Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PENELITIAN

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MIND MAPPING PADA MATA


PELAJARAN BACA TULIS QUR’AN (BTQ) DI MTs AL-ISTIQOMAH

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodolgi Penelitian R&D

Dosen Pengampu: Dr. Hj. Fitri Hilmiyati, M.Ed.

Disusun Oleh: Kelompok 3


Kelas PAI E
Muhamad Luki Tarosyad : 191210158
Diah Nazilah : 191210168
Hapsoh : 191210167
Muhammad Fadlan Ramadhan : 191210184

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN MAULANA HASANUDIN BANTEN
TAHUN 2021 M/1443 H
A. Latar Belakang Masalah
Proses belajar mengajar atau proses pembelajaran merupakan suatu kegiatan
melaksanakan kurikulum suatu lembaga pendidikan, agar tercapai tujuan pendidikam.
Tujuan pendidikan adalah mengantarkan para peserta didik menuju pada perubahan-
perubahan tingkah laku, baik intelektual,moral maupun sosial agar dapat hidup mandiri
sebagai individu dan makhluk sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut peserta didik
berinteraksi dengan lingkungan belajar yang diatur guru melalui proses pembelajaran.1
Proses belajar mengajar juga sangat berpengaruh terhadap keberhasilan peserta
didik dalam memahami materi yang disampaikan oleh guru. Sehingga guru dituntut
untuk menggunkan media yang menarik perhatian peserta didik.
Sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Guru Nomor 14 tahun 2005 pasal
8 disebutkan bahwa “guru wajib memiliki kualifikasi akademik, sehat jasmani dan
rohani, serta memiliki kemapuan untuk mewujutkan tujuan pendidikan nasional”.
Kompetensi guru sebagaimana dimaksud dalam undang-undang tersebut meliputi
kompetensi pedagogis, kompetensi kepribadian, kompetensi social dan kompetensi
profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.2 Dari masing-masing
kompetensi tersebut, komptesi-kompetensi inti yang wajib dimiliki seorang guru adalah
kompetensi pedagogis yaitu mengembangkan kurikulum yang terkait dengan bidang
yang diampu dan menyelengarakan kegiatan pengembangan yang mendidik.
Guru dituntut mampu menyusun bahan ajar yang inovatif (bisa berwujud bahan
ajar cetak, audio, audio-visual, ataupun bahan ajar interaktif) sesuai dengan
perkembangan pertumbuhan peserta didik, maupun teknologi informasi. Namun dalam
proses pembelajaran tingkat Sekolah Dasar (SD)/Madrasah Ibtidaiyah (MI), masih
banyak guru yang belum memenfaatkan media pembelajaran dalam menyampaikan
materi di kelas walaupun telah banyak media pembelajaran yang tersedia sebagai alat
bantu pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan sebuah sarana pembelajaran yang digunakan oleh
seseorang dengan menggunakan alat yang dibuat untuk memudahkan dalam
penyampaian materi ketika mengajar di sekolah. Hal seperti ini sangat membantu guru
dalam mengajar di sekolah dan merupakan solusi untuk membuat siswa senang ketika
belajar dan tidak merasa jenuh. Proses belajar mengajar,media pembelajaran juga dapat

1
Rival,Ahmad dan Sudjana,2001,Media Pembelajaran,Bandung:Sinar Baru Algosindo,hlm 1

2
Departemen Pendidikan Nasional. 1995. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional (UU.RI.No.2/1989).
Jakarta: Grafika. Hlm.7.
membangkitkan semangat belajar dan minat dari siswa yang tinggi, selain itu juga dapat
membangkitkan motivasi belajar siswa, dan bahkan membawa pengaruh psikologis
terhadap siswa. Pemakaian atau penggunaan media juga dapat meningkatkan
pemahaman siswa terhadap pelajaran di sekolah. Media dimanfaatkan memiliki posisi
alat bantu guru daalam proses mengajar, misalnya slide,foto,grafik,film maupun
pembelajaran menggunakan komputer yang berguna untuk menangkap,memproses,dan
menyusun kembali informasi visual dan verbal. Sebagai alat bantu dalam mengajar,
media juga diharapkan dapat memberikan pengalaman konkret,motivasi
belajar,mempertinggi daya serap serta retensi belajar siswa.
Kedudukan media pembelajaran ada dalam komponen mengajar sebagai salah satu
upaya untuk mempertinggi proses interaksi guru-siswa dan interaksi siswa dengan
lingkungan belajarnya. Dengan demikian fungsi utama dari media pembelajaran adalah
sebagai alat bantu mengajar, yakni menunjang pengunaan metode mengajar yang
dipergunakan guru.3
Melakukan kegiatan belajar mengajar tanpa menggunakan media pembelajaran
dapat saja berjalan, akan tetapi tingkat keberhasilannya mungkin tidak setinggi ketika
menggunakan media pembelajaran. Sebagai guru atau seorang pendidik harus
menguasai dan mampu menggunakan media pembelajaran untuk menunjang
keberhasilan ketika proses belajar mengajar. Dari uraian permasalahan diatas, menarik
perhatian peneliti melakukan untuk mengadakan penelitian yang berjudul
“Pengembangan Media Pembelajaran Mind Mapping Pada Mata Pelajaran Baca Tulis
Al-Qur’an Di MTs Al-Istiqomah”. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan apa
saja manfaat penggunaan serta tingkat pemahaman siswa terhadap media pembelajaran
mind mapping.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penggunaan media Mind Mapping pada mata pelajaran BTQ kelas VII
di MTs Al-Istiqomah ?
2. Bagaimana tingkat pemahaman siswa dengan Media Pembelajaran Mind Mapping
pada pelajaran BTQ kelas VII di MTs Al-Istiqomah ?
3. Bagaimana kelayakan Media Mind Mapping pada mata pelajaran BTQ kelas VII di
MTs Al-Istiqomah?
C. Tujuan Penelitian

3
S. Kusumah, Yaya. 2004. Desain Pengembangan Cowsware Matematika Interaktif untuk Meningkatkan
Kemampuan Kognitif Dan Afektif Siswa. Bandung: FMIPA UPI.
1. Untuk mendeskripsikan bagaimana penggunaan Media Mind Mapping pada
pelajaran BTQ kelas VII di MTs Al-Istiqomah.
2. Untuk mengetahui bagaimana tingkat pemahaman siswa dengan Media Mind
Mapping pada mata pelajaran BTQ kelas VII di MTs Al-Istiqomah.
3. Untuk mengetahui kelayakan Media Pembelajaran Mind Mapping pada mata
pelajaran BTQ kelas VII di MTs Al-Istiqomah.
D. Manfaat Penelitian
Bagi guru bidang studi, Dapat memberikan masukan atau wacana terhadap guru
dalam upaya pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar. Sebagai referensi
untuk mengembangkan media pembelajaran yang baru dan sebagai rangkuman dari
LKS bidang studi sehingga dapat membuat pelajaran BTQ menjadi pelajaran yang
mudah dan menyenangkan.
Bagi siswa, Sebagai alat bantu pembelajaran, sehingga dapat menumbuhkan
semangat dan motivasi belajar, selain itu juga memberikan pengalaman belajar dengan
metode belajar yang dapat membantu mereka untuk belajar aktif.
Bagi sekolah, Meningkatkan kualitas pembelajaran dalam mencapai kurikulum
yang di kembangkan sekolah dan untuk lebih mengembangkan sarana dan prasarana
sekolah.
E. Spesifikasi Produk
1. Pengertian Media Pembelajaran Mind Mapping
Setiap mata pelajaran sudah dipersiapkan buku Lembar Kerja Siswa atau LKS
untuk sumber pembelajaran peserta didik dalam 1 semester kedepan. Terkadang
ada beberapa peserta didik yang kurang memahami penjelasan dari LKS, karena
hanya ada bacaan dan tulisan saja terutama bagi peserta didik MTs kelas 7. Harus
ada bimbingan dari guru dalam mempelajari isi dari Lembar Kerja Siswa tersebut.
Bagaimana jika peserta didik masih belum memahami apa yang di sampaikan
oleh guru mengenai pembelajarannya?. Salah satu antisipasi hal tersebut adalah
dengan menggunakan media pembelajaran Mind Mapping. Dari semua
Pembahasan LKS di buat mini book yang isinya Mind Mapping dari pembehasan
tersebut. Dengan begitu mempermudah peserta didik membaca dam memahami
pembahasan dari setiap sub babnya. Tidak hanya itu membaca materi dalam bentuk
Mind Mapping dapat membantu mengembangkan kognitif anak.
Mind map menurut Michael Michalko adalah alternatif pemikiran keseluruhan
otak terhadap pemikiran linear. Mind map 35 menggapai ke segala arah dan
menangkap berbagai pikiran dari segala sudut. Mind map membantu belajar,
mengatur, dan menyimpan sebanyak mungkin informasi yang diinginkan, serta
menggolongkan informasi tersebut secara wajar sehingga memungkinkan mendapat
akses seketika (daya ingat yang sempurna) atas segala hal yang diinginkan .4
Menurut Sutanto Windura mind map adalah sebuah sistem berpikir yang
bekerja sesuai dengan cara kerja alami otak manusia dan mampu membuka dan
memanfaatkan seluruh potensi dan kapasitasnya. Sistem ini mampu
memberdayakan seluruh potensi, kapasitas, dan kemampuan otak manusia sehingga
menjamin tingkat kreativitas dan kemampuan berpikir yang lebih tinggi bagi
penggunanya.5
Berdasarkan uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa mind map atau
mind mapping merupakan cara mencatat atau cara belajar kreatif yang dapat
memetakkan pikiran yang bekerja sesuai dengan cara kerja alami otak yang dapat
membantu belajar.
Metode ini diterapkan untuk membantu guru dalam proses pengajarannya.
Metode Mind Mapping bertujuan memberikan peluang kepada siswa untuk dapat
berperan lebih aktif dalam pembelajaran serta dapat membantu untuk memberikan
energy atau semangat kepada kelas yang letih. Sebab metode Kartu Pintar Tajwid
dapat merangsang pikiran dan meningkatkan daya pikir siswa untuk menemukan
permasalahan dengan memberikan stimulus-stimulus tertentu. Dengan hal yang
demikian guru dapat menjajaki sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi
pelajaran yang telah disampaikan. Sehingga kegiatan belajar mengajar yang telah
berlangsung dapat terlaksana sesuai dengan apa yang diharapkan dan sesuai dengan
apa yang diharapkan dan sesuai dengan targetnya.
2. Langkah-langkah dalam pengunaan produk
Hasil dari pengumpulan data dirumuskan menjadi rancangan dari produk yang
dikembangkan. Tahap pertama adalah dengan membuat prototipe berupa skema
atau rancangan kasar dari produk yang akan dibuat. Setelah prototipe 61 dibuat,
kemudian melakukan pengembangan prototipe diawali dengan menyusun materi
pembelajaran, membuat mind mapping materi pembelajaran, menyusun soal
evaluasi, selanjutnya menyusun mind mapping secara keseluruhan. Pembuatan
desain media pembelajaran mind mapping sesuai dengan perencanaan dan desain

4
Buzan, Tony. 2006. Buku Pintar Mind Map. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
5
Windura, Susanto. 2008. Mind Map for Business Effectiveness. Jakarta:Gramedia
yang sesuai dengan tujuan pembuatan atau pengembangan media pembelajaran
tersebut. mind mapping dirancang sesuai dengan Standar Kompetensi (SK),
Kompetensi Dasar (KD) dan indikator yang harus dicapai siswa.
Pada tahap ini media pembelajaran mind mapping dibuat dengan proses
sebagai berikut.
a. Materi dan soal dalam mind mapping diringkas dari beberapa buku referensi
(BSE) dan wikipedia Indonesia.
b. Peneliti menyusun materi untuk disajikan dalam mind mapping menggunakan
Microsoft Word.
c. Peneliti menyusun mind mapping menggunakan Photoshop cs 6. Mind
mapping tersebut kemudian disusun ke dalam buku.
d. Tahap akhir dari penyusunan buku saku berbasis mind mapping adalah
mengubah ke dalam format PDF.
e. Peneliti mencetak mind mapping yang akan digunakan untuk validasi materi
dan media, serta uji coba produk.
Secara umum media pembelajaran mind mapping terdiri dari bagian-bagian
yang dapat dijelaskan sebagai berikut.
1) Bagian Pendahuluan
a. Prakata berisi keterangan dari penyusun sebagai pengantar mins mapping.
b. Daftar isi berisi daftar konten buku saku beserta nomor halamannya.
c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar berisi kompetensi yang harus
dipenuhi siswa dalam mempelajari materi dalam mind mapping.
2) Bagian Isi
a. Pendahuluan materi berupa gambar percakapan atau ilustrasi pada awal
sub bab.
b. Mind mapping materi berisi gambar mind mapping dari materi tersebut.
c. Penjelasan materi berisi penjelasan mengenai mind mapping dari materi
tersebut.
d. Mengenal tokoh berisi artikel pengenalan tokoh berupa foto dan
penjelasan mengenai tokoh pada materi tersebut.
3) Bagian Penutup
a. Soal evaluasi berupa soal-soal yang sesuai dengan indikator pembelajaran
mind mapping.
b. Catatanku merupakan kolom kosong yang disediakan sebagai sarana bagi
siswa mencatat hal-hal penting dalam materi.
c. Daftar pustaka berisi daftar rujukan yang dipakai dalam penyusunan mind
mapping.
F. Metode Penelitian
Prosedur penelitian dan pengembangan diadaptasi dari model penelitian R&D
yang bertujuan untuk mengembangkan suatu peoduk baru atau menyempurnakan
produk yang telah ada. Model penelitian dan pengembangan yang dilakukan oleh
peneliti yaitu: 1) Analisis Data; 2) Desain Produk; 3) Pengembangan Produk; 4)
validasi desain; 5) uji coba produk; 6) revisi produk; dan 7) uji coba pemakaian.
Melalui Penelitian Pengembangan, peneliti berusaha untuk mengembangkan suatu
produk yang efektif digunakan dalam pembelajaran. Endang Mulyatiningsih (2013:
161) menyebutkan bahwa penelitian dan pengembangan bertujuan untuk menghasilkan
produk baru melalui poses pengembangan. Produk penelitian dan pengembangan dalam
bidang pendidikan dapat berupa model. Media, peralatan, buku, modul, alat evaluasi,
dan perangkat pembelajaran seperti kurikulum dan kebijakan sekolah. Pengembangan
media pembelajaran mind mapping dimulai dari menganalisis potensi dan masalah yang
dilakukan peneliti melalui identifikasi masalah di MTs Al-Istiqomah, dengan
melakukan wawancara secara terbuka kepada guru pengampu BTQ di MTs Al-
Istiqomah.
G. Daftar Pustaka
Buzan, Tony. 2006. Buku Pintar Mind Map. Jakarta:Gramedia Pustaka Utama
Departemen Pendidikan Nasional. 1995. Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional
(UU.RI.No.2/1989). Jakarta: Grafika. Hlm.7.
Juniati, Etika dan Widianti, Tuti. 2015. Pengembangan Buku Saku Berbasis Mind
mapping dan Multiple Intelligences Materi Jamur di SMA Negeri 1 Slawi. Unnes
Journal of Biology Education. Volume 4(1):37-44
Melvin,Silberman,2011.Active Learning 101 Cara Belajar Siswa
Aktif.Bandung:Nusamedia

Rival,Ahmad dan Sudjana,2001,Media Pembelajaran,Bandung:Sinar Baru Algosindo.

S. Kusumah, Yaya. 2004. Desain Pengembangan Cowsware Matematika Interaktif untuk


Meningkatkan Kemampuan Kognitif Dan Afektif Siswa. Bandung: FMIPA UPI.
Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta:Balai Pustaka
Windura, Susanto. 2008. Mind Map for Business Effectiveness. Jakarta:Gramedia

Anda mungkin juga menyukai