Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH TENTANG

PENDIDIKAN PANCASILA : PANCASILA SEBAGAI IDEOLOGI


NEGARA

Dosen Pengampu : Danisya Primasari M.Si

Disusun Oleh Kelompok IV :


Afra Naila 20212010001
Jafrian Laowo 20211450045
Muhamad Sangaji 20211190019
Tita Muslimah 20211400040
Ucu Musaropah 20212260026
Zahra Nabila Putri 20211420042

STKIP SINAR CENDEKIA


PRODI PENDIDIKAN IPA DAN MATEMATIKA
TANGGERANG SELATAN
2021/2022
Kata Pengantar

Alhamdulillah Segala Puji syukur atas berkah dan limpahan rahmat dari
Allah Swt., yang hingga hari ini kita dapat dapat hidup dengan tenang dan sentosa.
Sholawat serta salam tidak lupa kita curahkan hati kita dengan tulus kepada nabi
besar Muhammad Saw.,kepada keluarganya, sahabatnya dan kita ummatnya yang
senantiasa selalu dalam ketaatan kepadanya sehingga dapat dikumpulkan bersama
nanti di yaumil akhir. Aamiin…

Atas berkat kegigihan dalam membuat makalah ini kami menghaturkan


banyak terimakasih terkhusus kepada dosen pengampu Danisya Primasari M.Si
dengan mata kuliah nya Pendidikan Pancasila sehingga dapat dikerjakan dengan
sebaik baiknya walau banyaknya kekurangan.

Penulis berharap semoga makalah yang kami buat ini menjadi sebuah
informasi penting dan pembelajaran yang kurang nya dapat menambah sedikit ilmu
pengetahuan mengenai Pancasila Sebagai Dasar Negara.

Penulis ,
Tanggerang Selatan, 12 Oktober 2021

Kelompok IV

i
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 3
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 3
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................................. 3
1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan .............................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 4
2.1 Pengertian Ideologi ................................................................................................ 4
2.2 Pancasila dan Ideologi Dunia ................................................................................ 4
2.3 Pancasila dan Agama ........................................................................................... 10
BAB III PENUTUP ........................................................................................................ 15
3.1 Kesimpulan .......................................................................................................... 15
3.2 Saran .................................................................................................................... 25
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 26

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pancasila sebagai ideologi Negara Indonesia mengandung nilai-nilai
kebangsaan, yaitu cara berfikir dan cara kerja perjuangan bangsa. Hal tersebut
sebagaimana diungkapakan oleh (Sugito, 2007:76). Diterimanya Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar Negara membawa konsekuensi logis
bahwa nilai-nilai Pancasila harus selalu dijadikan landasan pokok, landasan
fundamental bagi pengaturan serta penyelengggaraan negara. Pengakuan
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa mengharuskan kita sebagai bangsa
untuk mentransformasikan nilai-nilai Pancasilai itu ke dalam sikap dan perilaku
nyata baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Ideologi ?


2. Bagaimana peran pancasila dan ideologi dunia ?
3. Bagaimana hubungan pancasila dengan agama ?

1.3 Tujuan dan Manfaat Penulisan

1. Tujuan Penulisan
Penulis bertujuan dengan dibuatnya makalah tentang “Pancasila Sebagai
Ideologi Negara” dapat membuat suatu pengetahuan baru dan hingga menjadi
sebuah wawasan yang dapat bermanfaat untuk khalayak banyak.
2. Manfaat Penulisan
Semoga seluruh isi dari makalah ini dapat difahami dengan mudah walau
banyak sekali kekurangan, terutama penulis berharap agar dapat menjadi
sebuah manfaat untuk kami khususnya dan umumnya untuk banyak orang.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ideologi


Istilah ideologi berasal dari kata idea, yang artinya gagasan, konsep, pengertian
dasar, cita-cita; dan logos yang berarti ilmu. Ideologi secara etimologis, artinya ilmu
tentang ide-ide (the science of ideas), atau ajaran tentang pengertian dasar (Kaelan,
2013: 60-61).
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ideologi didefinisikan sebagai kumpulan
konsep bersistem yang dijadikan asas pendapat yang memberikan arah dan tujuan
untuk kelangsungan hidup. Ideologi juga diartikan sebagai cara berpikir seseorang
atau suatu golongan. Ideologi dapat diartikan paham, teori, dan tujuan yang
merupakan satu program sosial politik (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 2008: 517).
Dalam pengertian tersebut, Anda dapat menangkap beberapa komponen penting
dalam sebuah ideologi, yaitu sistem, arah, tujuan, cara berpikir, program, sosial, dan
politik.
2.2 Pancasila dan ideologi
Ideologi digunakan negara sebagai landasan untuk memahami dan
menafsirkan dunia dan kejadian-kejadiannya dalam alam sekitarnya. Ideologi
membantu suatu negara dalam membuka wawasan yang memberikan makna
dan menunjukkan tujuan dalam kehidupan bernegara. Selain itu, ideologi juga
berguna sebagai bekal dan jalan suatu negara untuk menemukan identitasnya.
Ideologi merupakan sebuah kekuatan yang mampu menyemangati dan
mendorong negara untuk melakukan kegiatannya dan mencapai tujuan negara.

A. Macam – Macam Ideologi di Dunia


1. Konservatisme
Sebuah filsafat politik yang mendukung nilai-nilai tradisional. Istilah
ini berasal dari kata dalam bahasa latin, conservāre, melestarikan; "menjaga,
memelihara, mengamalkan". Karena berbagai budaya memiliki nilai-nilai
yang mapan dan berbeda-beda, kaum konservatif di berbagai kebudayaan
mempunyai tujuan yang berbeda-beda pula.Sebagian pihak konservatif

4
berusaha melestarikan status quo, sementara yang lainnya berusaha kembali
kepada nilai-nilai dari zaman yang lampau, the status quoante.

2. Komunisme

Komunisme adalah paham yang mendahulukan kepentingan umum


diatas kepentingan pribadi dan golongan, paham komunis juga menyatakan
semua hal dan sesuatu yang ada di suatu negara dikuasai secara mutlak oleh
negara tersebutPenganut faham ini berasal dari Manifest der
Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx dan Friedrich Engels, sebuah
manifes politik yang pertama kali diterbitkan pada 21 Februari 1848 teori
mengenai komunis sebuah analisis pendekatan kepada perjuangan kelas
(sejarah dan masa kini) dan ekonomi kesejahteraan yang kemudian pernah
menjadi salah satu gerakan yang paling berpengaruh dalam dunia
politik.Negara yang masih menganut komunisme adalah Tiongkok,
Vietnam, Korea Utara, Kuba dan Laos.

3. Liberalisme
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat,
dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan
adalah nilai politik yang utama.Liberalisme dianut oleh negara-negara di
berbagai benua. Benua amerika: Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brazil,
Cili, Cuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua,
Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, Venezuela Aruba, Bahamas, Republik
Dominika.

4. Kapitalisme
Kapitalisme atau Kapital adalah suatu paham yang meyakini bahwa
pemilik modal bisa melakukan usahanya untuk meraih keuntungan sebesar-
besarnya. Negara yang menganut paham kapitalisme adalah Inggris, Belada,
Spanyol, Australia, Portugis, dan Perancis.

5. Fasisme
Fasisme merupakan sebuah paham politik yang mengangungkan
kekuasaan absolut tanpa demokrasi. Dalam paham ini, nasionalisme yang

5
sangat fanatik dan juga otoriter sangat kentara.Kata fasisme diambil dari
bahasa Italia, fascio, sendirinya dari bahasa Latin, fascis, yang berarti seikat
tangkai-tangkai kayu. Ikatan kayu ini lalu tengahnya ada kapaknya dan pada
zaman Kekaisaran Romawi dibawa di depan pejabat tinggi. Fascis ini
merupakan simbol daripada kekuasaan pejabat pemerintah.Negara yang
menganut paham faiisme adalah Italia, Jerman danJerman.

6. Sosialisme
Sosialisme atau sosialis adalah paham yang bertujuan membentuk
negara kemakmuran dengan usaha kolektif yang produktif dan membatasi
milik perseorangan. Sosialisme dapat mengacu ke beberapa hal yang
berhubungan denganideologi atau kelompok ideologi, sistem ekonomi, dan
negara. Negara yang menganut paham sosialisme adalah Kuba
danVenezuela.

7. Anarkisme
Anarkisme yaitu suatu paham yang mempercayai bahwa segala
bentuk negara,pemerintahan, dengan kekuasaannya adalah lembaga-
lembaga yang menumbuhsuburkan penindasan terhadap kehidupan, oleh
karena itu negara, pemerintahan, beserta perangkatnya harus
dihilangkan/dihancurkan. Secara spesifik pada sektor ekonomi, politik, dan
administratif, Anarki berarti
koordinasidanpengelolaan,tanpaaturanbirokrasiyangdidefinisikansecaraluas

sebagai pihak yang superior dalam wilayah ekonomi, politik dan


administratif (baik pada ranah publik maupun privat).

8. DemokrasiIslam
Demokrasi Islam adalah ideologi politik yang bertujuan untuk
menerapkan prinsip-prinsip agama Islam ke dalam kebijakan publik.
Ideologi ini muncul pada awal perjuangan pembebasan atas daerah di
mandat Britania atas Palestina kemudian menyebar akan tetapi di sejumlah
negara-negara dalam pratiknya telah mencair dengan gerakan sekularisasi.

9. Demokrasi Kristen

6
Demokrasi Kristen adalah ideologi politik yang bertujuan untuk
menerapkan prinsip-prinsip agama Kristen ke dalam kebijakan publik.
Ideologi ini muncul pada awal abad kesembilanbelas di Eropa, pengaruh di
Eropa dan Amerika Latin akan tetapi dalam pratiknya di sejumlah negara-
negara telah mencair dengan gerakansekularisasi.

10. DemokrasiSosial
Demokrasi Sosial adalah sebuah paham politik yang sering disebut
sebagai kiri atau kiri moderat yang muncul pada akhir abad ke-19 berasal
dari gerakan sosialisme

11. Feminisme
Feminisme (tokohnya disebut Feminis) adalah sebuah gerakan
perempuan yang menuntut emansipasi atau kesamaan dan keadilan hak
dengan pria. Kelahirannya pada era Pencerahan di Eropa yang dipelopori
oleh Lady Mary WortleyMontagu dan Marquis de Condorcet. Kata
feminisme dikreasikan pertama kali oleh aktivis sosialis utopis, Charles
Fourier pada tahun 1837. Pergerakan center Eropa ini berpindah ke Amerika
dan berkembang pesat sejak publikasi John Stuart Mill, the Subjection of
Women(1869).

12. Gaullisme
Gaullisme adalah ideologi politik Perancis yang didasari pada
pemikiran dan tindakan Charles de Gaulle.

Tema utama dari kebijakan luar negeri de Gaulle adalah mengenai


kemerdekaan nasional dengan beberapa konsekuensi praktisnya yaitu dalam
beberapa hal oposisi terhadap organisasi internasional seperti NATO atau
Komunitas Ekonomi Eropa

13. Luxemburgisme
Luxemburgisme (juga ditulis Luxembourgisme) adalah paham teori
Marxis dan komunisme secara spesifik revolusioner berdasarkan tulisan-
tulisan dari Rosa Luxemburg, Menurut MK Dziewanowski terjadi

7
penyimpangan dari tradisional Leninisme, keterpengaruhan dari
Trotskyisme Bolshevik yang kemudian diadopsi oleh pengikutnyasendiri.

Luxemburgisme merupakan upaya melakukan tafsir atas ajaran


Marxisme yang berpengaruh terhadap revolusi Rusia, Rosa Luxemburg
temasuk pihak yang mengkritik ajaran politik dari Lenin dan Trotsky,
dengan konsep "sentralisme demokratis" sebagai demokrasi.

14. Nazisme
Nazisme, atau secara resmi Nasional Sosialisme (Jerman:
Nationalsozialismus), merujuk pada sebuah ideologi totalitarian Partai Nazi
(Partai Pekerja Nasional-Sosialis Jerman, Jerman: Nationalsozialistische
Deutsche Arbeiterpartei atau NSDAP) di bawah kepemimpinan Adolf Hitler.
Kata Nazi jadi merupakan singkatan Nasional Sosialisme atau
Nationalsozialismus di bahasa Jerman. Sampai hari ini orang-orang yang
berhaluan ekstrim kanan dan rasisme sering disebut sebagai Neonazi (neo =
"baru" dalam bahasaYunani).

15. Islamisme
Islamisme adalah sebuah paham yang pertama kali dicetuskan oleh
Jamal- al-Din Afghani atau Sayyid Muhammad bin Safdar al-Husayn (1838
- 1897), umumnya dikenal sebagai Sayyid Jamal-Al-Din Al-Afghani, atau
Al-Jamal Asadābādī-Din sebagai paham politik alternatif dalam menyatukan
negara-negara termasuk di daerah Mandat Britania atas Palestina yang
mempunyai akar budaya dan tradisi yang berbeda dengan budaya dan tradisi
Arab dalam tulisan di majalah al-'Urwat al-Wuthqa, kemudian
dikembangkan dan dikenal pula sebagai Pan Islamisme.

16. Komunitarianisme
Komunitarianisme sebagai sebuah kelompok yang terkait, namun
berbeda filsafatnya, mulai muncul pada akhir abad ke-20, menentang aspek-
aspek dari liberalisme, kapitalisme dan sosialisme sementara menganjurkan
fenomena seperti masyarakat sipil. Paham ini mengalihkan pusat perhatian
kepada komunitas dan masyarakat serta menjauhi individu. Masalah
prioritas, entah pada individu atau komunitas seringkali dampaknya paling

8
terasa dalam masalah-masalah etis yang paling mendesak, seperti misalnya
pemeliharaan kesehatan, aborsi, multikulturalisme, dan hasutan.

17. Maoisme
Maoisme atau Pemikiran Mao Zedong adalah varian dari Marxisme-
Leninisme berasal dari ajaran-ajaran pemimpin komunis Cina Mao Zedong
(Wade-Giles Romanization: "Mao Tse-tung").

Pemikiran Mao Zedong lebih disukai oleh Partai Komunis Cina (PKT) dan
istilah Maoisme tidak pernah dipergunakan dalam terbitan-terbitan bahasa
Inggrisnya kecuali dalam penggunaan peyoratif. Demikian pula, kelompok-
kelompok Maois di luar Cina biasanya menyebut diri mereka Marxis-Leninis
dan bukan Maois. Ini mencerminkan pandangan Mao bahwa ia tidak
mengubah, melainkan hanya mengembangkan Marxisme-Leninisme.
Namun demikian, beberapa kelompok

Maois, percaya bahwa teori-teori Mao telah memberikan tambahan berarti


kepada dasar-dasar kanon Marxis, dan karena itu menyebut diri mereka
"Marxis-Leninis- Maois" (MLM) atau "Maois" saja.

18. Nasionalisme
Nasionalisme adalah satu paham yang menciptakan dan
mempertahankan kedaulatan sebuah negara (dalam bahasa Inggris "nation")
dengan mewujudkan satu konsep identitas bersama untuk
sekelompok manusia. Para nasionalis menganggap negara adalah
berdasarkan beberapa "kebenaran politik" (political legitimacy). Bersumber
dari teori romantisme yaitu "identitas budaya", debat liberalisme yang
menganggap kebenaran politik adalah bersumber dari kehendak rakyat, atau
gabungan kedua teoriitu.

Macam-macam nasionalis:
1. Nasionalisme kewarganegaraan (atau nasionalisme sipil) adalah sejenis
nasionalisme dimana negara memperoleh kebenaran politik dari
penyertaan aktif rakyatnya, "kehendak rakyat"; "perwakilan politik".
Teori ini mula-mula dibangun oleh Jean-Jacques Rousseau.

9
2. Nasionalisme etnis adalah sejenis nasionalisme di mana negara
memperoleh kebenaran politik dari budaya asal atau etnis sebuah
masyarakat. Dibangun oleh Johann Gottfried von Herder, yang
memperkenalkan konsep Volk (bahasa Jerman untuk "rakyat").
3. Nasionalisme romantik (juga disebut nasionalisme organik, nasionalisme
identitas) adalah lanjutan dari nasionalisme etnis dimana negara
memperoleh kebenaran politik secara semulajadi ("organik") hasil dari
bangsa atau ras; menurut semangatromantisme.
2.3 Pancasila dan Agama
A. Pengertian Pancasila dan Agama
Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara Indonesia. Nama ini terdiri dari dua
kata dari Sanskerta: pañca berarti lima dan la berarti prinsip atau asas. Pancasila
merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi
rakyat Indonesia. Pancasila adalah pedoman luhur yang wajib ditaati dan
dijalankan oleh setiap warga negara Indonesia untuk menuju kehidupan yang
sejahtera tentram, adil, aman, sentosa.
Agama adalah ajaran sistem yang mengatur tata cara untuk Tuhan Yang Maha
kuasa serta tata aturan yang berhubungan dengan pergaulan manusia
serta lingkungan. (Kamus Besar Bahasa Indonesia)
B. Hubungan Pancasila dan Agama
Pancasila di mana yang terkandung atas dasar filsafat negara dan agama adalah
karya besar bangsa Indonesia melalui pendiri Republik Indonesia. Menurut
Notonegoro (di Kaelan, 2012: 47), asal Pancasila langsung salah satu dari mereka
adalah asal dari materi (materialis kasus) yang menyatakan bahwa "orang
Indonesia adalah sebagai asal dari nilai-nilai Pancasila, yang digali dari Bangsa
Indonesia dalam bentuk nilai-nilai.
Sebenarnya kalimat itu mengoperasikan benar-benar membaca Bhinneka Tunggal
Ika Tan Hanna Dharma Mangraa, yang berarti bahwa meskipun berbeda, satu,
karena tidak ada agama yang memiliki tujuan yang berbeda (Hartono, 1992: 5).
Sebenarnya kalimat itu mengoperasikan benar-benar membaca Bhinneka Tunggal
Ika Tan Hanna Dharma Mangraa, yang berarti bahwa meskipun berbeda, satu,
karena tidak ada agama yang memiliki tujuan yang berbeda (Hartono, 1992: 5).

10
Juga jelas bahwa si pendiswa pertama Pancasila yang merupakan prima causa atau
penyebab pertama (meskipun istilah prime causa tidak selalu benar, karena Tuhan
terus-menerus menangani makhluknya), seperti beberapa ajaran Islam, dalam hal
ini Kasus ajaran tentang Tauhidus-Shifat dan Tawhidul-AF 'Al, dalam arti bahwa
Allah adalah ESA dalam sifat dan tindakannya.
Soekarno adalah pembicara terakhir di; Dan membaca pidato Orangutan nya
mendapat kesan bahwa pikiran anggota yang sebelumnya berbicara termasuk
dalam hati pidatonya, dan pada perhatian sendiri adalah untuk yang paling penting
(speech). Dalam bahasa formal yang telah disepakati sebagai kesepakatan bangsa
dengan makna kalimat "tidak ada Tuhan, tetapi Tuhan Yang Maha Esa".
Seorang penyanyi utama dicatat untuk review karena Pancasila tidak masuk
sekularisme kata yang jelas beroperasi review dari pemisahan agama dan politik
atau menegaskan bahwa Kitra seharusnya tidak beragama. Namun, hal ini dapat
dilihat dalam kenyataan bahwa Pancasila tidak mengakui agama sebagai agama
yang istimewa oleh Negara dan komitmennya untuk masyarakat majemuk dan
egaliter. Namun, dengan pengakuan sederhana lima agama (sekarang
mengkonversi 6 agama: Islam, Kristen Katolik, Protestan, Hindu, Buddha dan
Konghucu Kristen) secara resmi, Negara Indonesia membatasi pilihan identitas
agama yang dapat menjadi milik warga negara.
Visi dominan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia jelas menyebutkan tempat
bagi orang-orang yang mematuhi agama, tetapi tidak untuk mereka yang tidak
mematuhi. Sebagai Madjid telah diperiksa, meskipun Pancasila bekerja sebagai
kerangka kerja yang mengatur masyarakat di tingkat nasional dan lokal, sebagai
individu Indonesia dapat disetujui dan bahkan memiliki visi hidup berbasis agama
(An-Na'im, 2007: 439).
Dalam hubungan antara agama Islam dan Pancasila, keduanya dapat
menguntungkan satu sama lain dan saling memperkuat. Keduanya tidak
bertentangan dan tidak boleh dilawan. Juga tidak harus memilih satu dengan
membuang dan meninggalkan orang lain. Selanjutnya, Kiai Achamd Siddiq
menyatakan bahwa salah satu hambatan utama untuk proporsialisasi ini adalah
hambatan psikologis, yaitu kecurigaan dan mereka yang berasal dari dua arah

11
(Zada dan Sjadzili (ED), 2010: 79). Hubungan Negara Dengan Agama Menurut
NKRI Berdasarkan Pancasila adalah sebagai berikut (Kaelan, 2012: 215-216):
1) Negara didasarkan pada Ketuhanan Tuhan.
2) Rakyat Indonesia adalah sebagai bangsa ESA Supreme. Menunjukkan
setiap warga negara memiliki hak untuk merangkul dan berlatih ibadah
sesuai dengan agama masing-masing.
3) Tidak ada tempat untuk ateisme dan sekularisme karena esensi manusia
berdomisili sebagai makhluk Allah.
4) Tidak ada tempat untuk konflik agama, kelompok agama, antara dan antar-
pikiran dan pengikut agama.
5) Tidak ada tempat untuk paksaan agama karena kesalehan bukanlah hasil
dari usaha bagi siapa pun.
6) Berikan toleransi kepada orang lain dalam menjalankan agama di negara
ini.
7) Semua aspek dalam pelaksanaan dan negara-negara yang berkinerja
mandiri harus sesuai dengan Ketuhanan Ketuhanan, terutama norma
hukum positif dan norma moral baik secara moral maupun moral
penyelenggara negara.
8) Keadaan esensi adalah "... terima kasih kepada belas kasihan Tuhan".
Oleh karena itu, untuk membangun hubungan yang harmonis dan harmonis antara
agama dan negara, negara sesuai dengan dasar Negara Pancasila harus
memberikan perlindungan kepada agama di Indonesia.
C. Makna Ketahanan Yang Maha Esa
"Negara didasarkan pada Ketuhanan Tuhan Allah" [Pasal 29 ayat (1) UUD 1945]
dan penempatan "The Godhead of Godhead" sebagai sila pertama di Pancasila
memiliki beberapa makna, yaitu:
Pertama, Pancasila dilahirkan dalam suasana kebatinan untuk melawan
kolonialisme dan imperialisme, sehingga persatuan dan persaudaraan di antara
komponen-komponen bangsa. Sila pertama di Pancasila "The Supreme God"
adalah faktor penting untuk memperkuat persatuan dan persaudaraan, karena
sejarah bangsa Indonesia penuh dengan nilai-nilai "Ketuhanan."

12
Willal dari angka-angka Islam untuk menghilangkan kalimat "dengan kewajiban
untuk menjalankan hukum Islam untuk penganutnya" setelah "The Goldhead of
the Mahakuasa" selama ratifikasi Konstitusi, 18 Agustus 1945, tidak dapat
dipisahkan dari cita-cita yang mampu Pancasila. Untuk mempertahankan dan
menjaga hubungan antara komponen persaudaraan bangsa. Ini berarti bahwa para
pemimpin Islam yang merupakan pendiri bangsa Indonesia telah membuat
persatuan dan persaudaraan di antara komponen-komponen bangsa sebagai tujuan
utama yang harus di atas kepentingan primordial lainnya.
Kedua, seminar Pancasila ke-1 pada tahun 1959 di Yogyakarta menyimpulkan
bahwa "Allah Supreme God" adalah alasan pertama bagi Causa Prima dan Sila
"Populis yang dipimpin oleh Wisdom / Perwakilan" adalah kekuatan orang-orang
dalam kehidupan bangsa dan negara bagian untuk Melaksanakan mandat negara
dari rakyat, negara untuk rakyat, dan negara oleh rakyat. Ini berarti, "The
Godheadness" harus menjadi fondasi dalam melaksanakan pengelolaan rakyat,
negara-negara untuk rakyat, dan orang-orang oleh rakyat.
Ketiga, 1 tahun 1959 Seminar Pancasila di Yogyakarta juga membuat kesimpulan
bahawa menyenangkan "Tuhan Yang Maha Esa" harus dibaca sebagai perpaduan
dengan yang lain sila di Pancasila utuh. Ini ditakrifkan dalam kesimpulan nombor
8 seminar yang: Pancasila adalah (1) Ketuhanan, kemanusiaan yang adil dan
bertamadun, Persatuan Indonesia (kewarganegaraan) Indonesia dan makhluk
sosial; (2) Kemanusiaan yang adil dan bertamadun, Ketuhanan, persatuan
Indonesia (kewarganegaraan), pesona dan makhluk sosial; (3) Persatuan
Independes Indonesia yang tertinggi, kualitas manusia, kemanusiaan dan pesona
sosial; (4) kewarganegaraan, Ketuhanan, kemanusiaan yang adil dan bertamadun,
Indonesia (kewarganegaraan) dan pengisytiharan sosial; (5) Keadilan sosial,
Ketuhanan, kemanusiaan yang adil dan bertamadun, Indonesia
(kewarganegaraan) dan pengesahan. Ini bermakna bahwa orang lain di Pancasila
sepatutnya menjadi Ketuhanan Yang Tertinggi dan Ketuhanan, Tuhan Yang Maha
Esa harus mampu untuk dapat menakutkan soalan kebangsaan (persatuan),
keadilan, kemanusiaan, dan kewarganegaraan.
Keempat, "Negara yang berdasarkan Tuhan Yang Maha Esa" juga harus dinafikan
bahwa negara melarang atau memahami bahwa dengan terang-terangan menolak

13
Ketuhanan, seperti komunisme dan ateisme. Oleh itu, resolusi MPRS No. XXV
tahun 1966 Larangan setiap aktivitas untuk menyebarkan atau memaklumkan
pemahaman atau ajaran Leninisme komunis / Marxisme masih relevan dan
konteks. Perkara 29 Verse 2 UUD bahwa "negara menjamin kemerdekaan setiap
penduduk untuk memeluk agamanya ..." bermakna bahwa negara hanya
menjamin kebebasan untuk agama. Sebaliknya, negara tidak menjamin kebebasan
untuk tidak beragama (ateis). Perkataan "tidak menjamin" ia sangat dekat dengan
"tidak membenarkan", terutama jika ateisme semata-mata tidak pribadi,
melainkan jika ia juga dituntut oleh orang lain.
D. kontroversensi agama dan Pancasila
Sebagai gatra, mayoritas populasi mencakup Islam, Pancasila itu sendiri sebagai
dasar dari negara Indonesia tidak dapat dipisahkan dari pengaruh agama yang
terkandung oleh hati pertama, tolong terdengar "The Godhead of Godhead". Apa
yang awalnya bertuliskan "... dengan kewajiban untuk menjalankan hukum Islam
untuk penganutnya" yang sejak itu kemudian dikenal sebagai Piagam Jakarta.
Tetapi ada doa organisasi massa Islam terbesar yang menentang suara pertama,
karena doa organisasi Islam menyadari bahwa jika syariah Islam diterapkan,
operasi akan membuat secara tidak langsung.
Indonesia sebagai negara keseluruhan Islam maka ini dapat menyudutkan orang-
orang beragama lainnya. Yang lebih buruk adalah bahwa itu akan membagi
bangsa ini terutama untuk bukti, sebagian besar populasi non-Muslim. Oleh
karena itu sampai saat ini suara pertama adalah "Tuhan Godead" yang berarti
bahwa Pancasila mengakui dan menyatakan keberadaan agama, tidak hanya
Islam, tetapi juga termasuk Kekristenan, Katolik, Buddhisme, Konghucu dan
Hindu sebagai agama resmi negara di waktu.
E. Makna Sila Pancasila dalam Agama
Sholat adalah sebuah media untuk mencegah perbuatan yang tidak terpuji, sebagai
mana yang di firmankan oleh Allah bahwa Shalat itu mencegah perbuatan keji
dan mungkar.
Persatuan Indonesia yang artinya seluruh elemen rakyat yang ada di Indonesia
yang terdiri dari berbagai macam suku dan adat bersatu dan membentuk kesatuan

14
dalam wadah bangsa Indonesia. Salah satu jurang pemisah yang paling nyata yaitu
jurang antara yang miskin dan yang kaya.
Haji adalah proses sosial yang terbesar di dunia ini, dimana setiap orang datang
dari berbagai negara dengan berbagai bahasa dan kebiasaan bergabung menjadi
satu tempat dan waktu dalam kedudukan yang sama.
F. Implikasi Agama dalam Kehidupan berdasarkan Pancasila

Abdurrahman Wahid (Gusdur) pun menjelaskan bahwa sudah tidak relevan lagi
untuk melihat apakah nilai-nilai dasar itu ditarik oleh Pancasila dari
agama-agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, karena
ajaran agama-agama juga tetap menjadi referensi umum bagi Pancasila,
dan agama-agama harus mempertimbangkan eksistensi Pancasila sebagai
“polisi lalu lintas” yang akan menjamin semua pihak dapat menggunakan
jalan raya kehidupan bangsa tanpa jaminan (Oesman dan Alfian, 1990: 167-
168).

Tidak dapat pula diletakkan adanya bantuan dari nilai-nilai agama, adat,
dan budaya, karena secara de facto nilai-nilai Pancasila berasal dari agama
agama serta budaya manusia Indonesia.

15
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ideologi merupakan kumpulan konsep yang bersistem yang dijadikan asas
pendapat karena memberikan arah dan tujuan untuk kelangsungan hidup. Ideologi
membantu negara dalam membuka wawasan yang bermakna dan menunjukkan
tujuan hidup dalam bernegara. Pancasila adalah ideologi dasar bagi negara
Indonesia, karenanya pancasila menjadi pedoman luhur yang wajib ditaati dan
dijalankan oleh setiap warga Indonesia untuk kehidupan yang sejahtera, tentram,
adil, dan aman. Sedangkan agama, merupakan sistem yang mengatur tata cara
berhubungan dengan pergaulan manusia serta lingkungannya. Pancasila
mengandung dasar filsafat negara dan agama yang mana menjadi karya besar
bangsa Indonesia.

Ideologi juga membawa ciri khas tertentu, yaitu adanya keyakinan kepada
Tuhan Yang Maha Esa, yang membawa konsekuensi keimanan dan ketaqwaan
terhadap Tuhan Yang Maha Esa itu sendiri. Keberadaan ideologi pancasila dapat
memberikan nilai-nilai yang mencerminkan realitas bangsa Indonesia. Dari segi
idealitas mampu mewujudkan masyarakat yang dicita-citakan. Nilai-nilai yang
terdapat didalamnya juga dapat disesuaikan dengan dinamika dan perkembangan
masyarakat.

Oleh karena itu, kita tidak perlu menanyakan apakah nilai-nilai dasar itu
ditarik oleh Pancasila dari agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha
Esa, karena ajaran agama menjadi referensi umum bagi pancasila, yang menjamin
semua pihak dapat menggunakan jalan kehidupan bangsa tanpa jaminan.
3.2 Saran
Semoga dengan pembahasan yang dapat kami sampaikan didalam makalah
ini menjadi sebuah sarana ilmu pengetahuan yang mana jikalau ada kekurangan
menjadi wasilah agar kami dapat memberikan yang lebih baik untuk kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA

Nopirin. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila , Cet. 9. Jakarta: Pancoran
Tujuh.
Notonagoro. 1980. Beberapa Hal Mengenai Falsafah Pancasila dengan Kelangsungan
Agama , Cet. 8. Jakarta: Pantjoran Tujuh.
Salam, H. Burhanuddin, 1998. Filsafat Pancasilaisme . Jakarta: Rineka Cipta
Koentjaraningrat. 1980. Manusia dan Agama . Jakarta: PT. Gramedia.
http://www.teoma.com
http://www.goodgovernance-bappenas.go.id/artikel_148.htm
http://www.detik.com
http://kangmoes.com/artikel-tips-trik-ide-menarik-kreatif.definisi/pengertian-
agama.html

Anda mungkin juga menyukai