Anda di halaman 1dari 11

TERM OF REFERENCE (TOR)

KEGIATAN CASH
Care and Share
BIDANG PENGEMBANGAN INTELEKTUAL
HIMPUNAN MAHASISWA PENDIDIKAN BIOLOGI Apis mellifera
PERIODE 2020/2021

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2020
A. Pendahuluan
Dewasa ini tak dapat dipungkiri bahwa “Mahasiswa” menjadi tumpuan berbagai
pihak. Mereka sering disebut sebagai harapan bangsa, harapan negara, harapan masyarakat,
harapan keluarga bahkan harapan dunia. Sebagai seorang mahasiswa, tentunya ada peran-
peran yang harus dilakukan sebagai konsekuensi logis dan konsekuensi otomatis dari
identitas tersebut. Ada harapan di balik berbagai sebutan dan julukan untuk mahasiswa.
Ada konsekuensi identitas mahasiswa. Setidaknya ada tiga aspek yang menjadi
konsekuensi identitas mahasiswa:
Aspek Akademis, dalam aspek ini tuntutan peran mahasiswa tak lain adalah
belajar. Belajar merupakan tugas inti mahasiswa sebagai konsekuensi identitas mahasiswa
dalam aspek yang lain merupakan derivat dari proses pembelajaran mahasiswa. Mahasiswa
sebagai bagian dari sivitas akademika harus menjadi insan yang memiliki keunggulan
intelektual karena itu merupakan modal dasar kredibilitas intelektual. Berkaitan dengan
akademis, maka tentu saja intelektual harus disimpan di garis paling depan.
Aspek Organisasional, tidak semua hal bisa dipelajari di kelas dan laboratorium.
Masih banyak hal yang bisa dipelajari di luar kelas, terutama yang hanya bisa dipelajari
dalam organisasi. Organisasi kemahasiswaan menyediakan kesempatan pengembangan
diri luar biasa dalam berbagai aspek, seperti: aspek kepemimpinan, manajemen
keorganisasian, membangun human relation, tim building dan sebagainya. Organisasi juga
sekaligus menjadi laboratorium gratis ajang aplikasi ilmu yang didapat di kelas kuliah.
Aspek Sosial Politik, mahasiswa merupakan bagian dari rakyat, bahkan ia
merupakan rakyat itu sendiri. Mahasiswa tidak boleh menjadi entitas teralienasi di tengah
masyarakatnya sendiri. Ia dituntut untuk melihat, mengetahui, menyadari dan merasakan
kondisi riil masyarakatnya yang hari ini sedang dirundung krisis multidimensional.
Kesadaran ini mesti tersalurkan sehingga tidak berhenti dalam tataran kognitif. Menantang
memang, namun disitulah jiwa kemahasiswaan seseorang teruji. Kampus memang bukan
merupakan masyarakat sesungguhnya (real society), tapi ia merupakan masyarakat semu
(virtual society) dengan segala kemiripan kompleksitas permasalahan serta struktur sosial
dengan masyarakat sebenarnya. Oleh karena itu mahasiswa bisa menjadikan kampus
sebagai ajang simulasi yang akan menjadi bekal sebenarnya ketika betul-betul terlibat dan
terjun ke masyarakat sesungguhnya.
Mahasiswa sebagai pemuda terdidik merupakan warisan termahal milik bangsa ini.
Dengan segala kemudaannya, mahasiswa berada dalam puncak kekuatan manusia dalam
berbagai aspek potensinya, yang merupakan sebuah nama yang dimiliki oleh sekolompok
orang dalam menjalankan tugas dan aktivitasnya sebagai kaum pelajar dan calon kaum
intelektual di tingkat perguruan tinggi. Kaum intelektual merupakan tanggung jawab yang
dimiliki oleh manusia untuk menjalankan segala bentuk kapasitasnya, dalam upaya
mewujudkan masyarakat yang sejahtera.
Dalam perspektif Islam, manusia merupakan makhluk yang diberikan amanah
sebagai khalifah Fill Ardh (wakil tuhan di bumi). Tidak ada pembatasan sebenarnya antara
manusia satu dengan manusia yang lainnya atau kelompok manusia satu dengan manusia
lainnya, tetapi dalam konteks ini mahasiswa diberikan tanggung jawab lebih yaitu dalam
konteks sosial, karena mahasiswa memliki kesempatan lebih untuk menggali dalamnya
sumur ilmu pengetahuan yang kedepannya dapat menjadi bekal untuk membawa kondisi
masyarakat menuju arah yang lebih baik.

B. Latar Belakang
Berkaitan dengan peran mahasiswa diatas, maka kemudian muncul permasalahan
dimana mahasiswa itu sendiri harus memiliki hubungan baik dengan siapapun terutama
dengan sesama mahasiswa. Terutama bagi mahasiswa baru yang baru memulai studi di
kampus dan berkecimpung di dunia pendidikan tinggi. Maka sangat diperlukan suatu
terobosan kegiatan untuk menjalin silaturahmi sesama mahasiswa.
Kemudian jika kita mengkaji lagi peran mahasiswa, dimana terdapat aspek
akademis sehingga mahasiswa harus belajar dimana pun dan kapan pun. Dewasa ini
pembelajaran bukan hanya di kelas, tapi melalui berbagai media. Maka dari itu mahasiswa
juga harus memberikan terobosan pembelajaran yang berbasis internet sehingga dapat
membantu masayarakat luas dan tentunya juga dapat mengembangkan mahasiswa itu
sendiri.
Sebagaimana peran mahasiswa yaitu dalam aspek social dan politik yang menitik
beratkan pada hubungan dengan masyarakat. Kecilnya yaitu hubungan antara mahasiswa
dengan mahasiswa lain. Sebagaimana dalam Al-Qur’an Surat Al Asr yang menyatakan
bahwa manusia yang tidak berada dalam kerugian adalah manusia yang beriman, beramal
shaleh dan saling menasihati dalam kebaikan. Menasihati dalam hal ini dapat kita maknai
dengan saling mengingatkan akan kebaikan juga saling mengingatkan dalam hal
pengetahuan.
Dalam menjalankan perannya, mahasiswa tidak luput dari yang namanya literasi.
Literasi sangat penting untuk melaksanakan berbagai hal. Contohnya saja ketika kita akan
melaksanakan suatu program kerja, maka kita harus mengkaji terlebih dahulu kebutuhan
yang ada, demikianlah literasi. Namun demikian, literasi social tentu saja tidak selamanya
bisa didapat di kelas. Maka perlu adanya kegiatan lain yang mendukung literasi sehingga
terbentuk insan dengan intelektual dan percaya diri tinggi juga memiliki jiwa social yang
kuat.
Demi melaksanakan berbagai hal diatas, maka kami mencoba menyalurkanya
melalui kegiatan CASH (Care and Share) dimana kemudian kegiatan ini terbagi ke dalam
beberapa kegiatan yang sangat dibutuhkan oleh mahasiswa. Dalam hal ini terutama
mahasiswa baru yang seharusnya dapat kita bantu agar cepat beradaptasi dengan budaya
kampus. Bukan hanya mahasiswa baru, mahasiswa lama juga harus tetap kita asah
kemampuan dan potensinya agar tetap berprestasi.

C. Landasan Kegiatan
1. Landasan Teologis
Manusia lahir telah diberkati dengan akal. Di mana dengan akal tersebut manusia
menjadi lebih terhormat dibandingkan dengan makhluk allah lainnya yang ada di bumi
ini. Namun demikian, akal tidak cukup demi sampainya manusia pada tingkatan yang
seharusnya. Pada akhirnya Allah mengkaruniakan Al-Qur’an pada umat Islam melalui
Nabi Muhammad agar manusia mencapaiu derajat yang seharusnya.
Dengan adanya landasan untuk setiap langkah manusia yaitu Al – Qur’an, maka
tentu saja segala hal harus berlandaskan ayat Al – Qur’an. Dalam hal in Q.S Al Asr
mengajarkan kita untuk menjadi manusia yang tidak merugi. Dimana dalam ayat
tersebut tersurat bahwa seorang muslim yang tidak dalam kerugian diantaranya yaitu
yang saling menasihati, tentu saja dalam hal kebenaran. Saling menasihati disini dapat
dimaknai dengan bahwa kita sebagai sesama mahasiswa pendidikan biologi harus
saling peduli satu sama lain.
Untuk mewujudkan hal tersebut maka diperlukan sebuah wadah yang dapat
mempererat tali silaturahmi dan emosional antarmahasiswa sehingga tercipta
harmonisasi. Pada akhirnya kita akan sampai pada tingkatan manusia yang sebaik-
bainya yaitu dia yang bermanfaat bagi sesamanya.
2. Landasan Ideologis
Dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, tentunya terdapat sebuah ideologi
yang sangat dijunjung tinggi dan menjadi panutan atau life style yang membimbing
perkembangan masyarakat. Sehubungan dengan dunia pendidikan, maka ideologi
dapat kita maknai sebagai seperangkat aturan yang diyakini dan dijadikan landasan
dalam rangka mencapai tujuan. Seperti yang kita tahu bahwa bangsa Indonesia sendiri
memiliki ideologi yang istimewa, yaitu Pancasila yang menjadi dasar Negara
Indonesia. Dasar negara tersebut kemudian menjadi dasar bagi penyelenggaraaan
negara termasuk didalamnya pendidikan, maka tak heran jika setiap kegiatan dalam
dunia pendidikan memiliki nilai-nilai yang bersumber dari pancasila.
Seiring dengan berkembangnya zaman, maka penafsiran dari setiap sila
pancasila pun semakin luas namun tidak terlepas dari nilai-nilai luhur pancasila itu
sendiri. Demikian juga dengan penyelenggaraan berbagai kegiatan dalam dunia
pendidikan, semuanya dijamin oleh ideologi kita di mana terdapat hak yang sama bagi
setiap orang tanpa memandang suku, ras dan agama. Maka dalam hal ini setiap
mahasiswa juga perlu memiliki empati dan saling tolong-menolong serta saling
menghargai satu sama lain. Untuk menngimplementasikan nilai luhur rantai emas
tersebut, maka kami Bidang Pengembangan Intelektual merasa perlu diselenggarakan
kegiatan CASH, di mana kegiatan ini dapat menjadi tempat mahasiswa belajar melalui
sharing yang tentunya disesuaikan dengan kebutuhan mahasiswa itu sendiri. Dengan
adanya CASH ini diharapkan dapat membawa mahasiswa pada nilai-nilai luhur yang
terdapat dalam ideologi bangsa sehingga dapat tercipta kesejahteraan bagi setiap insan.
3. Landasan Konstitusi
Adapun hal-hal yang mendasari penyelenggaraan kegiatan ini diantaranya
sebagai berikut:
a. Peraturan Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung
Djati Bandung Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Pedoman Dasar Pengenalan Budaya
Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tingkat Fakultas Bab 2 Pasal 9 dan 11.
b. Peraturan Senat Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Gunung
Djati Bandung Nomor 3 Tahun 2018 Tentang Pedoman Dasar Pengenalan Budaya
Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tingkat Fakultas Bab 3 Pasal 14.
c. Anggaran Dasar Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi Apis mellifera Bab 3
Pasal 9.
d. Anggaran Rumah Tangga Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi Apis mellifera
Bab 2 Pasal 7 Ayat 3, 5, dan 6.
4. Landasan Sosio Culture
Kebudayaan dan pendidikan tidak bisa dipisahkan melainkan memiliki korelasi
yang erat. Hal ini disebabkan kebudayaan dapat dilestarikan dan dikembangkan dengan
langkah pewarisan kebudayaan dari generasi ke generasi dengan jalan pendidikan.
Serta ditambah dengan kekuatan sosial kelompok manusia yang selalu berkembang dan
berubah selaras dengan perkembangan jaman.
Didalam rumpun mahasiswa pendidikan biologi sudah tertanam sebuah
kebudayaan yang merupakan hasil dari perkembangan kehidupan sosial pribadi
mahasiswa itu sendiri. Yang menghasilkan sebuah kehidupan serta sifat sosial yang
berbeda beda dan masing masing memiliki tujuan yang dianggap menjadi target bagi
diri mereka.
Yang hasilnya kebanyakan mahasiswa itu lebih mengutamakan sebuah capaian
capaiannya sendiri yang belum tentu menjamin itu akan bermanfaat dan baik bagi
pribadi mahasiswa itu sendiri, keluarga, masyarakat, dan bahkan bagi orang orang yang
mengharapkannya. Contohnya masih banyak mahasiswa yang hanya mengejar perihal
akademis tanpa dibarengi oleh kegiatan lain, dan ada pula yang menekuni organisai
namun mengenyampingkan tujuan awal dari kuliah, serta masih banyaknya sifat malas
yang masih meghantui para mahasiswa dan menjadi budaya turun temurun.
Berangkat dari hal hal tersebut kami mengupayakan sebuah kegiatan CASH
(care and share). Kegiatan ini dapat membantu para mahasiwa supaya bisa
menyeimbangkan antara ego dan kebutuhan melalui sharing dan pembelajaran. karena
sejatinya manusia ialah makhluk sosial yang hidup berdampingan yang sesekali hilang
arah dan motivasi.
5. Landasan Historis
Dalam kehidupan, tentunya kita mengenal dan mengetahui bahwa telah terjadi
berbagai peristiwa di masa lalu, yang dikenal dengan sebutan “Sejarah”. Sejarah
atau history adalah suatu keadaan yang terjadi pada masa lampau dengan segala bentuk
kejadian atau kegiatan yang didasari oleh konsep tertentu. Sejarah yang kita kenal
selama ini penuh dengan informasi-informasi yang mengandung kejadian, model,
konsep, teori, praktik, moral, cita-cita, bentuk dan sebagainya (Pidarta, 2007: 109).
Berhubungan dengan sejarah, tentunya pendidikan di Indonesia terbentuk
melalui perjuangan perjuangan para pahlawan yang sudah ada sebelum Negara
Indonesia berdiri. Oleh karena itu sejarah pendidikan di Indonesia melalui tahapan dan
proses yang panjang dan lama. Dalam upaya merintis kemerdekaan terdapat salah satu
tokoh pendidikan sekaligus pejuang kemerdekaan, yang berjuang demi memajukan dan
mewujudkan pendidikan. Tokoh tersebut adalah Ki Hajar Dewantara yang juga dikenal
dengan “Bapak Pendidikan”.Ki Hajar Dewantara yang mendirikan Taman Siswa di
Yogyakarta. Sifat, system, dan metode pendidikannya diringkas ke dalam empat
keemasan, yaitu asas Taman Siswa, Panca Darma, Adat Istiadat, dan semboyan atau
perlambang.Asas Taman Siswa dirumuskan pada Tahun 1922, yang sebagian besar
merupakan asas perjuangan untuk menentang penjajah Belanda pada waktu itu.
Selain itu, masih banyak sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam memajukan
pendidikan di Indonesia. Bermula sejak zaman kerajaan Hnndu-Buddha, kerajaan
islam, zaman penjajahan, bahkan sampai kemerdekaan. Sebagai generasi muda,
tentunya kita harus bisa melestarikan, memajukan, dan melaksanakan pendidikan
tersebut dengan sebaik-baiknya agar Indonesia menjadi negara yang lebih maju dan
lebih baik dari sebelumnya. Salah satu cara untuk memanfaatkan pendidikan tersebut
yaitu dengan membuat suatu hal baik itu penelitian, produk, ataupun memberikan
langsung ilmu serta pengetahuan yang nantinya bermanfaat bagi kehidupan
masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Namun, agar dapat mewujudkan hal
tersebut, dibutuhkan adanya proses pembelajaran dan bimbingan yang dapat membantu
pelajar dalam mengembangkan kemampuan, pengetahuan, dan keterampilan yang
dimilikinya.
Melihat dan meninjau hal tersebut, dalam program Care and Share (CASH)
terdapat kegiatan mengenai sharing ataupun berbagi pengalaman. Selain itu, dalam
program ini terdapat juga kegiatan untuk meningkatan intelektual dan kemampuan
pelajar terutama Mahasiswa Pendidikan Biologi.

D. Nama dan Tema Kegiatan


1. Nama Kegiatan
Kegiatan yang akan dilaksanakan adalah Care and Share Bersama Mahasiswa
Baru.
2. Tema Kegiatan
“Aktualisasi Peran dan Fungsi Mahasiswa Demi Terwujudnya Harmonisasi dan
Prestasi Mahasiswa Pendidikan Biologi”

E. Tujuan Kegiatan
Tujuan dari diadakannya kegiatan Care and Share (CASH) diantaranya sebagai
berikut:
1. Menjalin silaturahmi dan menjaga eksistensi Himpunan Mahasiswa Pendidikan
Biologi dengan masyarakat pendidikan biologi lainnya.
2. Memfasilitasi mahasiswa baru untuk mengenal budaya perkuliahan.
3. Memberikan ruang bagi mahasiswa pendidikan biologi untuk mengaktualisasikan diri
demi tercapainya harmonisasi dan prestasi mahasiswa.

F. Manfaat Kegiatan
Manfaat dari diadakannya kegiatan Care and Share (CASH) diantaranya sebagai
berikut:
1. Terjalinnya silaturahmi antarmahasiswa Pendidikan Biologi.
2. Mahasiswa baru dapat mengenal budaya perkuliahan yang ada di Pendidikan Biologi
UIN Sunan Gunung Djati Bandung khususnya, dan umumnya di dunia perguruan
tinggi.
3. Mahasiswa dapat mengaktualisasikan diri dalam menjalankan peran dan fungsinya.

G. Waktu dan Tempat Kegiatan


Waktu : Sabtu, 17 Oktober 2020
Tempat : Google Meet

H. Penyelenggara Kegiatan
Kegiatan ini diselenggarakan oleh Bidang Pengembangan Intelektual (PI)
Himpunan Mahasiswa Pendidikan Biologi (HMPB) Apis mellifera Periode 2020/2021.

I. Peserta Kegiatan
Kegiatan ini ditujukan untuk Mahasiswa Baru Pendidikan Biologi UIN Sunan
Gunung Djati Bandung angkatan tahun 2020.

J. Biaya Kegiatan

No Bidang Jumlah Harga Total

Bidang Acara

1. Fee Pemateri 2 Rp100.000 Rp200.000

Total Rp200.000

Kestari

1. Print Sertifikat 3 Rp4.000 Rp12.000

2. Map Batik 3 Rp3.000 Rp9.000

Total Rp21.000

Total Biaya Kegiatan CASH = Rp200.000 + Rp21.000 = Rp221.000


K. Susunan Panitia
Penanggung Jawab : Panji Hakim Gymnastiar
Sekretaris SC : Nazila Nur Laila
Aldian Pratama
Bendahara SC : Istibsyara Eka Saputri Chaniago
Ketua SC : Nofirman Furry
Ketua OC : Sophia Dewi Az-zahra
Sekretaris OC : Nahdiyah Nur Faidah
Bendahara OC : Nurul Hidayah

Bidang Acara
SC Acara : Yuanizhar Dinda Al Yassin
OC Acara : Rd. Fauzan
Anggota : Alvira Rachmawati

Bidang Pubdekdok
SC Pubdekdok : Taufiq Irsyad Alhajid
OC Pubdekdok : Nelvarina
Anggota : Tiara Ardianti

Bidang Humas
SC Humas : Muhammad Alpat Iftar Hanif
OC Humas : Nawang Seruni Katrien Hanifah

Bidang Kestari
SC Kestari : Nida Rahmi Nur Aziza
OC Kestari : Agnia
L. Susunan Acara
CASH Bersama Mahasiswa Baru: Sabtu, 17 Oktober 2020
Waktu Kegiatan Penanggung Jawab
12.30-12.50 Persiapan Panitia Panitia
Host dan Operator (stand
by)
12.50-13.00 Check In Peserta
MC : Sophia Dewi Az-
zahra
13.00-13.20 Pembukaan Acara Sophia Dewi Az-zahra
Panji Hakim Gymnastiar
13.20-13.30 Sambutan Ketua Umum HMPB selaku Ketua Umuun
HMPB
Intermezzo berupa video seputar
13.30-13.35 perkuliahan di Prodi Pendidikan Operator
Biologi
13.35-13.40 Pembacaan CV Moderator Sophia Dewi Az-zahra
13.40-13.45 Pembukaan Talk Show Moderator
13.45-13.50 Pembacaan CV Pemateri Moderator
13.50-14.50 Talk Show “Care and Share” Moderator & Pemateri
14.50-15.15 Sesi Pertanyaan Moderator
15.15-15.20 Penutupan Talk Show Moderator
15.20-15.25 Dokumentasi Operator
15.25-15.30 Penutupan Acara MC

M. Penutup
Demikian proposal kegiatan ini kami sampaikan semoga kegiatan ini dapat berjalan
lancar sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Bantuan dari berbagai pihak baik moril
maupun materil demi terselenggaranya kegiatan ini sangat kami harapkan. Akhirnya hanya
kepada Allah SWT. kami memohon dan mengembalikan segala urusan. Semoga aktifitas
kita selalu dalam lindungan-Nya.

Anda mungkin juga menyukai