Anda di halaman 1dari 2

Nama : Zahra Agustina

Kelas : D Farmasi

NPM : 066120128

Tugas Pendahuluan ECC II

1. Menurut literatur asetosal lebih terdistribusi ke fase apa? Jelaskan

Asetosal terdistribusi pada fase homogen ( fase pelarut ). Proses fase pelarut, kontak
antara pelarut ( solvent ) dengan fase cair yang mengandung komponen yang akan
diambil ( solute ) akab berpindah dari fase umpan ( diluen ) ke fase pelarut. Bahan yang
telah terlarut sedapat mungkin segera disingkirkan dari bidang batas. Pada saat
pemisahan, cairan yang telah terdistribusi menjadi tetes-tetes harus menyatu Kembali
menjadi sebuah fase homogen dan berdasarkan perbedaan kerapatan yang cukup besar
dapat dipisahkan dari cairan yang lain. Kecepatan pembentukan fase homogen ikut
menentukan keluaran sebuah ekstraktor.

2. Sebutkan bj dari air dan oktanol

Jawaban :

Air : 997 kg/m³


3. Hal hal apa yg bisa menggagu proses ekstraksi cair cair? Jelaskan

Jawaban :

Untuk mencapai proses ekstraksi cair-cair yang baik, pelarut yang digunakan harus
memenuhi kriteria yaitu kemampuan tinggi melarutkan komponen zat terlarut di dalam
campuran, kemampuan tinggi untuk diambil kembali, perbedaan berat jenis antara
ekstrak dan rafinat lebih besar, pelarut dan larutan yang akan diekstraksi harus tidak
mudah campur, tidak mudah bereaksi dengan zat yang akan diekstraksi, tidak merusak
alat secara korosi, tidak mudah terbakar, tidak beracun dan harganya relatif murah. dan
hal yang dapat menggangu proses ekstrasi yaitu ketika faktor penentuan ekstrasi cair -
cair yang baik tidak memenuhi syarat seperti diatas contoh pelarut dan larutan bersifat
mudah terbakar, membuat alat korosi dan lain lain.

4. Jelaskan prinsip dari titrasi asam basa

Jawaban :

Titrasi asam basa melibatkan asam maupun basa sebagai titrat ataupun titran. Titrasi
asam basa berdasarkan reaksi penetralan. Kadar larutan asam ditentukan dengan
menggunakan larutan basa dan sebaliknya.

Titran ditambahkan titer sedikit demi sedikit sampai mencapai keadaan ekuivalen (
artinya secara stoikiometri titran dan titrat tepat habis bereaksi). Keadaan ini disebut
sebagai “titik ekuivalen”.

Pada saat titik ekuivalent ini maka proses titrasi dihentikan, kemudian kita mencatat
volume titrat yang diperlukan untuk mencapai keadaan tersebut. Dengan menggunakan
data volume titran, volume dan konsentrasi titrat maka kita bisa menghitung kadar titran.

Anda mungkin juga menyukai