Anda di halaman 1dari 8

PENGKAJIAN STATUS MENTAL (PSM)

RESIKO PERILAKU KEKERASAN

Disusun oleh:

Muhammad Farhan Alfarisi

2010206162

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2021
PENGKAJIAN STATUS MENTAL
A. Identitas
1. Nama :
2. Umur :
3. Jenis Kelamin :
4. Pendidikan :
5. Pekerjaan :
6. Suku Bangsa :
7. Alamat :
8. RM No. :
B. Kondisi Pasien

C. Diagnosa Keperawatan

D. Tujuan
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui kondisi status mental pasien saat ini
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui penampilan, pembicaraan, dan aktivitas motoric.
b. Mengetahui afek, interaksi selama wawancara, kemampuan penilaian
tingkat konsenterasi dan berhitung klien
c. Mengetahui alam perasaan, persepsi, isi pikir, dan memori
E. Strategi Pelaksanaan
1) Tahap Orientasi
Membina hubungan Saling Percaya (BHSP)
a) Memberi salam dan senyum kepada klien kemudian membina hubungan saling
percaya
“Assalamu’alaykum warohmatullahi wabarokatuh.. Perkenalkan nama saya
Farhan, mahasiswa Profesi dari Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta. Nama kakak
siapa? Kakak senang dipanggil siapa? Berapa usianya? Alamat rumahnya
dimana? Tinggal dengan keluarga atau tinggal dengan siapa? Apakah mempunyai
saudara? Jika iya, bearapa jumlah saudaranya?”
b) Melakukan evaluasi/validasi (kognitif, psikomotor, afektif)
“Bagaimana kak kabarnya hari ini? Kak ingat saya siapa? Hari apa dan tanggal
berapa?”
c) Menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan dan tujuan
“Alhamdulillah, hari ini saya senang bertemu dengan kakak, hari ini kita akan
berbincang-bincang ya Kak”
d) Menjelaskan waktu yang dibutuhkan untuk melakukan kegiatan
“Kak membutuhkan waktu berapa lama untuk berbincang-berbincang?
Bagaimana jika 10 menit? Dimana kita akan berbincang-bincang?”
2) Tahap kerja
Pengkajian Status Mental
a) Penampilan fisik
“Mengobservasi penampilan pasien pada saat dilakukan pengkajian”

Tidak rapi Badan bau


Penggunaan pakaian tidak sesuai Rambut kotor dan kusam
Cara berpakaian tidak seperti Kuku panjang dan kotor
biasanya
Gigi kotor
Penjelasan:

b) Pembicaraan
“Mengobservasi pasien berbicara dan suara pasien saat berbicara ketika
pengkajian berlangsung”

Cepat Keras
Apatis Gagap
Keras Membisu
Lambat Inkoheren
Tidak mampu memulai pembicaraan
Penjelasan:

c) Aktivitas Motorik:
“Mengobservasi aktivitas atau perilaku pasien pada saat pengkajian”

Lesu Grikaken
Tegang Gelisah
Agitasi Kompulsif
TIK Tremor
Penjelasan:

d) Alam perasaaan
“Menanyakan perasaan saat ini pada pasien”
(Hasil wawancara di validasi dengan hasil observasi)
Sedih Khawatir
Takut Gembira berlebihan
Putus asa
Penjelasan:

e) Afek
“Mengobservasi sikap, interaksi, dan kontak mata pasien selama dilakukan
pengkajian”
Appropiate Tumpul
Inappropiate/tidak tepat Labil
Datar C Tidak sesuai
Penjelasan: C

f) Interaksi selama wawancara


Kontak mata mudah beralih Mudah tersinggung
Bermusuhan Kontak mata tidak ada
Tidak kooperatif Defensif
Penjelasan:

g) Persepsi Sensori
“Menanyakan klien terkait mendengarkan suara-suara atau bisikan yang tidak
nyata, waktu, frekuensi, da nisi bisikan seperti apa”
Jenis :
Isi :
Waktu munculnya halusinasi :
Frekuensi halusinasi muncul :
Stressor Pencetus :
Respons/perasaan saat halusinasi muncul :
Tindakan yang telah dilakukan untuk menghilangkan halusinasui :
Keberhasilan dari tindakan yang telah dilakukan :
h) Proses Pikir
Blocking Kehilangan asosiasi
Pengulangan Flight of idea
pembicaraan/perseverasi
Sirkumtansial Tangensial
Reeming

Penjelasan:

i) Isi Pikir

Ide yang terkait Fobia


Obsesi Depersonalisasi
Penjelasan :
Waham:

Hipokondria Kontrol pikir


Magic mistik Siar pikir
Agama Waham bizar
Kebesaran Somatik
Curiga Nihilistik
Sisip piker

Penjelasan:

j) Tingkat kesadaran ( secara kualitatif )


“Mengamati tingkat kesadaran dan memberikan pertanyaan selama pengkajian
berlangsung”
Bingung Stupor
Sedasi Disorientasi waktu
Disorientasi tempat Disorientasi orang
Penjelasan:

k) Memori
“Memberikan perntanyaan yang mudah di ingat seperti sudah berapa lama di
rawat”
Gangguan daya ingat jangka pendek Gangguan daya ingat saat
ini
Gangguan daya ingat jangka panjang Konfabulasi
Penjelasan:
l) Tingkat konsentrasi dan berhitung
“Mengamati konsentrasi pasien selama berhitung dan pengkajian berlangsung”
Mudah beralih Tidak mampu berhitung
sederhana
Tidak mampu konsentrasi Konfabulasi
Penjelasan:

m) Kemampuan penilaian
“Memberikan pertanyaan kepada pasien tentang pilihan agar pasien dapat
mengambil keputusan sederhana dengan bantuan orang lain”

Gangguan penilaian ringan Gangguan penilaian bermakna


Penjelasan:

n) Daya tilik diri


Memberikan pertanyaan terkait kesadaran penyakit yang dialami oleh klien
Menyalahkan hal-hal diluar Mengingkari penyakit yang
dirinya diderita
Penjelasan:

3) Tahap Terminasi
a) Menyimpulkan hasil : Evaluasi Proses dan hasil.
“Bagaimana perasaannya Kak setelah kita berbincang-bincang?”
b) Memberikan reinforcement positif.
Saya senang dan menghargai karena Kak sudah mau diajak berbincang-
bincang
c) Merencanakan tindak lanjut dengan klien
“Baik Kak kita cukupkan bincang–bincang kita siang ini besok kita lanjutkan
dengan topik yang lain.”
d) Melakukan kontrak (waktu,tempat, topik )
“Bagaimana jika besok kita ngobrol–ngobrol lagi? Kak mau jam berapa,
tempatnya di mana dan mau topik apa?”
e) Mengakhiri wawancara dengan baik.
“Baiklah Kak, saya cukupkan dulu ya sampai jumpa pada pertemuan yang
akan datang, Assalamu’alaikum warohmatullahi wabarokatuh”

Perceptor/CI Mahasiswa

Anda mungkin juga menyukai