Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Struktur Hewan
Praktikum I, II, III dan IV
Dosen Pengampu: Meti Maspupah, M.Pd.

Disusun oleh: kelompok Delapan (8)

Irena Widianty Fauziah (1192060049)


Nahdiyah Nur Faidah (1192060063)
Omsiah Komalasari (1192060074)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERISUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2020

1
JUDUL PRAKTIKUM : JARINGAN EPITEL
TANGGAL PRAKTIKUM : Rabu, 21 Oktober 2020
TUJUAN PRAKTIKUM :
1. Mengamati preparat histologi untuk mengetahui macam-macam epitel
berdasarkan bentuk sel dan jumlah sel yang membangunnya.
2. Menganalisis macam-macam epitel berdasarkan bentuk sel dan jumlah sel
yang membangunnya.
3. Mengidentifikasi macam-macam epitel berdasarkan bentuk sel dan jumlah sel
yang membangunnya.

A. LANDASAN TEORI
Jaringan epitel terdiri atas sel-sel polihedral yang berhimpitan dengan substansi
ekstrasel yang berjumlah sangat sedikit. Sel-sel ini melekat erat dan membentuk
lembaran- Iembaran se1 yang menutupi permukaan tubuh dan membatasi
rongga-rongga tubuh. Sel-sel spesifik epitel tertentu juga berupa sel sensorik yang
sangat khusus, seperti sel-sel kuncup kecap atau epitel olfaktorik. Karena sel-sel
epitel melapisi semua permukaan luar dan permukaan dalam tubuh, segala sesuatu
yang memasuki atau keluar dari tubuh harus menembus lembaran epitel (Mescher,
2011: 75).
Sel-sel epitel yang tersusun rapat serigkali melibatkan sambungan ketat,
memungkinkan jaringan epitel berfungsi sebagai penghalang melawan cedera
mekanis, pathogen dan kehilangan cairan. Sel-sel jaringaan epitel juga membentuk
antarmuka aktif dengan lingkungan. Misalnya, epitelium yang melapisi saluran
hidung memiliki fungsi yang sangat penting dalam olfaksi, indra penciuman
(Campbell dkk, 2000:5).
Epitel digolongkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan morfologi sel atau struktur
permukaan. Membrana basalis adalah suatu bagian tipis nonseluler yang
memisahkan jaringan epitel dan jaringan ikat dibawahnya. Membrane ini mudah
dilihat dengan mikroskop cahaya. Epitel dengan satu lapisan sel disebut selapis,
dan epitel yang banyak lapisan sel disebut bertingkat (berlapis). Epitel bertingkat
semu terdiri atas satu lapisan sel yang melekat pada membrane basalis namun tidak
semua sel mencapai permukaan (Eroschenko, 2010 : 29).

2
Epitel dibagi dalam dua kelornpok utama berdasarkan struktur dan fungsinya:
epitel pelapis (atau penutup) dan epitel kelenjar. Pembagian ini bukan merupakan
pembagian yang tegas, karena ada epitel pelapis dengan semua selnya yang
bersekresi (misalnya, lapisan lambung) atau sel-sel kelenjar yang tersebar di antara
sel-sel pelapis (misalnya, sel mukosa diusus halus atau trakea) ( Mescher, 2011:
71).
Epitel pelapis merupakan jaringan dengan sel-sel yang tersusun dalam lapisan
yang menutupi permukaan luar atau melapisi rongga tubuh. Epitel ini dapat
digolongkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan ciri morfologi sel pada lapisan
permukaan. Epitel selapis hanya mengandung satu lapis sel, dan epitel berlapis
mengandung lebih dari satu lapis sel. Berdasarkan bentuk sel, epitel selapis
digolongkan menjadi epitel gepeng (sel pipih), kuboid (sel dengan ketebalan yang
kira-kira sama dengan lebarnya), atau silindris (sel dengan tinggi yang lebih besar
daripada lebarnya). Epitel berlapis digolongkan berdasarkan bentuk sel di lapisan
superfisialnya: gepeng, kuboid, silindris, dan transisional( Mescher, 2011: 71).
Epitel kelenjar dibentuk oleh sel-sel yang dikhususkan untuk bersekresi.
Molekul-molekulyang akan di sekresikan umumnya disimpan dalam sel berupa
vesikel-vesikel kecil bermembran yang disebut granula sekretoris. Sel-sel epitel
kelenjar dapat menyintesis, menyimpan, dan menyekresi protein (misalnya, di
pankreas), Iipid (misalnya, kelenjar adrenal, kelenjar sebasea), atau senyawa
karbohidrat dan protein (misalnya, kelenjar liur). Kelenjar payudara menyekresi
ketiga zat tersebut. Sel-sel sejumlah kelenjar memiliki aktivitas sintesis yang
rendah (misalnya, kelenjar keringat) dan, menyekresi sebagian besar air dan
elektrolit yang dipindahkan ke dalam kelenjar dari darah( Mescher, 2011: 72).
Epitel berlapis gepeng pada epidermis tersusun oleh banyak lapis sel yang disebut
keratinosit. Sel-sel ini secara tetap diperbarui melalui mitosis sel-sel dalam lapis
basal yang secara berangsur digeser ke permukaan epitel. Sel-sel epitel berubah
bentuk baik secara internal dan eksternal untuk memudahkan pergerakan.
Metamorfosis selular ini meliputi retraksi tonofilamen intrasel, disolusi desmosom
intersel dan hemi-desmosom membran basal, serta pembentukan filamen aktin
sitoplasma perifer (Kalangi, 2013: 16).
Epitel rongga mulut tersusun dari sel squamos bertingkat, mirip dengan epitel
squamous bertingkat yang ditemukan di bagian tubuh lain, yaitu memiliki aktivitas
3
turn over yang dimulai dari sel basalis. Turn over atau indeks maturasi adalah
perbandingan antara sel basal-parabasal, sel intermediet, dan sel superfisial. Sel
basalis yang matur akan berdiferensiasi menjadi sel intermediet, kemudian akan
berdiferensiasi lagi menjadi sel superfisial. Sel superfisial adalah lapisan terluar
dari epitel dan yang paling mudah terlepas dari permukaan. Ketebalan mukosa
bukal mencapai 40-50 lapisan sel, yaitu sekitar 500-800 µm4 (Sanntoso,
2013:249).
B. ALAT DAN BAHAN
No Alat Jumlah Bahan Jumlah
1 1 Preparat 10 buah
Mikroskop
jaringan epitel
2 Atlas 1
Histologi
3 Handphone 1
4 Pulpen 1
5 Buku tulis 1

C. LANGKAH KERJA

D. HASIL PENGAMATAN

No Gambar Hasil Pengamatan Gambar Litelatur Keterangan

4
1 Nama : Epitel
Transisional
Letak : Kantung kemih
(urinaria)
Fungsi : Berperan sebagai
pengatur elastisitas kandung
kemih
Sumber : Pengembangan Buku Sumber : (Muhhidin.2016:57)
Gambar Bertekstur Biologi
(2017:240)

Nama : Epitel Transisional


Kode : A
Perbesaran : 5x10
2 Nama : Epitel Silindris
Selapis (ileum mamalia)
Letak :
Lambung,Usus,Uterus
Fungsi :
Nama : Epitel Silindris Sekresi,Absorpsi,Proteksi
Selapis (ileum mamalia)
Kode : B Sumber :
Sumber : Atlas Histology With
Perbesaran : 5x10 (Zulkarnaim.2011:31)
Functional Correlation (2005)

3 Nama : Epitel Pipih


Berlapis (skin mamalia)
Letak : Rongga
mulut,Esophagus
Fungsi : Proteksi
Sumber :
Sumber : Atlas Histology With (Zulkarnaim.2011:31)
Functional Correlation (2005)

Nama :Epitel Pipih


Berlapis (skin mamalia)
Kode : C
Perbesaran : 5x10
5
4 Nama : Epitel Silindris
Selapis Bersilia (bronkiolus)
Letak : Saluran
Pernafasan
Fungsi : Proteksi
Sumber : (Muhiddin.2016:57)

Sumber : Pengembangan Buku


Gambar Bertekstur Biologi
Nama : Epitel Silindris (2017:240)
Selapis Bersilia (bronkiolus)
Kode : D
Perbesaran : 10x10
5 Nama : Epitel Silindris
Selapis (ileum mamalia)
Letak :
Lambung,Usus,Uterus
Fungsi :
Sekresi,Absorpsi,Proteksi
Sumber :
(Zulkarnaim.2011:31)
Sumber : Pengembangan Buku
Gambar Bertekstur Biologi
Nama :Epitel Silindris (2017:240)
Selapis
Kode : E
Perbesaran : 10x10
6 Nama : Epitel Pipih
Berlapis
Letak : Rongga
mulut,Esophagus
Fungsi : Proteksi
Sumber :
(Zulkarnaim.2011:31)

Nama : Epitel Pipih Berlapis Sumber : Atlas with Histology


Kode : F With Functional Correlation
Perbesaran : 5x10 (2005)
6
7 Nama : Epitel Silindris
Berlapis
Letak : Uretra dan
beberapa Kelenjar
Fungsi : Proteksi dan
sekresi
Sumber : (Priyo,2016)

Sumber Atlas with Histology


Nama : Epitel Silindris With Functional Correlation
(2005)
Berlapis
Kode : G
Perbesaran : 6x10
8 Nama : Epitel Kubus
Selapis
Letak : Ginjal,Kelenjar
Tiroid
Fungsi : Absorpsi,Sekresi
Sumber : (Muhiddin.2016:56)

Nama : Epitel Kubus


Selapis Sumber : Pengembangan Buku
Kode : H Gambar Bertekstur Biologi
Perbesaran : Hx10 (2017:240)

E. PEMBAHASAN
Setelah dilakukan pengamatan didapatkan gambar jaringan epitel dengan ciri yang
berbeda. Hasil pengamatan pada preparat dengan kode a dengan perbesaran 5 kali 10
menunjukkan ciri-ciri dari epitel transisional. terlampir juga literatur dengan gambar
yang mirip dengan preparat yang terdiri dari beberapa lapis sel berbentuk kubus dan
pipi hal ini sesuai dengan buku biologi dasar (Muhiddin, Palennari, 2016:57) bahwa
7
epitel transisional tampak seperti epitel berlapis kubus kecuali sel-sel pada permukaan
apikal berukuran besar dan berbentuk membulat sehingga preparat dengan kode
disimpulkan sebagai epitel transisional.

Hasil pengamatan pada preparat kode b&d yaitu epitel silindris berlapis namun
preparat d epitel silindris berlapis bersilia. pada preparat B terlihat adanya gumpalan
gumpalan putih jaringannya tampak silindris dan dibangun dengan sel-sel prisma hal
ini sesuai dengan modul (Chaeri, Achmad:24) bahwa epitel silindris berlapis dibentuk
oleh sel-sel prisma tinggi dan penampang vertikal di berbentuk persegi panjang pada
preparat D jaringan seperti tebal bersilia sesuai dengan modul tersebut epitel ini
dibangun atas tiga macam sel yaitu basal bersilia dan sel ganda sehingga terlihat tebal
maka preparat B yaitu epitel silindris berlapis dan untuk preparat yaitu epitel silindris
berlapis bersilia.

Hasil pengamatan preparat c dan F memiliki ciri yang sama yaitu seperti epitel pipih
berlapis terlihat seperti ubin tipis namun terdiri dari beberapa lapisan sel hal ini sesuai
dengan (Campbell,2008:9) bahwa epitelium berlapis merupakan sel-sel yang tersusun
bertingkat untuk permukaan nya sesuai dengan model tersebut bahwa epitel Pipit
tampak seperti ubin sehingga preparat E dan F disimpulkan sebagai jaringan epitel
pipih berlapis.

Hasil pengamatan kode preparat e&g menunjukkan ciri yang sama yaitu epitel
silindris selapis terlihat preparat E dan G bergelombang terdapat perbedaan warna
pada bagian tepi yang bergelombang hal ini sesuai dengan (Campbell,2000:6) bahwa
epitelium kolumnar sederhana yang monyet kresikan getah pencernaan epitel ini
bergelombang di bagian tepinya sehingga pada preparat e&g disimpulkan bahwa
tersebut adalah epitel silindris selapis.

Hasil pengamatan preparat kode H yaitu epitel kubus selapis terlihat sebagian
berbentuk kubus dan terdiri dari lapisan sel tunggal hal ini sesuai dengan (Campbell,
2008:9) bahwa epitel kubus selapis berbentuk seperti dadu dan epitel sederhana
merupakan lapisan sel tunggal sehingga preparat HAM merupakan jaringan epitel
kubus selapis.
8
jaringan epitel adalah struktur label yang sel-selnya secara tetap dan teratur diganti
melalui aktivitas mitosis pada epitel bertingkat sel induk bertanggung jawab untuk
pembelahan dan dapat berdiferensiasi dari hasil praktikum ini dapat disimpulkan
terdapat banyak ciri diantara masing-masing jenis jaringan epitel yang memiliki
fungsi yang berbeda. (Jurnal J.K.G Unej Vol 9)
F. PERTANYAAN
1. Jelaskan ciri-ciri jaringan epitel
Jawaban :
 Tidak memiliki ruang-ruang dalam sel
 Terdiri atas selapis atau beberapa lapis sel
 Tidak mengandung pembuluh darah tapi mengandung ujung saraf
 Mendapat makanan dari kapiler darah yang erdapat pada jaringan ikat
didekatnya
 Memiliki kemampuan regenerasi yang cukup tinggi
2. Apa pungsi jaringan epitel
Jawaban:
 Sebagai alat proteksi atau pelindung, misalanya jaringan epitel pada kulit,
epitel pada langit-langit
 Melakukan proses absorpsi atau penyerapan, misalnya pada permukaan
dalam usus dan dinding tubula ginjal
 Sekresi, misalnya epitel kelenjar ludah dan kelenjar pankreas
 Sebagai alat ekresi, misalnya epitel pada kelenjar keringat
 Penerima rangsang, misalnya epitel pada kulit
 Sebagai alat gerak, contoh sayap pada kelelawar
 Sebagai termoregulator
 Sebagai organ ektero, reseptor yang mampu menerima rangsang dari
garam.
 Sebagai alat nutrisi dengan membentuk kelenjar susu pada mamalia.
 Membantu proses respirasi, banyak dilakukan oleh hewan-hewan yang
hidup di air.
3. Sebutkan nama lain epitel yang melapisi dinding pembuluh darah, rongga
abdominal, rongga dada dengan jantung dan rongga paru-paru
9
Jawaban:
 Dinding pembuluh darah disebut endotelium
 Dinding rongga abdominal disebut mesotelium
 Rongga dada dan jantung disebut perikardium
 Yang membatasi rongga paru-paru disebut pleurotenium
4. Coba anda jelaskan dasar klasifikasi jaringan epitel kelenjar, berikan
contohnya masing-masing!
Jawaban:
Epitel kelenjar diklasifikasikan berdasarkan adanya hubungan antara kelenjar
dengan epitel permukaan. Epitel kelenjar terbagi kepada:
 Kelenjar eksokrin tetap berhubungan dengan epitel permukaan;
hubungan ini berbentuk saluran tubular yang dilapisi sel-sel epitel, yang
akan dilalui sekret kelenjar ke permukaan. Contoh: kelenjar lambung,
kelenjar ludah, dan kelenjar keringat
 Kelenjar endokrin terputus dengan epitel permukaan tempat asalnya.
Karena itu, kelenjar ini tidak memiliki saluran keluar, dan sekrehrya
masuk dan diangkut ke tempat kerjanya oleh aliran darah, dan bukan
melalui sistem saluran. Contoh: kelenjar tiroid, kelenjar pituitary, dan
kelenjar adrenal.

G. Kesimpulan
Jaringan epitel dapat digolongkan berdasarkan jumlah lapisan sel dan ciri
morfologi sel pada lapisan permukaan. Epitel selapis hanya mengandung satu
lapis sel, dan epitel berlapis mengandung lebih dari satu lapis sel. Berdasarkan
bentuk sel, epitel selapis digolongkan menjadi epitel gepeng (sel pipih), kuboid
(sel dengan ketebalan yang kira-kira sama dengan lebarnya), atau silindris (sel
dengan tinggi yang lebih besar daripada lebarnya). Epitel berlapis digolongkan
berdasarkan bentuk sel di lapisan superfisialnya, gepeng, kuboid, silindris, dan
transisional.
Pada hasil pengamatan didapatkan:

 Preparat Kode A merupakan Jaringan Epitel Transisional

10
 Preparat Kode B dan E merupakan Jaringan Epitel Silindris Selapis
 Preparat Kode C dan F merupakan Jaringan Epitel Pipih Belapis
 Preparat Kode G merupakan Jaringan Epitel Silindris Berlapis
 Preparat Kode H Merupakan Jaringan Epitel Kubus Selapis

DAFTAR PUSTAKA
Campbell, dkk. 2000. Biologi Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Campbell, dkk. 2008. Biologi Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.

Darwin, aryanti. 2015. Histologi Umum. Padang: Universitas Andalas.


Eroschenko,Victor.P.2005.Atlas of Histology with Functional
Correlation.USA:Lippincot Williams
Harjana, Tri. 2011. Histologi. Yogyakarta: UNY.
Meilawaty, Zahara. "PEMBERIAN EKSTRAK METANOLIK GETAH BIDURI
(Calotropis gigantea) TERHADAP KETEBALAN EPITEL GINGIVA TIKUS
WISTAR." STOMATOGNATIC-Jurnal Kedokteran Gigi 9.2 (2015): 73-76.
Subowo.2002.Histologi umum.Jakarta : Bumi Aksara
Supripto.1990. Struktur hewan.Bandung : Biologi ITB
Umar, Zulkarnaim. 2011. Buku Daras Struktur Hewan. Makassar: UIN Alauddin
Press
Yatim Wildan. 1990. Biologi umum Histologi. Bandung : Tarsito
Sumbayak, E. M. (2007). Regenerasi Epitel. Jurnal Kedokteran Meditek.

11
Judul Praktikum : Jaringan Ikat
Hari/ Tanggal : Rabu, 28 Oktober 2020
Tujuan Praktikum :
1. Mengetahui macam-macam jaringan ikat dari sediaan
preparat
2. Mengetahui letak-letak jaringan ikat
3. Mengetahui fungsi-fungsi jaringan ikat
4. Mengetahui perbedaan bentuk jaringan ikat
5. Mengetahui struktur dan bagian-bagian jaringan ikat
A. Landasan Teori
Jarinagn ikat atau jaringan pengikat atau connective tissue, atau jaringan
penyambung atau jaringan penyokong pada umumnya berfungsi sebagai pengikat atau
menghubungkan, mengisi antara berbagai jaringan dasar lainnya. Selain fungsinya
untuk menghubungkan tubuh, jaringan pengikat juga membentuk suatu sarung
[selubung] perlindungan disekeliling organ-organ yang lemah. Dengan kata lain
jaringan ikat berfungsi mempersatukan[mengikat] jaringan-jaringan menjadi organ
dan berbagai organ membentuk system organ. [koes irianto, 2012:43].
Pada macam jaringan ini,sel-selnya tidak rapat susunannya karena dipisahkan
oleh suatu subtansi interseluler yang nyata. Walaupun fungsi utama jaringan ini
mengikat ketiga jaringan dasar lainnya ataupun antar organ-organ dalam tubuh.
Namun terdapat fungsi lain, misalnya sebagai penyokong dan lain-lainnya. Oleh
karena itu atas dasar struktur dan fungsi yang berbeda tersebut jaringan pengikat
dalam arti luas dikelompokkan dalam :
1. Jaringan ikat sebenarnya
2. Jaringan kartilago
3. Jaringan tulang
4. Jaringan mieloid
5. Jaringan darah
6. Jaringan limfoid[subowo:3]
Jaringan ikat melengkapi kerangka badan. Terdapat beberapa jenis jaringan ikat.
Jaringan aeroral ini terdiri atas jaringan yang tidak terjalin erat dari yag tersebar luas
pada seluruh tubuh. Letaknya langsung dibawah permukaan kulit mukosa dan
membentuk jaringan subkutan daan submukosa, jaringan ini juga membentuk sarung
fasia. Sarung fasia ini mendukung, mengikat serta menyambung otot, saraf,
pembuluh darah dan organ lain. Serabut elastis tampak berwarna kuning dan terdiri
atas elastin, juga merupakan bagian dari struktur ini. Serabut-serabut elastis halus
dan kelihatan kuat dan lurus (Evelyn, 2008).

12
Jaringan ikat terbagi menjadi dua macam yaitu jaringan ikat longgar dan
jaringan ikat padat. Jaringan ikat longgar merupakan tipe paling umum. Jaringan
ikat kendur mengandung sejumlah fibroblas , yaitu semacam jaringan ikat yang
mampu menghasilkan serat-serat kolagen dan elastic. Pada jaringan ikat longgar
terdapat macam-macam sel relatif banyak, seperti fibroblast, makrofag, sel plasma,
mostcell, sel lemak, kromotoform, limfosit dan sel eosinophil terdapat
serabut-serabut jaringan ikat. Jaringan ikat tersebut adalah baru akan tampak jelas
bila diwarnai dengan pewarna tertentu. Macam-macam jaringan ikat tersebut adalah
serabut kolagen, serabut retikulur, dan serabut elastin. Jaringan ikat padat dapat
dibedakan dari jaringan ikat longgar karena terdapat sebagai berkas yang besar dan
tersusun rapat jaringan ikat padat dapat dibedakan menjadi dua yaitu jaringan ikat
padat teratur, contohnya terdapat pada tendon dan jaringan ikat padat tidak teratur,
contonya pada dermis (Ferdinand, 2009).
B. Alat dan Bahan
No Alat Jumlah Bahan Jumlah
1. Mikroskop 1 Macam-macam preparat jaringan ikat 8 Macam
2. Atlas Histologi 1
3. Alat tulis 1
4. Objek Glass 1
5. Handphone 1
6. Buku 1

C. Langkah Kerja

Alat dan
Mikroskop
bahan Preparat yang diambil
disiapkan telah disediakan dengan
kemudian hati-hati
diambil

Setelah
selesai,
semua alat Preparat diamati Preparat
dan bahan dan gambar diletakkan
disimpan preparatnya dibawah
kembali pada didokumentasikan mikroskop dan
tempat . Atlas 13
histologi perbesaran diatur
dapat dipakai dari yang terkecil
sebagai bantuan
D. Hasil Pengamatan
No Gambar Pengamatan Gambar literature Keterangan
1 Nama jaringan : compact
bone
Letak : sumsum tulang
belakang, tulang kaki.
Fungsi : membentuk
struktur tubuh secara
keseluruhan.
Sumber : [sugianto,
Kode A Sumber : hhtps://drzpost.com 2016:236]
Nama Jaringan : Diakses pada tanggal 1 november
Compact Bone 2020, pukul 12:40
Perbesaran : 5x10

2 Nama jaringan : sel


eritrosit
Letak : plasma darah
Fungsi : membawa hasil
makanan, hormon oksigen
dan hasil metabolisme.
Sumber : [firmansyah,
2002:34]

Kode B Sumber : Atlas Histologi


Nama Jaringan : sel 2008:64
Eritrosit Diakses pada tanggal 1
Perbesaran : 5x10 november 2020, pukul 12.50
3 Nama jaringan : tulang
keras
Letak : laring, bronkus,
hidung, telinga dan antar
ruas-ruas tulang belakang.
Fungsi : tempat
pembentukan sel darah,
penyokong tubuh
Sumber : [portal media
Kode c Sumber : Atlas Histology seputar pengetahuan]
Nama jaringan : tulang 2008:61
keras Diakses pada tanggal 1
Perbesaran : 10x10 november , pukul 13.20

14
4 Nama jaringan : hyalin
cartilage
Letak : hidung, laring,
trakea, dan bronkus.
Fungsi sebagai prekat
antar tulang dalam tubuh.
Sumber :
[deni supendi 26-08-2020].

Kode D Sumber :
Nama jaringan : hyalin hhtps://sharekawan.blogspot.com
cartilage Diakses pada tanggal 1
Perbesaran : 10x10 november, pukul 13.00
5 Nama jaringan :
osteogenesis
Letak : terdapat diseluruh
tulang
Fungsi : membentuk
jaringan tulang baru
Sumber : [ayu,
16-11-2017]

Kode E Sumber : atlas histology


Nama jaringan : Diakses pada tanggal 1
osteogenesis november 12.30
Perbesaran : 10x10
6 Nama jaringan : mamalian
hardbone
Letak : tulang belikat,
tulang rusuk dan tulang
paha.
Fungsi : sebagai alat gerak
bersama dengan otot,
tempat memproduksi
sel-sel darah.
Sumber :[ayu,16-11-2017].
Kode F Sumber : atlas histology
Nama jaringan : mamalian Diakses pada tanggal 1
Hardbone november 13.30
Perbesaran : 10x10

15
7 Nama jaringan : hyalin
cartilage
Letak : hidung, laring
tulang rusuk dan trakea.
Fungsi : sebagai prekat
antar tulang dalam
tubuh[tulang rusuk].
Sumber : [deni supendi
26-08-2020].

Kode G Sumber: atlas histology


Nama jaringan : hyalin Diakses pada tanggal 1
cartilage november 13.40
Perbesaran : 5x10
8 Keterangan : human blood
Letak : pembuluh darah
Fungsi : untuk membawa
sari-sari makanan,
hormon, oksigen dan hasil
metabolisme.
Sumber : [ayu,
16-11-2017]

Kode H Sumber : atlas histologi 2008:66


Nama jaringan : human Diakses pada tanggal 1
blood november 13.50
Perbesaran : 5x10

E. Pembahasan

Jaringan ikat merupakan jaringan yang berkembang dari mesenkim berasal dari
mosederm (lapisan tengah embrio). Bentuk sel-sel yang menyusun jaringan ikat
memiliki berbagai fungsi yaitu menyokong dan memperkuat jaringan lain,
melindungi organ-organ tubuh, menyimpan energi dan membantu struktur tubuh
(tulang), menyusun sistem sirkulasi darah (Aryulina, 2006).

Berdasarkan pengamatan yang lakukan pada preparat kode A dan C terdapat


banyak gelendong dengan bintik hitam ditengahnya. Pada beberapa gelendong tidak
hanya terdapat bintik ditengahnya melainkan ada juga bintikan yang lebih kecil
disekitar gelendong. Hal ini sesuai dengan teori mecher[2011:121] bahwa setiap

16
osteoblast secara bertahap dikelilingi oleh produk sekseri sendiri dan menjadi
osteosit yang terselubung sendiri dalam ruang disebut lacuna. Osteoblast, osteosit,
lacuna dan konalikuli yang sesuai dengan hasil pengamatan adalah bagian jaringan
ikat keras. Sehingga dapat disimpulkan bahwa preparat kode A dan C sebagai
jaringan ikat tulang keras[compact bone].

Berdasarkan hasil pengamatan yang lakukan pada preparat kode B dan H


menunjukan gambar dengan ciri banyak bintik merah muda yang sejatinya terlihat
sama semua. Hal ini sesuai dengan teori eroschenko[2013:137] bahwa persediaan
darah manusia diperiksa dengan pembesaran kecil, lemah memperlihatkan banyak
bentukan unsur darah yang paling banyak dan mudah diamati adalah eritrosit.
Eritrosit tidak berbintil dan terpulas merah muda dengan eosin. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa kode preparat B dan H sebagai jaringan ikat darah.

Berdasarkan hasil pengamatan yang lakukan pada preparat kode D dan G dengan
menggunakan perbesaran 10X10 dan 5X10 menunjukan gambar dengan dua lapisan.
Lapisan pertama terdiri dari serabut yang bersambung sedangkan bagian kedua tidak
terdapat serabut. Bagian tersebut ini sesuai dengan teori pearce[2008:20] bahwa
tulang cartilage hyaline terdiri atas serabut yang terbenam dalam bahan dasar kuat
sehingga preparat dengan kode D dan G merupakan jaringan ikat hyalin cartilago.

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada preparat kode E dengan


menggunakan perbesaran 10X10 menunjukkan gambar dengan ciri perbedaan
bentuk antara bagian luar dan dalam. Bagian dalam seperti anyaman dimana terdapat
bagian yang dilingkupi oleh permukaan yang saling terhubung dengan yang lain.
Hal ini sesuai dengan pendapat mecher[2011:125] bahwa jaringan tulang mula-mula
sebagai tulang primer merupakan jaringan temprer dan segera diganti dengan tulang
berlamela sekunder definitif. Sehingga preparat kode E dapat disimpulkan sebagai
osteogenesis.

Pada preparat (F) merupakan jaringan mammalian Hardbone yang memiliki


perbesaran 10x10. Terletak di Endoskeleton, bronkus, laring, trakea. Berfungsi
sebagai pergerakkan organ tubuh dan reproduksi sel darah merah. Gambar preparat
pada jaringan ini terlihat berwarna coklat gelap dan berbentuk pipih serta padat (P &
Erechenko, 2008).
F. Pertanyaan dan Jawaban

17
1. Jelaskan ciri-ciri jaringan ikat !
2. Apa fungsi dari jaringan ikat?
3. Apa perbedaan jaringan ikat kendur dengan jaringan ikat padat?
4. Mengapa darah dikelompokkan dalam jaringan ikat?
5. Ada berapa jenis serabut pada jaringan ikat, sebutkan?
6. Coba anda jelaskan proses pembentukan tulang rawan + nutisi !
7. Jelaskan penggolongan jaringan ikat secara lengkap !
8. Apa fungsi dari Makrofag?
9. Sebutkan sifat serat kolagen !
Jawaban :
1. Ciri atau karakteristik jaringan ikat sebagai berikut :
 Letak sel jaringan ikat ini tidak berhimpit apabila hanya berhubungan
pada ujung protoplasma.
 Mempunyai komponen intraseluler atau matriks
 Mempunyai bentuk sel yang tidak teatur, sitoplasma bergranula serta inti
sel mengglembung.
2. Fungsi dari jaringan ikat ialah untuk mengikat atau menyokong antar jaringan
antar organ.
3. Jaringan ikat kendur mengandung sejumlah fibroblas yaitu semacam sel jaringan
ikat yang mampu manghasilkan serat-serat kolagen dan elastik. Sedangkan
jaringan ikat padat ialah jaringan yang komponennya penyusun sel lebih sedikit
dibandingkan serabut/seratnya.
4. Karena darah memiliki salah satu ciri khas dari penyusun jaringan ikat yaitu
memiliki matriks ekstraseluler yang berupa cairan atau plasma darah.
5. (Serabut kolagen), (serabut elastin), dan (serabut retikuler).
6. Nutrisi tulang rawan kapiler darah dan cairan sinovial. Pembentukan tulang
rawan yang bersifat lentur/elastis sehingga tulang ini disusun oleh sel-sel tulang
rawan yang disebut kondrosit yang berada dalam lacuna yang matang yang
dibentuk dari sel-sel tulang rawan muda yang disebut kondroblas. Selanjutnya
tulang rawan diselubungi oleh selaput disebut perikondrium.
7. - Jaringan ikat longgar yaitu susunan seratnya longgar matriknya berupa cairan
lendir[mulkus]
- Jaringan lemak memiliki susunan atas sel-sel lemak.
- Jaringan ikat padat tersusunan atas sekat-sekat yang padat dan komponen
utamnya adalah serabut kolagen.
- Jaringan tulang rawan matriksnya terdiri atas kondrin
- Jaringan darah matriksnya tersusun atas plasma darah dan sel-sel darah.
8. Makrofag bertanggung jawab untuk menemukan dan menghancurkan patogen
dan sel apoptosis.

18
9. Sifat-sifat kolagen yaitu bersifat lentur tetapi sulit direnggangkan, serat kolagen
berwarna putih dan serat kolagen memiliki sifat tahan terhadap panas, dingin
serta enzim pencernaan.

G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan jaringan ikat melalui beberapa preparat, dapat
disimpulkan bahwa jaringan ikat memiliki perbedaan dari struktur, letak, dan
ciri-ciri. Akan tetapi, jaringan kat itu sendiri memiliki fungsi atau manfaat sebagai
jaringan penyokong, sebagai pengikat antara jaringan tulang dan jaringan otot,
kemudian sebagai bantalan yang melindungi organ, serta cadangan makanan pada
sel lemak (sel adiposa). Selain itupun terdapat perbedaan diantara jaringan ikat padat,
ikat longgar, dan jaringan penyokong.
Jaringan ikat terbagi menjadi dua macam yaitu jaringan ikat longgar dan jaringan
ikat padat. Jaringan ikat longgar merupakan tipe paling umum. Jaringan ikat kendur
mengandung sejumlah fibroblas , yaitu semacam jaringan ikat yang mampu
menghasilkan serat-serat kolagen dan elastic. Pada jaringan ikat longgar terdapat
macam-macam sel relatif banyak, seperti fibroblast, makrofag, sel plasma, mostcell,
sel lemak, kromotoform, limfosit dan sel eosinophil terdapat serabut-serabut
jaringan ikat. Jaringan ikat tersebut adalah baru akan tampak jelas bila diwarnai
dengan pewarna tertentu. Macam-macam jaringan ikat tersebut adalah serabut
kolagen, serabut retikulur, dan serabut elastin. Jaringan ikat padat dapat dibedakan
dari jaringan ikat longgar karena terdapat sebagai berkas yang besar dan tersusun
rapat jaringan ikat padat dapat dibedakan menjadi dua yaitu jaringan ikat padat
teratur, contohnya terdapat pada tendon dan jaringan ikat padat tidak teratur,
contonya pada dermis

19
H. Daftar Pustaka

Aryulin, D. (2006). Biologi Jilid 2. Jakarta: Erlangga.

Evelyn, C.P. (2008). Anatomi dan Fisiologi Untuk Paramedis. Jakarta: Erlangga.

Ferdinand, F. (2009). Praktis Belajar Biologi 2. Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen


Pendidikan Nasional.

Irianto, Koes. (2003). Anatomi dan Fisiologi. jakarta: Alfabeta.

Macher, Anthony L. (2007). Histologi Dasar Junquiera. Jakarta: Buku kedokteran universitas
terbuka.

P V, Erechenko. (2008). Atlas Of Histology With Functional Colleration. Amerika: Library Of


Congress cat again in pubation data.

Subowo. (1992). Histologi Umum. Jakarta: Bumi Aksara.

20
Judul Praktikum : Jaringan Otot
Hari / Tanggal : Rabu, 04 November 2020
Tujuan Praktikum : 1. Mengamati preparat histologi untuk mengetahui
macam-macam jaringan otot
2. Mengamati ciri-ciri dari masing-masing jaringan otot
3. Mengamati fungsi dan tempatnya dalam tubuh
A. LANDASAN TEORI
Secara bahasa, jaringan adalah tissue yang artinya tenunan. Sedangkan
menurut istilah, jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur yang sama
(Campbell, 2004: 8).
Jaringan otot (muscle tissue) terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot,
yang mampu berkontraksi ketika dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam
susunan parallel didalam sitoplasma, serabut otot adalah sejumlah besar
mikrofilamen yang terbuat dari protein kontraktil aktin dan myosin. Otot adalah
jaringan yang paling banyak terdapat pada sebagian besar hewan, dan kontraksi
otot merupakan bagian besar dari kerja seluler yang memerlukan energi dalam
suatu hewan yang aktif (Campbell, 2000: 265).
Jaringan otot atau biasa disebut otot telah dijumpai mulai dari invertebrata
sampai vertebrata. Otot merupakan bagian terbesar dari tubuh manusia. Hampir
setengah dari keseluruan berat tubuh manusia disumbang oleh otot. Jaringat otot
seperti jaringan yang lain memiliki sifat pekah terhadap rangsangan (sifat
iritabilitas), mampu merambatkan impuls (sifat konduktivitas), mampu
melaksanakan metabolism dan mampu membelah diri. Sifat jaringan otot yang
khas adalah kemampuannya untuk berkontraksi (sifat kontraktilitas) yang tinggi.
Sifat kontraktilitas disebabkan sel-sel otot memiliki protein kontraktil, yaitu aktin
dan myosin (Yunadi, 2003: 33).
Menurut (Yusminah Hala, 2007: 78) Pada mamalia dapat dibedakan atas
tiga jenis dari jaringan otot berdasarkan sifat-sifat morfologis dan fungsional
yaitu sebagai berikut:
1. Otot polos
Otot polos terdiri dari kumpulan sel fusiformis, yang di dalam mikroskop
cahaya tidak memperlihatkan garis melintang sebagai bentu bundar kecil (5-10
µm). Proses kontraksinya lambat dan tidak di bawah pengendalian kemauan sadar.
21
Setiap sel memiliki suatu nukleus pipih yang khas terletak di bagian sentral. Pada
sel yang sedang berkontraksi nukleus tersebut sering terlipat. Otot polos biasanya
mempunyai kegiatan spontan bila tidak ada perangsangan saraf. Oleh karena itu,
suplai sarafnya berfungsi untuk mengubah kegiatan tersebut dan tidak
memulainya.
2. Otot rangka
Otot rangka bergaris melintang terdiri atas berkas-berkas sel silindris
sangat panjang (sampai 4 cm) yang berinti banyak yang memperlihatkan
garisgaris melintang dengan diameter 10-100 µm dan disebut serabut otot. Inti
banyak tersebut disebabkan oleh persatuan mioblas embrionik berinti tunggal.
Nukleus bujur telur biasanya ditemukan di bagain perifer sel, yaitu di bawah
membran sel. Lokasi inti yang khas ini berguna dalam membedakan otot rangka
dari otot jantung, dengan inti yang terletak di tengah. Kontraksinya cepat, kuat
dan biasanya di bawah pengendalian kemauan yang disadari.
3. Otot jantung
Otot jantung juga memperlihatkan garis-garis melintang dan terdiri dari
sel-sel individual yang panjang atau bercabang-cabang yang berjalan sejajar satu
sama lain. Pada tempat perhubungan ujung ke ujung terdapat diskus interkalaris,
struktur yang hanya ditemukan di dalam otot jantung inti. Inti terletak ditengah.
Kontraksi otot jantung tidak di bawah pengaruh kemauan secara sadar, kuat dan
berirama.
B. ALAT DAN BAHAN
No Alat Jumlah Bahan Jumlah
1. Mikroskop 1 buah Preparat awetan jaringan 8 Macam
otot
2. Atlas Histologi 1 buah
3. Objek Glass 1 buah
4. Handphone 1 buah
5. Buku 1 buah
6. Alat tulis 1 buah

22
C. LANGKAH KERJA

23
D. HASIL PENGAMATAN
No Gambar Pengamatan Gambar literature Keterangan
1. Nama Jaringan : Otot Jantung
Letak : Dinding jantung, sekat
jantung
Fungsi: Memacu bilik untuk
memompa darah (Involunter),
Sumber : membersihkan hasil metabolism
https://ajarfikri.wordpress.com tubuh, menunjang kerja organ
Kode : Preparat 1 (A) jantung.
(Diakses pada 17 November 2020,
Nama Jaringan: Otot Sumber : (Victor P. Eroschenko,
13.32 WIB)
Jantung 2008)
Perbesaran : 10x10

2. Nama Jaringan : Otot Jantung


Letak : Dinding jantung, sekat
jantung
Fungsi: Memacu bilik untuk
memompa darah (Involunter),
Sumber: membersihkan hasil metabolism
https://ajarfikri.wordpress.com tubuh, menunjang kerja organ
Kode : Preparat 2 (B) (Diakses pada 17 November 2020, jantung.
Nama Jaringan: Otot 13.32 WIB) Sumber : (Victor P. Eroschenko,
Jantung 2008)
Perbesaran : 5x10

24
3. Nama Jaringan : Otot Lurik
Letak : Lengan manusia, perut, pi
dan rangka tubuh
Fungsi: Menggerakkan tubuh,
pengaturan suhu, mengontrol
gerakkan melalui aktivasi oleh
Sumber:
cabang somatik dari sistem saraf
https://ajarfikri.wordpress.com
Kode : Preparat 3 (C) porifer.
(Diakses pada 17 November 2020,
Nama Jaringan: Otot Lurik Sumber : (Victor P. Eroschenko,
13.34 WIB)
Perbesaran : 10x10 2008)

4. Nama Jaringan : Otot Serat


Melintang
Letak : Rangka tubuh
Fungsi: Menggerakkan rangka
tubuh, mengontrol gerakkan
melalui aktivasi oleh cabang
Sumber:
somatic dari sistem saraf porifer.
https://studentsdailyblog.wordpress.com
Sumber : (Victor P. Eroschenko,
Kode : Preparat 4 (D) (Diakses pada 17 November 2020,
2008)
Nama Jaringan: Otot Serat 13.37 WIB)
Melintang
Perbesaran : 10x10
5 Nama Jaringan: Mamalia
Involuntary Muscle
Letak: Pada otot-otot polos dan ot
jantung
Fungsi: Melakukan gerakkan seca
Sumber:
tidak sadar untuk membantu fung
https://www.sciencephoto.com/
dari otot polos dan otot jantung.
(Diakses pada 17 November 2020,
Kode : Preparat 5 (E) Sumber : (Victor P. Eroschenko,
13.40 WIB)
Nama Jaringan: Mamalia 2008)

Involuntary Muscle
Perbesaran : 10x10
25
6 Nama Jaringan: Otot Polos
Letak: Mata, dinding pembuluh
darah, saluran nafas, saluran
pencernaan, organ urinarius, dan
organ reproduktif.
Fungsi: mengendalikan tekanan
Sumber:
darah dan aliran oksigen ke seluru
https://ajarfikri.wordpress.com
Kode : Preparat 6 (F) tubuh, alat gerak aktif tanpa
(Diakses pada 17 November 2020,
Nama Jaringan: Otot Polos pengaruh tubuh.
13.35 WIB)
Perbesaran : 10x10 Sumber: (Athony L. Mescher,
2016)
7 Nama Jaringan : Otot Lurik
Letak : Lengan manusia, perut, pi
dan rangka tubuh
Fungsi: Menggerakkan tubuh,
pengaturan suhu, mengontrol
gerakkan melalui aktivasi oleh
Sumber:
cabang somatik dari sistem saraf
https://ajarfikri.wordpress.com
porifer.
Kode : Preparat 7 (G) (Diakses pada 17 November 2020,
Sumber : (Victor P. Eroschenko,
Nama Jaringan: Otot Lurik 13.34 WIB)
2008)
Perbesaran : 10x10
8 Nama Jaringan : Involuntary
Muscle Ileum
Letak : Usus halus, usus
penyerapan
Fungsi: Melakukan pergerakan

Sumber: secara tidak sadar pada penyerapa

https://www.pudak-scientific.com/ sari makanan.

(Diakses pada 17 November 2020, Sumber : (Campbell, 2008)


Kode : Preparat 8 (H)
13.41 WIB)
Nama Jaringan:
Involuntary Muscle Ileum

26
Perbesaran : 10x10

E. PEMBAHASAN
Jaringan otot membangun otot rangka, juga terdapat pada bermacam-macam
organ. Sifat utama jaringan otot dapat berkontraksi dan berkonduksi
(menghantarkan impuls/rangsang). Jaringan otot terdiri atas suatu sel yang
bentuknya memanjang pipih tersusun oleh elemen-elemen yang disebut filament
sitoplasmik (myofibril). Sel otot berasal dari lapisan mesoderm (Priyo Susatyo,
2019: 2.47)
Preparat 1 (A) dengan perbesaran 10x10 dan preparat 2 (B) dengan perbesaran
5x10 merupakan preparat dari otot jantung. Pada otot jantung sel-selnya
memperlihatkan pola garis melintang yang identic dengan pola otot rangka. Akan
tetapi, berbeda dengan otot rangka yang berinti banyak setiap sel otot jantung
hanya memiliki satu atau dua inti pucat yang terletak ditengah. Satu ciri unik yang
dapat membedakan otot jantung adalah adanya garis gelap melintang yang
melintasi daerah sel-sel jantung dengan interval yang tidak teratur, disebut Discus
Interkalaris (Anthony L. Mescher, 2008:175)
Preparat 3 (C) dan preparat 7 (G) dengan perbesaran 10x10 merupakan
gambar preparat dari otot lurik. Sel-sel otot lurik berbentuk silinder dengan
panjang rata-rata 3cm serat-seratnya bersatu dan sangat rapat dalam
kelompok-kelompok membentuk berkas yang disebut fasikuli. Otot lurik memiliki
nukleus lebih dari satu yang terletak di tepi, otot lurik bereaksi cepat terhadap
stimulus dan mampu bekerja lama. Umumnya otot lurik terdapat diseluruh rangka
tubuh. Jaringan otot juga tersusun atas serabut-serabut otot, serabut otot lurik
disokong oleh jaringan ikat yang membugkusnya. Terdapat pada gambar hasil
pengamatan bahwa otot lurik intinya lebih dari satu, letak intinya pun tidak
ditengah-tengah tetapi terletak di tepi dari serabut otot (Aryulina, 2004)
Preparat 4 (D) dengan perbesaran 10x10 merupakan gambar preparat dari otot
serat melintang. Menurut Sunny Wangko (2014), terdapat tiga komponen utama
jaringan otot rangka, yaitu jaringan ikat, jaringan otot serat lintang, dan sistem
mebran. Jaringan otot serat lintang tersusun atas serat-serat otot yang berjalan
sejajar dengan miofibrilnya yang terdiri atas unit kontraktil yang lebih kecil yaitu
miofilamen tebal dan tipis.
27
Preparat 5 (E) dengan perbesaran 10x10 merupakan gambar preparat dari
mamalia involuntary muscle. Mamalia involuntary muscle merupakan otot tak
sadar yang bekerja secara reflek didalam tubuh mamalia. Pada jaringan otot ini
seratnya tampak polos atau tidak berserat, serat-seratnya kecil dan berbentuk
fusiformis atau kumparan (Victor P. Eroschenko, 2008)
Preparat 6 (F) dengan perbesaran 10x10 merupakan gambar preparat dari otot
polos. Menurut Aryulina (2004), otot polos memiliki sel-sel otot berbentuk
gelendong dengan nukleus tunggal yang terletak ditengah. Teori yang
dikatakannya sama denga hasil pengamatan yang sudah diamati pada praktikum
struktur hewan. Otot polos juga bekerja diluar kesadaran manusia dan tidak
mudah lelah dan lambat.
Menurut Priyo Susatyo (2019), struktur halus sel otot polos terlihat pada
pengamatan mikroskop electron, dalam sarcoplasma dijumpai mitokondria, di
dalam sel otot polos tidak tampak adanya struktur filamen yang merupakan
komponen penting untuk kontraksi sehingga disebut sel otot polos. Setiap sel
memiliki satu buah inti pipih terletak pada bagian sel yang paling tebal.
Preparat 8 (H) dengan perbesaran 10x10 merupakan gambar preparat dari
involuntary muscle ileum. Involuntary muscle ileum atau disebut juga otot tak
sadar pada usus. Otot tak sadar bekerja secara refleks bukan berkontraksi karena
impuls sadar yang dikirm oleh sistem saraf otonom atau sel-sel khusus tertentu
(Ketut Suwiti, 2015).
Pada jaringan otot ini seratnya tampak polos atau tidak berserat, serat-seratnya
kecil dan berbentuk fusiformis atau kumparan (Victor P. Eroschenko, 2019)
F. PERTANYAAN DAN JAWABAN
Pertanyaan
1. Coba anda jelaskan karakteristik ketiga macam jaringan otot ditinjau dari
fungsi dan strukturnya!
2. Coba anda jelaskan mekanisme kontraksi otot, khususnya pada otot rangka!
3. Jelaskan fungsi umum dari otot!
4. Sebutkan dan jelaskan otot-otot pada kerangka anggota!
Jawaban:
1) Otot polos berbentuk gelendong dan melancip di kedua ujungnya,
memiliki sebuah nukleus di bagian tengah selnya, serabut halus yang
28
melintang pada jaringan tidak terlihat dan bekerja secara tidak sadar
dan beraksi lambat. Berfungsi sesuai dengan letak jaringan ototnya,
jika otot polos berada di dalam pembuluh darah, otot polos akan
membantu menentukan aliran darah di dalam arteri, pada arteri dan
vena otot polos membantu mengatur tekanan darah, otot polos
membantu proses perpindahan makanan.
Otot jantung, memiliki bentuk silindris dan memanjang,
memiliki cabang-cabang yang disebut sinsitium, memiliki satu inti sel
yang letaknya berada di bagian tengah dan bekerja tanpa adanya
kesadaran manusia. Berfungsi untuk membantu memompa aliran darah
ke seluruh bagian tubuh, membantu proses metabolism dengan
membuang karbondioksida dan berfungsi untuk menunjang kinerja
jantung manusia.
Otot lurik bentuknya panjang dan memiliki banyak inti sel. Inti
selnya berada pada bagian tepi dan memiliki pigmen myoglobin.
Memiliki bentuk silindris dengan sisi berwarna gelap terang. Jaringan
otot lurik terletak melekat pada bagian rangka dan kerap disebut
jaringan otot rangka. Berfungsi untuk menggerakkan tulang dan sistem
rangka, dan sarana pelindung rangka dari benturan luar dan tempat
melekatnya jaringan lemak. Karena fungsinya membantu pergerakan
organ (rangka manusia) maka otot lurik mudah mengalami kelelahan.
2) Mekanisme kerja otot, otot rangka melakukan kerja otot yaitu
kontraksi dan relaksasi. Akibat dari aktivitas kontraksi dan relaksasi ini,
akan timbul pergerakan pada rngka tubuh. Otot tidak pernah bekerja
sendiri, walaupun hanya untuk melakukan gerak paling sederhana.
Misalnya saja saat mengambil pensil, memerlukan gerakan jari dan ibu
jari, pergelangan tangan, siku, bahu, dan mungkin juga batang tubuh
ketika membungkuk ke depan. Setiap otot harus berkontraksi dan
setiap otot antagonis harus rileks untuk menghasilkan gerakan yang
halus. Kerja harmonis otot-otot disebut koordinasi otot.
Tentu saja, kerja otot tidak lepas dari peran saraf. Otot
dipersarafi oleh 2 serat saraf pendek yaitu saraf sensorik yang
membawa impuls dari otot menuju ke saraf pusat, sementara saraf
29
motoric membawa impuls k serat otot dari saraf pusat untuk memicu
kontraksi otot. Korpus sel dari sel-sel saraf motoric terdapat kornu
anterior substansia grisea dalam medulla spinalis.
3) Fungsi umum otot, diantaranya:
1. Menjalankan sekaligus melaksanakan kinerja tubuh seperti berjalan,
memegang, memukul, dan sebagainya.
2. Menggerakkan jantung karena manusia dapat dikatakan hidup salah
satunya ketika jantung masih berdetak.
3. Mengalirkan darah, dimana darah yang mengalir tersebut
mengangkut bebagai sari makanan dan oksigen untuk disebarkan
ke seluruh tubuh.
4) Otot-otot pada kerangka anggota
Nama Otot Fungsi
Otot Anterior
Kepala dan leher
Frontalis Mengerutkan dahi dan mengangkat alis mata
Orbikularis Okuli Menutup mata (mengerdip)
Zigomatikus Menaikkan bagian sudut mulut (tersenyum)
Maseter Mengatupkan rahang atas atau bawah
Orbikularis Oris Mengatupkan dan menjulur/menonjolkan bibir
Anggota atas dan badan
Eksternal Obliki Memapatkan perut dan memutar badan
Rektus abdonimis Menekuk tulang belakang (membungkuk)
Pektoralis Mayor Menekuk & menarik bahu & lengan(menarik lengan ke
arah dada)
Deltoid Menarik & mengangkat lengan pada persendian bahu
menjauhi sumbu tubuh
Biseps Braki Menekuk lengan bawah dan memutar tangan
Anggota bawah
Adduktor longus Mengangkat paha ke arah sumbu tubuh
Iliopsoas Menekuk paha atau sendi panggul
Sartorius Memutar paha

30
Quadriseps femoris Merentang/meluruskan kaki
Pereneus longus Melipat kaki
Tibialis anterior Menekuk dan memiringkan kaki
Fleksor digitorum longus Menekuk jari-jari kaki
Ekstensor digitorum Merentang/meluruskan jari-jari kaki
longus

Otot Posterior
Kepala dan leher Menggerakkan kulit kepala belakang
Oksipitalis Memutar kepala ke arah samping; menekuk leher dan
Sternokleidomastoid kepala
Trapesius Meluruskan posisi kepala; mengangkat dan menggerakkan
bidang bahu bagian belakang mendekati sumbu tubuh
Anggota atas dan badan
Latissimus dorsi Meluruskan dan menggerakkan bahu & lengan bagian
belakang mendekati sumbu tubuh (menarik/menurunkan
lengan kembali ke posisi semula)
Deltoid Menaikkan lengan pada persendian tulang lengan atas
Eksternal obliki Memutar badan
Triseps braki Meluruskan/merentangkan lengan bawah
Fleksor braki Menekuk tangan
Ekstensor braki Meluruskan tangan
Fleksor digitorum Menekuk jari
Ekstensor digitorum Meluruskan jari
Pantat, paha, dan kaki
Gluteus medius Menggerakkan paha menjauhi sumbu tubuh
Gluteus maksimus Meluruskan/merentangkan paha hingga membentuk pantat
Hamstring Menekuk kaki dan meluruskan paha atau panggul
Gastroknemius Menekuk kaki (berjinjit)

G. KESIMPULAN
31
Dari hasil pengamatan dapat disimpulkan bahwa jaringan otot adalah jaringan
yang bertanggung jawab terhadap gerakan tubuh. Jaringan otot (muscle tissue)
terdiri atas sel-sel yang disebut serabut otot, yang mampu berkontraksi ketika
dirangsang oleh implus saraf. Tersusun dalam susunan parallel didalam sitoplasma,
serabut otot adalah sejumlah besar mikrofilamen yang terbuat dari protein
kontraktil aktin dan myosin. Jaringan otot tersusun atas protein kontraktil.
Jaringan otot manusia terdiri atas 3 macam jaringan yaitu otot polos, otot lurik,
dan otot jantung.
H. DAFTAR PUSTAKA

Aryulina, Diah dan Chairil Muslim. 2004. Biologi. Jakarta: Penerbit Erlangga
Campbell, N.A, Reece, J.B, dan Mitcell, L.G. 2004. Biologi. Jakarta: Penerbit
Erlangga
Eroschenko, Victor P. 2008. Atlas Histologi di Fiore dengan Kolerasi Fungsional.
Edisi 11. Alih Bahasa: Tambayong Jan. Jakarta: EGC
Mescher, Anthony L. 2016. Junqueira’s Basic Histology Text and Atlas.
English: Mc-Graw Education.
Susatyo, Priyo dan Sugiharto. 2019. Struktur Hewan. Tanggerang: Universitas
Terbuka

Suwiti, Ketut. 2015. Studi Histologi Dan Histomorfometri Daging Sapi Bali
dan Wagyu. Jurnal Veteriner. Volume 16 Nomor 3: 432-438

Wangko, Sunny. 2014 Jaringan Otot Rangka Sistem Membran Dan Struktur
Halus Unit Kontraktil. Jurnal Biomedik. Volume 6 Nomor 3: S27-32

32
JUDUL PRAKTIKUM : JARINGAN SARAF
TANGGAL PRAKTIKUM : Rabu, 11 November 2020

TUJUAN PRAKTIKUM :

1. Mengamati preparat histologi untuk mengetahui macam-macam jaringan saraf


2. Menganalisis macam-macam saraf
3. Mengidentifikasi macam-macam jaringan saraf berdasarkan bentuk sel yang
membangunnya.

A. LANDASAN TEORI
Jaringan saraf berkembang dari lapisan embrional luar, ektoderm, yang
dimulai dari minggu ketiga kehidupan embrio manusia (Gambar 9-2). Dengan
sinyal dari notokord, strukhu aksial di bawahnya, ekstoderm di sepanjang sisi
mid-dorsal embrio menebal membentu lempeng saraf yang berepitel. Sisi lateral
lempeng ini terlipat ke atas, tertekuk dan tumbuh mendekat ke arah medial dan
dalam beberapa hari menyatu membentuk tubus neuralis. Sel-sel tubus neuralis
menghasilkan keseluruhan SSP, yang meliputi neurory sel glia, se1 ependim dan
sel epitel plexus choroideus (Mescher, 2011:148).
Sel struktural dan fungsional jaringan saraf adalah neuron. Meskipun
memiliki bentuk dan ukuran yang bervariasi, namun neuron memilik struktur
umum yang sama. Setiap neuon terdiri dari badan sel, banyak dendrit, dan satu
akson. Badan sel atau soma mengandung nukelus, nucleolus, berbagai organel,
dan sitoplasma atau perikaryon. Dari badan sel muncul tonjolan-tonjolan
sitoplasma yang disebut dendrit yang membentuk percabangan dendritik
(Eroschenko, 2005: 136).
Kemampuan neuron untuk menerima dan meneruskan informasi didasarkan
pada organisasi seluler yang sangat terspesialisasi. Sebagian besar
organel-organel neuron, termasuk nucleus, terletak didalam badan sel (cell
bodies). Neuron yng khas memiliki banyak dendrit, penjuluran yang sangat
bercabang dan menerima sinyal dari neuron-neuron yang lain. Neuron juga
memiliki akson tunggal, suatu penjuluran yang meneruskan sinyal ke sel-sel
lainnya. Akson seringkali lebih panjang dari dendrit dan bebrapa diantaranya
33
misalnya yang membentang dari sumsum tulang belakangg jerapah ke sel-sel otot
di kakinya, memiliki panjang lebih dari satu meter wilayah akson yang berbentuk
kerucut, tempat akson bergabung dengan badan sel disebut bukit akson. Ini
biasanya merupakan tempat wilayah sinyal-sinyal yang menyusuri akson
dibangkitkan. Didekatkan ujung yang lain, akson biasanya membelah menjadi
beberapa cabang. Setiap ujung akson yang bercabang meneruskan informasi ke
sel lain pada sambungan yang disebut sinapsis. Bagian dari setiap cabang akson
yang membentuksambungan terspesialisasi ini adalah terminal sinapsis. Pada
sebagian besar sinapsis, pembawa pesan kimiawi yang disebut neuro transmitter
meneruskan informasi dari neuron pentransmisike sel penerima (Campbell,
2008:119).
Berdasarkan bentuk dan fungsinya neuron dibedakan menjadi tiga macam
yaitu Neuron sensorik adalah neuron yang membawa impuls dari reseptor (indra)
ke pusat susunan saraf (otak dan sumsum tulang belakang). Neuron motorik
adalah neuron yang membawa impuls dari pusat susunan saraf ke efektor (otot
dan kelenjar). Neuron konektor (asosiasi) adalah neuron yang membawa impuls
dari neuron sensorik ke neuron motoric (Rosmaida, 2014:188).
Berdasarkan jumlah dan prosessus yang terjulur dari badan sel, kebanyakan
neuron dapat digolongkan sebagai berikut
5. Neuron multipolar, yang memiliki sebuah akson dan dua atau lebih dendrit
6. Neuronbipolar, dengan sebuah dendrit dan sebuah akson
7. Neuron pseudounipolar, yang memiliki sebuah prosessus yang bercabang di
dekat perikariory dengan cabang panjang yang terjuiur ke ujung perifer dan
yang lain terjulur ke SSP (sistem saraf pusat).

Kebanyakan neuron di tubuh adalah multipolar. Neuron bipolar ditemukan


dalam retina dan mukosa olfaktorius, dan di ganglion cochleare (telinga
dalam) dan ganglion vestibulare di tempat-tempat tersebut neuron bipolar
masing-masing mengurus indera penglihatary penghidu dan keseimbangan.
Neuron pseudounipolar ditemukan di ganglion spinale (ganglioh sensorik
dalam saraf spinal) dan kebanyakan ganglion kranial. Karena prosessus
yangberasal dari perikarion jarang terlihat pada potongan jaringan saraf,

34
neuron tidak dapat diklasifikasikan dengan inspeksi visual dan lokasi utama
tipe-tipe struktur tersebut lebih mudah diingat(Mescher, 2011:137).

Jaringan-jaringan saraf yang saling berhubungan membentuk sistem saraf.


Sistem Saraf adalah mekanisme yang memungkinkan tubuh bereaksi terhadap
perubahan pada berbagai lingkungan eksternal dan internal yang senantiasa
terjadi. Mekanisme ini juga mengawasi dan menyelaraskan berbagai kegiatan
tubuh (misalnya jantung dan paru-paru), untuk tujuan deskriptif secara
struktural sistem saraf dibedakan atas sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
dan seacara fungsional atas sistem saraf somatis dan sistem saraf otonom
(Waeso, dkk, 2015: 236).

B. ALAT DAN BAHAN

No Alat Jumlah Bahan Jumlah


1 Mikroskop 1 Preparat 10 buah
2 Atlas Histologi 1
3 Handphone 1
4 Pulpen 1
5 Buku tulis 1
C. LANGKAH KERJA

35
NO. Gambar Pengamatan Gambar Literature Keterangan
1. Nama Jaringan: Gray Matter
Letak : Otak dan sumsum tulang
belakang
Fungsi: Sebagai pusat pengendalian
Informasi, mengontrol otot, persepsi
Sumber: sensorik seperti penglihatan dan
www.ouhsc.edu
(Diakses pada 15 November 2020, pendengaran

Kode : Preparat 1 (A) 22.37 WIB) Sumber : (Victor P. Eroschenko, 2008)

Nama Jaringan: Gray Matter


Perbesaran : 5x10

36
2. Nama Jaringan: Hypophyse
Letak : Dasar otak besar
Fungsi: untuk mengontrol kegiatan
kelenjar endokrin
Sumber : (Subowo, 2002)
Sumber:
http://andreguarnieri.blogspot.com/
(Diakses pada 15 November 2020,
22.16 WIB)
Kode : Preparat 2 (B)
Nama Jaringan: Hypophyse
Perbesaran : 5x10
3. Nama Jaringan : Nerve Cell
Letak : Organ-organ saraf
Fungsi: Untuk menghantarkan,
menerima, dan memproses impuls
listrik dari suatu rangsangan (stimulus)
Sumber: Sumber : (Priyo Susatyo, 2019)
www.ouhsc.com
(Diakses pada 15 November 2020,
22.40 WIB)
Kode : Preparat 3 (C)
Nama Jaringan: Nerve Cell
Perbesaran : 5x10
4. Nama Jaringan: Otak
Letak : dibagian tengkorak
Fungsi: Sebagai pusat kendali tubuh
dan menyusun sistem saraf pusat (SSP),
pusat kontrol kegiatan yang dilakukan
Sumber: tubuh
http://ubaid-boyand.blogspot.com/
(Diakses pada 15 November 2020, Sumber : (Victor P. Eroschenko, 2008)
22.24 WIB)
Kode : Preparat 4 (D)
Nama Jaringan: Otak
Perbesaran : 5x10

37
5. Nama Jaringan : Sel Saraf
Letak : Organ-organ saraf
Fungsi: Untuk menghantarkan,
menerima, dan memproses impuls
listrik dari suatu rangsangan (stimulus)
Sumber:
Sumber : (Priyo Susatyo, 2019)
http://ubaid-boyand.blogspot.com/

(Diakses pada 15 November 2020,


Kode : Preparat 5 (E) 22.24 WIB)
Nama Jaringan: Sel Saraf
Perbesaran : 5x10
6. Nama Jaringan: Nerve tissue
Letak : otak, sumsum tulang belakang
Fungsi: Untuk mengoordinasikan dan
mengendalikan banyak aktivitas tubuh,
merangsang kontraksi otot.
Sumber: Sumber : (Anthony L. Mescher, 2016)
http://histologie.lfp.cuni.cz

(Diakses pada 15 November 2020,


Kode : Preparat 6 (F)
22.29 WIB)
Nama Jaringan: Nerve Tissue
Perbesaran : 5x10
7. Nama Jaringan: Kelenjar Adrenalin
Letak : Diatas ginjal, dekat kutub
superior ginjal
Fungsi: mengatur metabolisme,
menghasilkan dan melepaskan beberapa
hormone di dalam tubuh
Sumber : (Anthony L. Mescher, 2016)
Sumber:
Kode : Preparat 7 (G) http://randomsite.blogspot.com/
Nama Jaringan: Kelenjar
(Diakses pada 15 November 2020,
Adrenalin 22.26 WIB)
Perbesaran : 10x10

38
8. Nama Jaringan : Nerve Cell
Letak : Organ-organ saraf
Fungsi: Untuk menghantarkan,
menerima, dan memproses impuls
listrik dari suatu rangsangan (stimulus)
Sumber: Sumber : (Priyo Susatyo, 2019)
www.ouhsc.com
Kode : Preparat 8 (H) (Diakses pada 15 November 2020,
22.40 WIB)
Nama Jaringan: Nerve Cell
Perbesaran : 5x10

39
E. Pembahasan
Jaringan saraf merupakan jaringan yang bertnggung jawab dengan
menghantarkan implus-implus saraf dan suatu stimulus otak rangsangan. Jaringan
saraf terdiri dari sel-sel yang disebut neuron. Didalam tubuh manusia terdapat ratusan
juga neuron yang terdiri dari 3 bagian utama yaitu dendrit, badan sel dan akson
(maspupah, meti , 2015:10).
Berdasarkan hasil pengamatan pada preparat kode A dan F merupakan jaringan
nerve tissue/graymetter, materi abu-abu adalah komponen utama dari sistem saraf
pusat yang terdiri dari badan sel neuron. Neuropil sel alial, sinopsis dan kapiler
(suripto,1996:52).
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa kode B merupakan jaringan hipofisis
berfungsi untuk menghasilkan hormon, menyimpan hormon dan menghantar sistem
endoktrin (subowo,2005:162).
Berdasarkan hasil pengamatan bahwa kode C dan H merupakan nerve cell dengan
jaringan inti yang terletak setiap bagian tubuh yang mempunyai fungsi sama dengan
kode preparat E yakni sel saraf yang mempunyai fungsi yaitu menjadi sel yang
menghantarkan implus dan reseptor ke sistem saraf pusat yaitu otak dan sumsum
tulang belakang. Sel-sel motorik sel yang mengirim implus dari sistem saraf pusat ke
otot atau kelenjar yang hasilnya berupa respon tubuh terhadap rangsangan (suripto,
1996:51).
Pada preparat D merupakan jaringan otak yang terletak di rangka kepala
berfungsi dalam pengaturan seluruh anggota badan manusia, mengatur dan
mengkoordinasi dan fungsi dalam tubuh hemeostakes, seperti detak jantung dan
tekanan darah (pearce,2004:32). Otak terdir dari otak kanan dan kiri yang dipisahkan
oleh fisura longitudianl kedua sisi otak disatukan oleh orpus kalosum yang berfungsi
untuk mengirimkan pesan dari satu bagian otak kebagian lainnya (ahmad,
2000.vol.8.no.2).
Selanjutnya preparat G merupakan kelenjar adrenalin yaitu dua kelenjar kecil
yang menjadi bagian dari sistem endoktrin/sistem hormon. Sebagai sistem hormon
kelenjar adrenalin berfungsi dalam menghasilkan hormon yang berperan penting
dalam tubuh. Letak kelenjar adrenalin yaitu dibagian otak, masing-masing ginjal
kelenjar ini dikendalikan oleh kelenjar pituitari otot kelenjar hopofisis yang terletak di
bagian bawah otak (yanse,2018.vol.19.no.2).
F. Pertanyaan
1. apa saja komponen jaringan saraf yang mendukung sistem saraf ?
2. coba anda gambar kembali skema suatu neuron lengkap dengan keterangan
bagian-bagiannya ?
3. coba anda jelaskan secara singkat beberapa istilah di bawah ini,
a. serabut lemak

40
b. akhuron saraf afferent sensoris
c. synapsis axo-dendrit somatic
jawaban :
1. a. Neuron
b. Dendrit
c. Akson

2.

3. a. Serabut lemak
serabut yang tidak bermielin dengan tidak nampak bersegmen.
b. akhuron saraf
membawa implus dari oksigen ke sistem saraf pusat.
c. synapsis axo-dendrit somatic
hubungan yang terdapat antara yang akson dengan dendrit.

G. Kesimpulan
Jaringan saraf merupakan jaringan yang betanggung jawab dalam
mengahantarkan impuls-impuls saraf dari suatu stimulus atau rangsangan.

41
Jaringan saraf dibina atas 2 macam sel:
1. Sel saraf : neuron
2. Sel jaringan antara saraf : neuroglia
Jaringan saraf berguna untuk :
1. Komunikasi
2. Kontrol
3. Koordinasi

Jaringan ini bekerjasama dengan hormon yang dihasilkan kelenjar endokrin


(buntu) untuk fungsi yang tiga diatas. Tetapi jaringan saraf lebih ditekankan
kepada tugas yang berhubungan dengan lingkungan luar tubuh yang berlangsung
cepat, mendadak, dan harus diurus cepat pula.

H. DAFTAR PUSTAKA
Cahyono, Iwan, Dkk. 2009. Fisiologi Saraf Otonom. Jurnal Anesosiologi
Indonesia.Vol 1 (1) : 42-55.
Campbell, dkk. 2000. Biologi Edisi kelima. Jakarta: Erlangga.
Campbell, dkk. 2008. Biologi Edisi kedelapan. Jakarta: Erlangga.
Eroschenko Victor P. 2010. Atlas Histologi diFiore Dengan Korelasi
Fungsional. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Mescher, Anthony L. 2012. Atlas Histology JUNQUIERA. Jakarta : EGC.

Rumlaklak, Yanse Yane, et al. "Perubahan Patologi Seluler Kelenjar Adrenal


Tikus Hipertensi dengan Terapi Sel Punca Mesenkimal Sumsum
Tulang." Jurnal Veteriner Juni 19.2 (2018): 215- 221.Rumlaklak,

Rosmaida Erlina. 2014. Peningkatan hasil belajar IPA Kompetensi Dasar


Sistem Koordinasi Dan Alat Indra Manusia Melalui Metode
Pembelajaran Resitasi Pada Peserta Didik. Jurnal Ilmiah Kependidikan.
Vol.1 No. 2 hlm.183-202.
Waeso tungga.2015. Aplikasi pembelajaran Fungsi Sistem Saraf Pada Tubuh
Manusia Berbasis Android. Jurnal ilmiah fifo.Vol 7. No.2. Hlm. 235-243.

42
Yanse Yane, et al. "Perubahan Patologi Seluler Kelenjar Adrenal Tikus
Hipertensi dengan Terapi Sel Punca Mesenkimal Sumsum
Tulang." Jurnal Veteriner Juni 19.2 (2018): 215-221.

43

Anda mungkin juga menyukai