Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

“Praktikum Jaringan Epitel, Jaringan Ikat, Jaringan Otot dan Jaringan Saraf”
Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah struktur hewan

Dosen Pengampu :
1. Meti Maspupah, M.Pd.
2. Epa Paujiah, M.Si.

Disusun oleh :

Kelompok 4 (3A)

1. Ainun Azizah 1192060005

2. Amaliatul Fitroh 1192060010

3. Detasari Putri 1192060023

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2020

1
DAFTAR ISI

i
Jaringan Epitel

0
Judul Praktikum : Jaringan Epitel
Hari / Tanggal : Rabu, 21 Oktober 2020
Tujuan Praktikum : 1. Mengetahui macam-macam epitel berdsarkan bentuk sel dan jumlah
sel yang membangunnya
2. Mempelajari struktur histologis macam-macam jaringan epitel
A. LANDASAN TEORI
Jaringan epitel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh, organ tubuh atau
permukaan tubuh hewan. Bentuk jaringan epitel berupa lembaran selapis atau beberapa lapis.
Jaringan epitel terdiri atas sel-sel yang bentuknya sama, yang berkumpul dengan sangat erat
dengan bahan ekstraseluler atau matriks yang sangat sedikit. Jaringan epitel adalah salah satu
dari empat jaringan dasar yaitu jaringan otot, jaringan ikat dan jaringan saraf. Jaringan epitel
terdiri dari sel-sel polihedral yang berkumpul dengan erat dengan sangat sedikit zat intersel.
Pelekatan diantara sel-sel ini kuat, Jadi terbentuk lapisan-lapisan yang menutupi permukaan
tubuh dan melapisi rongga-rongganya (Umar, 2011: 59).
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polihedral yang berkumpul dengan erat dengan sangat
sedikit zat intersel. Pelekatan diantara sel-sel ini kuat. Jadi, terbentuk lapisan-lapisan yang
menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga-rongganya. Jaringan epitel mempunyai fungsi
utama, yaitu: menutupi dan melapisi permukaan (misal kulit), absorbsi (misal usus), sekresi
(misal sel epitel gambaran), sensoris (misal neuroepitel), dan kontraktil (misal sel mioepitel)
(Yusminah, 2007: 76)
Menurut (Syamsul Huda, 1998) Berdasarkan lapisan penyusunnya, jaringan epitel dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu sebagai berikut:
1. Epitel Pipih Selapis
Jaringan epitel pipih telah disusun oleh selapis sel yang berbentuk pipih. Sel-se lnya
tersusun sangat rapat. Terdapat pada jaringan epitelium pembuluh darah kapiler dan
ginjal. Berfungsi dalam proses filtrasi dan sekresi.
2. Epitel Pipih Berlapis Banyak
Jaringan epitel pipih yang berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu sel yang berbentuk
pipih. Sel-sel nya tersusun Sangat Rapat. Terdapat pada jaringan epitelium rongga mulut
dan vagina. Berfungsi sebagai pelindung.

1
3. Epitel Silindris Selapis
Jaringan epitel silindris disusun oleh selapis sel yang berbentuk silindris. Terdapat pada
epitelium suptease, kantung empedu, lambung dan usus. Berfungsi untuk penyerapan
nutrisi di usus dan sekresi.
4. Epitel Silindris Berlapis Banyak
Berlapis Banyak Jaringan epitel silindris yang berlapis banyak disusun oleh lebih dari
satu lapis sel berbentuk silindria. Terdapat pada jaringan epitelium laring, trakea, dan app
ludah. Berfungsi dalam sekresi dan sebagai pelindung.
5. Epitel Silindris Bersilia
Epitel silindris bersilia berbentuk silindris banyak lapis dengan silia. Terletak pada
rongga hidung. Berfungsi sebagai proteksi dan sekresi.
6. Epitel Kubus Selapis
Jaringan epitel kubus telah disusun oleh selapis sel yang berbentuk kubus. Terdapat pada
epithelium permukaan ovarium, dan bisa tiroid. Berfungsi dalam sekresi dan sebagai
pelindung.
7. Epitel Kubus Berlapis Banyak
Jaringan epitel kubus yang berlapis banyak disusun oleh lebih dari satu lapis sel yang
berbentuk kubus. Terdapat pada epitelium folikel ovarium, testis, dan keringat. Berfungsi
dalam sekresi dan absorpsi.
8. Epitel Transisi
Jaringan epitel disusun oleh berlapis-lapis sel. Jaringan ini tidak dapat dikelompokkan,
Terdapat pada epitelium ureter, uretra, dan kantung kemih.
B. ALAT DAN BAHAN
No Alat Jumlah Bahan Jumlah
1. Mikroskop 1 buah Preparat awetan jaringan hewan 8 Macam
2. Atlas Histologi 1 buah
3. Objek Glass 1 buah
4. Handphone 1 buah
5. Kertas A3 1 buah
6. Pulpen 1 buah
7. Pensil 1 buah
8. Pensil warna 1 set

C. LANGKAH KERJA

2
Alat dan bahan disiapkan Preparat yang telah Mikroskop diambil
disediakan, diambil dengan hati-hati

Setelah selesai, semua alat


dan bahan disimpan Preparat diamati dan Preparat diletakan di
kembali pada tempat gambar preparat nya bawah mikroskop dan
semula didokumentasikan. perbesaran diatur dari
Atlas histologi dapat yang terkecil
dipakai sebagai bantuan
dalam proses
D. HASIL PENGAMATAN
No Gambar Pengamatan Gambar literature Keterangan
1. Nama Jaringan:
Epitel Transisional
Letak: Kandung
kemih, ureter, uretra.
Fungsi:
Sumber: Mescher.2011:75
mengakomodasi
Kode: A Diakses pada Sabtu, 24
fluktasi, pembatas
Nama Jaringan: Oktober 2020 pukul 12.11
anta lumen,
Epitel Transisional WIB
mencegah reabsorpi,
Perbesaran : 5x10
membekasi membran
sel dengan sel lain.
Sumber:
Saputra.2019.blog
2 Nama jaringan:
Epitel Pipih berlapis
Letak: rongga mulut,
esofagus.
Sumber: Citologi. 2003:79 Fungsi: Melindungi
Diakses pada Sabtu, 24 dari panas, infeksi,
Kode: B Oktober 2020 pukul 16.44 mikroba, gannguan

3
Nama Jaringan: WIB. mekanis dan
Epitel Pipih Berlapis kimiawi.
Perbesaran: 5x10 Sumber:
Palennari.2016:57
3 Nama jaringan:
Epitel silindris
selapis
Letak: kantong
Kode: C Sumber: Mescher.2011:74 emedu, lambung,
Nama jaringan: Epitel Diases pada Sabtu, 24 saluran pernapasan,
silindris selapis Oktober 2020 12.20 WIB. usus.
Perbesaran: 5x10 Fungsi: Absorpsi
dengan mikrovili
Sumber:
Mescher.2011:74
4 Nama jaringan:
Epitel silindris
selapis bersilia
Letak: mukosa sinus,
rongga hidung,
Kode: D Sumber: Naiola.2008:211 saluran trakea.
Diakses pada Sabtu, 24
Nama jaringan: Epitel Oktober 2020 pukul 10.34 Fungsi: Penyaring
silindris selapis bersilia WIB. dan pelindung,
Perbesaran 10x10 pembersih agen
penyebab infeksi.
Sumber:
Elias.1997:211
5 Nama jaringan:
Epitel silindris
selapis
Letak: kantong
sumber:
emedu, lambung,
Mescher.2011:74
4
Kode: E Diases pada Sabtu, 24 saluran pernapasan,
Nama jaringan: Epitel Oktober 2020 12.20 WIB. usus.
silindris selapis Fungsi: Absorpsi
Perbesaran: 10x10 dengan mikrovili
Sumber:
Mescher.2011:74
6 Nama jaringan:
Epitel Pipih berlapis
Letak: rongga mulut,
esofagus.
Sumber
Fungsi: Melindungi
Kode: F : Mescher.2011:74
dari panas, infeksi,
Nama jaringan: Pipih Diakses pada Sabtu, 24
mikroba, gannguan
berlapis. Oktober pukul 12.30 WIB.
mekanis dan
Perbesaran: 5x10
kimiawi.
Sumber:
Palennari.2016:57
7 Nama jaringan:
Epitel silindris.
Letak: Lambung,
usus, kelenjar
Kod
sumber pencernaan.
e: G Fungsi: Penyerapan
: simdos.unud.ac.id
Nama jaringan: Epitel sari-sari makanan,
Diakses pada Selasa, 27
silindris. proteksi, sekresi
Oktober 2020 pukul 08.49
Perbesaran: 6x10 Sumber:
WIB.
simdos.unud.ac.id

5
8 Nama jaringan:
Epitel kubus selapis
Letak: Kelenjar
tiroid, ginjal.
Sumb
Fungsi: Sekresi dan
er: Mescher.2011:73
Kode: H absorpsi.
Diakses pada Sabtu, 24
Nama jaringan: Epitel Sumber:
Oktober 2020 pukul 12.50
kubus selapis. Palennari.2016:56
WIB
Perbesaran: 6x10

E. PEMBAHASAN
Menurut Palennari (2016:54) Jaringan epitel bersifat vaskuler dan menerima nutrisi dari
pembuluh darah yang berada pada jaringan ikat yang terlerak di bawahnya. Menurut Mescher
(2016:54) Bentuk umum sel epitel yaitu, polihedral, timbul akibat posisinya yang
berhimpitan dalam lapisan atau masa sel. Kejadian serupa mungkin terlihat jika sejumlah
besar balon dipaksa untuk masuk ke ruangan yang sempit. Inti sel epitel mempunyai bentuk
tersendiri, yang bervariasi dari sferis sampai lonjong atau memanjang. Bentuk inti sering
menyesuaikan diri dengan bentuk sel. Jaringan epitel, penutup menutupi permukaan tubuh,
membatasi permukaan rongga organ-organ tubuh terutama di sistem pencernaanatau
pernapasan dan perkemihan (Mescher.2016:54). Permukaan sel-sel epitel dilihat dari sisi
lateral, kita dapat mengamati perbedaan struktur pada permukaan apikal dan basal.
Perbedaan struktur tersebut terkait perbedaan fungsi.

6
Setelah diamati Preparat A adalah jaringan epitel transisional. Epitel transisional menurut
palennari (2016:57) adalah jenis epitel yang hanya ditemukan pada sistem urinaria kantung
kemih pada kondisi tanpa tekanan epitel transisional tampak seperti epitel berlapis kubus
kecuali sel-sel pada permukaan apikal berukuran besar dan berbentuk membulat fungsi
mengakomodasi fluktuasi pembatas antara lumen mencegah reabsorpsi membatasi membran
sel dengan sel lain letak jaringan epitel transisional di kandung kemih ureter uretra Superior
kelenjar saluran prostat. Setelah diamati preparat B dan F adalah jaringan epitel pipih
berlapis. Jaringan epitel pipih berlapis menurut palennari (2016:57) yang mengalami
keratinisasi sel-selnya mengandung protein keratin yang berperan melindungi kulit dan
jaringan bawah kulit dari panas infeksi dan mikroba serta gangguan mekanis dan kimiawi
memiliki sel-sel yang berbentuk pipih pada permukaan apikal (palennari.2016:57). Sel basal
dari 3 jaringan epitel epidermis kulit manusia dewasa mukosa mulut folikel rambut tumbuh
pesat dalam media bebas serum dan lipid pada lapisan basal persentase asam linoleat dari
epidermis kulit lebih tinggi dari mukosa mulut hasil penelitian menunjukkan bahwa
komposisi total asam lemak pada membran menunjukkan bahwa komposisi asam lemak pada
membran menunjukkan sel epitel berlapis bervariasi dengan pola keratinisasi (Terashi. 2000.
14-24).
preparat C dan E adalah jaringan epitel silindris selapis. Menurut Palennari (2011:74) Sel
epitel silindris selapis memiliki tinggi yang lebih besar dibanding lebarnya sel tersebut
biasanya di khusus kan untuk absorpsi dengan mikrovili dan sering memiliki sebaran sel
sekretori atau sel bersilia sel epitel tersebut selalu memiliki Kompleks erat dan adherent di
ujung apikalnya tetapi sering longgar di area yang terletak lebih basolateral
(Palennari.2011:74). Preparat D, preparat jaringan epitel silindris selapis bersilia berfungsi
sebagai penyaring dan pembersih terhadap debu dan agen penyebab infeksi Elias (1997:15)
sehingga merupakan faktor predisposisi terjadinya infeksi mikroorganisme lain (Naiola.
2000:211). Preparat G adalah jaringan epitel silindris, epitel silimdris terdiri atas sel-sel yang
berbentuk silindris ditemukan pada permukaan selaput lendir dari lambung sampai anus
vesica fellea beberapa kelenjar berfungsi penyerapan sari-sari makanan sekresi.
F. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Jelaskan ciri-ciri khas dari jaringan epitel!
Jawaban:

7
- Sel-selnya tersusun rapat sehingga tidak ada ruang antar sel
- Tidak mengandung pembuluh darah tetapi mengandung ujung saraf mendapat
makanan dari kapiler darah yang terdapat pada jaringan ikat
- Memiliki kemampuan regenarasi yang cukup tinggi selama sel epitel mendapat
cukup nutrein sel epitel akan cepat mengganti sel-sel yang rusak melalui
pembelahan sel.
2. Apa fungsi jaringan epitel?
Jawaban:
Fungsi jaringan epitel, penutup permukaan tubuh membatasi permukaan rongga
organ-organ tubuh serta permukaan dinding saluran pada bagian-bagian tertentu
permukaan dinding saluran pernapasan Saluran pencernaan dan saluran reproduksi.
3. Sebutkan nama lain epitel yang melapisi dinding pembuluh darah, rongga
abdominal, rongga dada, dengan jantung dan rongga paru-paru!
Jawaban:
- Jaringan epitel yang melapisi dinding pembuluh darah: Endotelium
- Jaringan epitel yang melapisi rongga abdominal: Mesotelium
- Jaringan epitel yang melapisi rongga dada dan jantung: Perikardium
4. Coba anda jelaskan secara lengkap, dasar klasifikasi jaringan epitel kelenjar,
berikan contohnya masing-masing!
Jawaban:
Berdasarkan cara pengeluaran
- Esokrin, menghasilkan sekret dan melepaskan mll saluran kelenjar dengan
sejenis sekret berupa Musin atau enzim.
- Endokrin, menghasilkan hormon mengeluarkan langsung pada pembuluh
darah.
Berdasarkan jumlah sel kelenjar
- Glandula uncellularis, contoh sel goblet pada usus
- Glandula mlticellular, contoh kelenjar keringat
Cara pembentukan dan pelepasan
- Glandula merokrin, contoh: pankreas, kelenjar pankreas
- Glandula Holokrin, contoh: kelenjar keringat, kelenjar payudara, prostat.
Sifat Fisik
- Glandula serosa, contoh: kelenjar parotid
- Glandula mukoid, contoh: kelenjar sublingual
- Glandula serumukoid, contoh: kelenjar submaxllars
G. Kesimpulan

8
Jaringan Epitelium adalah jaringan pembatas dan pelapis yang menyelubungi atau
melapisi permukaan organ, rongga, dan saluran, baik di luar maupun di dalam tubuh.
Klasifikasi Jaringan epithelium:
- Bentuk sel yang membangunnya, Jumlah lapisan yang menyusunnya
- Berdasarkan lapisan dan bentuknya, epithelium dibadakan menjadi:
Jaringan Epithelium Selapis
a. Epithelium pipih selapis
b. Epitelim kubus selapis
c. Epithelium silindris selapis
d. Epithelium batang selapis
Jaringan Epithelium Berlapis
a. Epitelium pipih berlapis
b. Epitelium kubus dan batang berlapis
c. Epithelium silindris berlapis
d. Epithelium transisional
e. Epithelium kelenjar

9
Jaringan Ikat

10
Judul Praktikum : Jaringan Ikat
Hari / Tanggal : Rabu, 27 Oktober 2020
Tujuan Praktikum : 1. Mengetahui macam-macam jaringan ikat
2. Memahami fungsi jaringan ikat
3. Mengamati tempat jaringan ikat dalam tubuh
A. LANDASAN TEORI
Berbagai jenis iaringan ikat membentuk dan mempertahankan bentuk organ dalam tubuh.
Fungsi mekanismenya adalah menyediakan matriks yang menghubungkan dan mengikat jaringan
dan sel-sel lain pada organ dan memberikan penyangga metabolik bagi sel sebagai medium
untuk difusi nutrien dan produk limbah. Secara struktural, jaringan ikat dibentuk oleh tiga
golongan komponen: sel, serat, dan substansi dasar. Berbeda dari jaringan lain (epitel, otot dan
saraf ), yang terutama terdiri atas sel, unsur pembentuk utama jaringan ikat adalah matriks
ekstrasel (ECM). Matriks ekstrasel terdiri atas kombinasi berbagai serat protein (kolagen,
retikular, dan elastin) dan substansi dasar. Substansi dasar merupakan kompleks makromolekul
anionik (glikosaminoglikans dan proteoglikans), yang kental dan sangat hidrofilik, dan
glikoprotein multiadhesif (laminin, fibronektin, dan lainJain), yang menstabilkan ECM dengan
terikat pada protein reseptor (integrin) pada perpartikelnya. se1 dan komponen matriks lain.
Selain peran strukturalnya yang utama, molekul jaringan ikat mengemban fungsi biologis
penting lain, misalnya sebagai reservoir faktor-faktor yang mengendalikan pertumbuhan dan
diferensiasi sel. ( Anthony, 2012:84)
Sifat terhidrasi pada jaringan ikat berperan sebagai medium tempat berlangsungnya
pertukaran nutrien dan limbah metabolisme antara sel dan suplai darahnya. Berbagai macam dan
jenis jaringan ikat di tubuh mencerminkan keragaman komposisi dan jumlah sel, serat, dan
substansi dasar, yang bersama-sama menyebabkan adanya perbedaan struktur, fungsi, dan
patoiogi di jaringan ikat'. Jaringan ikat berkembang dari mesenkim, yaitu jaringan embrional
yang dibentuk oleh sel-sel panjang terdiferensiasi, yaitu sel mesenkim . Sel-sel ini ditandai
dengan inti yang lonjong dengan anak inti (nukleolus) nyata dan kromatin halus. Sel mesenkim
memiliki banyak cabang sitoplasma ramping dan terendam dalam sejumlah besar substansi
ekstrasel yang kental dan mengandung sedikit serat' Mesenkim terutama berkembang dari
lapisan tengah embrio, yaitu mesoderm. Sel-sel mesodermal bermigrasi dari tempat asalnya,
mengelilingi dan menyusup ke dalam organ-organ yang sedang berkembang. Selain menjadi asal
dari semua jenis sel jaringan ikat, mesenkim juga berkembang menjadi jenis sel seperti sel darah,
sel endotel, dan sel otot polos. ( Anthony, 2012:84)
a. Sel Jaringan lkat
Dua jenis sel tersering di jaringan ikat adalah fibroblas (fibroblastus) aktif dan fibroblas
inaktif atau istirahat, fibrosit (fibrocytus). Fibroblas bentuk-kumparan membentuk semua serat
jaringan ikat dan substantia fundamentalis extracellularis. Sel adiposa (adipocflus), Iang terdapat
secara tunggal atau berkelompok, sering ditemukan di jaringan ikat; sel-sel ini menyimpan
lemak. Jika sel adiposa mendominasi, jaringan itu disebut iaringan adiposa (textus adiposus).
Makrofag (macrophagocytus) atau histiosit (macrophagocytus mobilis) adalah sel fagositik dan
paling banyak terdapat di jaringan ikat longgar.Sel-sel ini agak sukar dibedakan dengan
fibroblas, kecuali jika sedang melakukan aktivitas fagositik dan mengandung bahan-bahan yang
tertelan di dalam sitoplasmanya.

11
Sel mast (mastocytus), biasanya berdekatan dengan pernbuluh darah, banyak dijumpai di
jaringan ikat kulit dan di organ pencernaan dan pernapasan. Sel ini berbentuk bulat dan terisi
oleh granula basofilik terpulas-gelap yang halus dan teratur.
Sel plasma (ptasmocfus) berasal dari limfosit yang bermigrasi ke dalam jaringan ikat. Sel ini
banyak dijumpai di jaringan ikat longgar dan jaringan limfe pada saluran pernapasan dan
pencernaan.
Leukosit (leucocytus), atau sel darah putih, neutrofil (neutrophilus), dan eosinofil (eosinophilus)
bermigrasi dari pembuluh darah ke dalam jaringan ikat. Fungsi utama sel-sel ini adalah
melindungi organisme terhadap invasi bakteri atau benda asing.
Fibroblas dan sel adiposa merupakan sel jaringan ikat permanen atau residen. Neutrofil,
eosinofil, sel plasma, sel mast, dan makrofag bermigrasi dari pembuluh darah ke dalam jaringan
ikat di berbagai bagian tubuh.
b. Serat Jaringan Ikat
Terdapat tiga jenis serat jaringan ikat: kolagen, elastik, dan retikular.Jumlah dan susunan serat-
serat ini bergantung pada fungsi jaringan atau organ tempat serat ini berada. Fibroblas
menyintesis semua serat kolagen, elastik, dan retikular.
Jenis Serat Kolagen
Serat kolagen (fibra collageni) adalah protein fibrosa tebal kuat yang tidak bercabang. Kolagen
adalah serat yang paling banyak jumlahnya dan ditemukan di hampir semua jaringan ikat semua
organ. Serat yang paling banyak ditemukan dalam sediaan histologik adalah:
 Serat kolagen tipe I. Serat ini ditemukan di dermis kulit, tendon, ligamentum, dan tulang.
Serat ini sangat kuat dan memberikan tahanan besar terhadap peregangan.
 Serat kolagen tipe II. Serat ini terdapat di tulang rawan hialin dan tulang rawan elastik.
Serat ini menimbulkan tahanan terhadap tekanan.
 Serat kolagen tipe III. Serat ini adalah serat retikular tipis bercabang yang membentuk
anyaman penyokong halus di organ-organ seperti limfonodus, limpa, dan sumsum tulang.
 Serat kolagen tipe fV. Serat ini terdapat di lamina basalis membrana basalis, yaitu tempat
melekatnya regio basalis sel.
Serat Retikular
Serat retikular (fibra reticularis), terutama terdiri dari kolagen tipe III (fibra collageni typi III),
tipis dan membentuk anyaman kerangka halus di hati, limfonodus, limpa, organ hemopoietilg
dan lokasi lain tempat terjadinya penyaringan darah dan limfe. Serat retikular juga menyokong
kapiler, sel saraf, dan sel otot. Serat-serat ini hanya tampak jika jaringan atau organ dipulas
dengan pewarnaan perak.
Serat Elastik
Serat elastik (fibra elastica) adalah serat tipis, kecil, dan bercabang yang memungkinkan
terjadinya peregangan. Serat ini kurang kuat dibandingkan dengan serat kolagen, dan terdiri dari
mikrofibril dan protein elastin. Bila diregangkan kemudian dilepaskan, serat ini akan kembali ke
ukuran aslinya (rekoil) tanpa mengalami perubahan bentuk. Serat elastik ditemukan dalam
jumlah besar di dalam paru-paru, vesika urinaria, dan kulit. Di dinding aorta dan trunkus
pulmonalis, serat elastik memungkinkan peregangan dan rekoil pembuluh-pembuluh ini sewaktu
memompa darah dari ventrikel jantung. Di dinding pembuluh besar, sel otot polos menyintesis
serat elastik. (dfiore:60)

12
B. ALAT DAN BAHAN
No Alat Jumlah Bahan Jumlah

9. Mikroskop 1 buah Preparat awetan jaringan hewan 8 Macam

10. Atlas Histologi 1 buah

11. Objek Glass 1 buah

12. Handphone 1 buah

13. Buku 1 buah

14. Alat tulis 1 buah

15. Kertas A3 1 buah

16. Pensil warna 1 set

C. LANGKAH KERJA

Preparat yang Mikroskop diambil


Alat dan bahan disiapkan
telah disediakan, dengan hati-hati

Preparat diamati dan Preparat diletakan di


Setelah selesai, semua gambar preparat nya bawah mikroskop dan
alat dan bahan didokumentasikan. Atlas perbesaran diatur dari
disimpan kembali pada histologi dapat dipakai yang terkecil
tempat semula sebagai bantuan dalam
proses pengamatan

13
D. HASIL PENGAMATAN
No Gambar Pengamatan Gambar literature Keterangan

1. Nama Jaringan : Compact bone


Letak : Tulang betis , Tulang Hasta, Tulang
Selangka dan Tulang Jari
Fungsi : Memfasilitasi fungsi tulang utama
Sumber : Anthony,2012:121
Sumber : Color of Atlas Cytology,
Kode : A Hystologi and Microscopis (2003 :
Nama Jaringan: Compact Bone 155)
Perbesaran : 5x10

2 Nama Jaringan : Sel darah


Letak : Pada darah
Fungsi : Mengikat dan mengantar transpotasi
oksigen ke seluruh tubuh
Sumber : Anthony,2012:200

Kode : B Sumber : Histologi Dasar Junqueira


Nama Jaringan : Sel Eritrosit (2012 : 201)
Perbesaran : 5x10

14
No Gambar Pengamatan Gambar literature Keterangan

3
Nama Jaringan : Tulang keras
Letak : Tulang betis
Fungsi : Penunjang fungsi utama tulang
Sumber : Anthony,2012:121

Kode : C
Nama Jaringan : Tulang Keras
Perbesaran : 10x10 Sumber : Histologi Dasar Junqueira
(2012 : 201)

4 Nama Jaringan : Hyalin Cartilage


Kode : D Letak : Ujung tulang panjang, ujung tulang
Nama Jaringan : Hyalin Cartilage rusuk dan permukaan sendi
Perbesaran : 10x10
Fungsi : Perekat antar tulang , menguatkan
saluran pernafasan, membantu pergerakan

Sumber : Color of Atlas Cytology, sendi

Hystologi and Microscopis (2003 : Sumber : Anthony,2012:121

142)

No Gambar Pengamatan Gambar literature Keterangan

15
5 Nama Jaringan : Osteogenesis
Letak : permukaan tulang
Fungsi : Menyintesis, menyekresi dan
mengendapkan osteoid (osteoideum),
komponen matriks tulang baru
Sumber : dfiore:92
Sumber : Histologi Dasar Junqueira
Kode : E
Nama Jaringan : Osteogenesis (2012 : 122)
Perbesaran : 10x10

6 Nama Jaringan : Mamalian hardbone


Letak : Rangka tubuh
Fungsi : Penyokong tubuh, melindungi organ
dalam viseral, dan alat gerak
Sumber : Campbell,2008:855
Kode : F
Nama Jaringan : Mamalian Sumber : Color of Atlas Cytology,
Hardbone Hystologi and Microscopis (2003 :
Perbesaran : 10x10 156)

16
No Gambar Pengamatan Gambar literature Keterangan

7 Nama Jaringan : Hyalin Cartilage


Letak : hidung, laring, trakea
Fungsi : Perekat antar tulang , menguatkan
saluran pernafasan, membantu pergerakan
sendi
Kode : G Sumber : Anthony,2012:121
Sumber : Color of Atlas Cytology,
Nama Jaringan : Hyalin Cartilage
Hystologi and Microscopis (2003 :
Perbesaran : 5x10
142)

8 Nama Jaringan : Human blood


Letak : Saluran peredaran darah
Fungsi : Transportasi zat penting bagi tubuh,
sebagai penyeimbang suhu tubuh, dan sebagai
proteksi dari penyakit
Sumber : Anthony,2012:200
Kode : H Sumber : Histologi Dasar Junqueira
Nama Jaringan : Human Blood (2012 : 200)
Perbesaran : 5x10

17
E. PEMBAHASAN
Jaringan ikat membentuk dan mempertahankan bentuk organ dalam tubuh, fungsi
mekanisnya adalah menyediakan matriks yang menghubungkan dan mengikat jaringan dan
sel-sel lain pada organ dan memberikan penyangga metabolik bai sel sebagai medium untuk
difusi nutrien ( Anthony, 2012:84)
Dari beberapa jaringan ikat dalam tubuh, berikut akan dijelaskna beberapa jaringan ikat
berdasarkan pengamatan preparat yang disediakan untuk praktikum:
a) Compact Bone
Strukturnya bisa dipelajari dalam penampang melalui zat padat (zat kortikal) dari
tulang panjang, pada tulang ini pula terdapat pembuluh harvesian (wolfgang, 2003:
155). Berdasarkan adanya persamaan ciri struktur compact bone pada preparat A
adalah compact bone yang memiliki fungsi sebagai fasilitator pada fungsi-fungsi
tulang utama dan compact bone terletak pada tulang betis, tulang hasta, tulang
selangka dan tulang ruas jari.
b) Sel Eritrosit
Eritrosit cukup fleksibel yang memungkinkannya beradaptasi dengan
ketidakteraturan bentuk kapiler dan diameter kapiler yang kecil. Pengamatan secara
invivo menunjukan eritrosit saat melewati bin dewasa (HbA) berubah bentuk dengan
mudah dan sering berbentuk mangkuk. (Anthony,2012:199). Berdasarkan deskripsi
diatas preparat B merupakan sel eritrosit walaupun tidak begitu jelas strukturnya
namun melihat ada beberapa kemiripan dengan literatur, maka preparat B adalah sel
eritrosit yang berfungsi sebagai pengikat dan pengantar oksigen pada jaringan tubuh
dan terletak pada darah.
c) Tulang Keras
Pada tulang keras, serat kolagen tersusun dalam lapisan-lapisan tulang tipis yang
disebut lamela (lamela oscea) yang saling sejajar di bagian tepi tulang atau tersusun
konsentris mengelilingi suatu pembuluh (dfiore:84). Preparat C merupakan tulang
keras, karena sesuai dengan pengamatan dan deskripsi dari literatur, tulang keras
terletak pada tulang panjang, tulang betis dan ruas jari dalam arti lain tulang keras
adalah compact bone, tulang keras berfungsi sebagai penunjang fungsi utama tulang.
d) Hyalin Cartilage (D&G)
Tulang rawan hialin segar berwarna putih kebiruan dan bening .Pada embrio
tulang rawan berfungsi sebagai sebagai kerangka sementara, sampai tulang ini
berangsur diganti oleh tulang sejati. Pada mamalia dewasa tulang rawan hialin
terdapat pada permukaan sendi, di sendi yang dapat bergerak, di dinding saluran
napas yang besar (hidung, laring, trakea dan bronkus) di ujung-ujung ventral tulang
rusuk, tempat persendian rusuk dengan strenum dan dilempeng epifisis yang berperan
bagi pertumbuhan memanjang tulang (Anthony, 2012:122). Berdasarkan pengamatan
dan juga penyesuain dengan deskripsi diatas preparat D dan G adalah hyalin cartilage
yang berfungsi sebagai perekat antar tulang, membantu pergerakan sendi dan
menguatkan saluran pernapasan.
e) Osteogenesis
Osteogenesis aktif jika proses osteoblas pada tulang berlangsung, di bagian lempeng
pertumbuhan yang menghadap ke epifisis terdapat kartilago baru dihasilkan oleh
pertumbuhan interstisial. Osteogenesis endokral terhadi dibagian metaphyseal dari
celah epifisis. Ini memerlukan mineralisasi matriks tulang rawan, vaskularisasi tulang
rawan. ( wolfgang, 2013:205). Berdasarkan pengamatan preparat dan penyesuaian
dengan literatur preparat E merupakan osteogenesis yang terletak di permukaan
tulang dengan fungsi menyintesis, menyekresi dan mengendapkan osteoid dan
komponen tulang baru.
f) Mamalian Hardbone
Serat kolagen pada tulang tersusun dalam lapisan-lapisan tulang yang tipis yang
disebut lamela (lamela ossea) yang saling sejajar dibagian tepi tulang, atau tersusun
konsentris mengelilingi suatu pembuluh darah. Di tulang panjang, hardbone lamela
sirkum terensial luar terletak dibagian periosteum. (dfiore: 84). Berdasarkan
pengamatan preparat F merupakan mamalian hardbone yang di deskripsikan sesuai
dengan literatur. Mamalian hardbone berfungsi sebagai penyokong tubuh, melindungi
organ dalam viseral dan juga alat gerak bagi mamalia yang memiliki sistem rangka
endoskeleton berupa tulang, hardbone merupakan bagian dalam tubuh yang biasa
terletak di rangka tubuh, paha, tangan, dan kaki.

19
g) Human Blood
Darah merupakan suatu jaringan ikat khusus dengan materi ekstrasel cair yang
disebut plasma, sekitar 5 liter didorong oleh kontraksi ritmis jantung pada gerakan rerata
orang dewasa dalam satu arah di dalam sistem sirkulasi tertutup. Unsur berbentuk yang
beredar dalam plasma adalah eritrosit ( sel darah merah ), leukosit sel darah putih dan
trombosit ( Anthony,2012:198). Berdasarkan pengamatan literatur preparat H merupakan
human blood, yang berfungsi sebagai sebagai penyeimbang suhu tubuh, dan juga
berfungsi sebagai proteksi dari penyakit dan terletak pada saluran peredaran darah.
F. PERTANYAAN DAN JAWABAN
1. Jelaskan ciri-ciri khas dari jaringan ikat !
Jawaban :
Berikut merupakan ciri khas jaringan ikat:
a. Merupakan jaringan yang berfungsi untuk mengikat, menyokong, dan menambat
jaringan-jaringan maupun organ-organ penyusun tubuh manusia dan hewan
b. Berkembang dari mesenkim yang berasal dari lapisan tengah embrio (mesoderm)
ketika proses pembuahan
c. Sel dipisahkan oleh sejumlah besar zat ekstra seluler atau matriks
d. Sel diantarai dalam matriks jaringan ikat
e. Matriks pada jaringan ikat memegang dan mengelilingi sel-sel khusus dimana yang
tersebar di dalamnya adalah serat mikroskopis seperti benang.
2. Apa fungsi jaringan ikat ?
Jawaban :
Jaringan ikat memiliki fungsi membentuk dan mempertahankan bentuk organ dalam
tubuh, fungsi mekanisnya adalah menyediakan matriks yang menghubungkan dan
mengikat jaringan dan sel-sel lain pada organ dan memberikan penyangga metabolik bai
sel sebagai medium untuk difusi nutrien
3. Apa perbedaan dari jaringan ikat kendur dan jaringan ikat padat?
Jawaban :
Berikut adalah deskripsi perbedaanya jaringan ikat kendur atau longgar dan jaringan ikat
padat:

20
• Jaringan Ikat Longgar: Jaringan ikat longgar adalah jenis jaringan ikat yang
mengelilingi pembuluh darah, saraf, dan organ, memegang epitel dan organ di
tempatnya. Jaringan ikat longgar terdiri dari banyak sel. Jaringan ikat longgar
terutama mengandung fibroblas. Jaringan Ikat Longgar: Jaringan ikat longgar
terdiri dari serat yang longgar. Tiga jenis jaringan ikat longgar adalah areolar,
adiposa, dan jaringan retikuler. Fungsi utama dari jaringan ikat longgar adalah
berfungsi sebagai matriks pendukung untuk pembuluh darah, pembuluh limfatik,
saraf, serat otot, organ, dan kulit.
 Jaringan Ikat Padat: Jaringan ikat padat adalah jenis jaringan ikat yang
mengandung banyak serat kolagen dan menyediakan hubungan yang kuat antara
jaringan yang terutama membentuk bagian-bagian struktural tubuh. Jaringan ikat
padat terdiri dari sel yang lebih sedikit. Jaringan ikat padat terutama mengandung
fibrosit . Jaringan ikat padat terdiri dari banyak, serat tebal. Tiga jenis jaringan
ikat padat adalah padat teratur, padat tidak teratur, dan jaringan elastis. Jaringan
ikat padat menghasilkan tendon dan ligamen dengan membentuk struktur yang
kuat seperti tali.

4. Mengapa darah dikelompokan dalam jaringan ikat ?


Jawaban :
Karena darah memiliki salah satu kriteria jaringan ikat yaitu memiliki matriks
ekstraseluler yang berupa cairan yaitu plasma darah.
5. Ada berapa jenis serabut pada jaringan ikat, sebutkan !
Jawaban :
Ada 3 jenis serabut pada jaringan ikat, yaitu:
a. Kolagen
b. Elastin
c. Retikuler

21
6. Coba jelaskan proses pembentukan tulang rawan berikut nutrisinya !
Jawaban :
Tulang rawan berkembang dari sel mesenkim primitif yang berdiferensiasi menjadi
kondroblast. Sel-sel ini membelah secara mitosis dan menyintesis tulang rawan dan
bahan ekstraseluler. Seiring dengan pertumbuhannya setiap kondroblast dikelilingi
matriks ekstraseluler. Nutrisi untuk pertumbuhan bagi pertumbuhan tulang rawan adalah
kalsium dan sulfur.
7. Jelaskan penggolongan jaringan ikat secara lengkap !
Jawaban :
Klasifikasi jaringan ikat yang berbeda dapat dibuat sesuai dengan bahan dan jenis
sel yang menyusunnya. Matriks ekstraseluler, yang merupakan substansi antar sel,
memiliki konsistensi variabel. Ini dapat berupa: agar-agar (jaringan ikat longgar dan
padat), cair (darah), fleksibel (tulang rawan) atau kaku (bertulang). Dengan cara ini, ia
dapat dibagi menjadi jaringan ikat itu sendiri dan jaringan ikat dengan sifat khusus,
yaitu: adiposa, tulang rawan, tulang dan darah.
Ada tiga kelompok utama jaringan ikat:
 Jaringan ikat longgar menahan organ di tempatnya dan menempelkan jaringan epitel
ke jaringan lain yang mendasarinya.
 Jaringan ikat padat membantu melekatkan otot pada tulang dan menyatukan tulang
pada persendian.
 Jaringan ikat khusus meliputi sejumlah jaringan yang berbeda dengan sel khusus dan
bahan dasar yang unik. Beberapa solid dan kuat, sementara yang lain cair dan
fleksibel. Contohnya termasuk adiposa, tulang rawan, tulang, darah, dan getah bening.
Berikut klasifikasi lebih khusus, terbagi menjadi 7 diantaranya:
a. jaringan ikat longgar
b jaringan ikat padat
c. jaringan tulang rawan
d. jaringan tulang
e. jaringan jaringan lemak
f. jaringan darah
g. jaringan limfe

22
8. Apa fungsi dari makrofag ?
Jawaban :
Fungsi makrofag diantaranya:
a) Untuk memfagositosis seluler
b) Sebagai patogen
c) Untuk menstimulasikan limfosit dan sel imun lainnya untuk merespon patogen
d) Untuk meningkatkan kekebalan tubuh
9. Sebutkan sifat-sifat serat kolagen !
Jawaban :
Sifat serat kolagen diantaranya:
a) Bersifat lentur, walaupun memiliki sifat lentur tetapi serat kolagen ini sulit
diregangkan
b) Mudah robek jika ditarik
c) Sangat kuat
d) Serat kolagen memiliki warna putih.
G. KESIMPULAN
Jaringan ikat atau jaringan penyambung merupakan jaringan yang sangat krusial fungsinya
dalam tubuh dan sangat berguna untuk menunjang jaringan lainnya. Berbagai jenis iaringan
ikat membentuk dan mempertahankan bentuk organ dalam tubuh. Fungsi mekanismenya
adalah menyediakan matriks yang menghubungkan dan mengikat jaringan dan sel-sel lain
pada organ dan memberikan penyangga metabolik bagi sel sebagai medium untuk difusi
nutrien dan produk limbah. Secara struktural, jaringan ikat dibentuk oleh tiga golongan
komponen: sel, serat, dan substansi dasar. Berbeda dari jaringan lain (epitel, otot dan saraf ),
yang terutama terdiri atas sel, unsur pembentuk utama jaringan ikat adalah matriks ekstrasel
(ECM).

23
Jaringan Otot

24
Judul Praktikum : Jaringan Otot
Hari / Tanggal : Selasa, 17 September 2019
Tujuan Praktikum :1.Mengamati preparat histologi untuk mengetahui macam-macam
jaringan otot
2. Mengamati ciri-ciri dari masing-masing jaringan Otot
3. Mengamati fungsi dan tempat jaringan otot dalam tubuh
A. LANDASAN TEORI
Jaringan otot merupakan system muskoloskuloskletal yang merupakan bagian dari
system pergerakan tubuh jaringan inni tersusun dari sel-sel otot yang mengandung jaringan
ikat yang membutuhkan banyak oksigen dan nutrisi untuk mengaktifkan metabolism yang
aktif. (Wangko, 2014)
Jaringan ini erdiri dari tiga macam yaiu otot polos, otot lurik dan otot jantung. Baas
anar sel terliha jelas pada oto rangka dan otot janung, karena mempunyai pembatas
membrane yang disebu sarkolema (karmana)
Fungsi dari jaringan ototlurik adalah sebagai alat gerak aktif secara sadar yang
mempunyai serabut otot yang berwarna garus gelap terang, mempunyai inti banyak di
pinggir dan dapat kita jumpai pada tulang atau rangka manusia.
Otot polos berujung runcing dan memiliki inti sel yang terletak ditengah. Berbeda
dengan otot lurik otot polos ini bergerak secara tidak sadar didalam tubuh yang memang
merupakan alat gerak organ vital ltubuh ot lurik. (Saktiyono, 2004)
Sedangkan otot jantung sama dengan otot polos yang bergerak secara tidak sadar
namun memiliki inti di tengah dan memiliki sel yang bercabang seperti o
B. ALAT DAN BAHAN
No Alat Jumlah Bahan Jumlah
17. Mikroskop 1 buah Foto Preparat awetan jaringan 8 Macam
hewan
18. Objek Glass 1 buah
19. Handphone 1 buah
20. Buku 1 buah
21. Alat tulis 1 buah

C. LANGKAH KERJA

Foto Preparat Rujukan atau referensi


Alat dan bahan disiapkan
diamati 25
dibandingkan dengan
preparat
Pertanyaan dijawab dan Gambar referensi diprint
kesimpulan dan ditempel dibandingkan
dengan foto preparat

D. HASIL PENGAMATAN
No Gambar Gambar literature Keterangan
Pengamatan
1. Nama Jaringan : Jaringan
otot Serat melintang
Letak : rangka
Fungsi : penggerak aktif

Kode : A Sumber : pada rangka


Nama Jaringan https://studentsdailyblog.files.wor Sumber : (Aryulina, 2006)
:Otot Serat dpress.com/2016/09/jaringan-
Melintang otot-serat-melintang.png?w=1000
Perbesaran : Diakses pada 18 November 2020
10x10
pukul 9:31
2 Nama Jaringan : Jaringan
otot lurik
Letak : rangka
Fungsi : penggerak aktif
Kode : B Sumber :
pada rangka
Nama Jaringan : https://cms.sehatq.com/public/im Sumber : (Aryulina, 2006)
Otot Lurik g/article_img/mengenal-fungsi-
Perbesaran : 5x10 otot-lurik-otot-penting-yang-
menyelimuti-tubuh-anda-

26
1576644100.jpg
Diakses pada 18 November 2020
pukul 9:31
3 Nama Jaringan : mamalia
involution ileum
Letak : organ usus
sumber : (Nurcahya, 2010)
Kode : C Sumber :
Nama : mamalia https://www.researchgate.net/prof
involution ileum ile/Amany_Farag4/publication/32
Perbesaran : 9789891/figure/fig2/AS:7255821
10x10 99406592@1550003685636/Figu
re-2-photomicrographs-of-the-
small-intestine-View-A-
duodenum-with-aggregation-
of_Q320.jpg
Diakses pada 18 November 2020
pukul 9:39
4 Nama Jaringan : Jaringan
otot lurik
Letak : rangka
Fungsi : penggerak aktif
Kode : D Sumber :
pada rangka
Jenis : Otot Lurik https://cms.sehatq.com/public/im
Sumber : (Aryulina, 2006)
Perbesaran :
g/article_img/mengenal-fungsi-
10x10
otot-lurik-otot-penting-yang-
menyelimuti-tubuh-anda-
1576644100.jpg
Diakses pada 18 November 2020
pukul 9:31

27
5 Nama Jaringan : Jaringan
otot jantung
Letak :jantung
Fungsi : penggerak aktif
Kode : E Sumber : pada jantung
Jenis : Otot https://www.google.co.id/url? Sumber : (Aryulina, 2006)
Jantung sa=i&url=https%3A%2F
Perbesaran :
%2Fid.wikipedia.org%2Fwiki
10x10
%2FOtot_jantung&psig=AOvVa
w3zXdTU9yk2KLOqvYvDKTBl
&ust=1605888020910000&sourc
e=images&cd=vfe&ved=0CAIQj
RxqFwoTCNjp15r9ju0CFQAAA
AAdAAAAABAI
Diakses pada 18 November 2020
pukul 9:33
6 Nama Jaringan : Jaringan
otot lurik
Letak : jantung
Fungsi : penggerak aktif
Kode : F Sumber : pada jantung
Jenis Otot Jantung https://www.google.co.id/url? Sumber : (Aryulina, 2006)
Perbesaran : sa=i&url=https%3A%2F
10x10 %2Fid.wikipedia.org%2Fwiki
%2FOtot_jantung&psig=AOvVa
w3zXdTU9yk2KLOqvYvDKTBl
&ust=1605888020910000&sourc
e=images&cd=vfe&ved=0CAIQj
RxqFwoTCNjp15r9ju0CFQAAA
AAdAAAAABAI
Diakses pada 18 November 2020
pukul 9:33

28
7 Nama Jaringan : involution
muscle ileum
Letak : organ usus
sumber : (Nurcahya, 2010)
Kode : G Sumber :
Jenis : https://www.researchgate.net/prof
involution ile/Amany_Farag4/publication/32
muscle ileum 9789891/figure/fig2/AS:7255821
Perbesaran : 99406592@1550003685636/Figu
10x10 re-2-photomicrographs-of-the-
small-intestine-View-A-
duodenum-with-aggregation-
of_Q320.jpg
Diakses pada 18 November 2020
pukul 9:39
8 Nama Jaringan : Jaringan
otot polos
Letak : organ
Fungsi : penggerak aktif
Kode : H Sumber : pada organ
Jenis: Otot Polos https://www.google.co.id/url?
Sumber : (Aryulina, 2006)
Perbesaran : sa=i&url=https%3A%2F
10x10 %2Fsaintif.com%2Fotot-polos-
adalah
%2F&psig=AOvVaw22KVAOoz3N
5xQBVT2n9FvD&ust=1605888483
253000&source=images&cd=vfe&v
ed=0CAIQjRxqFwoTCMjHzPf-
ju0CFQAAAAAdAAAAABAD
Diakses pada 18 November 2020
pukul 9:39

E. PEMBAHASAN

29
Kode A merupakan jaringan otot Serat melintang, menurut (Wangko, 2014)
jaringan serat lintang tersusun dari serat pita yang berwarna hitam putih yang terletak
pada rangka dan berfungsi sebagai alat gerak aktif pada rangka, yang menggerakan
secara sadar dari diri dan bersifat cepat lelah
Kode B merupakan jaringan otot lurik, menurut (karmana) jaringan otot lurik
tersusun dari serat berselang seling mempunyai sel inti banyak di pinggir yang terletak
pada rangka dan berfungsi sebagai alat gerak aktif pada rangka, yang menggerakan
secara sadar dari diri dan bersifat cepat lelah.
Kode C merupakan jaringan Involution Muscle ileum, menurut (Nurcahya, 2010)
jaringan ini merupakan jaringan otot yang tersusun secara sederhana kembali yang
terletak di ileum tersusun dari serat polos mempunyai sel inti satu di tengah dan
berfungsi sebagai alat penggerak pada didnding usus, yang menggerakan secara tidak
sadar dari diri dan bersifat tidah cepat lelah.
Kode D merupakan jaringan otot lurik, menurut (karmana) jaringan otot lurik
tersusun dari serat berselang seling mempunyai sel inti banyak di pinggir yang terletak
pada rangka dan berfungsi sebagai alat gerak aktif pada rangka, yang menggerakan
secara sadar dari diri dan bersifat cepat lelah.
Kode E merupakan jaringan otot Jantung, menurut (karmana) jaringan otot
jantung tersusun dari serat polos mempunyai sel inti satu di tengah yang terletak pada
jantung dan berfungsi sebagai alat penggerak pada denyut ajntung, yang menggerakan
secara tidak sadar dari diri dan bersifat tidah cepat lelah
Kode F merupakan jaringan otot Jantung, menurut (karmana) jaringan otot
jantung tersusun dari serat polos mempunyai sel inti satu di tengah yang terletak pada
jantung dan berfungsi sebagai alat penggerak pada denyut ajntung, yang menggerakan
secara tidak sadar dari diri dan bersifat tidah cepat lelah.
Kode H merupakan jaringan otot Polos, menurut (karmana) jaringan otot polos
tersusun dari serat polos mempunyai sel inti satu di tengah yang terletak pada jantung
dan berfungsi sebagai alat penggerak pada denyut ajntung, yang menggerakan secara
tidak sadar dari diri dan bersifat tidah cepat lelah.

F. PERTANYAAN DAN JAWABAN

30
1. Coba anda jelaskan karakteristik ketiga macam jaringan otot ditinjau dari fungsi
dan strukturnya!
Jawab :
Otot polos: Berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing , Mempunyai satu
inti sel, terletak di tengah sel
otot lurik: Sel otot lurik berbentuk silinder yang memiliki bagian gelap dan terang
sehingga tampak seperti lurik Memiliki inti banyak
otot jantung berbentuk serabut lurik yang bercabang-cabang Sel mempunyai satu atau
banyak inti sel dan terletak di tengah serabut.
2. Coba anda jelaskan mekanisme kontraksi otot, khususnya pada otot rangka!
Pelepasan asetilkolin neurotransmitter dipicu oleh impuls saraf yang mencapai ujung
saraf motoric Asetilkolin melewati celah saraf otot dan mengikat reseptor asetilkolin dari
serat otot. Rangsangan reseptor memicu impuls di sekitar sarkolema yang berada
di tubulus T dan yang menuju kantong retikulum sarkoplasma. Dari kantong
tersebut, kalsium dihasilkan dan segera menuju ke sarkoplasma. Di dalam miofilamen
tipis yang ada di sarkoplasma, kalsium mengikat molekul troponin. Pergeseran miofilamen
tipis menimbulkan molekul tropomiosin yang mempengaruhi situs aktif aktin. Jembatan
miofilamen memberikan energi kepada jembatan miosin. Energi ini digunakan untuk
menarik miofilamen tipis. Adenosin trifosfat mengulangi siklus ini terus-menerus.
Filamen seluruh otot memendek ketika filamen melewati miofilamen yang tebal.
3. Jelaskan fungsi umum dari otot!
Jawab : sebagai alat gerak aktif makhluk hidup
4. Sebutkan dan jelaskan otot-otot pada kerangka anggota!
Jawab :
Otot polos: Berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing , Mempunyai satu
inti sel, terletak di tengah sel
otot lurik: Sel otot lurik berbentuk silinder yang memiliki bagian gelap dan terang
sehingga tampak seperti lurik Memiliki inti banyak
otot jantung berbentuk serabut lurik yang bercabang-cabang Sel mempunyai satu atau
banyak inti sel dan terletak di tengah serabut
G. KESIMPULAN
Jaringan Otot merupakan bagian dari system gerak aktif makhluk hidup, jaringan ini
terdiri dari tiga macam, yaitu jaringan otot polos, jaringan otot lurik, dan jaringan otot polos.
Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak utama dalam tubuh

Jaringan Saraf
31
Judul Praktikum : Jaringan Saraf
Hari / Tanggal : Rabu, 11 November 2020
Tujuan Praktikum : 1. Mengamati preparat histologi untuk mengetahui macam-macam
jaringan saraf
2. Mempelajari sel-sel tang menyusun jaringan saraf
A. LANDASAN TEORI
Saraf adalah bagian dari sistem saraf periferal. Saraf aferen membawa sinyal
sensorik ke sistem saraf pusat, sedangkan saraf eferen membawa sinyal dari sistem saraf
pusat ke otot-otot dan pengepul-kelanjar. Sinyal tersebut jangkauan disebut impuls saraf,
atau disebut potensial akson.Sel saraf yang dinamakan pula sel neron berbeda dengan sel-
sel dari jaringan dasar lainnya karena adanya tonjolan-tonjolan yang panjang dari badan
selnya. Semua jaringan mencerminkan sejarahnya dengan memeperlihatkan berbagai
kemampuannya untuk penyesuaian dari pada keadaan baru selama hidup mereka.
Jaringan saraf juga menspesialisasikan diri dalam kemampuan sepeti ini, menuju kea rah
fungsi belajar dan ingat yang tidak begitu banyak dipahami. Meskipun banyak sifat khas
organissi pesarafan itu telah terprogram secara genetik, namun detail-detail dari kontak-
kontak seluler dan pembentukan sirkuit fungsional untuk popolasisel tampaknya
terpengaruh oleh keadaan yang biasanya terdapat apabila sel-selnya memperoleh kontak
mereka yang pertama (Gerrit, 1988: 132).
Jaringan saraf merasakan adanya stimulus atau rangsangan dan menghantarkan
sinyal dari satu bagian tubuh ke bagian tubuh lainnya. Unit fungsional jaringan saraf
adalah neuron, atau sel saraf, yang secara unik dikhususkan untuk menghantarkan sinyal
yang disebut impuls saraf. Neuron terdiri atas sebuah badan sel dan dua atau lebih
penjuluran, atau proses yang disebut dendrite dan akson, yang panjangnya bias
mencapaisatu meter pada manusia. Dendrit menghantarkan impuls dari ujungnya menuju
bagian neuron yang lainnya. Akson menghantarkan impuls menuju neuron lainnya atau
menuju efektor (Campbell, 2004: 8). Semua fungsi di dalam suatu organism diatur dan
disesuaikan dengan sangat seksama, dikoordinasikan dengan fungsi organ-organ lainnya,
dan diintegrasikan menurut kebutuhan-kebutuhan tubuh. Koordinasi dan integrasi fungsi
alat-alat tubuh dilaksanakan oleh sistem saraf (neural) dan sistem endokrin (hormonal).

32
Pada umumnya, sistem saraf mengatur aktivitas tubuh yang berlangsung relative cepat,
seperti kontraksi otot dan sekresi kelenjar, sedangkan sistem endokrin dengan pencapaian
organ targetnya, relative berlangsung lebih lambat seperti proses metabolisme. Suatu
persambungan antara dua neuron disebut sinaps. Kedua neuron itu biasanya tidak melekat
langsung satu dengan yang lain tetapi dipisahkan oleh suatu celah sempit, yang disebut
celah sinapsis (Yusminah, 2007: 87).
Unit fungsional system saraf pada vetebrata maupun avetebrata adalah neuron.
Sel yang sangat terspesialisasi itu, yang mengandung berbagai organel khas yang
ditemukan pada kebanyakan sel eukariotik, sangat teradaptasi bagi komunikasi berkat
penjuluran-penjulurannya yang laksana kabel. Dendrit adalah penjuluran-penjuluran,
seringkali bercabang-cabang seperti pohon yang mengangkut impuls menuju badan sel
pusat. Badan sel adalah daerah yang lebih tebal di neuron dan mengandung nucleus serta
sebagian besar sitoplasma. Akson adalah penjuluran, umumnya sangat panjang, yang
mengangkut impuls menjauhi badan sel. Sistem saraf dibangun oleh komponen
komponensel saraf atau neuron, sel-sel glia (sel Schwann, oligodendrosit, migroglia,
ependim, astrosit, dan sel-sel satelit) dan jaringan ikat sejati (Fried. 2000: 255).
B. ALAT DAN BAHAN
No Alat Jumlah Bahan Jumlah
22. Mikroskop 1 buah Preparat awetan jaringan hewan 8 Macam
23. Atlas Histologi 1 buah
24. Objek Glass 1 buah
25. Handphone 1 buah
26. Kertas A3 1 buah
27. Pulpen 1 buah
28. Pensil 1 buah
29. Pensil warna

C. LANGKAH KERJA

33
Foto Preparat Rujukan atau referensi
Alat dan bahan disiapkan
diamati dibandingkan dengan
preparat

Pertanyaan dijawab dan Gambar referensi diprint


Preparat digambar
kesimpulan dan ditempel dibandingkan
dengan diwarnai
dengan foto preparat

D. HASIL PENGAMATAN
No Gambar Gambar literature Keterangan
Pengamatan
1. Nama Jaringan : Grey
Matter
Letak : Otak
Fungsi : Kontrol otot dan
Kode : A
Nama Jaringan : Grey presepsi sensorik
matter Perbesaran : Sumber : Atlas histologi dfiore Sumber : dfiore:150
5x10 (151)
2 Nama Jaringan : Hipofisis
Letak : Rongga tulang
sphenoid

Kode : B Fungsi : Memproduksi hormon


Sumber : Color of Atlas Cytology, yang membantu pertumbuhan
Nama Jaringan :
Hipofisis Hystologi and Microscopis (2003 : Sumber : Wolfgang,2003:343
Perbesaran : 5x10 344)

3 Nama Jaringan : Nerve cell


Letak : Permukaan tubuh
Fungsi : Potensial aksi atau
perintah
Kode : C sumber : dfiore:150

34
Nama : Nerve Cell Sumber : Atlas histologi dfiore
Perbesaran : 5x10 (151)
4 Nama Jaringan : Otak
Letak : Tengkorak kepala
Fungsi : mengatur ,
mengkoordinasi gerakan
perilaku dan fungsi tubuh
Kode : D Sumber : Atlas histologi dfiore Sumber : dfiore:143
Jenis : Otak (145)
Perbesaran : 5x10
5 Nama Jaringan : Sel saraf
Letak : Permukaan kulit
Fungsi : mengelola respon
kegiatan yang tidak disadari
Kode : E Sumber : dfiore:155
Jenis : Sel Saraf Sumber : Atlas histologi dfiore
Perbesaran : 5x10
(155)
6 Nama Jaringan : Nerve Tissue
Letak : otak dan sumsum
tulang belakang
Fungsi : membentuk jaringan
komunikasi dari sistem saraf
Sumber : Color of Atlas Cytology,
Kode : F Sumber : Wolfgang,2003:180
Hystologi and Microscopis (2003 :
Jenis : Nerve Tissue
181)
Perbesaran : 5x10

7 Nama Jaringan : Kelenjar


adrenalin
Letak : diatas ginjal
Fungsi: Memproduksi
Sumber : Atlas histologi dfiore hormon oldosteron(pengatur
Kode : G
(415) elektron, hormon kortisol
Jenis : Kelenjar
Adrenalin (mengatur kadar gula
darah), dan hormon gonado
35
Perbesaran : 10x10 kortikoid mengatur hormon
seks
sumber : dfiore:416
8 Nama Jaringan : Nerve Cell
Letak : Otak
Fungsi : menerima
rangsangan atau implus baik
yang dari luar maupun
dalam tubuh
Kode : H Sumber : Wolfgang,
Sumber : Color of Atlas Cytology,
Jenis: Nerve Cell Hystologi and Microscopis (2003 : 2003:180
Perbesaran : 5x10 181)

E. PEMBAHASAN
Sistem saraf manusia merupakan sistem yang paling kompleks secara histologis dan
fisiologis di dalam tubuh manusia dan dibentuk oleh jejaring yang tersusun atas miliaran sel
saraf (neuron) , yang kesemuanya ditunjang oleh sejumlah besar sel glia. Setiap neuron
memiliki ratusan hubungan dengan neuron lain, dan membentuk sistem yang sangat
kompleks untuk pengolahan informasi dan pembangkitan respon. (Anthony,2012:136)
a) Grey Matter

36
Grey matter terdiri dari neuron-neuron, dendrit-dendritnya dan sel penunjang yang
disebut neuroglia. Bagian ini mencerminkan tempat koneksi atau sinaps antara
berbgai neuron atau dendrit. Grey matter melapisi seluruh permukaan otak
(dfiore:143). Berdasarkan pengamatan bahwa preparat A merupakan grey matter yang
berfungsi sebagai kontrol otot, dan presepsi sensorik serta pengambil keputusan,
terletak melapisi permukaan otak.
b) Hipofisis
Selama perkembangan, epitel atap faring (rongga mulut) membentuk kantung luar
yang disebut kantong hipofisis (Ratkhe). Seiring dengan perkembangan kantung
hipofisis selanjutnya melepaskan diri dari kantong rongga mulut dan menjadi bagian
selular atau glandular hipofisis (dfiore: 397). Berdasarkan spesifikasi dari literaur
preparat B merupakan hipofisis yang terletak di rongga tulang sphenoid, yang
berfungsi untuk memproduksi hormon pertumbuhan.
c) Nerve Cell atau Sel Saraf ( C&H dan E)
Setiap neuron atau nerve cell atau sel saraf tersusun atas soma atau badan sel
(corpus neuronis), banyak dendrit dan satu akson. Badan sel atau soma mengandung
nukleus, neuklolus dan sitoplasma serta berbagai organel. Dari badan sel muncul
tonjolan-tonjolan sitoplasma yang disebut dendrit yang membentuk percabangan
identik (dfiore:142) . Berdasarkan pengamatan diatas bahwa preparat C dan H sendiri
merupakan nerve cell sementara Preparat E merupakan sel saraf yang berfungsi
sebagai potensial aksi atau perintah yang terletak di seluruh tubuh.
d) Otak
Otak sendiri merupakan sistem pengendali atau pusat aktivitas tubuh berdasarkan
pengamatan preparat D merupakan otak yang terletak di tengkorak kepala yang
berfungsi sebagai pengatur, pengkoordinasi gerakan dan perilaku serta tingkah tubuh
( wolfgang, 2003:145)
e) Nerve Tissue
Jaringan saraf atau Nerve Tissue berkembang dari lapisan embrional luar,
eksoderm yang dimulai dari ketiga minggu kehidupan embrio manusia. Dengan
sinyal dari notokord ( Anthony, 2012:136). Berdasarkan pengamatan Preparat F

37
merupakan nerve tissue yang terletak di otak dan sumsum tulang belakang, berfungsi
sebagai pembentuk jaringan komunikasi saraf.
f) Mamalian Hardbone
Serat kolagen pada tulang tersusun dalam lapisan-lapisan tulang yang tipis yang
disebut lamela (lamela ossea) yang saling sejajar dibagian tepi tulang, atau tersusun
konsentris mengelilingi suatu pembuluh darah. Di tulang panjang, hardbone lamela
sirkum terensial luar terletak dibagian periosteum. (dfiore: 84). Berdasarkan
pengamatan preparat F merupakan mamalian hardbone yang di deskripsikan sesuai
dengan literatur. Mamalian hardbone berfungsi sebagai penyokong tubuh, melindungi
organ dalam viseral dan juga alat gerak bagi mamalia yang memiliki sistem rangka
endoskeleton berupa tulang, hardbone merupakan bagian dalam tubuh yang biasa
terletak di rangka tubuh, paha, tangan, dan kaki.

F. PERTANYAAN DAN JAWABAN


1. Apa saja kemampuan jaringan saraf yang mendukung sistem saraf?

Jawab:

Salah satu kemampuan jaringan saraf yang menunjang sistem saraf adalah sebagai
pembentuk jaringan komunikasi untuk sistem saraf dengan menyatukan sinyal-sinyal listrik
diseluruh jaringan.

2. Coba anda gambar kembali skema suatu neuron, lengkapi dengan keterangan
bagian- bagiannya!

Jawab:

38
3. Coba anda jelaskan secara singkat beberapa istilah di bawah ini:

A. Serabut lemak

B. Akhuran saraf afferent sensoris

C. Synapsis axo-dendrito somatic

Jawab:

A. Serabut lemak, Selubung mielin berbentuk sel schawn yang memungkinkan terjadi
sinyal elektrik.

B. Akhuran saraf afferent sensoris, ketika serabut saraf membawa implus dari ujung saraf
rangsangan penerima ke arah pusat saraf.

C. Synapsis axo-dendrito somatic, yang letaknya antara akson dari neuron satu dendrit
neuron lainnya.

G. KESIMPULAN
Jaringan saraf adalah jaringan yang disusun oleh sel sel sarad yang disebut neuron,
jaringan saraf merupakan perkembangan dari lapisan embrional ectoderm. Jaringan saraf
berfungsi sebagai pengatur kerja organ-organ tubuh bersama system hormone.
Berdasarkan fungsinya sel saraf terbagi menjadi tiga yaitu sel saraf sensorik yang
berfungsi menyampaikan impuls reseptor ke pusat, saraf motoric yang berfungsi
menyampaikan impuls dari saraf pusat ke efektor dan saraf Assosiasi yang berfungsi
menyampaikan impuls daru saraf sensoirk ke motoric

39
DAFTAR PUSTAKA
Aryulina, d. (2006). Biologi SMA dan MA. erlangga.
Campbell, Reece., Mitchell.2002.Biologi.Jakarta:Erlangga
Champbell Biologi Edisi Kelima Jilid III. Jakarta: Erlangga, 2004.
H.Fried.ph.D. George. Biologi Edisi Kedua Jakarta: Erlangga, 2000.
Hala, Yusminah. Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press, 2007.
karmana, o. (n.d.). Cerdas Belajar Biologi untuk Kelas XI. grafindo media pratama.
Kuehnel, wolfgang.2003.Color Atlas of Citology, Histology, and Microscopic
Anatomy.Germay:Thieme.
Mescher, Anthony L.2011.Histologi Dasar Junqueira Teks dan Atlas.Jakarta:EGC.
Naiola, B Paul.,Agusta, Andria.,Astuti, Dwi. 2008. Vaksinasi Dini Bordetella pada Anak
Babi.Jurnal Ilmiah Nasional.9,0126-1754.
Palennari, Muhidin dkk.2016.Biologi Dasar.Makassar:Alaudin University Press.
Saktiyono. (2004). biologi. erlangga.
Terashi, Hiroto.,Izumi, Kenz.,Rhodes, Lhenore M.,Marcello, Cynthia L.2000.Epitel
Skuamosa Bertingkat Manusia Berbeda dalam komposisi Asam Lemak Seluler.Journa of
Dermatological Science.24,p14-24
Wangko, S. (2014). S27JARINGAN OTOT RANGKASistem membran dan struktur
halus unit kontrakil. jurnal biomedik.

40

Anda mungkin juga menyukai