Anda di halaman 1dari 21

STRATEGI PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

PADA MASALAH HALUSINASI

Disusun untuk melengkapi tugas Mata Kuliah Keperawatan Jiwa

Dosen Pembimbing: Siti Khadijah, M. Kep

Disusun oleh :

Mega Dwi Desinta (202003066)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BINA SEHAT PPNI

MOJOKERTO
2021

1
STRATEGI PERENCANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Strategi Perencanaan Tindakan Keperawatan (SPTK)


Pada Nn “D” Dengan Masalah
Halusinasi Dengar

Nama : Mega Dwi Desinta Tanggal : Juli 2020


Pertemuan : Ke-1 Jam : 07.30 WIB
A. PROSES KEPERAWATAN

1. Fase prainteraksi
Kondisi :Klien mengatakan saat sendiri, pada malam hari dan di suasana yang hening sering
terbangun karena seperti mendengar suara ibunya memanggil dan mengajaknya
mengobrol. Sehingga klien mengikuti apa yang didengarnya sehingga klien sering
berbicara sendiri pada malam hari
Diagnosa : Halusinasi dengar
TUK : 1. Klien dapat membina hubungan saling percaya.
2.Klien dapat mengenali halusinasinya.
3.Klien dapat mengontrol halusinasinya.
Rencana Tindakan Keperawatan : SP 1 (pasien)
a.BHSP.
b. Mengenali Halusinasi
1.Adakan kontak sering dan singkat secara bertahap
2.Tanyakan apa yang di dengar dari halusinasinya
3.Tanyakan kapan halusinasinya datang
4.Tanyakan isi halusinasinya
5.Bantu klien mengenal halusinasinya.
a. jika menemukan klien sedang halusinasi, tanyakan apakah ada suara
yang di dengar
b. jika klien menjawab ada, lanjutkan apa yang ditanyakan
c. katakan bahwa perawat percaya klien mendengar suara itu, namun
perawat sendiri tidak mendengarnya ( dengan nada bersahabatan
menuduh/menghakimi).
d. katakan bahwa klien lain juga ada yang seperti klien.
e. katakan bahwa perawat akan membantu klien
6. Diskusikan dengan klien :
a. situasi yang menimbulkan atau tidak menimbulkan halusinasi
b. waktu frekuensi terjadinya halusinasi ( pagi, siang, sore, dan malam
atau jika sendiri, jengkel atau sedih )
7. Diskusikan dengam klien apa yang dirasakan jika terjadi halusinasi ( marah
atau takut, sedih, senang) beri kesempatan mengungkapkan perasaan
c. Latian mengontrol halusinasi dengan cara menghardik :
Diskusikan cara baru untuk memutus / mengontrol timbulnya
2
halusinasi
Menghardik halusinasi : katakan pada diri sendiri bahwa ini tidak
nyata (“saya tidak mau dengar / lihat / penghidu / raba / kecap pada saat
halusinasi terjadi )
B. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi

a. Salam Terapeutik
Selamat pagi mbak, perkenalkan nama saya Mega. Mbak bisa panggil saya Suster
Mega Saya mahasiswa dari Stikes Bina Sehat PPNI Mojokerto. Kalau boleh tau, nama
mbak siapa ? Mbak senang dipanggil apa?
b. Evaluasi/validasi
Bagaimana perasaan mbak pagi ini?
c. Kontrak
1. Topik
Mbak, bagaimana kalau kita bercakap-cakap tentang perasaan yang sudah
mbak alami selama ini?
2. Tempat
Mbak maunya kita ngobrol dimana ? Bagaimana kalau di halaman saja
mbak?
3. Waktu

Mau berapa lama kita bercakap-cakapnya mbak? Bagaimana kalau 15


menit?

2. Kerja
a. Apa yang menyebabkan Mbak di bawa kemari?
b. Saya menerima keyakinan anda,tapi sulit bagi saya mempercayai hal itu terjadi?
c. Apakah mbak mendengar suara tanpa ada wujudnya? Apa yang dikatakan suara
itu?
d. Apakah terus – menerus terdengar atau sewaktu – waktu? Kapan yang paling
sering mbak dengar suara? Berapa kali sehari mbak alami ?pada keadaan apa suara
terdengar? Apakah pada waktu sendiri?
e. Apa yang mbak rasakan pada saat mendengar suara itu ?
f. Apa yang mbak lakukan saat mendengar suara itu? Apakah dengan cara itu suara –
suara itu hilang? Bagaimana kalau kita belajar cara – cara untuk mencegah suara –
suara itu muncul.
g. Mbak, ada empat cara untuk mencegah suara – suara itu muncul, pertama dengan
cara menghardik suara tersebut. Kedua, dengan cara bercakap – cakap dengan
orang lain. Ketiga, melakukan kegiatan yang sudah terjadwal. Dan yang keempat
minum obat dengan teratur.
h. Bagaimana kalau kita belajar satu cara dulu, yaitu dengan menghardik.
i. Caranya mbak ya… saat suara – suara itu muncul, langsung mbak bilang, pergi
saya tidak mau dengar, pergi jangan ganggu saya, stop jangan ganggu saya. Begitu

3
diulang – ulang sampai suara itu tak terdengar lagi. Coba mbak peragakan! Nah
begitu, bagus…! Coba lagi! Ya bagus, mbak sudah dapat memperagakan.
3. Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Bagaimana perasaan mbak setelah peragaan latihan tadi ?kalau suara –
suara itu muncul lagi, silahkan coba cara tersebut!
b. Evaluasi objektif
Nah, sekarang coba mbak ulangi sekali lagi?
4. Rencana Tindak Lanjut

Bagaimana, apakah mbak ingin berlatih lagi cara mengontrol halusinasi


dengan cara yang lain?

5. Kontrak
a.Topik

Besok kita akan bertemu lagi untuk belajar cara mengontrol halusinasi
dengan cara yang lain? mbak tidak keberatan kan?
kalau begitu kita tulis jadwalnya disini ya mbak?
b. Tempat

Dimana besok kita berbincang-bincang? Bagaimana kalau di tempat yang


sama.
c.Waktu

Enaknya kita besok bertemu jam berapa? Bagaimana kalau jam 09.00 saja?
Baiklah. Terimakasih mbak, sampai jumpa besok..! assalamu’alaikum…!!!

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Nama : Mega Dwi Desinta Tanggal : Juli 2020


Pertemuan : Ke-2 Jam : 07:30 WIB

A. A. PROSES KEPERAWATAN
B. 1. Fase prainteraksi
Kondisi :Klien mengatakan bahwa dia sedikit mampu mengontrol halusinasinya setelah
melakukan tindakan dipertemuan 1, namun klien masih sedikit bingung ketika
suara itu muncul dan merasa gelisah.

Diagnosa : Halusinasi Dengar


TUK : 3. klien dapat mengontrol halusinasinya
Rencana tindakan keperawatan : SP 2
a) Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1)

4
b) Diskusikan cara baru untuk memutus / mengontrol timbulnya halusinasi
c) Melatih pasien menemui orang lain / bersosialisasi dengan orang lain ( perawat / teman /
anggota keluarga ) untuk bercakap-cakap atau mengatakan halusinasi yang didengar
d) Buatlah jadwal kegiatan bersama klien, ajarkan klien untuk mandiri dengan membuat
jadwal sendiri bila kesulitan bantulah klien untuk menyusunnya.

C. STRATEGI KOMUNIKASI
1. Fase orientasi
a.Salam Terapeutik
Perawat :” Assalamualaikum.. Selamat pagi mbak, “
b. Evaluasi Validasi
Perawat : Bagaimana mbak masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan mbak saat ini.
Apakah tadi malam bisa tidur ?”
c.Kontrak
Perawat :“sesuai dengan perjanjian kita kemarin, sekarang kita akan berlatih cara
mengontrol halusinasi yang mbak alami dengan cara bersosialisasi atau
berbicara dengan orang lain saat halusinasi mbak muncul”

d.Waktu
Perawat :“bagaimana kalau kita membicarakan hal ini sekitar 20 menit, mbak bersedia
kan?”.
e.Tempat
Perawat : “sesuai kontrak kemarin, mbak menginginkan berbicara ditaman, benarkan
mbak? Mari kita ke sana”.
2. Fase Kerja
Cara kedua untuk mencegah atau mengontrol halusinasi yang lain adalah dengan
bercakap-cakap dengan orang lain. Jadi, kalau mbak mulai mendengar suara-suara,
langsung saja cari teman untuk diajak ngobrol. Minta teman untuk ngobrol dengan mbak.
Contohnya begini.. . tolong, saya mulai dengar suara-suara. Ayo ngobrol dengan saya !
atau kalau ada orang dirumah misalnya, kakak, mbak, katakan, kak, ayo ngobrol dengan
saya, saya sedang mendengar suara-suara. Begitu mbak. coba mbak lakukan seperti yang
tadi saya lakukan. Ya, begitu bagus !coba sekali lagi ! bagus !nah, latih terus ya, mbak!
“sekarang ayo membuat jadwal kegiatan untuk mbak terapkan sehari-hari, di
mulai dari pagi setelah bangun tidur sampai malam sebelum tidur, bagaimana apa mbak
setuju? Kalau setuju, ini saya ada selembar kertas dan alat tulis untuk menuliskan
jadwalnya mbak. Coba mbak susun sendiri sesuai keinginan mbak, kalau kesulitan nanti
saya bantu
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi subyektif
Perawat :”bagaimana perasaan mbak setelah berlatih mengontrol halusinasi
dengan cara bercakap-cakap dengan orang lain yang saya ajarkan tadi?”

5
b) Evaluasi obyektif
Perawat:” Coba mbak lakukan sekali apa yang saya ajarkan tadi !”
c) RTL
Perawat:“jika mbak mengalami kesulitan atau ada sesuatu yang ingin
ditanyakan bisa memanggil saya.”
d) Kontrak
a. Topik
Perawat: “ besok kita akan melatih kegiatan agar halusinasi tidak
muncul dan memasukkannya dalam jadwal dan di terapkan sehari-hari. Apakah
mbak setuju??”
b. Waktu
Perawat :” bagaimana kalau besok kita bertemu lagi, mbak inginnya
jam berapa? Bagaimana kalau jam 07.30 WIB”
c. Tempat
Perawat :”mbak mau berbicara ditempat mana? Bagaimana kalau di
taman saja. ”
“oke mbak… sampai jumpa besok pagi… !”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Nama : Mega Dwi Desinta Tanggal : Juli 2020


Pertemuan : ke-3 Jam : 07:30 WIB

- PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi: klien sudah tidak bingung karena ketika suara-suara terdengar, klien mempunyai teman
untuk diajak bicara sehingga klien mampu mengontrol halusinasinya tapi saat teman
klien tidak ada klien mendengar suara-suara lagi.
2. Diagnosa: Perubahan Sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
3. Tujuan: TUK : 3. Klien dapat mengontrol halusinasinya
4. Rencana Tindakan Keperawatan SP 3
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 & 2)
b. Melatih kegiatan agar halusinasi tidak muncul
c. Masukkan jadwal

- STRATEGI KOMUNIKASI

6
1. Orientasi
a) Salam Terapeutik
Perawat:” Assalamualaikum.. Selamat pagi mbak, “
b) Evaluasi
Perawat: mbak masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan mbak saat ini. Apakah
mbak sudah melakukan apa yang saya ajarkan kemarin tentang menghardik halusinasi dan
bercakap-cakap dengan orang lain saat halusinasi mas muncul ?”
c) Kontrak
1. Topik
Perawat : “mbak, hari ini kita akan melatih kegiatan agar halusinasi mbak tidak
muncul dan memasukkannya dalam jadwal dan di terapkan sehari-hari.
2. Waktu
Perawat : “bagaimana kalau kita membicarakan hal ini sekitar 20 menit, mbak
bersedia kan?”.
3. Tempat
Perawat : “sesuai kontrak kemain, mbak mengingkan berbicara ditaman, benarkan
mbak? Mari kita ke sana”.

2. Fase Kerja
“ mbak, kemarin kan sudah saya ajarkan cara menghardik dan cara untuk melatih berbicara
dengan orang lain saat halusinasi mas muncul. Apa sudah mbak terapkan dalam sehari-hari??”
“Selanjutnya kita belajar cara untuk mencegah halusinasi dengan cara membuat jadwal
kegiatan mbak mulai dari bangun pagi sampai tidur malam. Ini kertas kosong yang bisa mbak
pakai.”
“Coba sekarang mbak tuliskan kegiatan yang dilakukan dari bangun pagi sampai tidur
malam. Caranya Mbak tulis dulu jam di kolom pertama kemudian kegiatan di kolom kedua.
Contohnya begini: jam 05.00 mbak bangun,kemudian sholat subuh. Ya begitu. Coba mbak
teruskan. Ya teruskan sampai tidur malam.”
“Ya bagus Mbak, Mbak sudah selesai menulis kegiatan Mbak dari bangun sampai tidur lagi.
Sekarang jam 08.00 jadwal menyapu halaman,mari kita latihan!”(beri contoh dan latih pasien
mengerjakan dengan benar dan berikan pujian atas keberhasilannya)
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi subyektif
Perawat :”bagaimana perasaan mbak setelah membuat jadwal kegiatan dan berlatih
7
seperti yang saya ajarkan tadi?” apakah mbak senang??”
b) Evaluasi obyektif
Perawat :” Coba mbak lakukan sesuai jadwal yang kita buat tadi !”
c) RTL
Perawat :“jika mbak mengalami kesulitan atau ada sesuatu yang ingin ditanyakan
bisa memanggil saya.”
d) Kontrak
1. Topik
Perawat : “ besok kita akan membahas tentang masalah obat, saya akan menjelaskan
tentang pengobatan dan latihan minum obat yang benar. Apakah mbak mau ??”
2. Waktu
Perawat :” bagaimana kalau besok kita bertemu lagi, mbak inginnya jam berapa?
Bagaimana kalau jam 08.00 WIB”
3. Tempat
Perawat :”mbak mau berbicara ditempat mana? Bagaimana kalau di taman saja. ”
“baiklah,,, sekarang mbak lanjutkan kegitan mbak sesuai dengan jadwal yang telah
kita buat tadi, saya permisi dulu… sampai jumpa besok pagi… !”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Nama : Mega Dwi Desinta Tanggal : Juli 2020


Pertemuan: ke-4 Jam : 08.00 WIB

A. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi: klien sudah mampu mengontrol halusinasinya dengan cara menjadwal kegiatan sehari-hari
namun kadang-kadang diwaktu senggang tidak ada kegiatan klien mendengar lagi suara-
suara.
Diagnosa : Perubahan Sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
Tujuan:TUK 5:Klien dapat menggunakan obat dengan benar untuk
mengendalikan halusinasinya
Kriteria Evaluasi:

8
Setelah ……x interaksi klien menyebutkan :
a. Manfaat minum obat
b. Kerugian tidak minum obat
c. Nama, warna, dosis, efek terapi dan efek samping obat

Setelah........x interaksi klien mendemonstrasikan penggunaan obat dengan benar


Setelah........x interaksi klien menyebutkan akibat berhenti minum obat tanpa
konsultasi dokter.
SP 4 a, 4b, 4c, 4d, 4e (Pasien):
a. Evaluasi kegiatan yang lalu (SP 1 2 & 3)
b. Menanyakan pengobatan sebelumnya
c. Menjelaskan tentang pengobatan (5benar)
d. Melatih pasien minum obat
e. Masukkan jadwal
Rencana tindakan keperawatan : SP 4
a. Mengevaluasi kegiatan yang lalu (SP 1, 2 & 3)
b. Diskusikan dengan klien tentang manfaat dan kerugian tidak minum obat, nama, warna,
dosis, efek terapi dan efek samping penggunaaan obat.
c. Pantau klien saat penggunaan obat
d. Anjurkan klien minta sendiri obat pada perawat agar dapat merasakan manfaatnya.
e. Beri pujian jika klien menggunakan obat dengan benar
f. Diskusikan akibat berhenti minum obat tanpa konsulitasi dengan dokter.
g. Anjurkan klien untuk konsultasi kepada dokter atau perawat jika terjadi hal – hal yang tidak
dinginkan.
h. Memasukkan kedalam jadwal pasien

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


1. Fase orientasi
a) Salam Terapeutik
Perawat :” Assalamualaikum.. Selamat pagi mbak, “
b) Evaluasi
Perawat : mbak masih ingat dengan saya? Bagaimana perasaan mbak saat ini.
Apakah mbak sudah melakukan 3 cara mengontrol halusinasi yang saya ajarkan
kemarin?”

9
c) Kontrak
1. Topik
Perawat : “sesuai dengan perjanjian kita kemarin, sekarang kita akan
membahas tentang obat,saya akan menjelaskan tentang pengobatan dan melatih
mbak minum obat yang benar”
2. Waktu
Perawat : “bagaimana kalau kita membicarakan hal ini sekitar 20 menit,
mbak bersedia kan?”.
3. Tempat
Perawat : “sesuai kontrak kemain, mbak menginginkan berbicara ditaman,
benarkan mbak? Mari kita ke sana”.
2. Fase Kerja
“ oh ya mbak, sebelumnya saya mau mengevaluasi tentang cara menghardik, melatih
berbicara dengan orang lain saat halusinasi mas muncul, dan melatih kegiatan agar halusinasi
mbak tidak muncul, apa semuanya sudah mbak terapkan sehari-hari atau belum??”
“Begini Mbak ,Mbak perlu minum obat ini agar pikiran Mbak lebih tenang,dan tidurnya
juga tenang.”
“Nah...obatnya ada tiga macam Mbak, yang warna orange namanya CPZ,yang putih ini
obatnya namanya THP,dan yang merah jambu ini namanya HLP. Semuanya ini harus Mbak
minum 3 kali sehari,setiap jam 7 pagi,1 siang,dan 7 malam.”
“Bila nanti mata terasa berkunang-kunang, mbak sebaiknya istirahat dan jangan
beraktivitas dulu.”
“Dan jika obat habis Mbak bisa kontrol ke poli untuk mendapatkan obat lagi. Oleh
karena itu,2 hari sebelum obat habis diharapkan Mbak sudah kontrol.”
“Tapi sebelum minum obat ini,Mbak lihat dulu label di kotak obat. Apakah benar-benar
nama Mbak tertulis disana,berapa dosis yang harus diminum,jam berapa saja harus di minum.
Baca juga apakah nama obatnya sudah benar.”
“Mbak juga harus perhatikan berapa jumlah obat sekali minum,dan harus cukup minum
air putih 10 gelas per hari.”
“Mbak, obat-obatan ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus
Mbak minum dalam waktu yang lama.Sebaiknya, Mbak tidak menghentikan sendiri obat yang
harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter. Jika Mbak menghentikan/tidak mau
minum,nantinya Mbak tidak sembuh-sembuh dan nantinya Mbak akan kambuh dan sulit untuk
mengembalikan keadaan semula? Mbak ingin sembuh kan?
10
“Makanya Mbak harus minum obat secara rutin!Biar Mbak cepat sembuh dan bisa
Benarkan?”
“Pintar Mbak. Obat ini nantinya akan timbul efek seperti nervous (tremor), kaku otot,
kram, lidah kaku dan tebal serta terasa sulit menelan.”
“Jika terjadi sesuatu pada Mbak segera konsultasikan kepada dokter atau perawat yang
ada disini ya Mbak?”
“oh ya mbak, minum obatnya di masukkan kedalam jadwal sehari-hari ya. Agar dapat
mbak terapkan untuk sehari-hari.”
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi subyektif
Perawat :” Bagaimana perasaan mbak stelah kita diskusi tentang program
pengobatan untuk mbak?”
b) Evaluasi obyektif
Perawat :” Apa mbak bisa menyebutkan lagi obat apa saja yang harus mbak
minum? Berapa kali diminum?Mbak harus teratur meminum obat ini! Jika ada gejala –
gejala yang tidak biasa misalnya mata melihat ke atas, kaku – kaku otot, tangan tremor, atau
ada bagian – bagian tubuh yang bergerak – gerak sendiri, mbak jangan panik itu semua
karena pengaruh obat”. Mbak bisa menghubungi saya atau perawat yang lain.
c) RTL
Perawat : “Apabila Mbak kurang mengerti tentang manfaat dan kerugian obat
yang mbak minum mbak tanyakan saja ke perawat atau dokter yang jaga di rumah sakit”.
“Dan saya harap Mbak dapat memahami dan melakukan apa yang telah saya
jelaskan tadi. Dan mbak mari kita masukkan kedalam jadwal kegiatan harian."
“Oh ya,nanti saya akan berbicara dengan orang tua mbak.”
d) Kontrak yang akan datang
1. Topik:“
Mbak, Kita akan mendemonstrasikan cara merawat dengan keluarga Mbak.”
2. Waktu:“
Bagaimana kalau waktunya seperti ini saja?”
3. Tempat:“
Bagaimana kalau di ruangan tengah saja?“Kalau begitu kita sudahi dulu
perbincangan kita.Sekarang Mbak buat istirahat dulu.Saya pamit dulu ya Mbak?Sampai
ketemu besok.Assalamu’alaikum.”

11
12
STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Nama : Mega Dwi Desint Tanggal : Juli 2020

Pertemuan: ke-5 Jam : 08.00 WIB

A. PROSES KEPERAWATAN
Kondisi : Klien terkadang mendengar suara ibunya memanggil dan mengajaknya tapi klien sudah
mampu mengontrol setelah mencoba melakukan teknik mengontrol halusinasi
dipertemuan 1,2,3,4, tapi keluarga belum mengetahui kondisi yang dialami klien.
Diagnosa : Perubahan Sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
TUK 4 : Klien dapat dukungan dari keluarga dalam mengontrol halusinasinya.
Rencana tindakan keperawatan : SP 1 (keluarga)
a) Mengidentifikasi masalah keluarga dalam merawat pasien
b) Menjelaskan proses terjadinya halusinasi
c) Menjelaskan cara merawat pasien
d) Bermain peran cara merawat
e) RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien

Kriteria Evaluasi

Setelah …x keluarga dapat menjelaskan proses terjadinya halusinasi dan mengetahui cara
merawat pasien.

Rencana Tindakan:

Diskusikan dengan keluarga :


a. Masalah keluarga dalam merawat pasien
b. Proses terjadinya halusinasi
c. Cara merawat pasien
d. Bermain peran cara merawat
e. RTL keluarga/ jadwal keluarga untuk merawat pasien
B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)
1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
Perawat:” Assalammualaikum, selamat pagi Bapak/Ibu?” Saya perawat yang merawat
anak Bapak/Ibu?’
b) Evaluasi
Perawat : Bagaimana perasaan Bapak/Ibu hari ini?’ bagaimana pendapat
Bapak/Ibu tentang anak Bapak/Ibu?”
c) Kontrak
1. Topik
Perawat : “Hari ini kita akan berdiskusi tentang masalah yang anak Bapak/Ibu

13
alami dan bantuan yang Bapak/Ibu bisa berikan.”
2. Waktu
Perawat : “Berapa lama Bapak/Ibu ingin berdiskusi?’ Bagimana kalau 20
menit?”.
3. Tempat
Perawat : “Bapak/Ibu mau dimana kita berdiskusi?”.
2. Fase kerja
Selama ini apa yang dilakukan oleh anak Bapak/Ibu? Apakah Bapak/Ibu tahu masalah apa
yang sedang di alami anak Bapak/Ibu saat ini ?’’
“ya, gejala yang dialami oleh anak Bapak/Ibu itu dinamakan halusinasi, yaitu mendengar
atau melihat sesuatu yang sebetulnya tidak ada. Tanda-tandanya bicara dan tertawa sendiri,
atau marah – marah tanpa sebab”
Proses terjadinya halusinasi diawali dari perasaan cemas, kesepian, kemudian stress yang
mengakibatkan melamun dengan fokus menyenangkan, namun untuk sementara waktu masih
dapat mengontrol kesadaran pikirannya.
Kemudian Cemas meningkat berhubungan dengan pengalaman yang dialami, pengalaman
yang mendasar mengakibatkan halusinasi berupa bisikan yang tidak jelas , ketakutan orang lain
mendengar, ketidakmampuan mengontrol pikiran.
Pengalaman yang menyebabkan halusinasi tidak dapat ditolak, sehingga perhatian terhadap
lingkungan berkurang.klien menyerah dan menerima pengalaman sensorinya.
Ancamannya yaitu perintah marah yang menimbulkan rasa takut , tidak berdaya , hilang
kontrol sehingga dapat menyebabkan putus hubungan dengan orang lain.
“Ada beberapa cara untuk membantu anak Bapak/Ibu agar bisa mengatasi halusinasinya.
Cara tersebut meliputi: jangan membantah pertanyaan anak Bapak/Ibu atau mendukungnya.
Katakan saja Bapak/Ibu percaya bahwa anak tersebut memang mendengar suara atau melihat
bayangan,tetapi Bapak/Ibu sendiri tidak mendengarkan atau melihatnya.”
Jadi kalau anak Bapak/Ibu mengatakan mendengarkan suara – suara, sebenarnya suara itu
tidak ada, atau kalau anak Bapak/Ibu mengatakan melihat bayangan – bayangan, sebenarnya
bayangan itu tidak ada.”
“Kalau dalam kondisi seperti itu, Bapak/Ibu jangan menyetujui atau menyanggah apa yang
diceritakan oleh anak Bapak/Ibu”.
“Dengarkan saja! Katakan bahwa Bapak/Ibu tidak mendengar suara atau melihat bayangan
itu!”
Apakah Bapak/Ibu mengerti ?
3. Fase terminasi
a) Evaluasi subyektif
Perawat :” Bagaimana perasaan Bapak/Ibu setelah kita berdiskusi tentang apa
yang telah dialami anak Bapak/Ibu?”
b) Evaluasi obyektif
Perawat :” Sekarang apa Bapak/Ibu sudah tahu apa yang harus dilakukan jika
anak Bapak/Ibu mengalami halusinasi? Ada berapa cara untuk mengatasi halusinasinya?
Coba Bapak/Ibu sebutkan lagi?”
“Bagus Bapak/Ibu sudah ingat”

14
c) RTL
Perawat :“Jika Bapak/Ibu mengalami kesulitan atau ada sesuatu yang ingin
didiskusikan bisa memanggil saya atau perawat yang lain.”
d) Kontrak
1. Topik
Perawat : “ Besok kita akan berlatih merawat anak Bapak/Ibu”
2. Waktu
Perawat : ”Bagaimana kalau besok kita bertemu? Bapak/Ibu mau jam berapa?
Bagaimana kalau jam 08.00 WIB. Apakah Bapak/Ibu setuju?”
3. Tempat
Perawat :”Bapak/Ibu mau berbincang-bincang dimana? Bagaimana kalau di taman
saja. ”
“terimakasih sudah meluangkan waktunya, saya permisi dulu.
Assalamualaikum Pak …

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Nama : Mega Dwi Desinta Tanggal : Juli 2020


Pertemuan: ke-6 Jam : 08.00 WIB

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi : keluarga sedikit memahami kondisi klien dan klien tidak
bingung serta mampu mengontrol halusinasinya
2. Diagnosa :
Perubahan Sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
3. SP 2 (Keluarga) :
a. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 1)
b. Latih keluarga merawat pasien
c. RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien
Kriteria Evaluasi
Setelah …x keluarga dapat merawat pasien.
4. Rencana Tindakan: SP 2 (keluarga)
a) Evaluasi kegiatan yang lalu
b) Latih keluarga merawat pasien di rumah ( mengontrol halusinasi : menghardik,
bercakap-cakap, melakukan jadwal kegiatan )

15
c) Buat jadwal kegiatan

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


1. Orientasi
a) Salam Terapeutik
Perawat :”Assalammualaikum, selamat pagi bapak/ibu?”apakah bapak/ibu
ingat dengan saya?”
b) Evaluasi
Perawat : ’bagaimana perasaan bapak hari ini?’apa cara yang saya ajarkan
sudah bapak terapkan ke anak bapak/ibu?”
c) Kontrak
- Topik
Perawat : “sesuai dengan kontrak kita kemarin, sekarang kita akan
berdiskusi tentang latihan merawat anak bapak?”.
- Waktu
Perawat : “Berapa lama bapak/ibu ingin berdiskusi?’ bagaimana kalau 15
menit?”
- Tempat
Perawat : “sesuai dengan keinginan bapak, kita akan berdiskusi di taman.
Mari pak kita kesana?”.
C. Fase kerja
“Disini saya akan mengevaluasi kemampuan bapak/ibu yang kemarin sudah saya
ajarkan.Apakah sudah bapak/ibu terapkan pada anak bapak/ibu?Bagaimana kalau sekarang
bapak/ibu terapkan.Kalau ada yang salah nanti saya benarkan.”
“Saya akan melatih Bapak/Ibu untuk merawat anak bapak/ibu dengan seperti ini, dan
bisa bapak/ibu terapkan dirumah.”
“ini pak/buk sudah saya buatkan jadwal untuk merawat anak bapak/ibu dirumah dan
dapat diterapkan sehari-hari. Jangan lupa ya pak/buk.”
D. Fase Terminasi
1. Evaluasi subyektif
Perawat :” Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi tentang
perawatan anak bapak/ibu ketika di rumah?”
2. Evaluasi obyektif

16
Perawat :” Sekarang apa bapak sudah tahu apa yang harus bapak lakukan
jika anak bapak mengalami halusinasi? Coba Bapak/Ibu jelaskan lagi?”
“Bagus Bapak/Ibu sudah ingat”
3. RTL
Perawat :“jika bapak/ibu mengalami kesulitan atau ada sesuatu yang ingin
didiskusikan bisa memanggil saya atau perawat yang lain.”
4. Kontrak
- Topik
Perawat : “ besok saya akan mengevaluasi kemampuan bapak/ibu cara
merawat hari ini dan melatih merawat anak bapak/ibu selanjutnya,”
- Waktu
Perawat :” bagaimana kalau besok kita bertemu lagi pak/buk, bapak/ibu
inginnya jam berapa? Bagaimana kalau jam 08.00 WIB. Apakah bapak/ibu setuju”
- Tempat
Perawat :”bapak/ibu mau berbicara dimana? Bagaimana kalau di taman
saja. ”
“terimakasih sudah meluangkan waktunya, saya permisi
dulu.Assalamualaikum … !”

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

Nama :Mega Dwi Desinta Tanggal : Juli 2020


Pertemuan: ke-7 Jam : 08.00 WIB

A. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi : keluarga sudah memahami kondisi klien dan klien tidak bingung
serta mampu mengontrol halusinasinya.

2. Diagnosa
Perubahan Sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
3. SP 3 (Keluarga) :

17
a. Evaluasi kemampuan keluarga (SP 2)
b. Latih keluarga merawat pasien
c. RTL keluarga / jadwal keluarga untuk merawat pasien

Kriteria Evaluasi
Setelah …x keluarga dapat merawat pasien.
4. Rencana Tindakan: SP 3 (keluarga)
a. Evaluasi kemampuan keluarga kegiatan yang lalu
b. Latih keluarga merawat pasien di rumah ( beri kegiatan, jangan biarkan sendiri, makan
bersama, bepergian bersama )
c. Buat jadwal merawat

B. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
Perawat :” Assalammualaikum, selamat pagi bapak/ibu?”apakah bapak/ibu
ingat dengan saya?”
b) Evaluasi
Perawat : bagaimana perasaan bapak hari ini?’apa cara yang saya ajarkan
sudah bapak terapkan ke anak bapak?”
c) Kontrak
- Topik
Perawat : “sesuai dengan kontrak kita kemarin, sekarang kita akan
berdiskusi tentang latihan merawat anak bapak?”.
- Waktu
Perawat : “Berapa lama bapak ingin berdiskusi?’ bagaimana kalau
20 menit?”.
- Tempat
Perawat : “sesuai dengan keinginan bapak, kita akan berdiskusi di
taman. Mari pak kita kesana?”.
2. Fase Kerja
“saya akan mengevaluasi kemampuan bapak/ibu tentang kegiatan kemarin.
Apakah bapak/ibu masih ingat?Bagus pak/buk.”
“Agar halusinasinya tidak kambuh, Tolong Jangan biarkan anak Bapak/Ibu

18
melamun, karena kalau melamun halusinasinya akan muncul lagi.Beri kegiatan atau
Anjurkan untuk tetap melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah
dibuat.Ajak anak bapak/ibu untuk makan bersama atau bepergian bersama.Jangan sampai
di biarkan sendrian.Karena kalau sendirian mungkin halusinasinya akan muncul kembali”.
“ini pak/buk sudah saya buatkan jadwal untuk merawat anak bapak/ibu dirumah
dan jadwal kegiatan dapat diterapkan sehari-hari. Jangan lupa ya pak/buk.”
3. Fase Terminasi
a) Evaluasi subyektif
Perawat :” Bagaimana perasaan bapak/ibu setelah kita berdiskusi tentang
perawatan anak bapak/ibu ketika di rumah?”
b) Evaluasi obyektif
Perawat :” Sekarang apa bapak sudah tahu apa yang harus bapak lakukan
jika anak bapak mengalami halusinasi? Coba Bapak/Ibu jelaskan lagi?”
“Bagus Bapak/Ibu sudah ingat”
c) RTL
Perawat :“jika bapak/ibu mengalami kesulitan atau ada sesuatu yang ingin
didiskusikan bisa memanggil saya atau perawat yang lain.”
d) Kontrak
- Topik
Perawat : “ besok kita mengevaluasi kemampuan anak bapak”
- Waktu
Perawat :” bagaimana kalau besok kita bertemu lagi pak, Bagaimana kalau
jam 08.00 WIB. Apakah bapak setuju”
- Tempat
Perawat :”bapak mau berbicara ditempat mana? Bagaimana kalau di tempat
ini saja. ”
“terimakasih sudah meluangkan waktunya, saya permisi dulu.
Assalamualaikum … !

STRATEGI PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN (SPTK)

19
Nama : Tanggal : Juli 2020
Pertemuan: ke-8 Jam : 08.00 WIB

C. PROSES KEPERAWATAN
1. Kondisi : keluarga sudah memahami kondisi klien dan klien tidak bingung
serta mampu mengontrol halusinasinya.

2. Diagnosa
Perubahan Sensori persepsi : Halusinasi Pendengaran
3. SP 4 (Keluarga) :
a. Evaluasi kemampuan keluarga
b. Latih keluarga merawat pasien
c. RTL keluarga:

- Follow up
- Rujukan
Kriteria Evaluasi
Setelah …x keluarga dapat merawat pasien.
4. Rencana Tindakan: SP 4 (keluarga)
a. Evaluasi kemampuan keluarga kegiatan yang lalu
b. Latih keluarga merawat pasien di rumah ( beri kegiatan, jangan biarkan sendiri,
makan bersama, bepergian bersama )
c. RTL keluarga untuk melakuakan rujukan apabila terjadi sesuatu pada klien.

D. Strategi pelaksanaan tindakan keperawatan (SP)


1. Fase Orientasi
a) Salam Terapeutik
Perawat :” Assalammualaikum, selamat pagi bapak/ibu?”apakah bapak/ibu
ingat dengan saya?”
b) Evaluasi
Perawat : bagaimana perasaan bapak hari ini?’apa cara yang saya ajarkan
sudah bapak terapkan ke anak bapak?”
c) Kontrak
- Topik
Perawat : “sesuai dengan kontrak kita kemarin, sekarang kita akan

20
berdiskusi tentang latihan merawat anak bapak?”.
- Waktu
Perawat : “Berapa lama bapak ingin berdiskusi?’ bagaimana kalau 20
menit?”.
- Tempat
Perawat : “sesuai dengan keinginan bapak, kita akan berdiskusi di
taman. Mari pak kita kesana?”.
2. Fase Kerja
“saya akan mengevaluasi kemampuan bapak/ibu tentang kegiatan kemarin.
Apakah bapak/ibu masih ingat?Bagus pak/buk.”
“Agar halusinasinya tidak kambuh, Tolong jangan biarkan anak Bapak/Ibu
melamun, karena kalau melamun halusinasinya akan muncul lagi. Beri kegiatan atau
Anjurkan untuk tetap melakukan kegiatan sesuai dengan jadwal kegiatan yang telah
dibuat.Ajak anak bapak/ibu untuk makan bersama atau bepergian bersama.Jangan sampai
di biarkan sendrian.Karena kalau sendirian mungkin halusinasinya akan muncul kembali”.
“Jadwal yang sudah saya berikan waktu lalu tolong untuk tetap dilakukan hingga
keadaan halusinasi anak bapak/ibuk membaik”
3. Fase Terminasi
Perawat :“Bagaimana bapak/ibu? Ada yang ingin ditanyakan? Jika bapak/ibu
mengalami kesulitan atau ada hal yang berbeda dari anak bapak/ibu bisa untuk dibawa
kembali kemari untuk pemeriksaan lebih lanjut kembali. Ini jadwalnya untuk di bawah
pulang. Selanjutnya silahkan ibu menyelesaikan administrasi yang dibutuhkan. Kami akan
siapkan saudara M untuk pulang”

21

Anda mungkin juga menyukai