Anda di halaman 1dari 54

METODE BUDIDAYA RUMPUT LAUT

POLITEKNIK AHLI USAHA PERIKANAN


2021
PERSYARATAN LOKASI BUDIDAYA

Ø Keterlindungan perairan teluk, pantai yang terlindung dengan gugusan


pulau di depannya;
Ø Kualitas lingkungan pecahan karang, pasir kasar (ciri adanya gerakan
arus yang baik);
Ø Keamanan aman dari pencurian, aktivitas merugikan lainnya (menjalin
hubungan baik dengan masyarakat)
Ø Konflik kepentingan diusahakan tidak terjadi tumpang tindih
penggunaan lahan dengan kegiatan lainnya (penangkapan, transportasi,
pelabuhan/perhub-la, industri, pariwisata, dsb);
Ø Ketersediaan bibit mutu dan ketersediaan bibit mudah didapat
Ø Tenaga kerja tenaga mudah di dapat (jangan lupa melibatkan
masyarakat lokal)
KELAYAKAN LOKASI
Tabel 1. Parameter Kualitas Perairan Bagi Pertumbuhan
Rumput Laut

Sumber : Sunaryanto dan Ginting, 2014


CARA MEMILIH TEMPAT UNTUK
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
SALINITAS/KADAR GARAM

Kadar garam paling ideal untuk


pertumbuhan rumput laut minimal 28
ppt hingga 35 ppt(parts per thousand).
Budidaya rumput laut pada muara
sungai sangat tidak di rekomendasikan
karena tempat ini merupakan pintu
masuknya air tawar dari pegunungan
ke laut yang akan menyebabkan air
menjadi payau yang akan berakibat
kematian pada bibit yang ditanam.
CARA MEMILIH TEMPAT UNTUK
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
Kondisi Dasar Laut

1. Dasar laut dengan pasir putih


dan tidak terdapat banyak rumput
laut liar merupakan tempat yang
cukup ideal untuk budidaya
rumput laut
2. Pasir hitam biasanya mengandung logam berat yang tinggi sehingga akan
menyebabkan beberapa masalah saat rumput laut diproses menjadi Karaginan.
3. Dasar laut yang berlumpur juga tidak bagus untuk menanam rumput laut, saat
dasar laut terhempas ombak akan menyebabkan lumpur melayang didalam air
dan akan menempel pada permukaan thallus rumput laut, kondisi terparahnya
lumpur akan menutupi seluruh permukaan thallus yang akan menyebabkan
rumput laut terhalang untuk memperoleh sinar matahari akibatnya proses
fotosintesis akan terganggu dan akan menyebabkan pertumbuhannya terganggu
juga.
CARA MEMILIH TEMPAT UNTUK
BUDIDAYA RUMPUT LAUT

Arus Air Laut Pertukaran air untuk budidaya rumput laut sangat
penting untuk diperhatikan, mengingat air merupakan
media utama dalam budidaya rumput laut bahan baku
pembuat Karaginan ini.
Jangan posisikan bentangan dengan
posisi melawan arus karena akan
menyebabkan goncangan keras
pada bentangan yang akan
berakibat patahnya thallus dan tidak
meratanya asupan nutrisi bagi
rumput laut. Perhatikan gambar
disamping ini, pada gambar
disamping terlihat formasi
bentangan berada pada posisi
melawan arus. Formasi seperti ini
tidak di anjurkan.
CARA MEMILIH TEMPAT UNTUK
BUDIDAYA RUMPUT LAUT

Dalam pemasangan bentangan


usahakan agar searah dengan
arus, sehingga tidak
menyebabkan guncangan pada
bibit yang di tanam dan
penyebaran nutrisi yang dibawa
oleh air laut akan tersebar
merata pada setiap ikat bibit
rumput laut yang ditanam.
Perhatikan gambar disamping ini.

Lanjutan Arus Air Laut


CARA MEMILIH TEMPAT UNTUK
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
Sinar Matahari

Jarak ideal antara bibit


dengan permukaan air laut
adalah antara 30CM sampai
dengan 50CM, pada jarak ini
rumput laut akan menerima
sinar matahari dengan
sempurna, sehingga proses
fotosintesis akan berlangsung
dengan baik. Jangan
menanam rumput laut
dengan jarak antara bibit
dengan permukaan air laut
terlalu jauh karena akan
menyebabkan sinar matahari
terhalang oleh lapisan air
yang terlalu tebal.
CARA MEMILIH TEMPAT UNTUK
BUDIDAYA RUMPUT LAUT
Kedalaman Air

Kedalaman air
laut juga perlu
diperhatikan,
sangat
Disarankan
agar areal
budidaya
berada pada
kedalaman
50cm saat
laut dalam keadaan surut, hindari Pada perairan dangkal rumput laut masih bisa
kondisi rumput laut tidak tumbuh, namun pada air yang dangkal suhu air laut
terendam oleh air laut sama sekali akan menjadi tinggi pada saat musim panas dan
pada saat air laut surut bibit akan mudah terhempas oleh angin. Rumput
laut yang terpapar oleh sinar matahari selama 2-3
jam akan memutih dan mati.
PENGGUNAAN METODE
BUDIDAYA
❑ Lokasi dan syarat hidup rumput laut
❑ Wadah dan metode budidaya rumput laut perlu disesuaikan
dengan kondisi lingkungan sekitar budidaya.
❑ Pada daerah pesisir yang terletak ditepian pantai dengan
perairan yang relatif tenang dan terlindung, budidaya rumput
laut dapat dilakukan di laut
❑ Perairan yang berombak atau berarus besar dan tidak
terlindung budidaya rumput laut dapat dilakukan namun
memerlukan konstruksi yang lebih kuat dengan biaya yang
relatif lebih mahal.
❑ PEMILIHAN METODE DISESUAIKAN
Metode Budidaya
Pada dasarnya ada tiga metode budidaya rumput laut, yaitu:
❑ Metode lepas dasar/Metode tali lepas dasar (monoline
method)/Metode jaring lepas dasar (spider web method)
❑ Metode rakit apung (raft method)
❑ Metode long-line/Metode tali panjang (long line method)
Dalam perkembangannya kemudian muncul metode yang merupakan
kombinasi ataupun improvisasi dari ke-tiga metode tersebut seperti
❑ Metode kantong/Metode kantong lepas dasar (tubular
method)/Metode kantong apung (tubular method)
❑ METODE KJA
METODE lepas dasar
Metode lepas dasar
merupakan cara penumbuhan rumput laut di
atas dasar perairan (10-50 cm) dengan
menggunakan tali yang diikatkan pada patok
yang dipasang secara teratur.
• Jarak dari dasar perairan 10 – 50 cm
TEKNIK PEMELIHARAAN • Bahan yang digunakan adalah patok, tali
Plastik,
• Dilakukan pada dasar perairan yang landai,
berkoral, atau koral berpasir, jauh dari sungai,
secara alami terdapat tumbuhan sejenis;
• Jarak antar patok 25-30 cm,
• tinggi patok dari dasar perairan = 40% dari
panjang patok dan yang tertanam di dasar
perairan : 60% dari panjang patok;
• Jarak tali utama dari dasar perairan min. 10
cm.

• Umumnya, luas area : 50 m x 10 m;


• Jumlah tali dalam satu unit dg jarak 25 cm
= 200 tali;
• satu tali terdiri atas 50 titik yang
berjarak 20 cm antar titik.
• Jumlah bibit per titik = 50-100 gram,
satu unit : 50 m x 10 m = 500-1.000
kg

METODE LEPAS DASAR


KEKURANGAN
Sulit mengaitkan bibit pada tali ris
nantinya akan ada banyak bibit
yang hilang terbawa ombak,
tidak dapat dilakukan di perairan
yang berpasir,
banyak mendapat gangguan dari
bulubabi
memiliki produksi yang rendah.

Metode Lepas Dasar


KELEBIHAN
Kelebihan cara ini adalah, dapat melakukan penanaman
kembali dari bibit-bibit rumput laut yang masih muda dengan
laju pertumbuhan tinggi.

Metode Lepas Dasar


PANEN Pemanenan
Pemanenan rumput laut sangat tergantung dari
tujuannya.
Jika tujuan memanen untuk mendapatkan bibit,
pemanenan
dilakukan pada umur 25 – 35 hari. Kalau ingin
mendapatkan
kualitas tinggi dengan kandungan Karaginan
banyak, panen dilakukan pada umur 45 hari (umur
ideal).
Pemanenan rumput laut dapat dilakukan dengan dua
cara :
Pertama memotong sebagian tanaman. Cara ini bisa
menghemat tali pengikat bibit, namun perlu waktu
lama. Disisi lain, sisa-sisa tanaman rumput laut yang
tidak ikut dipanen pertumbuhannya lambat, sehingga
kualitasnya rendah.
Kedua, mengangkat seluruh tanaman. Cara ini
memerlukan waktu kerja yang singkat. Pelepasan
tanaman dari tali dilakukan di darat dengan cara
memotong tali. Kelebihan cara ini adalah, dapat
melakukan penanaman kembali dari bibit-bibit rumput
laut yang masih muda dengan laju pertumbuhan tinggi.

Metode Lepas Dasar


PASCA PANEN
Pasca Panen
Mengingat mutu rumput laut kering bernilai lebih
tinggi dibanding yang basah, perlakuan pasca panen
sangat menentukan harga rumput laut.
Untuk itu, setelah panen dilakukan segera
dikeringkan langsung dibawah terik sinar matahari
dengan meletakkan rumput laut pada para-para atau
dialasi, sehingga tidak tercampur pasir, tanah dan
benda lainnya Sambil dilakukan penjemuran,
lakukan sortasi dengan cara mengambil benda-
benda asing seperti batu, sampah dan lainnya. Jika
cuaca baik, dalam waktu 3-4 hari rumput laut sudah
kering yang ditandai dengan warna ungu keputihan
dilapisi kristal garam dan liat untuk dipatahkan.

Metode Lepas Dasar


METODE RAKIT APUNG
Metode rakit apung adalah cara membudidayakan rumput laut di kolom air
dekat permukaan dengan menggunakan tali yang diikatkan pada konstruksi
rakit bambu apung.
Metode ini sesuai untuk lokasi yang terlindung dari ombak, dengan kedalaman
minimal 2 m pada saat surut terendah, dasar pasir berbatu karang, relatif jauh
dari muara sungai, tidak tercemar dan secara alami ditumbuhi rumput laut atau
jenis tumbuhan lamun.
Penanaman dilakukan dengan menggunakan rakit dari bamboo atau kayu.
Ukuran rakit bervariasi tergantung pada ketersediaan material dan kondisi
perairan, namun sebaiknya tidak terlalu besar agar lebi mudah dalam
perawatan rumput laut yang ditanam.
Untuk menahan agar rakit tidak mudah hanyut terbawa arus, digunakan
jangkar atau aptok dengan tali PE berdiameter 10 mm sebagai penahannya.

METODE RAKIT APUNG


TEKNIK PEMELIHARAAN
Penanaman dilakukan dengan menggunakan rakit dari bamboo atau kayu.
Rakit dapat digabung menjadi satu dengan jarak antar rakit 1 m sehingga
menghemat areal dan memudahkan pemeliharaan.
Ukuran rakit bervariasi tergantung pada ketersediaan material dan kondisi
perairan, namun sebaiknya tidak terlalu besar agar lebih mudah dalam
perawatan rumput laut yang ditanam.
Untuk menahan agar rakit tidak mudah hanyut terbawa arus, digunakan
jangkar atau patok dengan tali PE berdiameter 10 mm sebagai penahannya.
Dalam satu unit terdiri atas 10 rakit berukuran 7 m x 8 m; Pada setiap rakit
terdiri atas 28 tali dengan jarak antar tali 25 cm;
Pada setiap tali dapat ditanamkan 40 titik, sehingga pada setiap rakit dapar
ditanamkan 1.120 titik;
Bibit 50-100 gr diikatkan pada tali plastik dengan jarak 25-30 cm setiap
titiknya;
Jika setiap titiknya ditanam 50-100 gram, maka untuk 10 rakit dibutuhkan
560-1.120 kg.

Bibit 50-100 gr diikatkan di tali plastik dengan jarak 25-30 cm setiap titiknya

Metode Rakit Apung


Kekurangan:

• biaya lebih mahal dan waktu yang


dibutuhkan untuk pembuatan
sarana budidayanya relatif lebih
lama.
• Sedangkan bagi tanaman itu
sendiri adalah tanaman terlalu
dekat dengan permukaan air,
sehingga tanaman sering muncul
kepermukaan air, terutama pada
saat laut kurang berombak.
Munculnya tanaman kepermukaan
air dalam waktu lama, dapat
menyebabkan cabang-cabang
tanaman menjadi pucat karena
kehilangan pigmen dan akhirnya
akan mati

Metode Rakit Apung


Kelebihan :
pertumbuhan lebih baik,
karena ada pergerakan air dan intesitas cahaya
Pemeliharaan mudah;
Bebas dari gangguan bulu babi, serta sedikit lumpur jika dibandingkan dengan
metode lepas dasar.

METODE RAKIT
PANEN

Pemanenan Rumput Laut


Rumput laut dapat mulai dipanen setelah
berumur sekitar 6 minggu- 2 bulan
setelah tanam atau telah memiliki berat
per ikatan sekitar 800 gram.
Cara memanen rumput laut pada saat air
surut dapat dilakukan secara langsung
di lokasi budidaya, sedangkan pada saat
air pasang adalah dengan cara
mengangkat seluruh rumput laut ke
darat kemudian tali rafia pengikat
dipotong

Metode Rakit Apung


PASCA PANEN

Cara penanganan hasil yang baik dan dianjurkan adalah sebagai berikut:
• Dijemur di atas wadah penjemuran agar terhindar dari kotoran
(sebaiknya di atas para-para). Cara penjemuran lain adalah dengan
digantung
• Penjemuran sebaiknya dilakukan selama 3-4 hari pada cuaca cerah
hingga kadar air menjadi 30-35 %. Hindari dari air hujan dengan
menyiapkan plastik atau terpal di tempat penjemuran
• Sementara itu dilakukan pembersihan rumput laut dari benda-benda
asing yang menampel, misalnya tanaman lain;
• Setelah kering, pasir dan garam yang menempel dipisahkan dengan cara
pengayakan;
• Rumput laut yang sudah kering berwarna ungu keputihan dilapisi Kristal
garam
METODE long-line
Metode long-line adalah cara membudidayakan rumput laut di kolom air
dekat permukaan dengan menggunakan tali yang dibentangkan dari satu
titik ke titik lain dengan jarak 25-50 m, dapat dalam bentuk lajur lepas
atau terangkai dalam bentuk segi empat dengan bantuan pelampung dan
jangkar.

“Metode ini banyak diminati oleh masyarakat karena alat dan bahan yang
digunakan lebih tahan lama dan mudah didapat”

METODE LONG-LINE (RAWAI)


TEKNIK PEMELIHARAAN
> Ukuran konstruksi pada
umumnya 25 m x 100 m
atau 50 m x 100 m.
> Pada saat pemasangan
tali utama harus
diperhatikan arah arus
pada posisi sejajar atau sedikit
menyudut untuk menghindari
terjadinya belitan tali satu dengan lainnya;
> Pada perkembangannya, metode long-line ini dapat dibuat berbingkai
dan merupakan metode kombinasi antara metode long-line dan rakit
apung;

METODE LONG-LINE (RAWAI)


Gambar (1) Konstruksi Metode Long-line

GAMBAR (2) BUDIDAYA RUMPUT LAUT METODE KOMBINASI LONG-LINE DAN RAKIT
Kekurangan

• lebih mudah terserang


hama
• Bibit mudah terbawa
ombak

METODE LONG-LINE (RAWAI)


KELEBIHA
N Metode ini merupakan cara yang paling
banyak diminati petani rumput laut
karena memiliki kelebihan :

1. fleksibel dalam
pemilihan lokasi
2. biaya yang
dikeluarkan lebih murah
3. alat dan bahan yang
digunakan lebih tahan
lama, dan mudah untuk
(Anggadireja, 2006) didapat.

METODE LONG-LINE (RAWAI)


PANEN

1. Pemanenan

CARA MEMANEN RUMPUT LAUT - Rumput laut yang sudah siap panen yang dibudidayakan dengan
metode rumpon (tali),dipanen dengan cara menarik rumpon ke pinggir pantai. Rumput laut
dilepas dari ikatannya, dipetik pucuknya untuk ditanam kembali, diikat lagi pada rumpon
sebagai tanaman baru. Umur panen yang optimum adalah 40-45 hari, hal ini sangat disarankan
karena pada umur tanaman tersebut kandungan karagenannya sangat optimum.
2. Pencucian dan Perendaman
Pemanenan sebaiknya dilakukan mulai siang hari. Hasil panen dicuci dengan air laut untuk menghilangkan kotoran yang
melekat seperti lumpur, garam, dan lain lain, sehingga rumput laut menjadi bersih. Selanjutnya rumput laut langsung
direndam larutan alkali KOH 0,1% dan dibiarkan semalaman. Tujuan perendaman dengan menggunakan larutan alkali
adalah untuk mendapatkan karagenan yang maksimal. Tahapan selanjutnya pagi harinya rumput laut diangkat dan dicuci
dengan air tawar sampai bersih dan netral
PASCA
PANEN
1. Pengeringan dan Sortasi
Rumput laut yang sudah netral dikeringkan dengan penjemuran, dapat dilakukan disekitar pantai sampai mencapai
kekeringan tertentu (optimum) biasanya 20-30%. Alas pengering yang sederhanan adalah dengan bahan plastik,
agar cepat kering dan lebih bersih, dapat pula dengan pengeringan solar yang dipadu kompor.dan untuk menjaga
mutu pengeringan harus dikeringkan diatas para para.

Pengemasan dan Penyimpanan


Setelah rumput laut kering dilakukan pengemasan dengan karung net atau plastik. Untuk lebih efisien tempat rumput
laut kering dapat dipress (cetak) menjadi bentuk kotak-kotak padat per Kg atau 5 kg sehingga pengemasan selanjutnya
menjadi lebih efisien dalam kotak-kotak kayu.dan dijaga agar sirkulasi udara baik. Hal ini disebabkan apabila sirkulasi
udara dalam ruangan dan kemasan tidak baik, maka akan terjadi proses fermentasi , rumput laut menjadi apek dan
timbul kapang/jamur. Yang akibatnya akan menurunkan mutu rumput laut
METODE kantong
METODE KANTONG
Metode kantong ini dikembangkan dan dapat digunakan baik pada
metode rakit bambu, long-line maupun kombinasinya;
Metode ini khususnya digunakan untuk perairan yang:
(i) bergelombang besar, sehingga rumput laut mudah patah atau
rontok terkena gelombang,
(ii) kesuburan tinggi, sehingga pertumbuhan cepat dan rumput laut
mudah rontok sebelum usia panen dan
(iii) banyak ikan pemangsa, sehingga thalus (cabang) tidak dapat
berkembang baik karena dimakan ikan. Kantong dari jaring PE
digunakan untuk membungkus setiap titik tanam rumput laut
GAMBAR KANTONG RUMPUT LAUT
KANTONG RUMPUT LAUT
AQUATEC
KEKURANGAN
Kelemahan jaring kantong terletak pada
Biaya yang relatif mahal untuk membuatnya,
sehingga dapat memberatkan nelayan,
karena biasanya mereka menggunakan
barang-barang yang mudah dan murah
didapat di lokasi budidaya (kayu mangrove
untuk membersihkan lumut tersebut. dll).
• Dengan jaring kantong memudahkan
lumut dan epifit menempel, sehingga
mengganggu pertumbuhan rumput
laut.

• Membutuhkan waktu relatif lama saat


KELEBIHAN
Keuntungan Metode Kantong :

• Mudah dalam pemanenan karena rumput laut


tumbuh di dalam kantong, sehingga tinggal
memotong tali yang terkait pada tali ris utama
dan mengangkutnya dalam perahu.

• Selain itu mengurangi kemungkinan kerontokan


thallus karena adanya ombak, sehingga tidak akan
jatuh ke dasar laut atau terbawa arus.

• Kemudian akan terhindar dari predator-


predator yang akan mengganggu seperti ikan
samadar (beronang = Siganus sp), penyu, kepiting
dll.
PANEN
Pemanenan rumput laut biasanya pada usia 25 – 30
hari untuk benih dan 45 hari untuk industri dan pangan
(runtuboy, 2014). Rumput laut dapat dipanen dengan
dua cara yaitu secara parsial dan total. Pemanenan
rumput laut secara persial dilakukan dengan cara
memisahkan cabang-cabang dari tanaman induknya
dan selanjutnya digunakan kembali untuk penanaman
berikutnya. Sedangkan pemanenan total dengan cara
mengangkat semua rumput laut secara keseluruhan
dan kemudian tanaman yang muda (thallus bagian
ujung) dipilih kembali untuk dijadikan bibit dan bagian
pangkalnya dikeringkan.
Menurut Aslan (1998), masa pemeliharaan rumput laut
sampai saat panen berkisar 1,5 – 2,0 bulan dan
bahwa pemanenan dilakukan bila rumput laut telah
mencapai sekitar 4 kali berat awal (kalong et al,
1996),.
PASCA
PANEN
Setelah dilakukan pemanenan, rumput
laut dikeringkan. Pengeringan yang
langsung dari matahari menunjukkan
hasil yang lebih baik, dalam hal mutu
hasil pengeringan dan penampakan
hasil (Suratmo, dan Supriyanto, 1991).
Proses pengeringan dilakukan sampai
kandungan airnya kurang dari 20
persen. Bila kandungan air lebih dari
20 persen, maka akan memungkinkan
terjadinya proses fermentasi yang
mengakibatkan penurunan mutu dan
kandungan koloidnya (Putro, 1991).
SARANA PENUNJANG
Di samping bahan dan alat yang diperlukan sesuai dengan teknologi yang
digunakan sebagaimana disebutkan, beberapa sarana berikut ini juga sangat
diperlukan dalam operasional budidaya rumput laut :
1. Perahu sampau 1 buah
2. Timbangan gantung kapasitas 50 kg
3. Waring 50 m2
4. Para-para penjemuran dari kayu atau bamboo ukuran 6 m x 8 m sebanyak 3
unit
5. Pisau kerja sebanyak 5 buah
6. Karung plastik ukuran 50 kg
Bila semua proses mulai dari penanaman,
pemeliharaan, pemanenan, penjemuran sampai dengan
penanganan hasil berjalan dengan baik, maka akan
dihasilkan rumput laut kering kualitas ekspor sebagai
berikut :
(i) Lama pemeliharaan minimal 45 hari
(ii)Tidak banyak luka pada thallus akibat pemanenan dan
perontokan
(iii)Penjemuran di atas wadah yang baik
(iv)Kadar air 30-35 %
(v) Kemurnian minimal 97 %.
PEMANFAATAN R.L. SKALA RUMAH TANGA

Untuk mendapatkan rumput laut tawar sebagai bahan makanan, sebelum


dijemur rumput laut dicuci dulu dengan air tawar, dijemur selama 1-2 hari,
dicuci kembali dengan air tawar untuk melarutkan garam, kemudian
dijemur lagi selama 1-2 hari.
Proses ini dapat diulang hingga dihasilkan rumput laut berwarna putih
kekuningan dengan kadar air 15-20 %.
METODE KARAMBA APUNG (kja)
BAHAN DAN ALAT
Pipa PVC ½ Inch (7 ujung panjang 4 meter ), sambungan T (16 buah)
siku – siku ( 8 buah), jaring PE ( ukuran mata ½ inch, panjang ± 15
meter )
Tali jangkar nomor 8 inch 20 meter, pelampung (hindari botol
bekas), gergaji, gunting, jarum penjahit jaring, timbangan.
Bibit 100-150 gr per rumpun jumlah di sesuaikan (target 2 kali lipat)
METODE BUDIDAYA DENGAN
SISTIM
PENGEMBANGAN DARI METODE
JARING DAN KANTONG

Ukuran
P x L x T = 3 m x 2 m x 0,5 m.
keseluruhan wadah di tutup dengan
jarring.
Wadah ini dibagi menjadi 3 bilik
(ruangan)
ukuran P x L x T= 2 m x 1 m x 0,5 m
KEUNTUNGAN
❑ Mudah dirawat, karena bentuk yang sangat
sederhana
❑ Mudah dibersihakn dan dirawat untuk menjaga
ketahanan alat. Rumput laut akan bersih dari
berbagai kotoran/penempel
❑ Efektive melindungi rumput laut dari berbagai
serangan hama pemakan rumput laut
❑ Dapat bertahan hingga 20 - 30 tahun lebih dengan
perawatan yang baik
KEKURANGANNYA
❑ Biaya yang besar untuk bahan pembuatan wadah,
❑ pembuatan wadah memakan waktu yang cukup lama,
❑ Mata jarring sangat mudah kotor oleh endapan – endapan
perairan sekitar, biofouling tidak dapat dihindari setelah
beberapa waktu,
❑ Jika arus dan gelombang terlalu kuat maka bibit rumput laut
sangat mudah patah ataupun lecet karena gesekan.
SUMBER TULISAN
Anggadiredja, J.T., A. Zatnika, H. Purwoto, dan S. Istini. 2006.Rumput Laut:
Pembudidayaan,Pengolahan, & Pemasaran Komoditas Perikanan Potensial.Penebar Swadaya.
Jakarta.
Aslan LM. 1998. Budidaya Rumput Laut. Penerbit Kanisius. Jakarta.
Kalong M, X Lalu, dan H Korah. 1996. Panduan budidaya dan pengolahan rumput laut . dinas
perikaan sulawesi utara, manado. Anggadiredja, Jana. T dkk.,2010.Rumput Laut cet. 5, Jakarta :
Penebar Swadaya
Putro, S. 1991. Pemasaran dan Perdagangan Rumput Laut. dalam Prosiding Temu Karya Ilmiah
Teknologi Pasca Panen Rumput Laut. Sub Balai Penelitian Perikanan Laut Slipi, Jakarta.
Runtuboy N. 2014. Komunikasi Pribadi Mengenai Waktu Pemeliharaan Rumput Laut di Balai
Besar Pengem bangan Budidaya Laut (BBPBL) Lampung. [23 April 2014] Hanura: Pesawaran,
Lampung. Selasa, 15 April 2014.
Sunaryanto, A., S. P. Ginting., 2014. Teknologi Sederhana Budidaya Ikan. Petunjuk Teknis. Proyek
Pembangunan Masyarakat Pesisir. Coastal Comunity Development. International Fund For
Agriculture Development. CCDP. Sekretariat PMO. Gedung Mina Bahari 3 Lt. 9. Direktorat
PMPPU. Jl. Medan Merdeka Timur No. 16. Jakarta 10110. T : (+62) 21 351 3258. E :
ccdppmo@yahoo.com. S : http://ccdp-ifad.ppmppu.kp3k.kkp.go.id.
Suratmo, B. dan Supriyanto. 1991. Beberapa Percobaan Pengeringan Rumput Laut. dalam
Prosiding Temu Karya Ilmiah Teknologi Pasca Panen Rumput Laut. Sub Balai Penelitian Perikanan
Laut Slipi, Jakarta
K YOU
T H A N

Anda mungkin juga menyukai