Anda di halaman 1dari 14

+

BADAN PENGKAJIAN DAN PENERAPAN TEKNOLOGI

Program
AUDIT TEKNOLOGI KAPASITAS INDUSTRI DAN
DUKUNGAN REGULASI PENGEMBANGAN
PERANGKAT UJI COVID
TAHUN 2021

TECHNICAL REPORT

No. TR.AR2021.L1.2.01

24 Februari 2021

Butir: II.B.5.a ( AK = 0.367 )

WP 1.2

ANTIGEN CAPTURE

WBS 1

AUDIT TEKNOLOGI

Disusun oleh : Diperiksa oleh : Disetujui oleh :


Leader WP 1.2 Group Leader WBS 1 Chief Engineer

Nama : Adi Akhmadi P Nama : Unik Setiawati Nama : Subiyanto


Job Code : AR2021.L1.2.AA Job Code : AR2021.GL1.US Job Code : AR2021.CE.SU
Technical Report Audit Teknologi Rapid Antigen Capture BPPT

I. PENGANTAR

Report ini merupakan hasil dari kegiatan WP 1.2 yaitu Audit Teknologi
Antigen Capture yang merupakan bagian dari WBS Audit Teknologi Program
Audit Teknologi Kapasitas Industri dan Dukungan Regulasi Pengembangan
Perangkat Uji Covid. Kegiatan tersebut dilaksanakan oleh Pusat Strategi
Teknologi dan Audit Teknologi, Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi
pada Tahun Anggaran 2021. Kegiatan WP 1.2 diharapkan dapat memberikan
positioning serta rekomendasi bagi pengembangan teknologi rapid antigen
yang tengah dikembangkan oleh Pusat Teknologi Farmasi dan Medika
(PTFM) BPPT. Hasil audit ini juga diharapkan dapat menjadi dukungan bagi
produk-produk BPPT, khususnya produk perangkat uji covid dalam proses
hilirisasi, sehingga produk-produk tersebut dapat diterima oleh pasar dan
bersaing dengan produk kompetitor yang ada. Selain itu, hasil audit ini
diharapkan dapat menjadi alat bagi stakeholder untuk memetakan
kemampuan industri dalam negeri dalam mendukung pengembangan
komponen teknologi rapid antigen.

II. TUJUAN

2.1. Tujuan dilaksanakan WP1.2 ini adalah untuk :

a). Memetakan kondisi industri pendukung komponen teknologi rapid


antigen

b). Melakukan audit teknologi untuk mengetahui positioning produk


teknologi antigen capture yang tengah dikembangkan oleh BPPT.

2.2. Sasaran dari dilaksanakan kegiatan ini antara lain adalah:

a). Terpetakannya kondisi industry pendukung komponen teknologi


rapid test

b). Terpetakannya posisi produk teknologi antigen capture BPPT,


termasuk teknologi kunci yang ada, beserta kelebihan dan
kekurangannya, serta rekomendasi yang diperlukan dala
pengembangan.

2
Technical Report Audit Teknologi Rapid Antigen Capture BPPT

III. KEGIATAN WP

Kegiatan WP 1.2 difokuskan pada pemetaan kondisi industri bahan


baku obat nasional. positioning serta rekomendasi bagi pengembangan
teknologi rapid antigen yang tengah dikembangkan oleh Pusat Teknologi
Farmasi dan Medika (PTFM) BPPT. Hasil audit ini juga diharapkan dapat
menjadi dukungan bagi produk-produk BPPT, khususnya produk perangkat
uji covid dalam proses hilirisasi, sehingga produk-produk tersebut dapat
diterima oleh pasar dan bersaing dengan produk kompetitor yang ada. Selain
itu, hasil audit ini diharapkan dapat menjadi alat bagi stakeholder untuk
memetakan kemampuan industri dalam negeri dalam mendukung
pengembangan komponen teknologi rapid antigen.

IV. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

Hasil Analisis

A. Profil Bisnis
1. Latar belakang produk
Kegiatan pengembangan teknologi Lateral Flow Assay sebenarnya
sudah dimulai pada tahun 2015 dengan kegiatan Kit Diagnostik Dengue
NS1. Sejak pandemi Covid mulai merebak di akhir 2019, rapid test
berbasis antibody banyak digunakan untuk mendeteksi kasus positif secara
cepat. Untuk melakukan screening yang lebih akurat, maka dibutuhkan
antigen capture sehingga produk ini diteliti dan dikembangkan pada
Oktober 2020 (dimulai dengan penyiapan bahan baku untuk lateral flow
assay). Di tahun 2021, kegiatan pengembangan antigen capture meliputi
aktivitas:
• Produksi dan Purifikasi Antibodi
• Optimasi Formula Kit Rapid Test (Optimasi formula & Uji klinis kit
diagnostik)
• Serah Terima (alih teknologi)
• Pengurusan nomor izin edar
• Produksi perdana

3
Technical Report Audit Teknologi Rapid Antigen Capture BPPT

2. Desain (pihak yang membuat):


PTFM (BPPT)
3. Mitra dan stakeholder terkait:
• PROLINE (Anak perusahaan PRODIA). Berperan dalam proses
manufacturing diagnostic tools serta pemasaran produk
• Eijkman. Berperan dalam menguji antibodi dengan virus asli (dari 20
hybridoma kandidat)
• UNPAD. Sebagai mitra, sudah melaunching produk SiCepat (rapid
antigen) berbasis antibodi poliklonal (melalui telur) diklaim sudah di
atas 80%. Kendatipun antibody Poliklonal bisa jadi tidak konsisten
(tidak melalui hibridoma).
• Taiwan. Tempat pembelian mencit inbreed balb/c.
• Rumah sakit (sudah membuka kerjasama dengan RS
Persahabatan) untuk melakukan validasi produk melalui sampel
klinis untuk mendapatkan izin edar (sebaiknya dilakukan diatas 50
sampel).

B. Profil Teknologi
1. Konsep Pengembangan Produk LFA
Pada dasarnya LFA merupakan suatu teknologi yang sederhana, titik kritisnya
ada di pengembangan bahan baku yang akan mempengaruhi hasil yang
diberikan. Pemanfaat awal teknologi LFA banyak digunakan untuk uji
kehamilan, seiring perkembangan jaman, teknologi LFA banyak digunakan
untuk berbagai macam deteksi penyakit, baik itu penyakit menular maupun
tidak menular. Salah satunya untuk deteksi kanker. Untuk penyakit menular
sudah banyak Rapid Diagnostic Test (RDT) berbasis LFA, sedangkan untuk
menyakit tidak menular seperti cancer sudah ada alatnya namun tidak
sebanyak alat deteksi penyakit menular. Teknologi LFA memiliki berbagai
macam keunggulan, diantaranya proses pembuatan dan penggunaan yang
praktis dan mudah, biaya produksi rendah, membutuhkan volume sampel
yang sedikit, sampel tidak memerlukan treatment khusus, serta waktu deteksi
yang relatif singkat. Namun demikian, LFA pada umumnya menggambarkan
hasil yang bersifat kualitatif dan bukan hasil kuantitatif (walaupun dalam

4
Technical Report Audit Teknologi Rapid Antigen Capture BPPT

pengembangan next generation LFA sudah dimungkinkan integrasi dengan


alat lain sehingga dapat memberikan hasil kuantitatif). Terkadang hasilnya
tidak spesifik mengenali jenis virus tertentu (kurang sensitif). Teknologi LFA
juga dapat digunakan di daerah remote dengan fasilitas terbatas, dapat
disimpan di suhu ruangan (tidak seperti reagen yang membutuhkan suhu
dingin).
2. Flow Process Diagram/Desain Produk/
Teknologi LFA ini menggunakan konsep immunochromatographic. Dimana
teknologi ini memanfaatkan gerakan media cair, yang mana media cair
tersebut bergerak pada fase diamnya (membran - membran pada alat
tersebut) sehingga sampel bisa dideferensiasi. Jika analyte-nya adalah Sars-
Cov2. Maka pertama diletakan pada sample pad, kemudian analyte tersebut
bergerak ke Conjugate pad yang terdapat larutan nano colloid gold dan
antibodi (berbentuk Y pada gambar) yang membentuk complex setelah itu
dibawa ke test line dan control line yang terdapat antibodi, dan akan
menangkap complex tersebut dan akan membentuk merah (jika positif).
Teknologi LFA yang dikembangkan PTFM memiliki platform yang sama
dengan antigen capture yang ada di pasaran pada umumnya, namun
perbedaannya adalah kandungan lokal yang lebih banyak. Harapannya
dengan menggunakan subtitusi produk impor, harga akan lebih rendah.

Flow Process

Desain Produk

5
Technical Report Audit Teknologi Rapid Antigen Capture BPPT

Cara Kerja Produk

3. Teknologi Produk

Komponen Komponen
No Bagian Fungsi
Inti Pendukung

1. Sampel Menerima sampel dan Antibodi Backing Card


pad bertindak sebagai Monoklonal (menempelkan
filter/penyaring aliran yang membran satu
masuk. Beberapa sample dengan membran
pad digunakan untuk yang lain)
menyesuaikan properti
sampel (ph level atau
Nitrocellulose
kekentalan sampel)
membrane (tempat
antibody kedua)
2. Conjugate menyimpan label dan
Pad antibodi yang telah
Nano-gold Colloid (40
terkonjugasi dari sampel pad.
nm)
Kalau ada sampel yang
cocok dengan antibodi pada Dispense Platform
conjugate pad, maka antibodi

6
Technical Report Audit Teknologi Rapid Antigen Capture BPPT

tersebut akan mengikat (XYZ3060 system) ->


sample yang cocok. Setelah kapasitas semprot
itu sample akan bergerak per hari 1000
dan akan ada interaksi analit membran jadi
dengan conjugate tersebut, dihasilkan 60.000
jika pada analit tersebut ada strip.
sample yang positif maka
Alat pengering
conjugate pad tersebut akan
membran
membentuk complex setelah
itu akan bergerak ke reaction Alat

pad Assembly/laminating

Cassette
3. Reaction Test line berisi 2 antibodi
Pad yang menangkap satu
analit/antigen/virus/bakteri
yang sama. Control line
berisi antibodi yang tidak
menangkap analit, berguna
sebagai control apakah
reaksi atau sistem antigen
capture ini berfungsi dengan
baik. Jika pada test line
muncul garis namun pada
control line tidak muncul
garis maka hasilnya disebut
invalid.

4. Absorbent Berisi kertas whatman/kertas


Pad serap. Dimana kertas ini
berguna sebagai penyerap
atau penyebab bergeraknya
sample/larutan dari bagian
sample pad hingga ke

7
Technical Report Audit Teknologi Rapid Antigen Capture BPPT

absorbent pad (daya tarik


kertas serap)

Link: https://youtu.be/z07CK-4JoFo

4. Penyiapan Bahan Baku Produk

No Bagian Tujuan Tahapan Peralatan/Bahan

1 Protein Untuk cloning RNA/Gene Virus Covid - 19


recombinant memperoleh (bukan berupa virus utuh,
protein hanya bagian virus karena
rekombinan penanganan virus Sars-Cov2
yang sangat menular
membutuhkan sarana lab
khusus, gold standard nya
adalah menggunakan virus
langsung. Sampel RNA
didapatkan dari Mobile BSL.
Antigen yang dikembangkan
adalah antigen S dan antigen
N.)

expression dilakukan tahap expression


pada bakteri e.coli, sel
yeast (ragi), dan sel
mamalia. Karena Antigen S
memiliki gugus sulfida yang
hanya akan terbentuk jika
diekspresikan pada mamalia.
Antigen N bisa diproduksi di
E. Coli karena cepat dan
murah.

8
Technical Report Audit Teknologi Rapid Antigen Capture BPPT

Production dilakukan tahap produksi


dengan bioreaktor

Purification dilakukan pemurnian protein


dengan menggunakan AKTA

Formulation dihasilkan Protein


recombinant yang
sebenarnya sudah siap
digunakan pada rapid test
antibody capture

2. Monoclonal immunization Recombinant protein


antibody (lysates) disuntikkan pada
Mencit balp/c. Mencit yang
digunakan harus inbreed
(kawin dengan saudara
sendiri). Penyuntikan
dilakukan sebanyak 3 kali
dalam waktu satu bulan.

Fusion Diambil bagian limfa (bagian


yang banyak menghasilkan
antibodi/sel-B). Isolated B-
Cells nanti digabungkan
dengan Myeloma (sel
kanker) untuk menghasilkan
hybridoma.

Characterization Sel hybridoma


(pemilihan 2 jenis mengeluarkan senyawa
antibodi) antibodi yang bermacam

9
Technical Report Audit Teknologi Rapid Antigen Capture BPPT

macam. Perlu dilakukan


screening antibodi mana
yang bisa mengenali virus
Sars-Cov2. ELISA digunakan
untuk mengenali antibodi
yang sesuai. Diambil satu
atau dua pasang antibodi
yang sesuai dari jutaan
Hybridoma yang dihasilkan.
Kuncinya pada teknik
screening. PTFM sudah
memiliki 20 sel kandidat
hybridoma yang bisa
mendeteksi antigen
rekombinan mamalia untuk
Sars-Cov2.

Production Pada tahap ini dilakukan


produksi dengan jumlah
banyak sel hybridoma yang
telah dipilih. Ada 2 cara yang
bisa dilakukan: 1). secara
asites, menggunakan mencit
(lebih murah dan cepat,
umum digunakan oleh
banyak industri rapid test),
2). bioreaktor (lebih mahal,
tidak cost-feasible untuk
digunakan pada alat
detector)

Purification Dilakukan purifikasi dengan


menggunakan AKTA.

10
Technical Report Audit Teknologi Rapid Antigen Capture BPPT

Semakin murni, maka


semakin tinggi
sensitivitasnya.

Formulation Dilakukan proses striping


dengan menggunakan alat
biodot. Barulah dihasilkan
monoclonal antibody yang
dapat digunakan dalam rapid
test antigen capture.

3. Mab In vivo Mecit pertama-tama akan


Production disuntik dengan pristane
sebanyak 2-3 kali. Barulah
kemudian mencit disuntik
dengan hybridoma yang
telah diseleksi tadi.
Hybridoma disuntikan ke
bagian perut
(interpretonial). Setelah 1-2
minggu perut mencit akan
menggembung dan berisi
cairan asites. Pengambilan
bisa dilakukan pada saat
mencit masih hidup atau
dalam kondisi terminasi.

In Vitro T-Flask

Magnetic Stirrer/shaker

Bioreactor system

11
Technical Report Audit Teknologi Rapid Antigen Capture BPPT

catatan:
• untuk menghasilkan antibodi diperlukan proses untuk menghasilkan
antigen terlebih dahulu
• secara teori, antibodi poliklonal pengenalannya tidak spesifik, sehingga
sensitivitasnya lebih rendah dari monoklonal
• untuk monoklonal produksi dalam jumlah banyak dapat lebih mudah
(poliklonal harus melalui proses injeksi lagi) monoklonal bisa di kultur
(bisa jadi seed dan disimpan dalam waktu bertahun tahun di suhu
minus 80 derajat celcius).
• WHO menetapkan standar minmal sensitivitas antigen capture 80%

Protein Recombinant Process

Monoclonal Antibody Process

12
Technical Report Audit Teknologi Rapid Antigen Capture BPPT

MAb Production Process

5. Tahapan Manufaktur (Alur) Pembuatan Antibodi Monoklonal


1. Penyiapan antibodi dan/atau antigen (perlu disimpan pada suhu -20
derajat celcius)
2. Antibodi/antigen tersebut akan direaksikan dengan nano gold
particlenya (pemanasan biasa) pada proses gold nanoparticle (Gold
nanoparticle preparation: HAuCl4 dalam tabung reaksi ditambahkan
dengan NaBH4 dan diaduk diatas magnetic stirrer akan menghasilkan
AuNP5 dispersion)
3. Kemudian dicuci kemudian di stripping pada proses membrane
dispensing
4. Membran lalu dikeringkan
5. Membran yang satu dan yang lainnya digabung dilaminating atau
assembly dan dipotong
6. Membran yang sudah dipotong dimasukkan kedalam cassette lalu
dilakukan packaging

13
Technical Report Audit Teknologi Rapid Antigen Capture BPPT

V. REKOMENDASI

Tim Audit Teknologi Antigen Capture PSAT perlu mencari benchmark produk-
produk antigen yang diproduksi oleh produsen dalam negeri lainnya dan
membandingkannya dengan spesifikasi teknologi antigen capture yang
dihasilkan oleh Tim PTFM BPPT.

VI. REFERENSI

• Technical Notes ES 1.2.1, ES 1.2.2, ES 1.2.3


• Hasil Diskusi
• Bahan Presentasi “Pengembangan Lateral Flow Assay (LFA) di BPPT”
oleh Sabar Pambudi

14

Anda mungkin juga menyukai