KELOMPOK 3
DISUSUN OLEH:
Diketahui :
Usia = 35 tahun
BB = 65 kg
t½ = 7 jam
Vd = 23,1 % bb
Css = 10 µg/ml
Ditanya :
a. t (95% Css)
b. DL
c. R
d. Cl
e. t Css
f. R jika ClT menurun 50%
Jawab :
= 7 x 4,32
= 30,24 jam
Jadi, waktu yang diperlukan untuk mencapai untuk mencapai 95% Css adalah
30,24 jam
b. VD = 23,1 % x BB
23,1 g
= x 65 kg
100 ml
= 15,015 mL
DL = Css x VD
= 10µg/mL x 15,015 mL
= 150,15 µg
= 150,15 mg
Jadi dosis muatan yang tepat untuk antibiotic ini adalah 150,15 mg.
0,693 0,693
c. k = = =0,099 jam-1
t 1/2 7
R
DL =
k
R = DL x k
= 14,86485 mg/jam
Jadi laju infus yang tepat untuk obat ini adalah 14,86485 mg/jam
Jadi laju infus untuk mempertahankan kadar tunak 10 µg/ml pada pasien
gagal ginjal jika ClT menurun 50% adalah 7434,25 mg/jam
2. Suatu obat antikonvulsan diberikan sebagai (a) suatu dosis IV tunggal dan (b) suatu
injeksi IV yang konstan. Konsentrasi obat dalam serum seperti disajikan dalam Tabel 5.2
a. Berapakah kadar tunak dalam plasma ?
b. Berapakah waktu yang diperlukan untuk mencapai 95% kadar tunak dalam plasma?
c. Berapakah klirens obat ?
d. Berapakah konsentrasi obat dalam plasma 4 jam setelah infus dihentikan (infuse
dihentikan setelah 24 jam)?
e. Berapakah laju infusi untuk seorang pasien dengan berat badan 75 Kg untuk
mempertakankan suatu kadar tunak obat 10 µg/mL.
f. Berapakah konsentrasi obat dalam plasma 4 jam setelah dosis IV 1 mg/kg yang
diikuti suatu infus konstan 0,2 mg/kg jam ?
Tabel 5.2
Tabel Cp
t(jam) 0 2 4 6 8 10 12 18 24
4,
Cp IV 10 6,7 5 3 2 1,35
5,
Cp Infus 0 3,3 5 7 8 8,6 9,1 9,7 9,9
Ditanya :
a. Kadar Tunak dalam plasma (Css)
b. t (95% Css)
c. Klirens Obat (ClT)
d. Cp
e. Laju infusi
f. Konsentrasi obat dalam plasma, (Cp 4 jam setelah dosis IV 1 mg/kg yang
diikuti suatu infus konstan 0,2 mg/kg jam)
Jawab :
t(jam) 0 2 4 6 8 10 12 18 24
4,
Cp IV 10 6,7 5 3 2 1,35
5,
Cp Infus 0 3,3 5 7 8 8,6 9,1 9,7 9,9
Grafik
f(x) = 0
10
R² = 0
Cp IV
Linear (Cp IV)
Cp Infus
1
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26
a. Kadar tunak dapat diperoleh dengan memplotkan data infusi IV. Karena obat dalam
plasma waktu tunak pada 10 µg/ mL atau, VD dan k dapat diperoleh dari data dosis IV
tunggal :
Css= 10 µg/ mL
VD= 100 mL/kg k= 0,2 jam-1
Jadi kadar tunak dalam plasma adalah 10 µg/ mL
R R
b. 0,95 = ( 1 – e-kl )
VDk VDk
0,95 = 1 – e-0,2t
0,05 = e-0,2t
ln 0,05
T95%SS = = 15 Jam
−0,2
Jadi waktu yang diperlukan untuk mencapai 95% Css adalah 15 jam
c. ClT = VDk
ClT = 20 mL / kg Jam
d. Cp = Cop-kt
Cp = 9,9e-(0,2)(4)
Cp = 4,5 µg / mL
Jadi kadar obat 4 jam setelas penghentian infus IV adalah 4,5 µg / mL
e. R = Css .k.VD
= 10 ug/mL x 0,2 jam-1 x 100 mL/kg
= 200 µg/kg jam
= 0,2 mg / kg jam x 75 kg = 15 mg/jam.
Jadi, laju infusi untuk seorang pasien dengan berat badan 75 Kg adalah 15 mg/jam
f. Dari data ditunjukkan, pada 4 jam setelah dimulainya infusi IV, konsentrasi obat
adalah 5,5 µg/mL ; konsentrasi obat setelah suatu IV bolus 1 mg/kg adalah 4,5
µg/mL. Oleh karena itu, jika dosis 1-mg diberikan da obat kemudian diinfuskan 0,2
mg/kg per jam, konsentrasi obat dalam plasma akan menjadi 4,5 + 5,5 µg/mL = 10
µg/mL
3. Suatu antibiotic diberikan dengan infus intravena. Berapa milliliter per menit suatu
larutan obat steril yang mengandung 25 mg/mL diberikan kepada seorang pasien pria
dewasa dengan berat badan 75 kg untuk mencapai suatu laju infusi 1 mg/kg jam ?
Diketahui :
Konsentrasi obat = 25mg/mL
BB = 75 kg
R = 1 mg/kg jam
Ditanya :
R (mL/menit) pada pasien BB 75kg
Jawab :
R untuk seorang pasien 75 kg = R x BB
= ( 1 mg/kg jam) (75kg)
= 75 mg/Jam
= 3 mL/jam
= 0.05 mL/menit
Jadi, laju infus dalam untuk pasien dengan BB 75kg adalah 0.05mL/menit
4. Suatu obat antibiotic diberikan kepada seorang pasien pria dewasa (berat badan 75 kg,
umur 58 tahun) dengan infusi intravena. Obat tersedia dalam vial steril yang mengandung
30 mL larutan antibiotic dengan konsentrasi 125 mg /mL. Berapa laju infuse dalam
milliliter per jam, yang saudara berikan pada pasien ini yang mendapatkan konsentrasi
tunak 20 µg/mL? Berapakah dosis muatan yang saudara usulkan ? obat dianggap
mengikuti farmakokinetika model kompartemen satu terbuka. Volume distribusi obat ini
0,5 L/kg dan waktu paruh eliminasi 3 jam.
Diketahui :
BB = 75kg
VD = 0,5 L/kg
T1/2 = 3 jam
Css = 20µg/mL
Konsentrasi sediaan antibiotik = 125 mg/mL
Ditanya :
- R (ml/jam)
- DL
Jawab :
0,693 0,693
K = = = 0,231 jam-1
t 1/2 3
- R = Css x VD x k
= 20 µg/mL x 37,5 L x 0,231 jam-1
= 0,02 mg/mL x 37500mL x 0,231 jam-1
= 173,25 mg/jam
R = 173,25 mg/jam : 125 mg/mL
= 1,386 mL/jam
Jadi, laju infus agar mendapat konsentrasi tunak 20 µg/mL adalah 1,386 mL/jam
- DL = Css x VD
= 20µg/mL x 37,5L
= 20mg/L x 37,5L
= 750 mg
Jadi, dosis muatan yang diusulkan adalah 750 mg
5. Menurut pabrikan, konsentrasi tunak dalam serum adalah 17 µg/mL, bila antibiotic
sefradin (Velosef, squibb) diberikan dengan infusi IV kepada sembilan sukarelawan pria
dewasa (berat rata – rata 71,7 kg) pada laju 5,3 mg/kg jam selama 4 jam.
a. Hitung klirens tubuh total untuk obat ini
b. Jika infusi IV dihentikan, konsentrasi serum Sefradin menurun secara eksponensial,
menjadi 1,5 µg/mL pada 6,5 jam setelah infuse dimulai. Hitung waktu paruh
eliminasi.
c. Dari informasi tersebut hitung volume distribusi obat
d. Sefradin dieksresi sempurna dalam urine dalam bentuk tak berubah, dan penelitian
menunjukan bahwa probenesid yang diberikan bersamaan menyebabkan kenaikan
konsentrasi sefradin dalam serum. Mekanisme apakah yang mungkin untuk interaksi
probenesid dengan sefradin ?
Diketahui :
Css = 17µg/mL
T = 4 jam
BB = 71,7 kg
Cp = 1,5µg/mL
Ditanya :
a. ClT
b. T1/2 jika Cp menurun 1,5µg/mL pada t= 6,5 jam
c. VD
d. Mekanisme ?
Jawab :
R R
a. Css= =
k .VD Cl T
mg mg
5,3 x 71,7 kg 5,3 jam x 71,7 kg
ClT = R kg = kg
=
Css 17 µ g/ml 0,017 mg/mL
= 22353,5294 mL/jam
= 22,353529 L/jam
Jadi, klirens tubuh total untuk obat ini adalah 22,35 L/jam
b. Cp = Css x e-k.t
1,5 = 17 x e-k(6,5 - 4 )
1,5 / 17 = e –k(2,5)
0,088235 = e –k(2,5)
Ln 0,088235 = -2,5k
-2,427748 = -2,5 k
K = 0,971099 jam-1
0,693 0,693
T1/2 = = = 0,713624 jam
k 0,971099
Jadi waktu paruh obat jika infus IV dihentikan adalah 0,713624 jam
ClT
c. VD =
k
22,353529 L/ jam
=
1! 0,971099 jam
= 23,01 L
Jadi Volume distribusi obat adalah 23,01 L
d. Probenesid memblok sekresi tubular aktif dari sefradin
6. Hitung laju eksresi pada keadaan tunak suatu obat yang diberikan infusi intravena pada
laju 30 mg/jam. Css sama dengan 20 µg/mL. Jika laju infuse intravena di naikan menjadi
40 mg/jam, berapakh konsetrasi obat keadaan tunak yang baru, Css ? Apakah laju eksresi
obat pada keadaan tunak yang baru sama ? Obat dianggap mengikuti kinetika eliminasi
order kesatu dan model kompartemen satu.
Diketahui :
R = 30 mg/jam
Css = 20 µg/mL
Mengikuti kinetic eliminasi orde kesatu dan model kompartemen satu
Ditanya :
30 mg/jam = 40 mg/jam
20 Mg/jam Css baru
Jadi Laju infus jika R dinaikkan menjadi 40 mg/jam adalah 26,7 mg/ml dan eksresi
obat pada keadaan tunak yang baru adalah sama
7. Suatu antibiotika diberikan kepada pasien pria dewasa (58 tahun, 75 kg) dengan infusi
IV. Waktu paruh eliminasi adalah 8 jam dan volume distribusi 1,5 L/kg. Obat disediakan
dalam ampul 60 mL dengan konsentrasi 15 mg/mL. Konsentrasi keadaan tunak yang
diinginkan 20 µg/mL.
a. Berapa laju infusi yang akan anda rekomendasikan dalam milliliter per jam ?
b. Berapa dosis muatan yang akan anda rekomendasikan untuk pasien dengan rute
pemberian apa dosis muatan akan anda berikan ? kapan ?
c. Mengapa suatu dosis muatan direkomendasikan?
d. Menurut, pabrikan laju infuse awal direkomendasikan 15 mL/jam. Apakah anda
setuju dengan laju infusi yang direkomendasikan ini untuk pasien anda ? Beri alas an
untuk jawaban anda!
e. Jika anda memantau konsentrasi obatdalam serum pasien, kapan anda meminta
dicuplikan darah diambil? Beri alas an jawaban anda !
f. Konsentrasi obat dalam serum yang teramati lebih tinggi dari yang diantisipasi. Beri
dua alasan yang mungkin berdasar prinsip farmakokinetika yang akan
memperhitungkan pengamatan ini.
Diketahui
Bb = 75 kg
t½ = 8 jam
Vd = 1,5 L /kg
Konsentrasi = 15 mg /mL
Css = 20 µg /mL
Ditanya
a) R ?
b) DL ? diberikan kapan?
c) Mengapa suatu dosis muatan direkomendasikan?
d) Menurut, pabrikan laju infuse awal direkomendasikan 15 mL/jam. Apakah anda
setuju dengan laju infusi yang direkomendasikan ini untuk pasien anda ? Beri alas
an untuk jawaban anda!
e) Jika anda memantau konsentrasi obat dalam serum pasien, kapan anda meminta
dicuplikan darah diambil? Beri alas an jawaban anda !
f) Konsentrasi obat dalam serum yang teramati lebih tinggi dari yang diantisipasi.
Beri dua alasan yang mungkin berdasar prinsip farmakokinetika yang akan
memperhitungkan pengamatan ini.
Jawab :
0,693 0,693
- K = = = 0,0866 jam-1
t 1/2 8 jam
- VD = 1,5 L/kg x 75 kg = 112,5 L
a) R = Css.K.VD
= ( 20 mg/L) ( 0.0866 jam-1) ( 112,5 L)
= 194,85 mg/jam
R = 194,85 mg/jam : 15 mg/mL
= 12,99 mL/jam
b) DL = Css VD
= ( 20 mg/L) (112,5 L)
= 2250 mg diberikan melalui injeksi IV bolus.
c) Dosis muatan diberikan untuk memperoleh konsentrasi obat tunak secepat
mungkin.
d) Konsentrasi obat = 15 mg/mL
Maka, 15 mL antibiotika mengandung = 15 mg/mL x 15 mL = 225 mg obat.
Jadi suatu laju infuse IV 15 ml/jam ekuivalen dengan 225mg/jam.
Css = R = 225 =23,1 mg/L
KVD ( 0,00866) ( 112,5 )
Css teoritis 23,1 mg/L dekat dengan Css yang diinginkan 20 mg/L dengan asumsi
rentang terapeutik yang wajar maka laju infusi awalan yang disarankan
memuaskan.
e) Cuplikan darah yang akan diambil pada saat sesering mungkin sehingga kita
mengetahui konsentrasi obat.
f) Konsentrasi obat dalam serum yang teramati lebih tinggi dari yang diantisipasi.
Berdasar prinsip farmakokinetika yang akan memperhitungkan pengamatan ini.
Dosis = 150 ml = 2,5 ampul
60 ml
8. Mana dari pertanyaan berikut (a – e)yang benar sehubungan dengan waktu untuk
mencapai keadaan tunak tiga obat di bawah
Diketahui :
Ditanya :
Pertanyaan yang benar seubungan dengan waktu untuk mencapai keadan tunak?
Jawab :
Css Obat A = R = 10 mg/jam = 10.000 mg/jam = 4 mg/jam
-1
K.VD 0,5 jam . 5 L/jam 0,5 . 5.000 ml
10. Beberapa farmasis klinis mengangkap bahwa pada keadaan tunak saat kesetimbangan
antara plasma dan jaringan di capai, konsentrasi obat dalam jaringan akan samadengan
dalam plasma. Apakah anda setuju?
Jawab :
Saya sangat setuju , dikarenakan pada waktu bersamaan, obat yang meninggalkan tubuh
sama dengan laju obat yang memasuki tubuh