Nama : Adriwiniati
Nim : H0322305
Mengetahui,
Dosen Pengampu Mata kuliah
Pengampu I Pengampu II
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
memberikan rahmat dan kesehatan sehingga saya dapat menyelesaikan tugas yang
berjudul “Laporan praktikum unit 1 dengan judul Jaringan epitel” ini tepat pada
waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari laporan ini adalah untuk memenuhi tugas
pada mata kuliah Struktur dan perkembangan hewan 1. Selain itu, laporan ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang jenis-jenis jaringan pada hewan di
kehidupan sehari-hari bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Terlebih dahulu, saya mengucapkan terima kasih kepada Asisten/ Koordinator
asisten selaku pembimbing praktikum yang telah membimbing kami, sehingga
laporan ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang
studi yang saya tekuni ini.
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian Jaringan Hewan Jaringan-jaringan hewan dibagi menjadi
empati bagian, yaitu jaringan epitel, jaringan otot,jaringan tenun ikat,dan
jaringan saraf. Jaringan-jaringan tersebut saling berhubungan dalam
menjadi.Akan dikirim ke dalam sistem dan organ tubuh hewan.Masing-masing
hewan mempunyai keempat jaringan utama tersebut dengan utuh, kecuali
porifera yang merupakan kelompok hewan yang Paling sederhana. Seluruhnya
Jaringan hewan akan anggota inggris atau dan gabungan dari organ akan
bersatu dalam membentuk suatu di dalam pembagian hewan yang sempurna
(Soesilawati, 2020).
Seluruh lapisan dan organ dalam tubuh dilapisi oleh sekelompok jaringan
yang disebut jaringan epitel yang biasa disebut dengan epitel. Mereka
menutupi seluruh permukaan organ dalam dan luar. Jaringan epitel sangat
permeabel. Dengan demikian, ia memainkan peran penting dalam pertukaran
zat di seluruh sel dan membantu menjaga osmoregulasi. Tergantung pada
jumlah lapisan sel yang menyusunnya, epitel bagian epitel menjadi sederhana
dan epitel majemuk. Fungsi utama jaringan epitel adalah perlindungan,
sekresi, penyerapan, dan sensasi (Junqueira dan Carneiro, 2013).
Jaringan terbentuk dari sel dan matriks ekstrasel yang terdiri atas banyak
jenis molekul yang mampu membentuk struktur kompleks, seperti serabut
kolagen dan membran basal. Sel dan matriks ekstrasel berfungsi dan bereaksi
bersama-sama terhadap rangsangan dan inhibisi sehingga saling berkaitan
(Junqueira dan Carneiro, 2014).
Selain pewarnaan biasa, terdapat macam-macam cara untuk membuat
sediaan, di antaranya adalah freezing method dan vital staining. Freezing
method dilakukan dengan membekukan jaringan dengan CO2dan langsung
dipotong. Kekurangan dari metode ini adalah jaringan susah dipotong tipis dan
sukar untuk pembuatan massal, sedangkan vital staining caranya adalah
dengan menyuntikkan bahan ke dalam tubuh yang kemudian akan diambil
oleh sel-sel fagosit. Keuntungannya, yaitu tidak merusak sel hidup, tetapi
jaringan yang diambil harus dalam keadaan hidup (Subowo, 2016).
Secara umum, substansi hidup seperti tumbuhan dan hewan disebut
dengan protoplasma. Sedangkan, unit terkecil protoplasma yang sanggup
menopang
hidupnya sendiri disebut dengan sel. Tumbuhan dan hewan paling sederhana
terdiri atas satu sel. Sel merupakan unit struktural dan fungsional terkecil
penyusun jaringan suatu makhluk hidup (Fawcett, 2002; Subowo, 2013).
B. Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum ini yaitu untuk mengetahui bentuk, struktur
dan fungsi jaringan epitel pada hewan
C. Manfaat
a. Sel-sel penyusunnya tersusun rapat sehingga hampir tidak ada ruang antarsel
d. Sekresi, menghasilkan zat atau enzim dari epitelium membran maupun kelenjar.
1. Alat
a. Mikroskop
b. Objek glass
2. Bahan
C. Prosedur kerja
a. menyiapkan sel epitel, objek glass bersih yang telah ditetesi air di
bagian tengah
b. digerakkan tusuk gigi sebanyak 10-15 kali.
e. Mengambil sel epitel rongga mulut dari bagian pipih dengan cara
f. Mengamati terus hingga terlihat lapisan jaringan, serta struktur
jaringan. Mengg ambar dan memberikan keterangan.
BAB IV
1. Hasil pengamatan
1.Inti Sel
2.Membran Sel
3.Sitoplasma
1.Inti sel
2.Sitoplasma
3.Membran Sel
1.Inti sel
2.Membran sel
3.Sitoplasma
1.Inti sel
2.Sitoplasma
3.Membran sel
2. Pembahasan
a. Preparat jaringan epitel squamosum
Skuamosa merupakan sel epitel berukuran paling besar. Sel ini berasal
dari vagina dan uretra. Sel epitel jenis ini paling sering ditemukan pada
urine wanita.Bagian tubuh dengan jaringan ini terdapat pada rongga mulut,
kerongkongan, laring, vagina, dan saluran anus. Pada hasil pengamatan
yang telah dilakukan jaringan epitel squamosum terdapat inti sel,
sitoplasma, dan membran sel.
Berdasarkan hasil pengamatan kami, yang terdapat di dalam jaringan
epitel squamosum adalah inti sel, sitoplasma, dan membran sel.
Menurut, Nafis 2017. Pada jaringan epitel squamosum Hasil
pengamatannya menunjukkan bahwa saluran pencernaan tersusun atas
empat lapisan, yaitu tunika mukosa, submukosa, muskularis, dan serosa.
Tunika mukosa terdiri dari lamina epitelia, lamina propria, dan lamina
muskularis mukosa. Tunika submukosa terdiri dari jaringan ikat dengan
pembuluh darah, limfe dan saraf. Tunika muskularis tersusun atas otot
melingkar dan otot memanjang.
b. Preparat awetan jajunum (usus kosong)
Illium atau usus penyerapan merupakan bagian akhir dari usus halus.
Fungsinya adalah menyerap zat gizi yang tidak terserap dengan baik oleh
duodenum maupun jejunum. Bagian ini memiliki panjang hingga 3 meter
dan terhubung dengan sekum, yaitu bagian awal usus besar. Fungsinya
adalah menyerap zat gizi yang tidak terserap dengan baik oleh duodenum
maupun jejunum.
Berdasarkan hasil pengamatan kami, yang terdapat di dalam peparat
awetan illium adalah inti sel, sitoplasma, dan membran sel.
Menurut, Novita 2020. Pada hasil pengamatannya menunjukkan
bahwa ada beberapa penelitian yang menggunakan hamster Suriah dan
memberikan hasil yang lebih baik dibandingkan hewan model lainnya.
Berdasarkan hal ini dapat disimpulkan bahwa hamster Suriah dapat
dijadikan hewan model untuk SARS-CoV-2 karena memiliki gejala klinis
dan gambaran patologi yang mirip dengan manusia.
e. Preparat awetan silindris
Kolon merupakan bagian terpanjang dari usus besar yang terdiri dari
beberapa bagian, yaitu kolon asenden, kolon transversum, kolon desenden,
dan kolon sigmoid. Pada sistem pencernaan, kolon bertugas mencampur
kimus dengan enzim saluran cerna serta menyerap air dan elektrolit untuk
membentuk feses. Letak colon usus mengelilingi seluruh rongga perut.
Organ yang disebut juga dengan kolon memanjang dari sekum, kantung
yang menghubungkan ileum (ujung usus kecil) dengan kolon, sampai ke
anus. Berfungsi untuk mencampur chyme dengan enzim pada saluran
cerna. Berdasarkan hasil pengamatan kami, yang terdapat di dalam peparat
awetan jaringan epitel colon usus adalah inti sel, sitoplasma, dan membran
sel.
BAB V
KASIMPULAN DAN
SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil pengamatan, dapat disimpulkan bahwa antara lain sebagai berikut:
B. Saran
1. Saran untuk praktikan
Dengan penuh harapan semoga fasilitas dan keamanan dalam laboratorium tetap
terjaga dan terkontrol agar pada saat melangsungkan praktikum dapat berjalan dengan
baik.
DAFTAR PUSTAKA
Aulia, (2019). Jurnal veterines, vol. 3, no. 2, diakses 24 September 2023, hlmn
Gigantica, (2016). Jurnal viteriner, vol. 17, no. 1, diakses 24 September 2023,
LAMPIRAN
DOKUMENTASI