Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TENTANG

PENDIDIKAN PANCASILA : IMPLEMENTASI NILAI


PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA DALAM PERUNDANG-
UNDANGAN DAN KEBIJAKAN NEGARA

Dosen Pengampu : Danisya Primasari M.Si

Disusun Oleh Kelompok IV :


Afra Naila 20212010001
Jafrian Laowo 20211450045
Muhamad Sangaji 20211190019
Tita Muslimah 20211400040
Ucu Musaropah 20212260026
Zahra Nabila Putri 20211420042

STKIP SINAR CENDEKIA


PRODI PENDIDIKAN IPA
TANGGERANG SELATAN
2021/2022
Kata Pengantar

Alhamdulillah Segala Puji syukur atas berkah dan limpahan rahmat dari
Allah Swt., yang hingga hari ini kita dapat dapat hidup dengan tenang dan sentosa.
Sholawat serta salam tidak lupa kita curahkan hati kita dengan tulus kepada nabi
besar Muhammad Saw.,kepada keluarganya, sahabatnya dan kita ummatnya yang
senantiasa selalu dalam ketaatan kepadanya sehingga dapat dikumpulkan bersama
nanti di yaumil akhir. Aamiin…

Atas berkat kegigihan dalam membuat makalah ini kami menghaturkan


banyak terimakasih terkhusus kepada dosen pengampu Danisya Primasari M.Si
dengan mata kuliah nya Pendidikan Pancasila sehingga dapat dikerjakan dengan
sebaik baiknya walau banyaknya kekurangan.

Penulis berharap semoga makalah yang kami buat ini menjadi sebuah
informasi penting dan pembelajaran yang kurang nya dapat menambah sedikit ilmu
pengetahuan mengenai Implementasi Nilai Pancasila Sebagai Dasar Negara
Dalam Perundang-Undangan Dan Kebijakan Negara.

Penulis ,
Tanggerang Selatan, 03 Oktober 2021

Kelompok IV

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah.................................................................................................. 2
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan .............................................................................. 2
BAB II PEMBAHASAN .................................................................................................. 3
2.1 Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945............................................ 3
2.2 Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945 ...................................................... 4
2.3 Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara di Bidang Politik,
Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam ............................................................................. 7
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 13
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 13
3.2 Saran .................................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 15

ii
BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila merupakan perjalanan bangsa Indonesia bukan sesuatu yang
baru, melainkan sudah lama dikenal sebagai setengah bagian dalam nilai-nilai
budaya kehidupan bangsa Indonesia. Kemudian nilai-nilai tersebut dirumuskan
sebagai dasar Negara Indonesia. Artinya, Pancasila digali dan berasal dari nilai-
nilai pandangan hidup masyarakat Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara
berfungsi sebagai pokok pangkal bagi warga negara Indonesia dalam menjalankan
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara. Terdapat lima sila dalam
Pancasila, setiap silanya memiliki nilai-nilai tersendiri. Nilai-nilai tersebut
sekaligus sebagai jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia. Nilai Pancasila
berkembang sebagai nilai dasar dan puncak budaya bangsa yang dirumuskan dan
ditetapkan melalui pemikiran para tokoh bangsa sebagai dasar negara dan
pandangan hidup.

Pancasila sebagai dasar negara menjadi perjanjian luhur bangsa yang perlu
dijunjung tinggi. Bangsa Indonesia bertekad untuk menjalankan dan mengatur
negara berdasarkan Pancasila. Sebagai dasar negara maka Pancasila sekaligus
sebagai sumber hukum, dalam arti semua hukum yang disusun harus berdasarkan
Pancasila, termasuk aturan hukum penyelenggaraan negara. Kedudukan Pancasila
sebagai dasar negara tertuang dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945
(UUD 1945) yaitu:

“... maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia itu dalam suatu


Undang-Undang Dasar Negara Indonesia yang terbentuk dalam suatu susunan
negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyat, dengan berdasarkan
kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab,
Persatuan Indonesia, dan Keyakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan
dalam permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia (Alinea IV)”.

1
Konsekuensi dari rumusan tersebut seluruh pelaksanaan
perundangundangan merupakan cerminan dari nilai-nilai Pancasila. Dengan
demikian, tidak boleh ada peraturan yang bertentangan dengan Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara juga menjadi penompang yang kokoh bagi negara.
Negara Indonesia dapat berdiri karena adanya dasar negara yaitu Pancasila.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana hubungan pancasila dengan pembukaan UUD 1945 ?


2. Apa isi penjabaran pancasila dalam pasal UUD 1945 ?
3. Bagaimana Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara
bidang politik, ekonomi, sosial budaya dan hankam ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan
Penulis bertujuan dengan dibuatnya makalah tentang “Implementasi Nilai
Pancasila Sebagai Dasar Negara Dalam Perundang-undangan dan Kebijakan
Negara” dapat membuat suatu pengetahuan baru dan hingga menjadi sebuah
wawasan yang dapat bermanfaat untuk khalayak banyak.
2. Manfaat Penulisan
Semoga seluruh isi dari makalah ini dapat difahami dengan mudah walau
banyak sekali kekurangan, terutama penulis berharap agar dapat menjadi
sebuah manfaat untuk kami khususnya dan umumnya untuk banyak orang.

2
BAB II PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD 1945


Pancasila merupakan dasar negara Indonesia. UUD 1945 merupakan dasar
konstitusi negara Indonesia. Pancasila mengandung nilai-nilai yang hendaknya dapat
diterapkan masyarakat. Sedangkan UUD 1945 memuat dasar hukum yang bentuknya
tertulis. Menurut Winarno dalam buku Paradigma Baru Pendidikan Pancasila (2016)
karya Winarno, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, kedudukan pancasila
sebagai dasar negara bersifat kuat tetap dan tidak dapat diubah karena terdapat dalam
Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat. Walaupun tidak disebutkan secara eksplisit.
Mengutip dari buku Pendidikan Pancasila (2019) karya Irawaty, Pembukaan UUD 1945
adalah pokok kaidah yang dijadikan landasan serta peraturan hukum tertinggi bagi bentuk
hukum lainnya, termasuk hukum dasar tertulis dan hukum dasar tidak tertulis. Antara
Pancasila sebagai dasar negara dan UUD 1945, khususnya bagian pembukaan, sebagai
dasar hukum, keduanya memiliki hubungan yang saling berkaitan atau tidak dapat
dipisahkan. Dapat digambarkan jika Pancasila adalah rohnya, sedangkan UUD 1945
adalah raganya.

Pancasila merupakan unsur pokok dalam Pembukaan UUD 1945. Unsur pokok
ini kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD 1945, sebagai norma hukum
dasar dalam kehidupan bernegara dan berbangsa. Melansir dari buku Pendidikan
Pancasila: Pendekatan Berbasis Nilai-Nilai (2020) karya Ardhamon Prakoso, Pancasila
yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945 berarti Pancasila memiliki kedudukan yang
kuat dan posisinya tidak dapat tergantikan. Pancasila merupakan dasar filsafat negara
yang termuat dalam Pembukaan UUD 1945. Artinya setiap hal dalam konteks
penyelenggaraan negara harus sesuai dengan nilai Pancasila, termasuk peraturan,
perundang-undangan, pemerintahan, sistem demokrasi, dan lainnya.

Maka dapat disimpulkan jika hubungan antara Pancasila dengan Pembukaan


UUD 1945 merupakan hubungan yang sifatnya formal. Artinya Pancasila dijadikan dasar
dalam penyelenggaraan negara, serta sebagai norma positif. Pancasila memiliki

3
kedudukan yang kuat dan tidak dapat diubah. Sedangkan Pembukaan UUD 1945
berkedudukan sebagai tertib hukum tertinggi. Selain itu, Pancasila dan Pembukaan UUD
1945 juga memiliki hubungan material. Artinya UUD 1945 merupakan kaidah hukum
negara Indonesia, yang mana seluruh unsur dan pokok kaidahnya bersumber dari
Pancasila. Maka dapat dikatakan jika Pancasila juga merupakan tertib hukum Indonesia. 1

2.2 Penjabaran Pancasila dalam Pasal UUD 1945


Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan negara Modul ke: 06
Fakultas HUMAS Setelah membaca modul ini mahasiswa diharapkan menguasai
pengetahuan tentang : hubungan Pancasila dengan Pembukaan UUD NRI Tahun 1945,
Penjabaran Pancasila dalam Batang Tubuh UUD NRI Tahun 1945, dan Implementasi
Pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik, ekonomi, sosial
budaya dan pertahanan serta keamanan. Komarudin, MA Program Studi HUMAS

Kedudukan Pembukaan UUD 1945 Pembukaan UUD 1945, merupakan sumber


motivasi dan aspirasi, tekad dan semangat bangsa Indonesia, serta cita hukum dan cita
moral yang ingin ditegakkan dalam lingkungan nasional maupun internasional
Pembukaan UUD 1945 dijadikan norma fundamental. Rumusan kata dan kalimatnya
tidak boleh diubah oleh siapapun, termasuk MPR hasil pemilu. Penguba-han Pembukaan
UUD 1945 berarti pengubahan esen-si cita moral dan cita hukum yang ingin diwujudkan
dan ditegakkan oleh bangsa Indonesia.

Kedudukan Pembukaan dalam hubungannya dengan Pasal-pasal UUD 1945,


Hubunganya dengan tertib hukum Indonesia, maka Pembukaan UUD 1945 mempunyai
kedudukan yang terpisah dari pasal-pasal UUD Sebagai Pokok Kaidah Negara yang
fundamental, Pem-bukaan UUD 1945 mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada pasal-
pasal UUD Pembukaan UUD 1945 merupakan tertib hukum tertinggi dan mempunyai
kedudukan lebih tinggi. Pembukaan merupakan Pokok Kaidah Negara fundamental yang
menentukan adanya UUD Negara tersebut (sumber hukum dasar). Pembukaan UUD

1
https://bpip.go.id/bpip/berita/1035/823/begini-hubungan-pancasila-dan-uud-1945.html

4
1945, mengandung pokok-pokok pikiran yang akan diwujudkan dalam pasal-pasal UUD
1945. Makna Yang Terkandung Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama, antara lain :
Keteguhan bangsa Indonesia dalam membela kemerdekaan melawan penjajah dalam
segala bentuk. Alinea Kedua, antara lain : Kemerdekaan yang dicapai oleh bangsa
Indonesia adalah melalui perjuangan pergerakan dalam melawan penjajah. Alinea Ketiga,
antara lain : Motivasi spiritual yang luhur bahwa kemerdekaan kita adalah berkat rahmat
Allah Yang Mahakuasa Alinea Keempat, antara lain : Adanya fungsi dan sekaligus tujuan
negara Indonesia, Disusun dalam UUD, Berkedaulatan Rakyat dan Dasar Negara
Pancasila.

Pokok Pikiran Pemb. UUD 1945 Negara Persatuan Keadilan bagi seluruhan
rakyat Indonesia Negara berkedaulatan rakyat Negara berdasarkan Ketuhanan Yang
Maha Esa berdasarkan kemanusia yang adil dan beradab. Hubungan Pembukaan Dengan
Pasal UUD 1945 Bahwa pokok-pokok pikiran Pembukaan UUD 1945, merupakan
suasanan kebatinan dari UUD Negara Indonesia serta mewujudkan cita hukum yang
menguasai hukum dasar negara, baik tertulis maupun tidak tertulis Pembukan UUD 1945
mempunyai hubungan langsung dng pasal-pasal UUD 1945, karena mengandung pokok-
pokok pikiran yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD Pembukaan UUD
1945, memuat dasar falsafah negara Pancasila dan Batang Tubuh UUD 1945 yang
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan hal ini menjadi rangkaian
kesatuan nilai dan norma yang terpadu

Ketuhanan YME Dlm Pasal UUD 45 Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sumber
pokok nilai-nilai kehidupan bangsa Indonesia, menjiwai dan mencari serta membimbing
perwujudan kemanusiaan yang adil dan beradab, Penggalangan Persatuan Indonesia yang
telah membentuk Negara Kesatuan Indonesia yang telah berdaulat penuh, yang bersifat
Kerakyatan dan dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan guna mewujudkan Keadilan social bagi seluruh Rakyat
Indonesia. Hakikat pengertian di atas sesuai dengan: Pembukaan UUD 1945 yang
berbunyi: Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa Pasal 29 UUD 1945 Pasal 28 E
UUD 1945

5
Kemanusiaan Yang Adil Dan Beradab dalam Pasal UUD 45 Kemanusiaan yang adil dan
beradab ialah kesadaran sikap dan perbuatan yang didasarkan kepada potensi budi nurani
manusia dalam hubungan dengan norma-norma dan kesusilaan umumnya, baik terhadap
diri sendiri, sesama manusia maupun terhadap alam dan hewan. Manusia adalah makhluk
pribadi anggota masyarakat dan sekaligus hamba Tuhan. Hakekat pengertian di atas
sesuai dengan : Pembukaan UUD 1945 alinea pertama: Bahwa sesungguhnya
Kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, penjajahan di atas dunia
harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.
Selanjutnya dapat dilihat penjabarannya secara pokok-pokok dalam pasal UUD 1945:
Pasal 28 Bab XA (Pasal 28A J) Pasal 29 Pasal 31 Pasal 32

Sila Persatuan Indonesia dalam Pasal UUD45 Persatuan Indonesia adalah


perwujudan dari faham kebangsaan Indonesia yang dijiwai oleh Ketuhanan Yang Maha
Esa, serta kemanusiaan yang adil dan beradab. Karena itu faham kebangsaan Indonesia
tidak sempit (chauvinistis), tetapi menghargai bangsa lain. Nasionalisme Indonesia
mengatasi faham golongan, suku bangsa serta keturunan. Hal ini sesuai dengan: alinea IV
Pembukaan UUD 1945 yang berbunyi : Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu
Pemerintahan Negara Indonesia yang melindungi segenab bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia. Penjabarannya dalam pasal UUD Pasal 1 ayat (1) = NKRI Pasal
27 ayat 3 Pasal 30 ayat (1) Pasal 35 = Bendera Negara Pasal 36 = Bahasa negara Pasal
36A = Lambang Negara Pasal 36B = Lagu kebangsaa

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmah Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/Perwakilan dalam Pasal UUD 45 Kerakyatan yang dipimpin oleh
hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan berarti, bahwa rakyat dalam
melaksanakan tugas kekuasaannya ikut dalam pengambilan keputusan-keputusan. Sila
keempat ini merupakan sendi asas kekeluargaan masyarakat, sekaligus sebagai asas atau
prinsip tata pemerintahan Indonesia sebagaimana dinyatakan dalam: Alinea ke IV
Pembukaan UUD 1945; maka disusunlah Kemerdekaan kebangsaan Indonesia, yang

6
berkedaulatan rakyat.. Selanjutnya dapat penjabarannya secara pokok-pokok dalam
pasal-pasal UUD Pasal 1 ayat 2 Pasal 1 ayat 3 Pasal 3 ayat (1,2,3) Dll. 2

2.3 Implementasi Pancasila dalam Pembuatan Kebijakan Negara di


Bidang Politik, Ekonomi, Sosial Budaya dan Hankam
Implementasi pancasila dalam kehidupan bermasyarakat pada hakikatnya
merupakan suatu realisasi praktis untuk mencapai tujuan bangsa. Adapun
pengimplementasian tersebut di rinci dalam berbagai macam bidang antara lain; Bidang
Politik, Ekonomi, Sosial Budaya, dan Hankam.

1. Implementasi Pancasila dalam Bidang Politik

Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang politik


dituangkan dalam pasal 26, 27 ayat (1), dan pasal 28. Pasal-pasal tersebut adalah
penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan kemanusiaan yang adil dan
beradab yang masing-masing merupakan pancaran dari sila ke-4 dan ke-2 pancasila.
Kedua pokok landasan ini adalah landasan bagi kehidupan nasional bidang politik di
Negara Republik Indonesia.

Berdasarkan penjabaran kedua pokok pikiran tersebut, maka pembuatan


kebijakan negara dalam bidang politik harus berdasar pada manusia yang merupakan
subyek pendukung pancasila, sebagai mana dikatakan oleh Noto Nagoro (1975:23)
bahwa yang berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan, berkerakyatan, dan
berkeadilan adalah manusia. Hal ini dimaksudkan agar sistem politik negara dapat
menjamin hak-hak asasi manusia. Dengan kata lain, pembuatan kebijakan negara dalam
bidang politik di Indonesia harus memperhatikan rakyat yang merupakan pemegang
kekuasaan. Selain itu, sistem politik yang dikembangkan adalah sistem yang
memperhatikan pancasila sebagai dasar-dasar moral politik.

2
Komarudin,MA.2017.Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan Negara.

7
Pancasila sebagai dasar negara memungkinkan semua kegiatan di setiap aspek
kehidupan didasarkan pada Pancasila. Hal itu karena Pancasila mengandung banyak
sekali nilai-nilai yang relevan pada setiap aspek kehidupan. Selain itu, contoh
keterbukaan ideologi pancasila membuat Pancasila mudah diterapkan pada setiap situasi
di setiap masa. Hingga saat ini, sejarah pancasila telah menempuh perjalanan yang sangat
panjang. Berbeda dengan Undang- Undang 1945 yang telah mengalami perubahan atau
amandemen sebanyak empat kali, Pancasila tidak mengalami perubahan.

1.1 Contoh Penerapan Sila Pertama Pancasila Dalam Kehidupan Politik

Sila pertama menandakan bahwa kegiatan politik di Indonesia harus menjunjung


tinggi moral. Seperti yang kita tahu, nilai moral tertinggi berdasar pada nilai – nilai
ketuhanan. Sedangkan moral keagamaan sendiri bersumber pada kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa. Akan tetapi, sebagai negara, dengan berdasar pada ketuhanan
tidak membuat Indonesia menjadi sebuah negara agama. Indonesia adalah negara yang
memberi kebebasan pada rakyatnya untuk memeluk beberapa agama yang diakui
Indonesia. Karena Indonesia mengakui beberapa agama, maka kebijakan politik di
Indonesia juga tidak boleh memihak atau memberi keuntungan pada satu agama saja.
Kebijakan politik di indonesia tetaplah berdasar pada legitimasi hukum yang sesuai
dengan nilai-nilai ketuhanan. Selain itu, penerapan nilai pancasila dalam bidang politik
juga bisa diwujudkan dari perilaku para pelaku di bidang politik yang harus menjauhi
sikap – sikap yang tidak benar. Sebagai contoh penerapan sila pertama Pancasila dalam
bidang politik antara lain:

1) Menjauhi hal – hal yang bertentangan dengan nilai agama selama menjalankan
tugas sebagai pejabat.
2) Tidak menggunakan fasilitas pemerintah untuk kepentingan sendiri.
3) Pejabat di semua lapisan tidak melakukan korupsi yang merugikan rakyat.
4) Tidak menghalalkan segala cara untuk menjatuhkan lawan politik.
5) Penetapan kebijakan politik yang tidak memihak pada kepentingan satu agama.

8
6) Pemerintah menjamin kebebasan kepada warga negara untuk memeluk agama
sesuai dengan keyakinan masing-masing.
7) Pemerintah Indonesia tidak mengakui adanya kebebasan untuk tidak memeluk
agama (atheis).

1.2 Contoh Penerapan Sila Kedua Pancasila Dalam Kehidupan Politik

Berdasar sila kedua ini, kebijakan politik di Indonesia harus berdasar nilai
kemanusiaan. Manusia, dalam hal ini warga negara adalah komponen terpenting dalam
sebuah negara. Oleh karena itu, sudah seharusnya apabila nilai kemanusiaan dijunjung
tinggi dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam bidang politik.

Beberapa contoh penerapan nilai kemanusiaan dalam kehidupan politik antara lain:

1) Indonesia menjunjung tinggi hak asasi manusia. Hal tersebut bahkan diatur dalam
undang-undang.
2) Pembentukan Komisi Nasional Hak Asasi Manusia adalah salah satu bentuk
bahwa negara melindungi dan membela hak asasi tiap warga negara.
3) Negara Indonesia bersifat monodualis, yaitu memfasilitasi peran warga negara
sebagai individu sekaligus sebagai makhluk sosial.
4) Negara mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban warga negara dalam
bidang politik.

1.3 Contoh Penerapan Sila Ketiga Pancasila Dalam Kehidupan Politik

Negara Kesatuan republik Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasar pada
persatuan. Banyak perbedaan yang harus disatukan untuk menjadi Indonesia. Seperti
yang kita tahu, Indonesia mempunyai beragam agama, suku, dan ras di dalamnya. Oleh
kerana itu, tanpa adanya persatuan dari setiap elemen, beberapa elemen kehidupan tidak
akan berjalan baik. Salah satunya adalah dalam bidang politik.

Berikut contoh pengamalan nilai persatuan dalam bidang politik:

9
1) Pemerintah mampu menerapkan persatuan, kesatuan, dan keselamatan bangsa
sebagai kepentingan bersama diatas kepentingan pribadi.
2) Membina hubungan baik dengan negara – negara lain.
3) Menghindari isu SARA dalam persaingan politik.
4) Memupuk rasa cinta tanah air dan menjaga nama baik Indonesia dalam kegiatan
politik Internasional.

1.4 Contoh Penerapan Sila Keempat Pancasila Dalam Kehidupan Politik

Sila keempat dalam Pancasila menjadi dasar Indonesia untuk menjadi negara
demokrasi. Hal itu menjadi perwujudan dalam penerapan asas-asas demokrasi pancasila.
Dalam hal ini, Indonesia memberi kebebasan kepada rakyat untuk mengemukakan
pendapat. Selain itu, Indonesia juga sangat menghargai suara rakyat dalam pengambilan
keputusan atau kebijakan politik.

Berikut contoh-contoh yang mencerminkan bahwa dunia politik indonesia menerapkan


sila keempat Pancasila:

1) Penerapan pemilihan langsung dalam sistem pemilu di Indonesia.


2) Adanya Dewan Perwakilan Rakyat dan Dewan Perwakilan Daerah yang mewakili
suara rakyat dalam ranah politik Indonesia.
3) Pengambilan kebijakan politik selalu diputuskan dengan sistem musyawarah
mufakat yang melibatkan pimpinan dan perwakilan rakyat.
4) Pihak oposisi menghormati dan tetap melaksanakan kebijakan yang telah
ditetapkan sebagai wujud penghormatan pada hasil musyawarah mufakat.

1.5 Contoh Penerapan Sila Kelima Pancasila Dalam Kehidupan Politik

Sila kelima yang berbunyi “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”
mempunyai arti yang sangat luas. Beberapa hal yang berkaitan contoh penerapan nilai–
nilai pancasila dalam bidang politik yang erat dengan konsep sila kelima ini antara lain

10
adalah gotong royong, tolong menolong, dan kasih sayang terhadap sesama. Dalam ranah
politik, keadilan sosial juga harus diterapkan.

Berikut beberapa contoh penerapan nilai pancasila sila ke-5 dalam bidang politik:

1) Penetapan kebijakan politik yang lebih menjunjung kepentingan umum daripada


kepentingan pribadi atu golongan.
2) Para pejabat selalu menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban selama
menjalankan tugas nya.
3) Tidak menggunakan kekuasaan politik untuk hal – hal yang bersifat pribadi.
4) Pemimpin harus berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan sosial.
5) Undang-undang ditaati oleh semua warga negara termasuk perwakilan rakyat dan
pemimpin tanpa kecuali.

2. Implementasi Pancasila dalam Bidang Ekonomi

Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang


ekonomi dituangkan dalam pasal 27 ayat (2), pasal 33, dan pasal 34. Pasal-pasal tersebut
adalah penjabaran dari pokok-pokok pikiran kedaulatan rakyat dan keadilan sosial yang
masing-masing merupakan pancaran dari sila ke-4 dan sila ke-5 pancasila. Kedua pokok
pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan sistem ekonomi pancasila dan kehidupan
ekonomi nasional.

Berdasarkan penjabaran pokok-pokok pikiran tersebut, maka pembuatan


kebijakan negara dalam bidang ekonomi di Indonesia dimaksudkan untuk menciptakan
sistem perekonomian yang bertumpu pada kepentingan rakyat dan berkeadilan. Salah satu
pemikiran yang sesuai dengan maksud ini adalah gagasan ekonomi kerakyatan yang
dilontarkan oleh Mubyarto, sebagaimana di kutip oleh Kaelan (2000:239), yaitu
pengembangan ekonomi bukan hanya mengejar pertumbuhan, melainkan demi
kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh bangsa. Pengembangan ekonomi tidak bisa
dipisahkan dengan nilai-nilai moral kemanusiaan.

11
3. Implementasi Pancasila dalam Bidang Sosial Budaya

Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang sosial


budaya dituangkan dalam pasal 29, pasal 31, dan pasal 32. Pasal-pasal tersebut adalah
penjabaran dari pokok-pokok pikiran Ketuhanan dan Maha Esa, kemanusiaan yang adil
dan beradab, dan persatuan Indonesia yang masing-masing merupakan pancaran dari sila
pertama, kedua dan ketiga pancasila. Ketiga pokok pikiran ini adalah landasan bagi
pembangunan bidang kehidupan keagamaan, pendidikan, dan kebudayaan nasional.

Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang sosial


budaya mengandung pengertian bahwa nilai-nilai yang tumbuh dan berkembang dalam
masyarakat Indonesia harus diwujudkan dalam proses pembangunan masyarakat dan
kebudayaan di Indonesia. Pengembangan sosial budaya harus dilakukan dengan
mengangkat nilai-nilai yang dimiliki bangsa Indonesia, yaitu nilai-nilai Pancasila.

4. Implementasi Pancasila dalam Bidang Hankam

Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang


pertahanan dan keamanan dituangkan dalam pasal 27 ayat (3) dan pasal 30. Pasal-pasal
tersebut merupakan penjabaran dari pokok pikiran persatuan yang merupakan pancaran
dari sila pertama pancasila. Pokok pikiran ini adalah landasan bagi pembangunan bidang
pertahanan dan keamanan nasional. Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan
negara pada bidang pertahanan dan keamanan harus diawali dengan kesadaran bahwa
Indonesia adalah negara hukum. Pertahanan dan keamanan Indonesia berbasis pada
moralitas keamanan sehingga kebijakan yang terkait dengannya harus terhindar dari
pelanggaran hak-hak asasi manusia. 3

3
http://www.academia.edu/24338599/implementasi_pancasila_dalam_pembuatan_kebijakan_negara_dala
m_bidang_politik

12
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Menurut Winarno dalam buku Paradigma Baru Pendidikan Pancasila
(2016) karya Winarno, Pancasila merupakan dasar negara Indonesia, kedudukan
pancasila sebagai dasar negara bersifat kuat tetap dan tidak dapat diubah karena
terdapat dalam Pembukaan UUD 1945 pada alinea ke empat.

Hubungan Pembukaan Dengan Pasal UUD 1945 Bahwa pokok-pokok


pikiran Pembukaan UUD 1945, merupakan suasanan kebatinan dari UUD Negara
Indonesia serta mewujudkan cita hukum yang menguasai hukum dasar negara,
baik tertulis maupun tidak tertulis Pembukan UUD 1945 mempunyai hubungan
langsung dng pasal-pasal UUD 1945, karena mengandung pokok-pokok pikiran
yang dijabarkan lebih lanjut dalam pasal-pasal UUD Pembukaan UUD 1945,
memuat dasar falsafah negara Pancasila dan Batang Tubuh UUD 1945 yang
merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, bahkan hal ini menjadi
rangkaian kesatuan nilai dan norma yang terpadu Ketuhanan YME dalam Pasal
UUD 45 Ketuhanan Yang Maha Esa menjadi sumber pokok nilai-nilai kehidupan
bangsa Indonesia, menjiwai dan mencari serta membimbing perwujudan
kemanusiaan yang adil dan beradab, Penggalangan Persatuan Indonesia yang
telah membentuk Negara Kesatuan Indonesia yang telah berdaulat penuh, yang
bersifat Kerakyatan dan dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan guna mewujudkan Keadilan social bagi seluruh
Rakyat Indonesia.

Berdasarkan penjabaran kedua pokok pikiran tersebut, maka pembuatan


kebijakan negara dalam bidang politik harus berdasar pada manusia yang
merupakan subyek pendukung pancasila, sebagai mana dikatakan oleh Noto
Nagoro (1975:23) bahwa yang berketuhanan, berkemanusiaan, berpersatuan,
berkerakyatan, dan berkeadilan adalah manusia. Negara Kesatuan republik
Indonesia adalah negara yang dibentuk berdasar pada persatuan. Sila keempat
dalam Pancasila menjadi dasar Indonesia untuk menjadi negara demokrasi.

Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang


ekonomi dituangkan dalam pasal 27 ayat (2), pasal 33, dan pasal 34. Implementasi
pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang sosial budaya
dituangkan dalam pasal 29, pasal 31, dan pasal 32.Pasal-pasal tersebut adalah
penjabaran dari pokok-pokok pikiran Ketuhanan dan Maha Esa, kemanusiaan

13
yang adil dan beradab, dan persatuan Indonesia yang masing-masing merupakan
pancaran dari sila pertama, kedua dan ketiga pancasila.

Implementasi pancasila dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang


sosial budaya mengandung pengertian bahwa nilai-nilai yang tumbuh dan
berkembang dalam masyarakat Indonesia harus diwujudkan dalam proses
pembangunan masyarakat dan kebudayaan di Indonesia. Implementasi pancasila
dalam pembuatan kebijakan negara dalam bidang pertahanan dan keamanan
dituangkan dalam pasal 27 ayat (3) dan pasal 30.

3.2 Saran
Semoga dengan pembahasan yang dapat kami sampaikan didalam makalah
ini menjadi sebuah sarana ilmu pengetahuan yang mana jikalau ada kekurangan
menjadi wasilah agar kami dapat memberikan yang lebih baik untuk kedepannya.

14
DAFTAR PUSTAKA

[1]. 1 https://bpip.go.id/bpip/berita/1035/823/begini-hubungan-pancasila-dan-uud-1945.html
[2]. 1 Komarudin,MA.2017.Penjabaran Pancasila Dalam Pasal UUD 45 dan Kebijakan Negara.

[3]. 1http://www.academia.edu/24338599/implementasi_pancasila_dalam_pembuatan_kebijakan_neg
ara_dalam_bidang_politik

15

Anda mungkin juga menyukai