BIOLOGI UMUM
MEMPELAJARI JARINGAN PADA HEWAN
OLEH :
NAMA : HILMA NURBAYANTI
NIM : 170210104059
KELAS :B
KELOMPOK :3
NAMA ASISTEN : 1. LISTI ROHMATIKA
2. FERSTY ISNA K
II. TUJUAN
Setelah selesai praktikum ini diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan jaringan
jaringan penyusun pada hewan.
Jaringan epitel merupakan jaringan yang melapisi bagian luar dan bagian
dalam rongga tubuh di dalam tubuh. Jaringan epitel melindungi permukaan
terhadap mikroorganisme penginvask kehilangan air dan cedera fisik. Sebagian
epitel dikhususkan untuk menyerap zat gizi dan menyekresikan suatu larutan untuk
menjaga agar permukaan tetap basah dan terlumasi (Bresnick, 2003: 86).
Tunika mukosa sekum memiliki ketebalan 29,7 ± 5,0 mm yang tersusun atas
lamina epitel silindris sebaris (epitel kolumner simplek), lamina muskularis, dan
lamina propria. Pada lamina propria terdapat kelenjar, sama halnya seperti lamina
propria pada usus halus. Pada sekum biasanya tidak dijumpai sel paneth, tidak
memiliki plika maupun villi, sehingga epitelnya tampak lebih rata jika
dibandingkan dengan usus halus. Jenis sel epitel yang ditemukan pada lamina
epitelialisnya identik dengan yang ditemukan pada usus halus, hanya saja jumlah
sel goblet yang ditemukan lebih banyak (Suwiti, 2010: 103).
Jaringan otot terbentuk dari serabut serabut dengan ukruran yang bervariasi
dan dapat dikatakan tidak menagndung matriks. Setiap sel atau serat dilapisi oleh
jaringan pengikat yang disebut endomisium. Jaringan ikat ini berfungsi sebagai
pelindung yang memungkinkan fasikel dan sel yang bergerak bebas dan membantu
transmisi tenaga pada saat kontraksi otot. Pada hewan atau mamalia jaringan otot
terdiri dari tiga macam yaitu otot polos, otot bergaris lintan atau otot lurik dan otot
jantung (Waluyo, 2006: 53).
4.1.2 Bahan
4.1.2.1 Preparat awetan jaringan epitelium, ikat, otot dan syaraf
V. HASIL PENGAMATAN
5.1 Jaringan Ikat Padat Tidak Teratur Pada Kulit
Perbesaran 4 x 10 Keterangan:
1. Sel sel menanduk
2. Jaringan epitel
3. Saluran lemak
4. Serabut kolagen
5.2 Jaringan Ikat Padat Pada Tendon
Perbesaran 10 x 10 Keterangan:
1. Substansi dasar
2. Serabut kolagen
VI. PEMBAHASAN
Jaringan epitel dibuat dari sel-sel memadat yang tersusun dalam lapisan
pipih. Jaringan ini menjalankan berbagai fungsi. Dalam setiap kasus fungsi-fungsi
ini mencerminkan kenyataan bahwa epitel selalu terdapat di perbatasan antara
massa sel dan rongga atau ruang. Misalnya epitel kulit melindungi jaringan di
bawahnya terhadap kerusakan karena gesekan mekanis, radiasi sinar ultraviolet dan
beragam bakteri. Seperti jaringan epidermis pada tumbuhan, jaringan epitel
berperan sebagai pelapis organ dan rongga tubuh bagian luar. Jaringan ini dapat
ditemukan pada permukaan tubuh yang membatasi organ tubuh dengan lingkungan
luarnya. Jaringan epitel yang melapisi permukaan tubuh atau lapisan luar tubuh
dinamakan epitelium. Sedangkan jaringan epitel yang membatasi rongga tubuh
dinamakan mesotelium, misalnya perikardium yang melapisi organ jantung, pleura
yang melapisi organ paru-paru, dan peritonium. Kemudian, jaringan yang
membatasi organ tubuh dinamakan endotelium. Di dalam struktur tubuh, jaringan
epitel berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya dari kerusakan,
pengangkut zat-zat antarjaringan, dan tempat keluarnya enzim
Bentuk jaringan epitel pada dasarnya dapat dibedakan atas dasar bentukan
sel dan jumlah lapisannya. Jaringan epitel dapat terdiri atas selapis sel atau
bertingkat yang terdiri atas dua atau lebih lapisan. Bentuk sel individu dapat
berbentuk pipih (squamosa), kubus (epitel kuboidal), dan kolumnar (epitel
kolumnar).
Bentuk-bentuk jaringan ikat yang lain adalah darah, kartilago tulang rawan
(zat penyokong yang keras namun fleksibel yang menyusun, misalnya telinga), dan
bernagai jenis serat penyokong yang memberi kekuatan dan, terkadang, elastis bagi
tubuh dan kerap kali menghubungkan sutu jaringan dengan jaringan lain (misalnya
saja tendon, yang melekatkan otot ke tulang).
Jaringan otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-
organ tubuh. Kemampuan tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu
berkontraksi. Kontraksi otot dapat berlangsung karena molekul-molekul protein
yang membangun sel otot dapat memanjang dan memendek. Sel otot dapat
berkontraksi karena mengandung protein kontraktif yang di sebut miofibril.
Miofibril terbuat dari protein kontraktil aktin dan miosin. Serabut otot tersusun
menjadi berkas paralel yang kemudian membentuk otot. Pada vertebrata, ada tiga
jenis jaringan otot yaitu Otot polos, Otot lurik dan Otot jantung.
Jaringan saraf terdiri atas neuron (sel-sel saraf), beberapa diantaranya dapat
mencapai semester panjangnya. Impuls saraf bergerak dari badan sel neuron
melalui akson-nya dan menuju badan sel neuron melalui salah satu dendrit-nya.
Neuron sensoris seringkali sangat terspesialisasi untuk memberikan respon
terhadap rangsangan yang spesifik (sentuhan, suara, baud an lain-lain). Neuron
motoris berperan dalam mengaktifkan respon otot dan biasanya berkoordinasi
dengan neutron sensorin melalui neuron asosiasi. Jaringan saraf ditemukan
diseluruh tubuh, terutama di otak dan urat saraf tulang belakang.
7.2 Saran
Sebaiknya para praktikan perlu memahami terlebih dahulu mengenai
bahan yang akan diamati, agar saat praktikum tidak mengalami kesulitan. Selain
itu, praktikan juga harus sabar dan tekun untuk mengamati jaringan yang ada
pada mikroskop.
DAFTAR PUSTAKA
B Paul Naiola. 2008. Vaksinasi Dini Bordetella Bronchiseptica Pada Anak Babi
Mencegah Kerusakan Sel-Sel Epitel Berbulu Getar Pada Mukosa Saluran Nafas
Bagian Atas. Jurnal Ilmiah Nasional. Volume 9 Nomor 2. Jakarta: LIPI
Ni Ketut Suwiti, dkk. 2010. Studi Histologi Usus Besar Sapi Bali. Jurnal Histologi dan
Anatomi. Volume 2 Nomor 2. Bali: Buletin Veteriner Udayana
Tim Dosen Pembina. 2017. Petunjuk Praktikum Biologi Umum. Jember: Doble Helix Studio
LAMPIRAN