Anda di halaman 1dari 8

Nama : Astried Harera

NIM : 20511443

CPMK 1

1. Apa itu permeabilitas dan faktor apa saja yang mempengaruhinya?


Permeabilitas adalah salah satu parameter petrofik yang merupakan kemampuan
batuan untuk dapat meloloskan fluida satuan. Permeabilitas yang umum digunakan
adalah Darcy. Aliran fluida dalam media berpori berdasarkan hukum Darcy
diturunkan sebagai berikut :
𝐾.×𝐴×∆𝑝
Qf = 𝜇×𝐿

Qf = Laju alir fluida (𝑐𝑚3 /𝑠𝑒𝑐)


A = Luas penampang media berpori ( 𝑐𝑚2 )
𝜇 = Viskositas fluida (cps)
∆𝑝 = Perbedaan Tekanan (atm)
L = Panjang media berpori (cm)
K = Permeabilitas (Darcy)
Bertambahnya tingkat porositas pada suatu batuan maka akan diikuti dengan
penambahan tingkat permeabilitas batuan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi permeabilitas :
a. Susunan butiran. Apabila susunan butirannya semakin rapi, maka semakin besar
permeabilitasnya.
b. Distribusi ukuran butiran. Apabila ukuran butirannya semakin beragam, maka
pori=pori batuan akan semakin kecil sehingga permeabilitasnya semakin kecil.
c. Geometri butiran. Semakin menyudut geometri butiran, maka permeabilitasnya
semakin kecil.
d. Hubungan antar pori. Semakin bagus hubungan antar pori, maka permeabilitasnya
semakin besar.
e. Sementasi. Semakin banyak kandungan semen dalam suatu batuan, maka nilai
permeabilitas semakin kecil.
f. Kandungan lempung. Semakin banyak kandungan lempung maka semakin kecil
nilai permeabilitas.
2. Apa itu Flownet?
Flownet atau jaringan aliran adalah kombinasi dari beberapa garis aliran dan garis
ekipotensial. Garis aliran adalah garis sepanjang mana butir-butir air akan bergerak dari
bagian hulu ke bagian hilir sungai melalui tanah yang tembus air (permeable).
Sedangkan garis ekipotensial adalah suatu garis sepanjang mana tinggi potensial di
semua titik pada garis tersebut adalah sama.

Turap

H1

H2

Garis Ekipotensial
Garis Aliran

Lapisan Kedap Air

a. Definisi Garis Aliran dan Garis Ekipotensial


Turap

H1

H2
b a d e

Lapisan Kedap Air

b. Gambar jaringan aliran yang lengkap


3. Gambarkan lingkaran Mohr dan hubungannya dengan tegangan geser!

s '1

T s 'f
Garis Selubung Kegagalan

?1
s '3 s '3
?

s '1
Tf
Ø

c' 2?
s '3 s 'f s '1 s '1 s '
Nilai kohesi berpengaruh terhadap tingginya nilai keruntuhan yang dimiliki suatu tanah
berdasar tinggi garis keruntuhan yang harus disentuh oleh luas lingkaran mohr

Dapat disimpulkan bahwa tanah dengan nilai tegangan geser dan nilai kohesi yang tinggi,
maka semakin besar pula diameter lingkaran mohr yang diperlukan untuk menyentuh garis
keruntuhan.

4. Sebutkan parameter (kuat geser) tanah!


𝝉 = 𝑪 + 𝝈𝒕𝒂𝒏𝜽
τ : Tegangan Kuat Geser Tanah
C : Nilai Kohesi Tanah
σ : Tegangan normal pada bidang runtuh
θ : Sudut gesek yang ada di dalam tanah

a. Kohesi (c)
Kohesi adalah gaya tarik-menarik antara partikel dalam tanah, dinyatakan
dalam satuan berat per satuan luas. Kohesi tanah akan semakin besar jika
kekuatan gesernya makin besar. Salah satu aspek yang mempengaruhi nilai
kohesi adalah kerapatan dan jarak antar molekul dalam suatu benda. Kohesi
berbanding lurus dengan kerapatan suatu benda, sehingga jika kerapatan suatu
benda semakin besar nilai kohesi yang akan didapatkan juga akan semakin besar
b. Sudut geser (∅)
Sudut geser merupakan sudut yang dibentuk dari hunungan antara tegangan
normal dan tegangan geser di dalam material tanah atau batuan. Sudut geser
dalam adalah sudut rekahan yang dibentuk jika suatu material dikenai tegangan
atau gaya terhadapnya yang melebihi tegangan gesernya. Semakin besar sudut
geser dalam suatu material maka material tersebut akan lebih tahan menerima
tegangan luar yang dikenakan terhadapnya. Besaran nilai sudut geser dalam (∅)
juga berkaitan dengan kepadatan suatu jenis tanah.
Tingkat Kepadatan Sudut Geser Dalam (∅)
Sangat lepas < 30
lepas 30 – 35
Agak padat 35 – 40
padat 40 - 45
Sangat padat > 45
CPMK 2

1. Tes Falling-head permeability, pada suhu 24°C diperoleh nilai panjang sampel 1C
cm, and jari-jari sampel 3cm. Luas standpipe adalah 0.15 cm2 . Ketinggian muka air
pada waktu t = 0 = 4C cm dan Tinggi muka air setelah t = 180 sec = 3C cm. Tentukan
nilaI permeabilitas pada cm/det? Dan nilai permeabilitas pada suhu 20°C?
Jawab :

dh

48 cm
h

38 cm

18 cm

Jawab :
C =8
L = 18 cm tl =0s
A = 𝜋𝑅2 t2 = 180 s
= 𝜋(3)2 h1 = 48 cm
= 28,2743 cm2 h2 = 38 cm
Berat volume Asumsi sama : 1
2.303 a L h
k= log h1 a = 0.15 cm2
At 2

Nilai permeabilitas absolut pada suhu 240C


2.303 a L h
a. k = log h1
A (t2−t1) 2

2.303 (0.15) (18) 48


k= log
28.2743 (180 − 0) 38
k = 0,123959 cm/detik
b. Nilai permeabilitas absolut pada suhu 24°C :
γw
k= ×K
η24°C

1
9.065 𝑥 10−5 = ×𝐾

9.065 × 10−5 × … × 10−4


K=
1

K = x 10−8 cm2

Berapakah nilai permeabilitas pada suhu 20°C?

a. Mencari angka konduktivitas pada suhu 200C


k24°C ηT20°C γw(24°C)
=( )×
k20°C ηT24°C γw(20°C)

*Asumsikan nilai berat volume tanah T1 dan T2 adalah sama

x 10−4 1 1
=( )×
k20°C 0,91 1

1,1572 x 10−4
k20°C =
1
(0,91)

k20°C = 1,0531 × 10−4 cm/detik

2. Jaring arus/Flownet untuk perhitungan rembesan di bawah tiang pancang ditunjukkan


pada gambar. Berat volume tanah jenuh adalah 1.C t/m3. Tentukan tegangan efektif di
titik A dan B.
Jadwal :
Titik A
8
- Tinggi tekanan air di A : hA = 11 + 4 – 3,8 x = 12,47m
12

- Tinggi tekanan air pori di A (μA) = hA . Yw


= 12,47 x 1.8
= 22,446
- Ysat = 2t/m2
- Tegangan efektif A
σA’ = 11 x Ysat + 4Yw – μA
= 11 x 2 + 4 x 1,8 – 22,446
= 6,754 t/m2

Titik B

8
- Tinggi tekanan air di B : hB = 11 + 4 – 9,6 x 12 = 8,6 m

- Tinggi tekanan air pori di B (μB) = hB . Yw


= 8,6 x 1,8
= 15,48 t/m2
- Ysat = 2t/m2
- Tegangan efektif B
σB’ = 6 x Ysat + 1 x Yw – μB
= 6 x 2 + 1 x 1,8 – 15,48
= -1,68 t/m2
3. Diketahui suatu bendungan isotropis dari tanah timbunan mempunyai tinggi
[10+(C/10)] m, muka airnya setinggi [8+(C/10)] m, dan Lebar Puncak bendungan
[6+(C/20)] m. Kemiringan lereng hulu dan hilir sama besarnya, perbandingan vertikal
dan horisontal yaitu 1:2. Besarnya koefisien rembesan kx = kz = 1,2 x 10−4 m / menit.
Jawab: C =8
tinggi = [10+(C/10)] m
= 10.08 m
Muka air = [8+(C/10)] m
= 8.08 m
Lebar Puncak = [6+(C/20)] m
= 6.4 m

4. Pada uji Geser Langsung, luas sampel adalah 3C cm2, diperoleh data sebagai berikut :
Uji 1 : Gaya geser (S) = (6,5+C) kg dan Gaya Normal = (9+C) kg
Uji 2 : Gaya geser (S) = (9.2+C) kg dan Gaya Normal = (17.5+C) kg
Uji 3 : Gaya geser (S) = (12+C) kg dan Gaya Normal = (25.5+C) kg
Tentukan nilai parameter kuat geser tanahnya dengan menggunakan metode rata-rata
least square dan gambarkan grafiknya.
Jawab : C = 8
Luas sample = 38 cm2
Uji 1 = Gaya geser : 14.5 kg
Gaya normal : 17 kg
Uji 2 = Gaya geser : 17.2 kg
Gaya normal : 25.5 kg
Uji 3 = Gaya geser : 20 kg
Gaya normal : 33.5 kg

Anda mungkin juga menyukai