1.Jelaskan tiga fase yang menentukan terjadinya aktivitas biologis (fase penting kerja obat) :
1. Fase Farmasetis adalah yang meliputi proses pabrikasi, pangaturan dosis, formulasi,
bentuk sedian, pemecahan bentuk sedian dan terlarutnya obat aktif. Fasa ini berperan
dalam ketersedian obat untuk dapat diabsorbsi ke tubuh.
2. Fase Farmakokinetik adalah yang meliputi proses absorpsi, distribusi, metabolisme,
dan ekskresi obat(ADME).Fasa ini berperan dalam ketersedian obat untuk mencapai
jaringan sasaran (target) atau reseptor sehingga dapat menimbulkan respon biologis.
3. Fase Farmakodinamik yaitu fasa terjadinya interaksi obat-reseptor dalam jaringan
sasaran.Fasa ini berperan dalam timbulnya respons biologis obat.
(Kimia Medisinal I Prof Siswandono Hal. 65-66)
3. Setelah obat bebas masuk ke peredaran darah, kemungkinan mengalami 5 proses apa saja !
1. Absorbsi melalui : saluran cerna, mata, paru, kulit, Jelaskan secara singkat !
a. Absorpsi melalui Mata: bila suatu obat di berikan secara setempat pad mata
sebagian di absorpsi melalui membran konjugasi dan sebgain lagi melalui kornea.
Kecepatan penetrasi tergantung pada derajat ionisasi dan koefisien partisi obat.
Bentuk yang tidak terionisasi dan mudah larut dalam lemak cepat diabsorpsi oleh
membran mata. Penetrasi obat yang bersifat asam lemah lebih cepat dalam
suasana asam karena dalam suasana tersebut bentuk tidak terionisasi nya besar
sehingga mudah menembus membran mata. Untuk obat yang bersifat basa lemah
penetrasi lebih cepat dalam suasana basa
b. Absorpsi melalui Paru: obat anestesi sistemik yang di berikan secara inhalasi akan
di absorpsi melelui epitel paru dan membran mukosa saluran napas. Karena
mempunyai luas permukaan besar maka absorpsi melalui pembuluh darah paru
berjalan dengan cepat.
Absorpsi obat melalui tergantung pada:
a. Kadar obat dalam alveoli
b. Koefisien partisi/darah.
c. Kecepatan aliran darah paru.
d. Ukuran partikel obat. Hanya obat dalam dengan garis tengah lebih kecil dari
10um dapat masuk peredaraan darah aliran paru.
c. Absorpsi melalui Kulit. Penggunaan obat pada kulit umumnya ditujukan untuk
memperoleh efek setempat. Pada waktu ini sedang di kembangkan bentuk sedian
obat yang digunakan melalui kulit dengan tujuan umtuk mendapatkan efek
sistemik. Absorpsi obat melalui kulit sangat tergantung pada kelarutam obat
dalam lemak karena epidermis kulit berfungsi sebagai membran lemak biologis.
2. Suatu obat yang bersifat basa dan mengandung gugus amin aromatik (Ar-NH2),
apakah mudah menembus membran lambung, dimana pH lambung 1-3,5 ?