NPM.: 200109754
Jawaban:
Sebagian pemikir Islam menyimpulkan bahwa salah satu penyebab yang membawa umat
Islam kepada kemunduran itu adalah sikap fatalisme yang menyelubungi mental umat Islam
Jawaban:
Yang dimaksud dengan dosa besar menurut pandangan aliran mu’tazilah adalah segala
perbuatan yang ancamannya disebutkan secara tegas dalam nash baik itu dalam al-Qur’an
ataupun Hadits. Sedangkan yang dimaksud dengan dosa kecil adalah sebaliknya, yaitu segala
perbuatan yang ancamannya tidak disebutkan secara tegas dalam nash. Mu’tazilah
mengklasifikasikan dosa besar dan dosa kecil berdasarkan pada kriteria ancaman dan balasan
yang akan diterima seseorang yang melakukan perbuatan dosa.
Jawaban:
Penggambaranya bahwa tidak ada yg bisa menyamai mengguli menandingi af'al atau
perbuatanya Allah.
Jawaban:
Ya karena mu’tazilah tidak butuh dengan adanya wahyu yang mereka terima adalah yang
hanya bisa dicerna dengan akal.
Jawaban:
Hanya Tuhan yang berbuat adil seadil-adilnya. Tuhan tidak mungkin berbuat zalim. Dalam
menafsirkan keadilan mereka mengatakan bahwa “Tuhan tidak menghendaki keburukan dan
tidak menciptakan perbuatan manusia. Manusia bisa mengerjakan sendiri segala
perintah-Nya dan meninggalkan segala larangan-Nya dengan kekuasaan (kodrat) yang
dijadikan oleh Tuhan pada diri mereka. Ia hanya memerintahkan apa yang dikehendaki-Nya.
Ia menghendaki kebaikan-kebaikan yang Ia perintahkan dan tidak campur tangan dalam
keburukan-keburukan yang dilarang”
Jawaban:
Pertama, Muktazilah itu tidak mengkafirkan pendosa besar yang mengkafirkan itu khowarij,
sedangkan muktazilah karena itu maka dia bernama muktazilah karena tdk spendapat dg dia.
Untuk itu mukmin pendosa itu ada di antara dua tempat surga dan neraka. Sedang
siksaannya lebih ringan dari kafir yang sesunngguhnya . ini yang tidak sama dg i'tiqod aswaja.
Kedua, muktazilah mengakui perbuatan baik dari Tuhan, sedang perbuatan buruk dari
manusia berarti ada dua pencipta, sedang aswaja baik buruk dari Tuhan.