Anda di halaman 1dari 45

LAPORAN PRAKTIKUM STRUKTUR HEWAN

“Praktikum I,II,III, dan IV”


Dosen Pengampu:
Meti Maspupah, M.Pd.

Disusun oleh:
Kelompok 2/3B

Fadilah Julianti 1222060025


Gilman Syuhada 1222060031
Ilmi Fara Fadlika 1222060037

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI


JURUSAN PENDIDIKAN MIPA
FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI
BANDUNG
2023

1
DAFTAR ISI

A. Daftar Isi...................................................................................................... i
B. Pembahasan ..................................................................................................
1. Jaringan Epitel .................................................................................... 1
2. Jaringan Ikat ....................................................................................... 9
3. Jaringan Otot..................................................................................... 19
4. Jaringan Saraf ................................................................................... 30

i
Jaringan
Epitel
Judul Praktikum : Jaringan Epitel
Tanggal Praktikum : Kamis, 21 September 2023
Tujuan Praktikum : 1. Memahami fungsi jaringan epitel
2. Memahami ciri-ciri khas jaringan epitel
3. Memahami sifat dari jaringan epitel

A. Landasan Teori
Jaringan adalah agregasi sel dan produk sel dari asal struktur embrionik yang
serupa dan melakukan fungsi umum. Jaringan mewakili spesialisasi sifat-sifat yang
dimiliki semua protoplasma, seperti sifat lekas marah, kontraktilitas, konduktivitas,
penyerapan dan ekskresi. Studi tentang jaringan terutama tentang struktur dan
pengaturannya disebut histology. Seberapapun kompleksnya hewan, sel-selnya
jatuh kedalam 4 kelompok besar jaringan, yaitu jaringan epitel, jaringan ikat,
jaringan otot, dan jaringan saraf(Campbell et al., 2010)
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polihedral yang berkumpul dengan erat
dengan sedikit zat intersel, pelekatan diantara sel-sel ini kuat. Jaringan epitel
membentuk lapisan yang menutupi permukaan tubuh dan melapisi rongga-
rongganya.Jaringan epitel mempunyai fungsi –fungsi berikut ini :
1. Menutupi dan melapisi permukaan, misalnya epitel di kulit
2, Absorbsi, misalnya di usus, bagian proksimal tubulus kontortus nepron
3. Sekresi, misalnya epitel kelenjar
4. Sensoris, misalnya neuroepitel
5. Kontraktil, misalnya mioepitel
6. Proteksi, misalnya epitel di ureter, kulit(harjana, 2013)
Epitel dapat berperan sebagai membran dan kelenjar. Epitel berupa
membran tersusun atas sel yang membentuk lapisan untuk membatasi permukaan
luar dan dalam sel. Epitel yang tumbuh menembus jaringan ikat akan membentuk
kelenjar eksokrin karena sekretnya dibawa ke permukaan kelenjar. Pada suatu saat
permukaan antara epitel dan jaringan ikat tersebut akan hilang sehingga sekret
kelenjar akan masuk ke pembuluh darah. Hal ini disebut kelenjar
endokrin(Soesilawati, 2019).

B. Alat dan Bahan


Tabel 1. Alat praktikum jaringan epitel
No Nama Alat Jumlah

1. Mikroskop 1 buah

2. Atlas Histology 1 buah

3. Alat tulis 1 set

1
Tabel 2. Bahan praktikum jaringan epitel
No Nama Bahan Jumlah

1. Preparat macam-macam jaringan 10 buah


epitel

C. Langkah Kerja

Alat dan bahan Preparat yang telah Mikroskop diambil


disiapkan disediakan diambil dengan hati-hati

Preparat diletakkan Preparat diamati kemudian


gambar preparatnya Setelah selesai, alat
dibawah mikroskop, dan bahan disimpan
didokumentasikan.
pembesaran diatur Pengamatan preparat dapat
dimulai dari kembali ke
dibantu dengan penggunaan
pembesaran terendah Atlas Histology tempatnya.

D. Hasil Pengamatan

No Gambar Pengamatan Gambar Literatur Keterangan

1 Nama jaringan: silindris


selapis ileum mamalia
Letak: saluran
pencernaan, paru-paru,
Rahim
Fungsi: sekresi dan
Preparat A (Eroschenko et al., absorpsi
2012) Perbesaran; (10x10)
(10 X 10) Sumber: (Harjana,
2013)

2
2. Nama: Epitel kubus
berlapis
Letak: kelenjar ludah,
kelenjar keringat,
kelenjar susu, dan uretra
Fumgsi: penyerapan dan
Preparat B (Harjana, 2013) sekresi zat
Perbesaran; (10x10)
(10 X 10) Sumber: (Mescher,
2012)
3 Nama Jaringan :
Jaringan epitel silindris
selapis
Letak : Lapisan
permukaan usus,
lambung dan bagian
(Eroschenko et al., pernafasan.
Preparat C 2012) Fungsi :Lapisan sel
yang tebal melindungi
(10 x 10)
dalam proses sekresi
dan absorpsi.
Perbesaran : 10X10
Sumber : (Kusuma,
2020)
4 Nama jaringan:
squomasum
Letak: system
pernafasan
Fungsi: perlindungan
dan sekresi
Perbesaran; (10x10)
Preparat D (Eroschenko et al., Sumber:(Kusuma, 2020)
2012)
(10 x 10)

3
5 Nama Jaringan :
Jaringan epitel silindris
selapis
Letak : Lapisan
permukaan usus,
lambung dan bagian
Preparat E (Eroschenko et al., pernafasan.
2012) Fungsi :Lapisan sel
(10 X 10) yang tebal melindungi
dalam proses sekresi
dan absorpsi.
Perbesaran : 10X10
Sumber : (Kusuma,
2020)
6 Nama: jaringan epitel
kubus, tetis germinal
Letak: permukaan
ovarium, testis germinal
Fungsi: tempat
pembentukan sperma.
Preparat F Perbesaran; (10x10)
(10 x10 ) Sumber: (Soesilawati,
(Eroschenko et al., 2019)
2012)
7 Nama: Epitel pipih
selapis
Letak: Ginjal, Selubung
jantung, Pembuluh
darah, Pembuluh
limfatik
(Mescher, 2012) Fungsi: Menyaring zat-
Preparat G zat yang akan masuk ke
(10 x 10) dalam organ
Sumber:(Mescher,
2012)
Perbesaran; (10x10)

4
8 Nama jaringan:
duodenum
Letak: usus halus
Fungsi: sebagai tempat
(Mescher, 2012) awal penyerapan
makanan
Sumber: (Mescher,
Preparat H (10 X 10) 2012)
Perbesaran; (10x10)

9 Nama: Epitel pipih


selapis
Letak: Ginjal, Selubung
jantung, Pembuluh
darah, Pembuluh
limfatik
Fungsi: Menyaring zat-
Preparat I (Eroschenko et al., zat yang akan masuk ke
(10 X 10) 2012) dalam organ
Perbesaran : (10 X 10)
Sumber:(Mescher,
2012)

10 Nama Jaringan :
Jaringan epitel silindris
selapis
Letak : Lapisan
permukaan usus,
(Eroschenko et al., lambung dan bagian
2012) pernafasan.
Preparat J Fungsi :Lapisan sel
(10 X 10) yang tebal melindungi
dalam proses sekresi
dan absorpsi.
Perbesara:
(10 X 10)
Sumber : (Kusuma,
2020)

5
E. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan, preparat dengan kode A, C, E, dan J dengan


perbesaran 10 X 10 adalah jaringan epitel silindris selapis. Ciri-ciri jaringan epitel
silindris selapis adalah tersusun atas satu lapis sel heksagonal memanjang dengan
inti pipih, sel tersusun rapat dengan sedikit atau tanpa zat antar sel, sel mempunyai
kapasitas regeneratif yang tinggi, dan sel memiliki bentuk piala yang menghasilkan
lendir(Campbell et al., 2010).
Preparat kode B dengan perbesaran 10 X 10 menunjukan hasil yang mirip
dengan Jaringan Epitel Kubus Berlapis. epitel kubus berlapis tersusun atas beberapa
lapis sel berbentuk kubus dengan inti bulat di tengahnya, jaringan tersebut terdapat
pada kelenjar seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar susu, dan fungsi
jaringan dalam penyerapan, sekresi, dan perlindungan(Mescher, 2012).
Preparat kode D dengan perbesarann 10 X 10 adalah jaringan Epitel
Squamosum. Epitel squamasom dapat ditemukan di berbagai bagian tubuh, seperti
kulit, rongga mulut, dan saluran pernapasan. Jaringan ini berfungsi sebagai
pelindung dan pengatur pertukaran zat antara organisme dan lingkungan(Kusuma,
2020).
Berdasarkan hasil pengamatan preparat kode F dengan perbesaran 10x10 yaitu
jaringan epitel kubus yang terdapat pada testis. Jaringan epitel kubus berbentuk
kubus, mempunyai ukuran tebal dan panjang sel yang sama nampak sebagai bujur
sangkar. Biasanya inti berbentuk bulat dan terletak di tengah sel. Penampang
melintang memperlihatkan sel berbentuk kubus, sedangkan dari permukaan sel
epitel ini bentuk selnya tampak berbentuk heksagonal atau poligonal. Epitel kuboid
tersusun atas membrane basalis. Epitel kuboid terbagi menjdi epitel kuboid selapis
dan epitel kuboid berlapis (Mescher,2012)
Preparat kode G dan I merupakan jaringan epitel pipih selapis. . Epitel pipih
selapis merupakan epitel yang tersusun dari selapis sel bentuk pipih, seluruh sel
pada epitel ini terletak pada membrane basal dan mencapai permukaan, jaringan
epitel pipih selapis ini terdapat pada alveolus paru-paru,endothelium, mesotelium,
pembuluh darah dan pembuluh limfa, berfungsi dalam proses difusi,filtrasi, dan
eksresi(Mescher, 2012).
Preparat kode H dengan perbesaran 10 X 10 mnunjukan hasil yang mirip
dengan jaringan duodenum. Jaringan ini terletak di bawah lambung dan merupakan
"pintu masuk" makanan ke dalam usus. Jaringan ini berfungsi sebagai tempat awal
terjadinya penyerapan makanan dan pengumpulan pankreas dan sekresi pankreas
dari saluran empedu dan saluran pankreas(Mescher, 2012)

F. Pertanyaan dan Jawaban


1. Jelaskan ciri-ciri khas jaringan epitel!
2. Apa fungsi jaringan epitel?

6
3. Sebutkan nama lain epitel yang melapisi dinding pembuluh darah, rongga
abdominal, rongga dada dengan jantung, dan rongga paru-paru
4. Coba anda jelaskan secara lengkap, dasar klasifikasi jaringan epitel
kelenjar, berikan contohnya masing-masing!
Jawaban:
1. Jaringannya menutupi bagian luar tubuh dan melapisi berbagai rongga di
dalam tubuh, sel-selnya tersusun rapat tanpa ruang antar sel, semua sel epitel
melekat pada membrane basal (membran non seluler).
2. Proteksi (pelindung), Absorpsi (penyerapan kembali zat-zat yang masih
dibutuhkan), transportasi, ekskresi, sekresi, dan merespon rangsangan.
3. Endothelium, mesotelium, pericardium, pleurotenium
4. Jaringan epitel kelenjar dibagi menjadi 2, yaitu kelenjar eksokrin dan
kelenjar endokrin, keduanya merupakan kelenjar yang berasal dari
membrane epitel yang menutupi permukaan, yang pada suatu saat tumbuh
masuk kedalam jaringan pengikat dibawahnya. Kelenjar eksokrin,
melepaskan sekret melalui saluran kelenjar (duktus ekskretorius),
Contohnya kelenjar ludah, kelenjar dinding usus, sel penghasil sekret
dinamakan eksokrinosit. Kelenjar endokrin melepaskan sekret langsung ke
dalam pembuluh darah atau limfe, dan diangkut kea lat atau jaringan
sasaran. Contohnya kelenjar thyroidea, kelenjar suprarenalis, sel penghasil
sekret atau hormon dinamakan endoksinosit.

G. Kesimpulan

1. Jaringan epitel memiliki beberapa fungsi penting dalam tubuh manusia,


antara lain melindungi organ tubuh dari radiasi, melapisi permukaan tubuh
dan organ dalam tubuh, membantu penyerapan sari makanan di usus,
mensekresi enzim, hormon, dan zat lainnya, menyerap nutrisi dari makanan
yang dikonsumsi, berperan dalam fungsi sensorik, dan membantu ekskresi
limbah metabolisme dari tubuh.
2. Jaringan epitel memiliki bentuk dan jumlah lapisan yang berbeda sesuai
dengan fungsi dan letaknya. Jaringan epitel dapat digambarkan sebagai
penghalang, sekretori, atau absorptif, tergantung pada fungsi utamanya
Beberapa jenis sel epitel memiliki rambut kecil yang disebut silia, yang
membantu menghilangkan zat asing Sel epitel tersusun dalam satu atau
beberapa lapisan, tergantung pada organ dan lokasinya
3. Jaringan epitel memiliki beberapa sifat khas, termasuk:
a. Pemadatan Sel: Sel-sel epitel biasanya sangat rapat dan menempel erat
satu sama lain untuk membentuk lapisan yang padat.

7
b. Polaritas: Sel epitel memiliki polaritas, yang berarti mereka memiliki dua
sisi yang berbeda, yaitu apikal (sisi permukaan yang menghadap ke luar
atau lumen organ) dan basolateral (sisi yang menghadap ke jaringan di
bawahnya).
c. Avascular: Jaringan epitel tidak mengandung pembuluh darah. Nutrien
dan oksigen diserap dari jaringan di sekitarnya melalui difusi.
d. Regenerasi Cepat: Sel epitel cenderung memiliki kemampuan regenerasi
yang cepat untuk menggantikan sel-sel yang terkelupas atau cedera.
e. Fungsi Perlindungan: Jaringan epitel berfungsi sebagai penghalang fisik
yang melindungi jaringan di bawahnya dari kerusakan fisik, infeksi, dan
dehidrasi.
f. Sensitif terhadap Stimulus: Sel-sel epitel dapat merasakan dan merespons
rangsangan dari lingkungan luar seperti sentuhan, rasa, atau suhu.
g. Beragam Bentuk: Sel epitel dapat memiliki beragam bentuk, termasuk
sel kubus, sel silindris, dan sel skuamosa, tergantung pada fungsi dan
lokasinya dalam tubuh.

H. Daftar Pustaka

Campbell, N. A., Reece, jane B., Urry, L. A., Cain, M. L., Wasserman, S. A.,
Minorsky, P. V, & Jackson, R. B. (2010). Biologi Campbell Edisi Kedelapan
Jilid 3. International Journal of Social Ecology and Sustainable
Development, 1(1), 170.
Eroschenko, V. P., Gartner, L. P., Hiatt, J. L., Emeritus, P., Arifin Gunawijaya, F.,
Susilowati, R., & Saputra, L. (2012). Atlas Histologi. Atlas Histologi DiFiore
Dengan Korelasi Fungsional, 11, 424.
Harjana, T. (2013). Buku Ajar Histologi. Universitas Yogyakarta, 1–49. Retrieved
from
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131782835/pendidikan/Buku+Ajar+Histolog
i+_baru_.pdf
Kusuma, N. R. (2020). Modul Pembelajaran Biologi Sistem Koordinasi SMA
Kelas XI. Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan, 1–39.
Mescher, A. L. (2012). Histologi Dasar Junqueira (Vol. 5). Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Soesilawati, P. (2019). Histologi Kedokteran Dasar. In Airlangga University
Press.

8
Jaringan
Ikat
Judul Praktikum : Jaringan Ikat
Tanggal Praktikum : Selasa, 03 Oktober 2023
Tujuan Praktikum : 1. Mengetahui macam-macam jaringan ikat dari sediaan
preparat
2. Mengetahui funfsi-fungsi dari jaringan ikat
3. Mengetahui karakteristik dari jaringan ikat

A. Landasan Teori
Jaringan ikat atau jaringan penyambung merupakan jaringan yang
menghubungkan jaringan atau organ yang satu dengan jaringan organ yang lain
fungsi jaringan ikat adalah melekatkan suatu jaringan ke jaringan lain menyokong
atau menunjang organ melindungi dan memberi struktur pada organ-organ
membantu daerah dan limpa menyimpan lemak serta mengisi rongga diantara
organ-organ. (Sri Pujiyanto, 2016)
Jaringan epitel adalah jaringan tipis yang menutupi semua permukaan tubuh
yang terbuka. Jaringan epitel pada hewan terdiri dari ribuan sel. Jaringan epitel yang
melapisi permukaan luar tubuh disebut epidermis. Sedangkan jaringan epitel yang
membatasi permukaan suatu rongga tubuh disebut mesotelium. Sementara itu,
jaringan epitel yang membatasi organ dalam disebut endotelium.
Seluruh jaringan epitelium terletak pada suatu lamina basalis (lapisan
membran basal) yang memisahkan epitelium dari jaringan di bawahnya, seperti
jaringan ikat, pembuluh darah, dan jaringan saraf.Sementara itu, permukaan sel
yang terletak di antara sel-sel disebut permukaan lateral.
Jaringan ikat jaringan ikat tersebar luas di seluruh bagian tubuh dan berasal
dari lapisan Tengah embrio jaringan mesoderm kecuali beberapa jenis jaringan ikat
di daerah kepala yang berasal dari Krista neural atau ektoderm mesoder mesoderm
merupakan tempat dimana sel esensim berasal sel ini mempunyai kemampuan
untuk berkembang menjadi berbagai jenis sel atau jaringan tertentu.
Jaringan ikat tersusun atas komponen-komponen sel serabut dan zat dasar
pada bagian tubuh yang berbeda jumlah sel serabut dan zat dasarnya pun berbeda
tergantung pada fungsinya komponen sel jaringan ikat terdiri dari sel tetap dan sel
bebas sel tetap pixel menetap di jaringan ikat karena sejak awal perkembangannya
telah berada di jaringan tersebut sel bebas transien berasal dari sumsum tulang
kemudian masuk sirkulasi darah. (Sunny Wangko, 2014)

B. Alat dan Bahan


Tabel 1. Alat praktikum jaringan ikat
No Nama Alat Jumlah

1. Mikroskop 1 buah

9
2. Atlas Histology 1 buah

3. Alat tulis 1 set

Tabel 2. Bahan praktikum jaringan ikat


No Nama Bahan Jumlah

1. Preparat macam-macam 10 buah


jaringan epitel

C. Langkah Kerja

Alat dan bahan Preparat yang telah Mikroskop diambil


disiapkan disediakan diambil dengan hati-hati

Preparat diletakkan Preparat diamati kemudian


gambar preparatnya Setelah selesai, alat
dibawah mikroskop, dan bahan disimpan
didokumentasikan.
pembesaran diatur Pengamatan preparat dapat
dimulai dari kembali ke
dibantu dengan penggunaan
pembesaran terendah Atlas Histology tempatnya.

D. Hasil Pengamatan

No Gambar Preparat Gambar Literatur Keterangan


1 Nama Jaringan:
Compact Bone
Letak: bagian bawah
poriosteum
Fungsi: memberikan
bentuk tubuh dan
membentuk
kerangka
Preparat A (L. Mescher, 2018)
Perbesaran: 10x10
12,5X10 Referensi: (Sri
Pujiyanto, 2016)

10
2 Nama Jaringan:
Human Blood
Letak: sumsum
tulang belakang
Fungsi; membawa
oksigen dari paru-
paru keseluruh
bagian tubuh
Preparat B (L. Mescher, 2018) Perbesaran: 10x10
10x10
Referensi: (Sri
Pujiyanto, 2016)
3 Nama Jaringan:
Tulang Rawan
Hialin
Letak: Ujung tulang
rusuk yang melekat
pada tulang dada,
(L. Mescher, 2018)
serta cincin tulang
rawan trakea
Preparat C
Fungsi; untuk
10x10
melapisi pada
persendian (tulang
rawan articular), dan
sebagai pembentuk
kerangka embrionik
Perbesaran: 10x10
Referensi: (Sri
Pujiyanto, 2016)
4 Nama Jaringan:
Hard Bone
Letak: ruas tulang
belakang
Fungsi: Sebagai alat
pasif, memberi
(L. Mescher, 2018)
bentuk tubuh,
Preparat D
menopang tubuh,
10x10
tempat
menempelnya otot,
melindungi organ

11
vital seperti jantung,
otak, dan paru-paru
Perbesaran: 10x10
Referensi: (Sri
Pujiyanto, 2016)
5 Nama Jaringan:
Osteogenesis
Letak: seluruh tubuh
Fungsi: sebagai
pelindung organ
Perbesaran:10x10
Referensi: (Sri
(L. Mescher, 2018)
Preparat E Pujiyanto, 2016)
10x10
6 Nama Jaringan:
Hyalin cartilage
Letak: ujung tulang
rusuk yang melekat
pada tulang dada,
serta cincin tulang
trakea
Preparat F Fungsi: melapisi
10x10 (L. Mescher, 2018) tulang pada
persendian, dan
sebagai pembentuk
kerangka embrionik
Perbesaran: 10x10
Referensi: (Sri
Pujiyanto, 2016)
7 Nama Jaringan:
Arteri
Letak: bagian atas
organ jantung
Fungsi: mengalirkan
(L. Mescher, 2018)
darah dari jantung ke
berbagai tubuh
Perbesaran: 10x10
Preparat G
Referensi: (Sri
10x10
Pujiyanto, 2016)

12
8 Nama Jaringan:
Tulang Keras
Letak: didalam
kerangka
Fungsi: melindungi
organ-organ internal,
(L. Mescher, 2018)
dan menyediakan
Preparat H tempat untuk
10x10 pelekatan otot-otot
Perbesaran: 10x10
Referensi: (Sri
Pujiyanto, 2016)
9 Nama Jaringan:
Vena
Letak: didekat
permukaan kulit
Fungsi: mebawa
darah dari seluruh
tubuh kejantung
(L. Mescher, 2018)
Perbesaran:
Preparat I Referensi: (Sri
10x10 Pujiyanto, 2016)
10 Nama Jaringan: Sel
darah merah
Letak: sumsum
tulang
Fungsi: mengikat
oksigen (melalui
homoglobin) dari
Preparat J paru-paru
10x10 menyebarkannta
(L. Mescher, 2018)
keseluruh tubuh
Perbesaran:10x10
Referensi: (Sri
Pujiyanto, 2016)

13
E. Pembahasan

Pada preparat kode A dengan pembesaran 10x10 jenis jaringan yang ditemukan,
yaitu compact bone. Terletak pada bagian bawah periosteum. Berfungsi sebagai
pembentuk tubuh dan membentuk kerangka. Tulang ini tersusun dari matriks yang
padat dan rapat sehingga tidak terdapat rongga-rongga, serta mengandung suatu zat
kapur dan fosfor
Pada preparat kode B dan preparat kode J dengan perbesaran 10x10 jenis
jaringannya yang ditemukkan yaitu human blood atau sel darah. Terletak pada
bagian sumsum tulang belakang, berfungsi membawa oksigen dari paru- paru
keseluruh bagian tubuh. Sel darah atau eritrosit merupakan kepingan darah yang
diproduksi atau dihasilkan oleh sumsum tulang belakang mrlalui proses
erythropoiesis. (Sri Pujiyanto R. S., 2016)
Pada preparat kode C dengan perbesaran 10x10 terdapat jenis jaringan yaitu
Tulang Rawan Hialin. Terletak pda ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang
dada, serta cincin tulang rawan trakea, berfungsi untuk melapisi pada persendian
(tulang rawan articular), dan sebagainya. Tulang rawan merupakan struktur semi
kaku yang mempertahankan bentuk beberapa organ, menutupi permukaan tulang
pada persendian.
Pada preparat kode D dengan perbesaran 10x10 terdapat jenis jaringan yang
ditemukan yaitu Hard Bone. Terletak pada ruas tulang belakang, berfungsi sebagai
alat pasif, memberi bentuk tubuh, menopang tubuh, tempat menempelnya otot,
melindungi organ vital seperti jantung, otak, dan paru-paru. Hard bone atau tulang
keras merupakan kulit luar tulang pipa yang padat dan keras, serta memiliki sifat
kaku. Tulang ini terbentuk dari tulang rawan yang mengalami osifikasi
(penulangan).
Pada preparat kode E dengan perbesaran 10x10 terdapat jenis jaringan yaitu
Osteogenesis. Terletak pada seluruh tubuh, yang berfungsi sebagai pelindung
organ. Jaringan osteogenesis terlibat dalam proses pembentukan tulang atau
pembentukan sel-sel tulang. Osteogenesis merupakan proses di mana sel-sel khusus
dalam tubuh, yang disebut osteoblas, memproduksi matriks tulang dan mineral
yang diperlukan untuk pembentukan dan perbaikan tulang. Proses ini penting dalam
pertumbuhan tulang, perbaikan patah tulang, dan pemeliharaan struktur tulang
dalam tubuh.
Pada preparat kode F dengan perbesaran 10x10 terdapat jenis jaringan yaitu
Hyalin cartilage. Terletak pada ujung tulang rusuk yang melekat pada tulang dada,
serta cincin tulang trakea. Berfungsi melapisi tulang pada persendian, dan sebagai
pembentuk kerangka embrionik. Jaringan tulang rawan hialin adalah jenis jaringan
ikat yang terdiri dari sel-sel yang disebut kondrosit dan matriks ekstraseluler.
Jaringan ini ditemukan di tempat-tempat seperti ujung tulang, antara tulang rusuk
dan sternum, serta dalam pembentukan tulang pada perkembangan embrio. Tulang

14
rawan hialin memberikan fleksibilitas dan dukungan struktural pada tempat-tempat
ini. Selain itu, tulang rawan hialin juga berfungsi sebagai kerangka awal yang
digunakan dalam pembentukan tulang selama pertumbuhan dan perkembangan.
(M, 2017)
Pada preparat kode G dengan perbesaran 10x10 terdapat jenis jaringan yaitu
Arteri. Terletak pada bagian atas organ jan Jaringan arteri merujuk pada sistem
pembuluh darah yang membawa darah dari jantung ke berbagai bagian tubuh.
Arteri merupakan pembuluh darah yang kuat dan elastis yang berfungsi untuk
mengalirkan darah oksigen yang kaya dari jantung ke seluruh organ dan jaringan
tubuh. Jaringan arteri ini terdiri dari arteri-arteri yang bercabang-cabang dan
berkurang ukurannya seiring jauhnya dari jantung, membentuk sistem distribusi
darah ke seluruh tubuh.tung, berfungsi mengalirkan darah dari jantung ke berbagai
tubuh.
Pada preparat H dengan perbesaran 10x10 terdapat jenis jaringan yaitu
Tulang Keras. Terletak didalam kerangka, berfungsi melindungi organ-organ
internal, dan menyediakan tempat untuk pelekatan otot-otot. Tulang keras
merupakan kulit bagian luar tulang pipa yang padat dan keras. Tulang keras
terbentuk dari tulang rawan yang mengalami osifikasi (penulangan). Tulang keras
merupakan alat gerak pasif yang susunannya mengandung lebih banyak zat kapur
serta fosfor, dan sedikit zat perekat.
Pada preparat kode I dengan perbesaran 10x10 terdapat jaringan yaitu Vena.
Terletak didekat permukaan kulit, berfungsi membawa darah dari seluruh tubuh
kejantung. Vena merupakan pembuluh darah yang berada dekat dengan permukaan
tubuh, sehingga bisa terlihat dari permukaan kulit berupa garis bercabang yang
berwarna kebiruan. Meski dapat terlihat dari luar, vena memiliki dinding pembuluh
darah yang tipis dan tidak elastis. Denyut pembuluh darah vena pun juga tidak
terasa.

F. Pertanyaan dan Jawaban


1. Jelaskan ciri-ciri jaringan ikat!
2. Apa fungsi dari jaringan ikat!
3. Apa perbedaan jaringan ikat kendur dengan jaringan ikat padat?
4. Mengapa darah dikelompokkan jaringan ikat?
5. Ada berapa jenis serabut pada jaringan ikat, sebutkan?
6. Coba anda jelaskan proses pembentukan tulang rawan berikut nutrisinya!
7. Jelaskan penggolongan jaringan ikat secara lengkap!
8. Apa fungsi dari makrofag
9. Sebutkan sifat serat kolagen

15
Jawaban
1 Selnya banyak atau bermacam-macam tetapi terspesialisasi secara khusus,
memilikii substansi cair dan amorf atau padat, memiliki matriks
ekstraseluler, mempunyai pasokan saraf, mempunyai bermacam-macam
pasokan darah, terdiri atas sel-sel yang terbenam pada material anatar sel
yang disebut matriks
2 Menyokong dan melindungi berbagai jaringan, organ dan tubuh, mengikat
atau meletakkan suatu jaringan dengan jaringan lain, membentuk darah dan
limfa
Mengangkat zat dari suatu jaringan, menyimpan lemak dan mengisi rongga
diantara organ-organ
3 Ikat kendur: Jaringan ikat longgar atau kendur merupakan jaringan yang sel-
selnya jarang dan sebagian jaringannya tersusun atas matriks yang
mengandung serabut kolagen dan serabut elastin. Matriksnya berupa cairan
lendir atau mukus. Pada jaringan ini terdapat makrofag, sel plasma, sel
tiang, dan sel lemak. Jaringan ini berfungsi untuk membungkus organ-organ
tubuh, pembuluh darah, dan saraf.
Jaringan ikat padat: Jaringan ikat padat tersusun oleh sel-sel fibrolas dan
terdapat banyak serat kolagen yang tersusun padat dan teratur. Serabut
kolagen bersifat fleksibel tetapi tidal elastis. Jaringan ini berfungsi untuk
menghubungkan antara organ satu dengan organ yang lain. Letak jaringan
ini berada ditendon dan ligamen. Tendon berfungsi sebagai penghibung
antara tulang dengan otot, dan ligamen berfungsi sebagai penghubung
tulang dengan tulang lain.
4 Karena jaringan darah tersusun dari matriks atau substansi dasar berupa
plasma darah dan serabut berupa fibril pada saat proses pembekuan darah.
5 Ada tiga jenis serabut yaitu:
Serabut kolagen, serabut retikuler, serabut elastin
6 Pembentukan tulang rawan
• Awal mulanya pembentukan rangka berupa tulang rawan. Rangka
tulang dibentuk oleh jaringan mesenkim yang mrngalami osifikasi,
dan penulangan.
• Matriks jaringan tulang rawan terdiri atas kondrin yaitu zat jernih
seperti kanji yang terbuat dari mukopoli sakarida dan fosfar. Oleh
sebab iti, tulang disebut kondrosit.
• Kondrosit berfungsi mensintesis dan mempertahankan matriks yang
mengandung serabut kolagen, serabut elastis, dan serabut fibrosa.
Kondrin dihasilkan oleh sel kombrolast yang terletak pada lakuna.
Tulang rawan selalu terbungkus oleh membran perikondrium karena
masih bersifat lunak.

16
• Jaringan tulang rawan pada anak berasal dari jaringan ikat embrional
(mesenkim), jika pada orang dewasa dibentuk oleh selaput rawan
atau fibrosa tipis yang dinamakan perikondium.
• Pada stadium embrio rangka hewan mamalia terdiri atas kartilago
(tulang rawan). Perkembangannya sebagian mengalami osifikasi
(mengeras) menjadi tulang keras dan hanya sebagian kecil yang
tersisa pada stadium dewasa. Misalnya telinga, hidung serta antar
ruas tulang belakang dan dada.
7 Berdasarkan matriks penyusunnya jaringan ikat terbagi dua, yaitu:
• Jaringan ikat longgar: disebut jaringan karena jaringan ini memiliki
ciri susunan seratnya longgar, jaringan ini paling banyak memiliki
substansi dasar dan sel-sel jaringan ikat berbagai tipe.
• Jaringan ikat padat: disebut jaringan ini karena keadaan serat-serat
yang menyusunnya berimpitan. Substansi dasar dan sel-sel jaringan
yang terkandung pada jaringan ikat padat jika dibandingkan dengan
jaringan ikat longgar hanya sedikit jumlahnya. Jaringan ini
berdasarkan susunan seratnya dibagi dua macam, yaitu jaringan
padat beraturan dan tidak beraturan.
8. Makrofag adalah sel fagosit terpenting dalam sistem imun yang berasal dari
sel monosit dewasa yang menetap di jaringan. Makrofag memiliki dua
fungsi utama yaitu menghancurkan antigen dan menyajikannya kepada
limfosit T karena memiliki Antigen Presenting Cell (APC).
9. Adapun sifat-sifat serat kolagen meliputi:
• Kekuatan: Serat kolagen memiliki kekuatan yang tinggi,
menjadikannya penting untuk kekuatan jaringan ikat, kulit, tulang,
dan tendon.
• Kaku: Serat kolagen memberikan kekakuan struktural pada jaringan
tubuh.
• Ketahanan terhadap tarikan: Mereka dapat menahan tekanan dan
tarikan tanpa putus.
• Elastisitas terbatas: Meskipun kuat, serat kolagen memiliki
elastisitas yang terbatas, artinya mereka kembali ke bentuk semula
hanya dalam batas tertentu setelah ditarik.
• Tahan terhadap pelarutan: Kolagen tahan terhadap pelarutan dalam
air, menjadikannya komponen yang stabil dalam jaringan tubuh.
• Tekstur kasar: Secara fisik, serat kolagen sering memiliki tekstur
kasar atau berstruktur, terutama dalam jaringan seperti tendon.
• Dapat diregenerasi: Tubuh dapat memperbaiki dan menghasilkan
kolagen baru untuk memperbaiki jaringan yang rusak.

17
G. Kesimpulan
1. Secara umum, jaringan ikat dapat dibedakan menjadi jaringan ikat biasa,
jaringan ikat khusus, jaringan ikat penyokong.
Adapun macam-macam jaringan, yaitu:
1) Jaringan ikat biasa
• Jaringan ikat padat
• Jaringan ikat padat teratur
• Jaringan ikat padat tidak teratur
• Jaringan ikat padat elastis
• Jaringan ikat longgar
2) Jaringan ikat khusus
• Jaringan ikat retikuler
• Jaringan adiposa
3) Jaringan ikat penyokong
• Jaringan tulang rawan
• Jaringan tulang keras
2. Adapun beberapa fungsi dari jaringan ikat, yaitu:
• Menyokong dan melindungi berbagai jaringan, organ, dan tubuh
• Mengikat, meletakkan suatu jaringan dengan jaringan lain
• Membentuk darah dan limfa
• Mengangkat zat dari suatu jaringan
• Menyimpan lemak dan mengisi rongga diantara organ-organ
3. Adapun karakteristik jaringan ikat, yaitu:
• Tersusun atas sel fibrobial dan juga didominasi dengan serat
kolagen yang tersusun secara padat serta teratur
• Memiliki bentMemiliki bentuk sel yang tersebar atau tidak
beraturan
• Mempunyai komponen intraseluler atau matriks

H. Daftar Pustaka

M, A. (2017). Buku Ajar Struktur Hewan. Jakarta: Sibuku Media.


Sri Pujiyanto, R. S. (2016). Buku Menjelajah Biologi 2. Solo: PT. Tiga Serangkai
Pustaka Mandiri.
Sri Pujiyanto, R. S. (2016). Menjelejah Dunia Biologi 1. Solo: PT. Tiga Serangkai
Puataka Mandiri.
Sunny Wangko, R. K. (2014). KOMPONEN SEL JARINGAN IKAT. Jurnal
Biomedik, 1-7.
Victor P. Eroschenko, P. (2008). Atlas Histologi difiore dengan korelasi
fungsional. Jakarta: PENERBIT BUKU KEDOKTERAN.

18
Jaringan
Otot
Judul Praktikum : Jaringan Otot
Tanggal Praktikum : Kamis, 05 Oktober 2023
Tujuan Praktikum : 1. Mengamati preparat Histology untuk mengetahui
jaringan otot dari preparat yang telah disediakan
2. Mengidentifikasi bagian-bagian jaringan otot
berdasarkan bentuknya
3. Mengamati preparat Histology agar dapat mempelajari
bagaimana otot berkontraksi dan relaksasi.

A. Landasan Teori
Otot merupakan jaringan konektif yang berperan utama terhadap kontraksi
untuk menggerakkan anggota tubuh secara sadar atau tidak. Tubuh tersusun atas
40% otot dan >600 otot rangka. Otot memiliki sel pipih dan panjang. Otot dapat
berkontraksi melalui pengubahan lemak dan glukosa menjadi gerakan dan
energi panas (L. Meschen, 2016).
Otot sebagian besar melekat pada kerangka, sehingga dapat menggerakkan
kerangka tersebut secara aktif dan untuk memelihara sikap tubuh. Saat istirahat
terjadi tonus, yaitu otot tidak kendur sama sekali, namun masih sedikit tegang.
Tonus otot bergantung pada usia, gender, dan kondisi tubuh (L. Meschen,
2016)..
Dalam garis besarnya sel otot dapat dibagi menjadi 3 (tiga) golongan yaitu :
• Otot polos
Terdiri dari sel-sel otot polos. Sel otot ini bentuknya seperti gelendongan,
dibagian tengan terbesar dan kedua ujungnya meruncing. Otot polos
memilki serat yang arahnya searah panjang sel tersebut miofibril. Serat
miofilamen dan masing-masing mifilamen teridri dari protein otot yaitu
aktin dan miosin. Otot polos bergerak secara teratur, dan tidak cepat lelahg.
Walaupun tidur. Otot masih mampu bekerja. Otot polos terdapat pada alat-
alat dinding tubuh dalam, misalnya pada dinding usus, dinding
pembuluh darah, pembuluh limfe, dinding saluran pencernaan, takea,
cabang tenggorok, pada muskulus siliaris mata, otot polos dalam kulit,
saluran kelamin dan saluran ekskresi (L. Meschen, 2016).
Bila otot polos berkontraksi, maka bagian tengahnya membesar dan
otot menjadi pendek. Kerutan itu terjadi lambat, bila otot itu mendapat suatu
rangsang, maka reaksi terhadap berasal dari susunan saraf tak sadar (otot
involunter), oleh karena itu otot polos tidak berada di bawah kehendak. Jadi
bekerja di luar kesadaran kita.

19
• Otot lurik / Rangka
Sel-sel otot lurik berbentuk silindris atau seperti tabung dan berinti banyak,
letaknya di pinggir, panjangnya 2,5 cm dan diameternya 50 mikron. Sel otot
lurik ujungnya sel nya tidak menunjukkan batas yang jelas dan miofibril tidak
homogen akibatnya tampak serat-serat lintang. Otot lurik di bedakan menjadi 3
macam, yaitu : otot rangka, otot lurik, dan otot lingkar. Otot-otot rangka
mempunyai hubungan dengan tulang dan berfungsi menggerakkan tulang. Otot
ini bila di lihat di bawah mikroskop, maka tampak susunannya serabut-serabut
panjang yang mengandung banyak inti sel, dan tampak adanya garis-garis
terang di selingi gelap yang melintang (L. Meschen, 2016).
Otot-otot kulit seperti yang terdapat pada roman muka termasuk otot-otot
lurik berada di bawah kehendak kita. Perlekatannya pda tulang dan kulit, tetapi
ada juga terdapat dalam kulit seluruhnya. Otot-otot yang merupakan lingkaran
di sebuah otot lingkaran, misalnya otot yang mengelilingi mulut dan mata
Cara kerja otot lurik, bila otot lurik berkontraksi, maka menjadi pendek dan
setiap serabut turut dengan berkontraksi. Otot-otot jeis ini hanya berkontraksi
jika di rangsangan oleh rangsangan daraf sadar (otot valunter). Kerja otot lurik
adalah bersifat sadar, karena itu disebut otot sadar, artinya bekerja menurut
kemauan, karena itu di sebut otot sadar, artinya bekerja menurut kemauan atau
perintah otak. Reaksi kerja otot lurik terhadap perangsang cepat tapi tidak tahan
kelelahan.
• Otot jantung
Otot jantung merupakan otot “istimewa”. Otot ini bentuknya seperti otot
lurik perbedaanya ialah bahwa serabutnya bercabang dan bersambung satu
sama lain. Berciri merah khas dan tidak dapat dikendalikan kemauan.
Otot jantung di temukan hanya pada jangtung (kor), mempunyai
kemampuan khusus untuk mengadakan kontraksi otomatis dan gerakan tanpa
tergantung pada ada tidaknya rangsangan saraf. Cara kerja otot jantung ini
disebut miogenik yang membedakannya dengan neurogonik (L. Meschen,
2016).

B. Alat dan Bahan


Tabel 1. Alat praktikum jaringan otot
No Nama Alat Jumlah

1. Mikroskop 1 buah

2. Atlas Histology 1 buah

3. Alat tulis 1 set

20
Tabel 2. Bahan praktikum jaringan otot
No Nama Bahan Jumlah

1. Preparat macam-macam 10 buah


jaringan epitel

C. Langkah Kerja

Alat dan bahan Preparat yang telah Mikroskop diambil


disiapkan disediakan diambil dengan hati-hati

Preparat diletakkan Preparat diamati kemudian


gambar preparatnya Setelah selesai, alat
dibawah mikroskop, dan bahan disimpan
didokumentasikan.
pembesaran diatur Pengamatan preparat dapat
dimulai dari kembali ke
dibantu dengan penggunaan
pembesaran terendah Atlas Histology tempatnya.

D. Hasil Pengamatan

No Gambar Pengamatan Gambar Literatur Keterangan

1. A. Preparat A Nama Jaringan: Otot Lurik


Letak: Melekat pada rangka
Fungsi: Penggerak rangka
tubuh manusia
Perbesaran: 10x10
Sumber: (Aryulina, Diah, dan
Chairil,. 2004)

(10 x 10) (L, Mescher,2018)

21
2. Nama Jaringan: Otot Serat
Melintang
Letak: Menempel pada tulang
Fungsi: Penggerak rangka
tubuh
Perbesaran: 10x10
Sumber: (Aryulina, Diah, dan
Chairil,. 2004)
Preparat B (10 x 10) (L, Mescher,2018)

3. C. Preparat C Nama Jaringan: Non Striated


Letak: Organ dalam seperti
usus, pembuluh darah, dan
saluran kemih
Fungsi: mendorong makan
diusus, mengontrol aliran urine
Perbesaran: 10x10
Sumber: (Susatyo dan
(10 x 10) (L, Mescher,2018) Sugiharto, 2022)

4. D. Preparat D Nama Jaringan: Mamalian


Cardiac Muscle
Letak: Jantung mamalia
Fungsi: Mengontrol pergerakan
jantung
Perbesaran: 10x10
Sumber: (Susatyo dan
(L, Mescher,2018) Sugiharto, 2022)
(10 x 10)

5. E. Preparat E - -

6. F.Preparat F Nama Jaringan: Otot Lurik


Letak: Melekat pada rangka
Fungsi: Pengerak rangka tubuh
Perbesaran: 10x10
Sumber: (Aryulina, Diah, dan
Chairil., 2004)

(10 x 10) (L, Mescher,2018)

22
7. Nama Jaringan: Involuntary
Muscle Ileum
Letak: Usus Halus
Fungsi: Mendorong makanan
melewati saluran cerna
Perbesaran: 10x10
Sumber: (L, Mescher,2018)
Preparat G (10x10) (L, Mescher,2018)

8. Nama Jaringan: Striated


Muscle
Letak: Kerangka tubuh seperti
otot paha, lengan, dan betis
Fungsi: Penggerak rangka
tubuh manusia
Perbesaran: 10x10
Preparat H (L, Mescher,2018) Sumber: (Susatyo dan
Sugiharto, 2022)
(10 x 10)

9. Nama Jaringan: Mamalian


Striated Muscle
Letak: Kerangka tubuh
Fungsi: Penggerak rangka
tubuh
Perbesaran: 10x10
Sumber: (Susatyo dan
Sugiharto, 2022)
Preparat I (L, Mescher,2018)
(10 x 10)

10. Nama Jaringan: Otot Jantung


Letak: Jantung
Fungsi: Mengontrol pergerakan
jantung
Perbesaran: 10x10
Sumber: (Muhyidin, 2016)

Preparat J (L, Mescher,2018)


(10 x 10)

23
E. Pembahasan

Berdasarkan hasil pengamatan, kode B dengan perbesaran(4x10) menunjukkan


jaringan otot serat melintang. Ciri-ciri yang terlihat pada preparat ini yaitu,terdapat
serat melintang dengan masing-masing memiliki inti sel berjumlah satu,sehingga
akan terlihat seperti otot lurik motifnya. Fungsi jaringan otot serat melintang yaitu
untuk menggerakan tulang (Wangko, 2014).
Berdasarkan hasil pengamatan kode A, F, H, dan I dengan perbesaran (10x10)
menunjukkan jaringan otot lurik. Adapun ciri-ciri otot lurik yang terlihat yaitu sel
panjang, berbentuk silinder, dan inti sel berada di samping dan memiliki goresan
yang jelas (lurik). Fungsi dari otot lurik ini yaitu, penggerak tubuh (Wangko, 2014).
Berdasarkan hasil pengamatan kode D dan J merupakan jaringan otot janttung.
kode D memiliki ciri-ciri otot jantung karena inti selnya berbentuk lonjong,
bercabang, terdapat garis-garis transversal berwarna gelap yang melintasi rangkaian
sel otot jantung pada interval yang tidak teratur disebut keping intercalar. Hubungan
tersebut dapat terlihat garis-garis lurus berbentuk garis - garis lurus (Susatyo dan
Sugiharto , 2022).
Berdasarkan hasil pengamatan kode C menunjukkan bahwa otot polos pada
usus halus. Preparat kode C memiliki ciri-ciri tidak tampak adanya struktur filamen
yang merupakan komponen penting untuk kontraksi, maka dari itu disebut otot
polos Selain itu bentuk yang terlihat spiral, karena sering berkontraksi (Susatyo
dan Sugiharto , 2022). Fungsi otot polos pada organ seperti usus halus yaitu
mendorong makanan untuk melewati saluran cerna (Wangko,2014).

F. Pertanyaan dan Jawaban

1. Coba anda jelaskan karakteristik ketiga macam jaringan otot ditinjau dari
fungsi dan strukturnya!
Jawaban :
a. Otot polos

24
Merupakan otot yang gerakanya di control oleh saraf tak sadar dan tidak
terletak pada rangka. Otot polos ini Menyusun organ dalam tubuh dengan
struktur berbentuk gelendong dan memiliki satu inti sel yang terletak di
tengah.
· Inti tunggal
· Tidak lurik
· Tidak bercabang
· Aktivitas bersifat "tidak disengaja", artinya sinyal dari neuron motorik
tidak diperlukan.
b. Otot rangka
Merupakan otot yang terletak pada rangka manusia yang menggerakan
rangka. Otot Ini memiliki bentuk seperti serabut halus memanjang dan
mengandung banyak inti sel
· Multinukleat
· Lurik
· Tidak bercabang
· Berisi sarkomer
· Aktivitas bersifat "sukarela", artinya sinyal dari neuron motorik
somatik diperlukan
c. Otot jantung
Otot jantung hanya ditemukan pada dinding jantung. Otot jantung
memilikistruktur seperti otot rangka, namun membentuk anyaman
karena adanya percabangan.
· 1 atau 2 inti
· Lurik
· Bercabang; cakram selingan membentuk koneksi sitoplasma langsung
ujung ke ujung
· Berisi sarkomer
· Aktivitas bersifat "tidak disengaja", artinya sinyal dari neuron motorik
tidak diperlukan.

25
2. Coba anda jelaskan mekanisme kontraksi otot, khususnya pada otot
rangka!
Jawaban:
a) Sebuah impuls serat memicu pelepasan Asetilkolin (ACh) ke celah
sinaps. Ach terikat pada resetorACh di lempeng ujung serat
motorik pada taut neuromuskular, memulai impuls otot di
sarkolema serat otot.
b) Saat impuls otot menyebar dengan cepat dari sarkolema sepanjang
tubulus-T, ion kalsium dilepaskan dari sisterna terminal ke
sarkoplasma.
c) Ion kalsium terikat ke troponin. Troponin berubah bentuk,
menggerakan tropomiosin pada aktin sehingga membuka tempat
aktif pada molekul aktin filamen tipis. Kepala miosin filamen tebal
menempel pada tempat aktif yang ka tersebut sehingga membentuk
jembatan silang.
d) Xepata miosin berputar, menggerakkan filamen tipis ke arah pusat
sarkomer, ATP mengikat kepala miosin dan dipecah menjadi Adp
dan P Kepala miosin lepas dari filamen tipis dan kembali ke
posisinya sebelum berputar. Siklus berulang menempel-berputar-
lepas-kembali (kepala miosin) menggeser filamen tebal dan tipis
melewati satu sama lain. Sarkomer memendek dan otot
berkontraksi. Siklus tersebut terus berlangsung selama ion kalsium
masih terikat pada troponin sehingga tempat aktif tetap terbuka.
e) Ketika impuls berhenti. ion kalsium ditranspor secara aktif ke
retikulum sarkoplasma, tropomiosin kembali menutup tempat
aktif, dan filamen-filamen bergeser secara relaksnya.
3. Jelaskan fungsi umum dari otot!
Jawaban:
Fungsi jaringan otot yang paling jelas adalah menghasilkan gerakan.
Jaringan otot juga bertindak untuk membuka dan menutup saluran tubuh,
menjaga postur tubuh dan menstabilkan persendian, serta menghasilkan

26
panas. Menghasilkan gerakan. Otot rangka menempel pada kerangka dan
menggerakkan tubuh dengan menggerakkan tulang. Otot di dinding organ
visceral menghasilkan gerakan dengan memeras cairan dan zat lain melalui
organ berlubang ini.
Buka dan tutup lorong tubuh. Otot sfingter mengelilingi banyak bukaan
tubuh dan berfungsi sebagai katup: rileks untuk memungkinkan lewatnya
suatu zat, berkontraksi untuk menutup lorong. Fungsi ini terutama terlihat
di saluran pencernaan dan saluran kemih. Jaringan otot di sekitar mulut dan
mata membuka dan menutup lubang tubuh tersebut. Serabut otot di iris mata
mengerut dan mengendur untuk mengubah diameter pupil.
Pertahankan postur tubuh dan stabilkan persendian. Saat kita bangun, otot
rangka berkontraksi terus menerus untuk mempertahankan postur,
memungkinkan tubuh untuk tetap dalam posisi berdiri atau duduk. Tonus
otot, kontraksi otot tingkat rendah yang konstan, membantu menstabilkan
dan memperkuat banyak sendi sinovial.
4. Sebutkan dan jelaskan otot-otot pada kerangka anggota!
Jawaban:
Otot Rangka Utama Merupakan Sebagian Besar Tubuh Manusia.
• Trapezius, merupakan otot yang menyusun struktur punggung manusia
• Deltoid, merupakan otot yang membentuk struktur bulat pada bahu
• Pectoralis major, yaitu oto tebal yang berbentuk seperti kipas,
danterletak di anterior dari dinding dada. Otot ini membentuk dada pada
pria dan terletak di bawah payudara pada wanita
• Biceps brachii, merupakan otot besar berkepala dua karena berorigo
pada dua tempat yang berbeda. Terletak di sepanjang lengan atas
• Triceps brachii, adalah otot besar berkepala (caput) tiga kare berorigo
pada tiga tempat yang berbeda. Terletak di sepanjang lengan atas
• Latissimus dorsi, yaitu otot yang besar, datar, pada bagian punggung, dan
terletak di belakang lengan.

27
• Rectus abdominus, yaitu sepasang otot yang melintang secara vertkal
pada setiap sisi dinding anterior pada perut. Sixpack merupakan bagian
otot perut yang memiliki jaringan otot ini.
• Gluteus maximus, merupakan otot ekstensor utama pinggul.
• Sartorius, yaitu otot tipis panjang yang membentang sepanjang paha
atas, menyilangkan kaki ke bagian lutut. Fungsi utama fleksi dan
adduksi lutut
• Biceps femoris (hamstrings), merupakan otot paha yang terletak di
bagian posterior, atau punggung
• Gastrocnemius, yaitu otot yang terletak paing luar pada betis, sehingga
rawan cedera.
• Soleus, yaitu otot betis yang lebih kecil
• Achilles tendon, merupakan tenson yang memiliki ukrang terbesar
dalam tubuh manusia. Tendon ini menghubungkan tulang di tumit
dengan otot betis.

G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada saat mengamati jaringan
preparat otot, terdapat 10 preparat. Berikut kesimpulan hasil praktikum jaringan
preparate otot:
1. Otot merupakan jaringan konektif yang berperan utama terhadap kontraksi
untuk menggerakkan anggota tubuh secara sadar atau tidak.
• Kode A adalah Otot Lurik
• Kode B adalah Otot Serat Melintang
• Kode C adalah Non Striated
• Kode D adalah Mamalian Cardiac Muscle
• Kode E adalah Anolir
• Kode F adalah Otot Lurik
• Kode G adalah Involuntary Muscle Ileum
• Kode H adalah Striated Muscle
• Kode I adalah Mamalian Striated Muscle
• Kode J adalah Otot Jantung

2. Berikut bagian-bagian pada jaringan otot:


Otot sebagian besar melekat pada kerangka, sehingga dapat menggerakkan
kerangka tersebut secara aktif dan untuk memelihara sikap tubuh.

28
a. Otot polos,merupakan otot yang gerakanya di control oleh saraf tak
sadar dan tidak terletak pada rangka. Otot polos ini Menyusun organ
dalam tubuh dengan struktur berbentuk gelendong dan memiliki satu
inti sel yang terletak di tengah.
b. Otot rangka, merupakan otot yang terletak pada rangka manusia yang
menggerakan rangka. Otot Ini memiliki bentuk seperti serabut halus
memanjang dan mengandung banyak inti sel.
c. Otot jantung, otot jantung hanya ditemukan pada dinding jantung. Otot
jantung memilikistruktur seperti otot rangka, namun membentuk
anyaman karena adanya percabangan.
3. Mekanisme kerja otot:
Otot mengalami dengan cara kontraksi dan relaksasi. Kontraksi otot
ditandai dengan jaringan otot memendek, sedangkan otot relaksasi ditandai
dengan jaringan otot memanjang. Contoh kotranksi otot yaitu pada otot
bisep sedangkan relaksasi pada otot trisep.

H. Daftar Pustaka

Aryulina, Diah dan Chairil Muslim. (2004). Biologi. Jakarta : Erlangga.


Campbell, Reece, dan Mitcell. (2010). Biologi Ed 8 Jilid 3. Jakarta : Penerbit
Erlangga.
Eroschenko, Victor P. (2008). Atlas Histologi di fiore dengan kolerasi
fungsional. Ed. 11. Jakarta : EGE
Mescler, Anthony L. (2018). Junquiera’s Basic Histology Test and Atlas.
English : NC Gratre Education.
Susatyo, Priyo dan Sugiharto (2022). Struktur Hewan. Tangerang Selatan :
Penerbit Universitas Terbuka.
Wangko, Sunny (2014). Jaringan Otot Rangka Sistem Membran dan Struktur H
alus Unit Kontraktif. Jurnal Biomedis. 6 (3). 21-32.

29
Jaringan
Saraf
Judul Praktikum : Jaringan Saraf
Tanggal Praktikum : Kamis, 12 Oktober 2023
Tujuan Praktikum : 1. Mengamati preparat Histology untuk mengetahui
macam-macam jaringan saraf.
2. Menganalisis macam-macam jaringan saraf berdasarkan
struktur dan fungsinya.
3. Mengidentifikasi macam-macam jaringan saraf
berdasarkan bentuk sel yang membangunnya.

A. Landasan Teori
Jaringan saraf adalah komponen jaringan utama dari system saraf. Sistem saraf
mengatur dan mengotrol fungsi tubuh. Neuron yang artinya sel saraf merupakan
unit anatomis yang fungsional dan independen dengan berbagai ciri fisik. Neuron
berperan dalam menerima, mentransmisikan, dan memproses impuls; sebagai
inisiator aktivitas suatu sel dan melepaskan neurotransmiter dan molekul- molekul
penyampai informasi lainnya (Junquiera et al., 1997).
Neuron terdiri atas tiga bagian, antara lain (Junquiera et al., 1997):
1. Dendrit
Serat bercabang yang berasal dari badan sel berperan sebagai penerima
stimulus dari lingkungan, sel epitelial sensoris, atau dari sel saraf lainnya
untuk dibawa ke badan sel saraf tersebut.
2. Badan sel (Perikarion)
Pusat trofik untuk seluruh sel saraf yang peka terhadap rangsangan. Badan
sel terdiri atas inti sel dan anak inti yang dikelilingi oleh sitoplasma granular.
Badan sel yang menggerombol selain di sistem saraf pusat disebut ganglion
(jamak: ganglia).
3. Akson
Percabangan tunggal yang dikhususkan sebagai pembangkit dan penghantar
impuls ke sel lainnya seperti sel saraf, sel otot, dan sel kelenjar. Akson memiliki
ciri-ciri panjang, tipis, dan terdiri atas neurofibril yang berperan untuk transport
nutrisi dan menyokong sel. Sebagian besar akson dibungkus oleh mielin, yaitu
substanasi lemak berwarna putih kekuningan yang berasal dari Schwann. Ujung
akson yang bertemu dengan denrit dihubungkan oleh sinaps.
Selain itu, neuron terbagi menjadi 3 kelompok berdasarkan fungsinya,
antara lain (Junquiera et al., 1997):
1. Neuron sensorik
Neuron sensorik tersusun atas ganglia, yaitu badan sel yang
berkelompok, akson pendek, dan dendrit panjang, Neuron sensorik yang
terdapat di alat indra disebut neuron indra yang berfungsi sebagai
penghantar impuls saraf dari alat indra ke otak atau medula spinalis.

30
2. Neuron motoric
Neuron motorik tersusun atas dendrit pendek yang terhubung langsung
ke neuron lain dan berakson panjang di mana akson tersebut terhubung
langsung ke efektor. Neuron motorik dikenal juga sebagai neuron
penggerak karena berfungsi menghantarkan impuls dari otak atau medula
spinalis ke efektor.
3. Neuron konektor (interneuron)
Neuron konektor termasuk neuron multipolar yang tersusun atas banyak
dentrit berukuran pendek, aksonnya panjang atau pendek, dan terbentuk
sinaps antar ujung dendrit dan akson. Neuron konektor ini sering ditemukan
di medula spinalis dan otak yang berperan dalam meneruskan impuls dari
neuron sensoris ke neuron motoris.

Sistem saraf sebagian besar terdiri dari jaringan saraf yang sel-selnya
padat dan terjalin erat. Meskipun sangat kompleks, jaringan saraf hanya terdiri
dari dua jenis utama sel: (1) neuron, sel saraf yang mengirimkan sinyal listrik,
dan (2) neuroglia, tidak ada sel pendukung yang mengelilingi dan membungkus
neuron. Kedua jenis sel ini berkembang dari jaringan embrio yang sama: tabung
saraf dan puncak saraf. (Marieb, Wilhelm, & Mallatt, 2017).

B. Alat dan Bahan


Tabel 1. Alat praktikum jaringan saraf
No Nama Alat Jumlah

1. Mikroskop 1 buah

2. Atlas Histology 1 buah

3. Alat tulis 1 set

Tabel 2. Bahan praktikum jaringan saraf


No Nama Bahan Jumlah

1. Preparat macam-macam 10 buah


jaringan epitel

31
C. Langkah Kerja

Alat dan bahan Preparat yang telah Mikroskop diambil


disiapkan disediakan diambil dengan hati-hati

Preparat diletakkan Preparat diamati kemudian


gambar preparatnya Setelah selesai, alat
dibawah mikroskop, dan bahan disimpan
didokumentasikan.
pembesaran diatur Pengamatan preparat dapat
dimulai dari kembali ke
dibantu dengan penggunaan
pembesaran terendah Atlas Histology tempatnya.

D. Hasil Pengamatan

No Gambar Gambar Keterangan


Pengamatan Literatur
1. A. Preparat A Nama Jaringan : Nerve
Tissue Grey Matter
10 Letak : dalam retropenial
sepanjang ujung krjaringan
anial ginjal
(L, Mescher,2016) Fungsi : memproduksi
(10x10) berbagai hormon
Perbesaran: (10x10)
Referensi :
(L, Mescher,2016)
2 B. Preparat B Nama Jaringan: Pankreas
Letak:dibawah rahang
Fungsi:Menghasilkan air liur
Perbesaran: (10x10)
(L, Mescher,2016) Referensi:
10x10 (L, Mescher,2016)

32
3 Preparat C Nama Jaringan: Hyphophyse
Letak:usus besar
Fungsi:mempersarafi sel
epitel dan sel otot polos
Perbesaran: (10x10)
(10 x 10) (L, Mescher,2016) Referensi:
(Soesilawati,2019)
4 Preparat D Nama Jaringan: Otak
Letak:komponen eksokrin
Fungsi:mensistensi dan
mensekresikan
Perbesaran: (10x10)
(10 x 10) (L, Mescher,2016) Sumber: (Soesilawati, 2019)

5 Preparat E Nama Jaringan: Cerebrum


Letak:sumsum tulang
Fungsi:sintesis protein
Perbesaran: (10x10)
(L, Mescher,2016) Referensi:
(40 x 10) (Soesilawati,2019)
6 Preparat F Nama Jaringan: Nerve
Tissue Grey Matter
Letak:sumsum tulang
Fungsi:sintesis protein
(L, Mescher,2016) Perbesaran: 10 x 10
Referensi:
(Soesilawati,2019)

33
7 Nama Jaringan: Cerebrum
Letak:sumsum tulang
Fungsi:sintesis protein
Perbesaran: (10x10)
Referensi:
(L, Mescher,2016)
Preparat G
(10 x 10) (L, Mescher,2016)

8 Nama Jaringan: Hyphophyse


Letak:sumsum tulang
Fungsi:sintesis protein
Perbesaran: 10 x 10
Referensi:
Preparat H (L, Mescher,2016) (L, Mescher,2016)
(10 x 10)
9 Nama Jaringan: Sel Saraf
Letak:sumsum tulang
Fungsi:sintesis protein
Perbesaran: 10 x 10
Referensi:
Preparat I (L, Mescher,2016) (Soesilawati, 2019)
(10 x 10)
10 Nama Jaringan: Kelenjar
Adrenalin
Letak: Sumsum tulang
Fungsi: Sintesis protein
Perbesaran: 10 x 10
(10x10) (L, Mescher,2016)
Referensi:
(L, Mescher,2016)

34
E. Pembahasan

Berdasarkan pengamatan preparat kode A dan F dengan perbesaran 10x10 yaitu


nerve tissue gray matter. Nerve tissue gray matter berfungsi untuk mengindera
rangsangan dan mentransmisikansinyal-sinyal dalam bentuk impuls-impuls saraf
darisuatu bagian hewan ke bagian yang lain. Pada kebanyakan hewan, konsentrasi
jaringan saraf yang membentuk otak, yaitu pusat pengolahan informasi
(Campbell, et al, 2008).
Berdasarkan pengamatan preparat kode C dan H dengan perbesaran 10x10
yaitu hyphopyse. Hypophyse berfungsi sebagai sekresi hormon. Pada hypophyse
ini terdapat jaringan saraf yang berfungsi untuk menghantarkan
rangsangan/stimulus yang datang dari sistem tubuh yang berkaitan dengan hormon.
Jaringan saraf yang terdapat pada jaringan hypophyse termasuk ke dalam sistem
saraf pusat. Secara umum fungsi jaringan saraf pada otak yaitu: menerima rangsang
sensori dari dalamdan luar tubuh, penalaran, mengatur dan memprosestanggapan
terhadap rangsangan (campbell, 2008).
Berdasarkan pengamatan preparat kode D dengan 10x10 yaitu otak. Otak
terletak di dalam tulang tengkorak, sedangkansumsum tulang belakang terletak
didalam ruas-ruas tulang belakang. Baik otak maupun sumsum tulang
belakangkeduanya tersusun atas tiga substansipokok, yaitu substansiglissea,
substansi alba, serta sel-sel neuroglia (jaringan ikat disubstansi sel-sel saraf).
Meskipun otak dan sumsum tulang belakang memiliki substansi yang sama,
keduanya memilikisusunan yang berbeda. Pada otak substansi kolabu terletak
diluar dan substansi putih terletak di bagian dalam (Campbell,2008).
Berdasarkan pengamatan preparat kode E dn G dengan perbesaran 10x10 yaitu
cerrebrum. Cerebrum berkembang dari terefalon embironik,penonjolan keluar otak
depan yang muncul sejak awal pada evolusi vertebrata sebagai wilayah yang
mendukung penerimaan afaktorimaupun pemrosesan auditori dan visual. Cerebrum
terdiri daritumisfer cerebrum kanan dan kiri. Masing-masing tumisfer terdiridari
substansi abu-abu di bagian luar, disebut korteks cerebral.Substansi putih di bagian
dalam dan kelompok-kelompok neuron yang secara kortif disebut nukleus basal
yang terletak jauh di dalamsubstansi putih. Nukleus basal merupakan pusat penting
bagiperencanaan dan pembelajaran muatan gerakan kerusakan di wilayah otak ini
selama perkembanagan janin dapat menyebabkancerebrial palsy cacat yang
mengganggu penyampaian perintahmotorik ke otot (Soesilawati,2019).
Berdasarkan hasil pengamatan preparat kode I dengan perbesaran 10x10 yaitu
sel saraf (nerve cell). Berdasarkan strukturnya jaringan saraf terbagi menjadi
selsaraf multipolar, sel saraf bipolar, sel saraf pseudonipolar dan selsaraf unipolar.
Sel saraf multipolar adalah neuron atau sel saraf yang memiliki tiga atau lebih
struktur pada soma atau badan sel. Selsaraf bipolar adalah sel saraf yang memiliki
dua struktur pada bagian badan sel. Sel saraf pseudonipolar adalah sel saraf sensorik

35
yang terdiri atas struktur yang terbagi pada dua cabang. Sel saraf unipolar adalah
neuron yang menjadi konektor antara satu dendrit berukuran pendek dengan bentuk
sikat (Campbell, 2008).
Berdasarkan hasil pengamatan preparat kode B dengan perbesaran 10x10
adalah pankreas. Pankreas adalah salah satu organ yang memiliki peran penting
dalam mengoptimalkan fungsi sistem pencernaan dan proses metabolisme tubuh.
Fungsi pankreas sangatlah penting dalam sistem pencernaan dan metabolisme.
Selain dapat memproduksi hormon, pankreas juga memiliki fungsi utama sebagai
organ yang memproduksi enzim untuk menghancurkan dan mencerna makanan di
dalam perut (Hampton,2022).
Berdasarkan hasil pengamatan preparat kode J dengan perbesaran 10x10
adalah adrenal. Kelenjar adrenal adalah dua kelenjar kecil yang termasuk dalam
sistem endokrin, yaitu kelenjar yang berperan sebagai penghasil hormon. Kelenjar
adrenal, kelenjar kecil yang letaknya ada di atas ginjal, di perut bagian atas.
Kelenjar adrenal terdiri dari dua bagian, yaitu korteks adrenal (bagian luar) dan
medula adrenal (bagian dalam). bertugas memproduksi dan melepaskan beberapa
hormon penting dalam tubuh, yang berperan dalam proses metabolisme, kekebalan,
dan lain-lain. Berbagai kondisi medis dapat memengaruhi kelenjar ini.
(Soesilawati,2019)

F. Pertanyaan dan Jawaban

1). Apa saja kemampuan jaringan saraf yang mendukung sistem saraf?
Jawaban :
a) Mampu melakukan komunikasi antara berbagai tubuh
b) Mampu mengintegrasi dan mengkordinasi jaringan lain.
c) Memiliki kemampuan kondiktifitas implus

2). Coba anda gambar kembali skema suatu neuron, lengkap dengan kerangkaian
bagian- bagianya?
Jawaban:

36
3). Coba anda jelaskan secara singkat beberapa istilah di bawah ini:
a) Serabut lemak
b) Akhuran saraf afferent sensoris
c) Synapsis axo-dendrito somatic
Jawaban :
a) Serabut lemak adalah serabut yang tidak bermielin yang tidak nampak
segmen-segmen.
b) Akhuran saraf afferent sensoris yakni apabila serabut saraf mampu
membawa impuls dari ujung saraf peerima rangsangan menuju ke pusat
susunan saraf.
c) Synapsis axo-dendrito somatic yakni perambatan impuls dari suatu
akson dendrit ke badan sel lain.

G. Kesimpulan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan pada pengamatan jaringan saraf
terdapat 10 preparat amatan. Berikut kesimpulan pada praktikum yang telah
dilaksanakan:
1. Setelah melakukan pengamatan preparat jaringan saraf, berikut macam-macam
jaringan saraf yang di dapatkan sesuai hasil pengamatan kelompok kami:
Neuron unipolar hanya memiliki satu uluran berbentuk T dekat petokarion
yang memiliki dua cabang berasal dari badan sel, yaitu satu cabang mehias ke
ujung sistem sarat perifer dan cabang lainnya mengarah ke sistem saraf pusat
Pada neuron pseudounipolar, stimulus yang dibawa oleh dendrit langsung
menuju ke akson terminal tanpa melewati perikarion. Neuron bipolar (sensory
neuron) mempunyai dua cabang keluar dari 2 ujung badan sel yang berbentuk
konjong, yaitu dendrit dan akson Neuron hipolar ditemukan di retina, koklea,
slan epitel olfaktor.Neuron multipolar (motoneuron) terdiri atas satu akson dan
banyak dendrit yang keluar dari badan sel. Sebagian besar tubuh tersusun atas
neuron multipolar seperti neuron motorik yang keluar dari sumsum tulang
Belakang (Mescher, 2018)
2. Jaringan saraf, secara garis besar tersusun atas dua sel. Sel utama penyusun
jaringan saraf adalah neuron, sedangkan sel pendukung jaringan saraf adalah
neuroglia atau yang kerap disebut dengan sel glia dan ganglia saraf. Selain itu,
struktur tubuh pada saraf dapat beuronoangkim (Mescher, 2018).
3. Selain itu, neuron terbagi menjadi 3 kelompok berdasarkan fungsinya, antara
lain (Mescher,2018):
1. Neuron sensorik
Neuron sensorik tersusun atas ganglia, yaitu badan sel yang
berkelompok, akson pendek, dan dendrit panjang, Neuron sensorik yang

37
terdapat di alat indra disebut neuron indra yang berfungsi sebagai
penghantar impuls saraf dari alat indra ke otak atau medula spinalis.
2. Neuron motoric
Neuron motorik tersusun atas dendrit pendek yang terhubung langsung
ke neuron lain dan berakson panjang di mana akson tersebut terhubung
langsung ke efektor. Neuron motorik dikenal juga sebagai neuron
penggerak karena berfungsi menghantarkan impuls dari otak atau medula
spinalis ke efektor.
3. Neuron konektor (interneuron)
Neuron konektor termasuk neuron multipolar yang tersusun atas
banyak dentrit berukuran pendek, aksonnya panjang atau pendek, dan
terbentuk sinaps antar ujung dendrit dan akson. Neuron konektor ini sering
ditemukan di medula spinalis dan otak yang berperan dalam meneruskan
impuls dari neuron sensoris ke neuron motoris (Mescher,2018)

H. Daftar Pustaka

Campbell, N. A., Reece, J. B., & Urry, L. A. (2008). Biologi Edisi Kedelapan
Jilid 3. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Ereschenko, Victor P. 2008. diFiore's Atlas of sitology with Functional
Correlations Eleven Edition. America: Lippicott Williams and Wilkins.

Hampton, R. F. (2022). Mengungkap persarafan pulau pankreas. https://link-


springer.com di akses pada Selasa, 17 Oktober 2023 pukul 22.06 WIB

Mescher, A. L. (2018) Histologi Dasar Junqueira Teks & Atlas, Jakarta:


Penerbit Buku

Muscher, AS, 2010. Junqueira's Basic Histology: A Text and Atlas Edisi ke-12
USA: Mcgraw Hill Companies

38
39

Anda mungkin juga menyukai