistika yang mendalam.

d.Uji-uji pada statistik nonparametrik dapat diterapkan jika kitamenghadapi keterbatasan


data yang tersedia, misalnya jika data telahdiukur menggunakan skala pengukuran yang
lemah (nominal atauordinal).

e.Efisiensi statistik nonparametrik lebih tinggi dibandingkan dengan metode parametrik


untuk jumlah sampel yang sedikit.

2.1.1 Keterbatasan Statistik Nonparametrik


Disamping keunggulan, statistik nonparametrik juga memiliki keterbatasan.
Beberapa keterbatasan statistik nonparametrik antara lain:
a.Jika asumsi uji statistik parametrik terpenuhi, penggunaan uji nonparametric meskipun
lebih cepat dan sederhana, akan menyebabkan pemborosan informasi.
b.Jika jumlah sampel besar, tingkat efisiensi nonparametrik relatif lebihrendah dibandingkan
dengan metode parametrik.

2.2 Uji Chi Square


Sebuah metode statistika nonparametrik yang paling terkenal dan banyakdigunakan ialah uji
kai kuadrat. Uji ini tidak dibatasi oleh asumsi-asumsi ketat tentang jenis populasi maupun
parameter populasi, yang dibutuhkan hanya derajat bebas. Uji kai kuadrat menggunakan
teknik goodness of fit, yaitu dapat digunakan untuk menguji apakah terdapat perbedaan
yang nyata antara banyak yang diamati yang masuk dalam masing-masing kategori dengan
banyak yang diharapkan berdasarkan hipotesis nol. (Suciptawati, 2010). Chi square test
atau tes kai kuadrat tergolong ke dalam jenis statistik nonparametrik sehingga chi square
test tidakmemerlukan syarat data berdistribusi normal (Sufren dan Natanael, 2013).
Chi Kuadrat dapat digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif satu sampel atau satu
variabel, yang terdiri atas dua kategori atau lebih. Selain itu dapat digunakan untuk menguji
hipotesis komparatif 2 sampel atau 2 variabel serta untuk menguji hipotesis asosiatif yang
berskala nominal.
2.2.1 Chi Square untuk Uji Hipotesis Deskriptif Satu SampelMenurut Sugiyono (2013), Chi
square satu sampel adalah teknik statistikyang digunakan untuk menguji hipotesis deskriptif
bila dalam populasi terdiri atas dua atau lebih klas, data berbentuk nominal dan sampelnya
besar. Yang dimaksud hipotesis deskriptif dapat merupakan estimasi/dugaan terhadap ada
tidaknya perbedaan frekuensi antara kategori satu dan kategori lain dalam sebuah sampel
tentang sesuatu hal.
Rumus :

Dimana:

= Chi square
̥
= Frekuensi yang diobservasi

= Frekuensi yang diharapkan
2.2.2 Chi Square untuk Uji Hipotesis Komparatif Dua Sampel Independen
Menguji komparatif dua sampel independen berarti menguji signifikansi perbedaan nilai dua
sampel yang tidak berpasangan. Sampel independen biasanyadigunakan dalam penelitian
yang menggunakan pendekatan penelitian survey,sedangkan sampel berpasangan banyak
digunakan dalam penelitian eksperimen.Chi square digunakan untuk menguji hipotesis
komparatif dua sampel bila datanya berbentuk nominal dan sampelnya besar. Cara
perhitungan dapatmenggunakan rumus yang telah ada atau dapat menggunakan tabel
kontingensi2x2 (2 baris x 2 kolom) (Sugiyono, 2013).Untuk menguji hipotesis ini, hitung
jumlah individu dari tiap kelompok yangtermasuk ke dalam berbagai kategori dan
bandingkan jumlah individu dari satukelompok dalam berbagai kategori dengan kelompok
lainnya.

2.2.3 Chi Square untuk Uji Hipotesis Komparatif K Sampel IndependenChi square k sampel
digunakan untuk menguji hipotesis komparatif lebihdari dua sampel, atau untuk memeriksa
apakah sampel-sampel yang diambilsecara acak variabelnya berasal dari populasi yang
homogen bila datanya berbentuk diskrit atau nominal. Dalam uji ini hipotesis nol adalah
frekuensi atau proporsi k sampel berasal dari populasi yang sama atau populasi yang
identik(Suciptawati, 2010).Rumus :

= Chi square
̥
= Frekuensi yang diobservasi

= Frekuensi yang diharapkan

2.3 Ketentuan Pemakaian Chi Square


Sebelum menggunakan metode chi square dalam pengujian hipotesis, maka perlu
diperhatikan ketentuan-ketentuan berikut agar chi square dapat digunakan dengan baik,
antara lain :
1. Jumlah sampel harus cukup besar untuk meyakinkan bahwa terdapatkesaman
antara distribusi teoritis dengan dengan distribusi sampling chisquare.
2. Pengamatan harus bersifat independen (unpaired). Hal ini berarti bahwa jawabab
satu subjek tidak berpengaruh terhadap jawaban subjek lainatausatu subjek hanya
satu kali digunakan dalam analisis.
3. Pengujian chi square hanya dapat digunakan pada deskrit (data frekuensiatau data
kategori) atau data kontinu yang telah dikelompokkan menjadikategori.
4. Jumlah frekuensi yang diharapkan harus sama dengan frekuensi yangdiamati.
5. Pada derajat kebebasan sama dengan 1 (tabel 2x2) tidak boleh ada nilaiekspektasi
yang sangat kecil. Secara umum, bila nilai yang diharapkanterletakdalam satu sel
terlalu kecil (<5) sebaiknya chi kuadrat tidakdigunakan karena dapat menimbulkan
tafsiran yang berlebih (overestimete) sehingga banyak hipoteis yang ditolak kecuali
denganmenggunakan koreksi yates.
6. Apabila bentuk atabel lebih dari 2x2, maka jumlah cell dengan frekuensiharapan
kerang dari lima (<5) tidak boleh lebih dari 20%.
Adanya nilai ekspektasi yang lebih kecil dari 5 tidak akan banyak mempengaruhi hasil yang
diinginkan. Pada pengujian chi square dengan banyak kategori, jika terdapat lebih dari satu
nilai ekspektasi kurang dari 5 maka niali-nilai ekspektasi dapat digabungkan dengan
konsekuensi jumlah kategori akan berkurang dan informasi yang diperoleh juga berkurang.
Apabila tabel kontingensi 2x2 tetap digunakan, namun tidak memenuhi syarat seperti yang
telah disebutkan, yaitu cell frekuensi harapan kurang dari 5, maka rumus harus diganti
dengan rumus “Fisher Exact Test”.

2.4 Koreksi Yates dan Fisher Exact


Koreksi yates dan fisher exact merupakan uji alternatif yang digunakan untuk tabel
kontingensi 2x2 pada kondisi dimana terdapat nilai cell yang terampau kecil dari batas
minimal yang ditentukan. Kedua koreksi tersebut akan baikdigunakan pada kondisi berikut :
1. Bila sampel >40, gunakan koreksi Yates pada kondisi apapun.
2. Bila sampel 20-40, gunakan koreksi Yates dengan ketentuan tidak adasel yang nilai
ekspektasinya <5. Jika ada sel yang nilai ekspektasinya<5, maka gunakan Fisher
Exact.
3. Bila sampel <20, gunakan Fisher Exact pada kondisi apapun.Rumus koreksi Yates
yaitu:Adapun rumus koreksi Fisher Exact yaitu :

BAB 3. PEMBAHASAN
3.1 Contoh Kasus Chi Square untuk Uji Hipotesis Deskriptif Satu Sampel
Suatu SMK x di Kota A ingin membuka jurusan baru, sehingga ingin mengetahui jurusan
apa yang banyak diminati. Untuk itu dilakukan survey ke beberapa sekolah yang memiliki
jurusan-jurusan tata busana, tata boga, dan kecantikan.
Menurut survey, diketahui dari 375 siswa sebanyak 85 siswa memilih jurusan tata boga, 116
memilih jurusan tata busana, dan 174 siswa memilih kecantikan.
Berdasarkan hal tersebut, maka :
a. Judul penelitian dapat dirimuskan sebagai berikut:
b. “Kecenderungan siswa dalam memilih jurusan SMK ”.
c. Variabel penelitiannya jurusan SMK.
d. Sampel : jumlah sampel 375 siswa terdiri atas 3 jurusan. 85 siswa memilih jurusan
tata boga, 116 memilih jurusan tata busana, dan 174 siswa memilih kecantikan
e. Tempat penelitian : beberapa SMK di Kota Af.

Data hasil penelitian terdapat pada tabel berikut

g. Hipotesis :
Ho :Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan tidak berbeda (peluang 3 jurusan untuk dipilih
siswa adalah sama)
Ha: Jumlah siswa yang memilih 3 jurusan berbeda (peluang 3 jurusan untuk dipilih siswa
adalah tidak sama)
h. Kriteria Pengujian Hipotesis : bila Nilai Chi square hitung lebih kecil darinilai Chi square
tabel, maka Ho diterima dan bila lebih besar atau samadengan nilai tabel, maka Ha diterima.
i. Pengujian Hipotesis : berdasarkan hasil perhitungan seperti yangditunjukkan pada Tabel,
maka dapat diketahui bahwa Chi square hitung =32,66. Dalam hal ini dk = N-1 = 3-1 = 2.
Berdasarkan dk 2 dan probabilitas 5%, maka diperoleh chi square tabel = 5,99. Chi
squarehitung lebih besar dari chi square tabel (32,66 > 5,99). Dengan demikian Ho
ditolak dan Ha diterima.
j. Kesimpulan : jumlah siswa yang memilih 3 jurusan SMK berbeda, dan berdasarkan data
jurusan kecantikan paling banyak diminati siswa.
k. Saran untuk SMK x : jurusan yang dibuka adalah kecantikan, karena paling banyak
diminati siswa.

3.2 Contoh Kasus Chi Square untuk Uji Hipotesis Komparatif Dua Sampel Independen
Penelitian dilakukan untuk mengetahui adakah hubungan antara jenis sekolah (SMA/SMK)
dengan minat lulusan untuk melanjutan studi ke perguruan tinggi atau bekerja. Jenis sekolah
dikelompokkan menjadi dua yaitu SMA danSMK. Sampel pertama sebanyak 80 orang,
sampel kedua sebanyak 70 orang. Berdasarkan angket yang diberikan kepada sampel
lulusan SMA, maka dari 80 orang tersebut yang memilih melanjutkan studi ke perguruan
tinggi sebanyak 60 orang, dan yang memilih bekerja sebanyak 20 orang. Selanjutnya dari
kelompok sampel lulusan SMK memilih melanjutkan studi ke perguruan tinggi sebanyak 20
orang, dan yang memilih bekerja sebanyak 50 orang. Berdasarkan hal tersebut, maka :
a. Judul penelitian dapat dirimuskan sebagai berikut:
Kecenderungan lulusan dalam memilih untuk melanjutan studi ke perguruan tinggi
atau bekerja
”.
b.

Variabel penelitiannya :-

Variabel Independen : Jenis sekolah-

Variabel dependen : Minat lulusanc.

Rumusan Masalah:

Adakah perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan untuk melanjutanstudi ke
perguruan tinggi atau bekerja
”.
d.

Sampel : terdiri dari dua kelompok sampel independen yaitu kelompoklulusan SMA
dengn jumlah 80 orang dan kelompok lulusan SMK dengn jumlah 70 orang.e.

Hipotesis:H
o:
Tidak terdapat perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusanHa : Terdapat
perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusanf.

Kriteria Pengujian HipotesisDengan dk = 1 dan probabilitas 5%. H


o
diterima bila nilai Chi square hitunglebih kecil dari nilai Chi square tabel dan bila
lebih besar atau sama dengannilai tabel, maka Ha diterima.
g. Penyajian data
Data hasil penelitian disusun ke dalam tabel:

h. Perhitungan
Berdasarkan tabel tersebut dan menggunakan rumus chi square 2 sampel
independen, dapat dihitung:

Dengan dk = 1 dan probabilitas 5%, maka diperoleh chi square tabel = 3,84.Ternyata
nilai Chi square hitung = 35,86 > Chi square tabel 3,84.
Dengan demikian Ho ditolak dan Ha diterima.
i. Kesimpulan
Jadi Terdapat perbedaan jenis sekolah dengan minat lulusan, dimana lulusan SMA
lebih cenderung memilih melanjutkan studi ke perguruan tinggi dan lulusan SMK
cenderung memilih bekerja.
3.3 Contoh Kasus Chi Square untuk Uji Hipotesis Komparatif K Sampel Independen
Penelitian dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan jenis asal sekolah
antar mahasiswa lima prodi di fakultas teknik, yaitu Pendidikan Teknik Elektro,
Pendidikan Teknik Informatika, Pendidikan Teknik Mesin, PendidikanTata Boga,
Pendidikan Tata Rias. Jenis asal sekolah dibagi menjadi 2 yaitu SMAdan SMK.
Berdasarkan 115 anggota sampel mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Elektro, 80
orang berasal dari SMA dan 35 orang berasal dari SMK. Dari 160 anggota sampel
mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Informatika, 100 orang berasal dari SMA dan 60
orang berasal dari SMK. Dari 130 anggota sampel mahasiswa prodi Pendidikan
Teknik Mesin , 80 orang berasal dari SMA dan 50orang berasal dari SMK. Dari 95
anggota sampel mahasiswa prodi PendidikanTata Boga, 65 orang berasal dari SMA
dan 30 orang berasal dari SMK. Dari 80 anggota sampel mahasiswa prodi
Pendidikan Tata Rias , 45 orang berasal dariSMA dan 35 orang berasal dari SMK.

Berdasarkan hal tersebut, maka :


a. Judul penelitian dapat dirimuskan sebagai berikut:
Perbedaan jenis asal sekolah mahasiswa lima prodi di fakultas teknik
b. Variabel penelitiannya : Jenis asal sekolah
c. Rumusan Masalah:“Adakah perbedaan yang signifikan jenis asal sekolah
mahasiswa lima prodi di fakultas teknik ”.
d. Sampel terdiri dari 5 kelompok sampel, yaitu:
1) Sampel mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Elektro berjumlah
115orang.
2) Sampel mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Informatika berjumlah
160orang.
3) Sampel mahasiswa prodi Pendidikan Teknik Mesin berjumlah 130
orang.
4) Sampel mahasiswa prodi Pendidikan Tata Boga berjumlah 95 orang.
5) Sampel mahasiswa prodi Pendidikan Tata Rias berjumlah 80 orang.
e. Hipotesis:
Ho :Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis asal sekolah mahasiswa lima
prodi di fakultas teknik.
Ha : Terdapat perbedaan yang signifikan jenis asal sekolah mahasiswa lima prodi di fakultas
teknik.
f. Kriteria pengujian hipotesisBila Nilai Chi square hitung lebih kecil dari nilai tabel, maka Ho
diterima dan bila lebih besar atau sama dengan nilai tabel, maka Ha diterima.

g. Penyajian data:
Hitung frekuensi harapan dari kelima kelompok sampel tersebut dalam setiapaspek. Hitung
berapa persen dari sampel keseluruhan lulusan SMA dan SMK.Jumlah seluruh sampel dari
5 prodi adalah 115 + 160 + 135 + 95 + 80 = 585Persentase lulusan SMA p

Frekuensi harapan untuk lulusan SMA adalah sebagai berikut:


-
Pendidikan Teknik Elektro = 115 x 63,79% = 73,36
-
Pendidikan Teknik Informatika = 160 x 63,79% = 102,06
-
Pendidikan Teknik Mesin = 130 x 63,79% = 82,93
-
Pendidikan Tata Boga = 95 x 63,79% = 60,6
-
Pendidikan Tata Rias = 80 x 63,79% = 51,03Persentase lulusan SMK p

Frekuensi harapan untuk lulusan SMA adalah sebagai berikut:


-
Pendidikan Teknik Elektro = 115 x 36,21% = 41,65
-
Pendidikan Teknik Informatika = 160 x 36,21% = 57,94
-
Pendidikan Teknik Mesin = 130 x 36,21% = 47,07
-
Pendidikan Tata Boga = 95 x 36,21% = 34,39
-
Pendidikan Tata Rias = 80 x 36,21% = 28,97
-
Nilai-nilai tersebut kemudian dimasukkan ke dalam tabel:

h. Pengujian hipotesis
Berdasarkan hasil perhitungan seperti yang ditunjukkan pada Tabel, maka dapat diketahui
bahwa Chi square hitung = 4,99. Dalam hal ini dk = N-1 5-1= 4. Berdasarkan dk 4 dan
probabilitas 5%, maka diperoleh chi square tabel =9,488. Chi square hitung lebih kecil dari
chi square tabel (4,99 < 9,488).
Dengan demikian Ho diterima dan Ha ditolak.

i. Kesimpulan
Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara jenis asal sekolah mahasiswa lima prodi di
fakultas teknik

16

BAB 4. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah dijabarkan mengenai Chi Square diatas, dapat diambil
kesimpulan sebagai berikut:
1.

Penggunaan Chi Square dalam metode hanya membutuhkan derajat bebas. Chi kuadrat
dapat dogunakan untuk menguji hipotesis satusampel atau satu variable yang terdiri atas
dua variable atau lebih.
2.

Ketentuan penggunaan chi square yaitu jumlah sampel harus cukup besar, pengamatan
harus bersifat independent, dilakukan pada deskritatau data kontinyu, jumlah frekuensi yang
diamati harus sama denganyang diharapkan, tidak boleh ada nilai ekspektasi yang kecil dan
padatabel 2x2 maka jumlah sel harapan <5 tidak boleh kurang dari 20%.
3.

Fisher exact test digunakan bila sampel <20 dak sampel 20-40 dengansyarat ada sel yang
nilai ekspektasinya <5.
4.

Fisher exact test digunakan bila sampel >40 dak sampel 20-40 dengansyarat tidakada sel
yang nilai ekspektasinya <5.
DAFTAR PUSTAKA
Suciptawati, Ni luh Putu. 2010. Metode Statistika Nonparametrik. Denpasar:Udayana
University Press
Sufren dan Natanael, Yonathan. 2013. Mahir Menggunakan SPSS SecaraOtodidak. Jakarta:
PT. Elex Media Komputindo
Sugiyono. 2013. Statistik Nonparametris Untuk Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai