Anda di halaman 1dari 19

HALAMAN PENGESAHAN

Laporan lengkap praktikum biologi dasar unit III dengan judul ”Mengenal
jaringan hewan melalui pengamatan preparat awetan” yang disusun oleh

Nama : Siti fadila


Nim : H0323308
Kelas : Pendidikan Biologi A
Kelompok : III (tiga)

Telah diperiksa dan dikoreksi oleh koordinator asisten/asiten praktikum dan


dinyatakan diterima

Majene, Desember 2023

Koordinator Asisten Asisten

Nardi Nardi
Nim:H0312319 Nim:H0319319
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Makhluk hidup tidak dapat terbentuk tanpa adanya organ pembentuk
makhluk hidup. Sel merupakakan unit terkecil pembentuk makhluk hidup,
dimana didalam inti sel terjadi seluruh aktivitas sel. Sel-sel itu bertambah besar,
sementara berlangsung pada penebalan-penebalan yang merupakan lapisan-
lapisan, dan lapisan-lapisan inilah yang akhirnya akan melakukan fungsinnya
pula dengan demikian terbentuk jaringan (Putjoarianto, 2018).
Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan sistem organ.
Berbagai struktur organ hewan akan menyususn individu. Sel hewan adalah unit
terkecil secara struktural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk
mendukung fungsi tersebut sel tersusun atas organel. Jaringan adalah kumpulan
sel-sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama terdapat tempat jaringan
utama penyusun individu, yaitu jaringan epithelium, jaringan ikat, jaringan otot,
dan jaringan saraf (Campbell, 2013).
Sel-sel penyusun jaringan tubuh pada hewan lebih komplex. Jaringan
adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel-sel yang mempunyai sifat-sifat
morfologi dan fungsi yang sama. Ada empat jaringan utama pada hewan yaitu
jaringan epitel, jaringan ikat, jaringan otot, dan jaringan saraf, jaringan epitel
adalah jaringan yang melapisi suatu rongga. Sel-selnya tersusun rapat satu sama
lain sehingga tidak terdapat ruang. Ruang antar sel yang biasanya berisi
substansi interseluler disebut matrix. Jaringan epitel ini dibuat dari sel-sel
memadar yang terusun dalam lapisan pipih (Campbell, 2013).
Setiap individu tersusun atas sekumpulan sistem organ yang saling
berkaitan satu sama lain. Dari sekumpulan sel itulah, masing-masing sistem
organ tersusun atas organ-organ yang menyatu atau berkelompok memiliki
fungsi yang saling berkaitan. Salah satu organ penting yang berperan dalam
eksresi adalah ginjal (Champbell, 2014).
B. Tujuan praktikum
1. Untuk mengenal dan menjelaskan sel dan jaringan penyusun tubuh hewan.
2. Melalui pengamatan preparat awetan kita dapat melihat jaringan penyusun
organ hewan.
C. Manfaat praktikum
1. Dapat mengenal dan menjelaskan sel dan jaringan penyusun tubuh hewan
2. Melalui pengamatan preparat awetan kita dapat melihat jaringan penyusun
organ hewan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Semua kehidupan ditandai dengan tingkat organisai yang berbeda. Sel


menempati tempat khusus dalam hirarki kehidupan karena merupakan tingkat
organisasi terendah yang dapat hidup mandiri sebagai suatu organisme. Protista
miasalnya, memiliki organel terspesialisasi yang melakukan pekerjaan tertentu
sehingga mereka dapat mencerna makanan, mendetejsi perubahan lingkungan,
mengeksresikan hasil buangan, dan bereproduksi semuanya didalam sebuah sel
tunggal. Protista menggambarkan tingkat organisasi seluler, tingkat yang paling
sederhana yang mungkin dicapai oleh suatu organisme.Organisme multiseluler,
termasuk hewan, memiliki sel-sel khusus yang mengelompok membentuk jaringan,
yang merupakan tingkat struktur dan fungsi lebih tinggi. Pada sebagian besar
hewan, kombinasi jaringan hewan membentuk unit fungsional yang disebut organ
dan kumpulan organ yang bekerja bersama-sama akan membentuk sistem organ.
Misalnya, kantung empedu, dan beberapa organ lain, yang masing-masing
merupakan kumpulan dari berbagai macam jaringan yang berbeda (Campbell,
2013).
Jaringan (tissue) adalah kumpulan-kumpulan sel dengan struktur dan fungsi
yang sama. Jenis jaringan yang berbeda memiliki struktur berbeda sesuai dengan
fungsinya. Suatu jaringan disatukan oleh suatu matriks ekstraseluler lengket yang
melapisi sel-sel tersebut atau menenun mereka bersama-ama menjadi suatu
anyaman serat. Sesungguhnya, istilah jaringan (tissue) berasal dari bahasa latin
yang berarti tenunan. Jaringan terdiri atas sel yang mempunyai bentuk dan fungsi
yang sama (Campbell, 2014).
Sel-sel penyusun jaringan tubuh pada hewan lebih dan komleks. Jaringan
adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan-kumpulan sel yang mempunyai
sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama. Ada empat jaringan utama pada
hewany yaitu jaringan epitel, jaringan ikat,jaringan otot dan jaringan saraf. Jaringan
epitel adalah jaringan yang melapisi suatu rongga, sel-selnya tersusun rapat satu
sama lain sehingga tidak terdapat ruang.Ruang antar sel yang biasanya berisi
substansi interseluler disebut matriks. Jaringan epitel ini dubuat dari sel-el
memadar yang tersusun dalam lapisan pipih sel otot juga disebut serat-serat otot,
serat otot mengandung flamen (benang) aktin dan miosin yang merupakan protein
kontrakril yang memungkinkan otot memanjang dan memendek. Fungsi otot
adalah sebagai alat gerak aktif (Campbell, 2018).
Jaringan otot tersusun atas sel-sel membujur dengan inti tampak jelas batasnya
dengan miofibril jaringan otot, jaringan ini sebagian besar terdiri dari Sel-sel yang
membentuk serabut-serabut dengan ukuran panjang dan bervarisi, dapat pula
dikatakan jaringan ini tidak mengandung matriks. Sel-sel tersusun dalam berkas-
berkas yang dibungkus jaringan pengikat. Jaringan otot mempunyai daya kerut
yang sangat tinggi, panjangnya dapat menyusut sampai sepertiga panjang normal.
Jaringan otot terbagi atas serat lintang, otot polos, dan otot jantung, otot polos, dan
otot jantung. (Campbell, 2018).
Tubuh hewan merupakan satu unit fungsional tersebar yang terdiri dari unit-
unit kecil yang tersusun kedalam unit-unit besar dan lebih kompleks. Pada
organisasi makhluk hidup, sel-sel akan tersusun kedalam unit-unit besar yang
tersusun menjadi jaringan, jaringan menjadi organ,organ menjadi sistem organ,dan
sistem menjadi individu atau hewan. Fungsi utama tubuh adalah mempertahankan
kehidupan ini diperlukan adanya beberapa proses homeostatis, metabolisme dan
itegrasi. Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan-kumpulan sel-sel
yang sering mempunyai sifat-sifat morfologi dan fungsi yang sama (Hala, 2016).
Meskipun sangat kompleks, tubuh manusia hanya terdiri dari 4 jenis jaringan
utama, yaitu epitel, penyambung, otot dan saraf. Jaringan ini tidak terdapat sebagai
satu-satuan tersendiri tetapi cukup saling berhubungan satu sama lain dan dalam
perbandingan yang berbeda-beda, membentuk berbagai organ dan sistem tubuh.
Jaringan epitel terdiri dari sel-sel polyhedral yang berkumpul erat dengan sangat
sedikit zat intersel. Pelekatan diantara sel-sel ini kuat melapisi rongga-rongganya.
Jaringan epitel berfungsi sebagai penutup dan pelapis permukaan, absobsi, sekresi,
sensoris, dan kontraktil (Campbell, 2018).
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/tanggal: Jumat, 06 Oktober 2023
Waktu : 07.30 - 09.30
Tempat : Laboratorium Biologi Dasar, Laboratorium Terpadu, Universitas
Sulawesi Barat
B. Alat dan Bahan
1. Alat
a. Mikroskop
2. Bahan
a. Preparat awetan
1. Otot polos (Non striated muscle)
2. Otot lurik (Striated muscle)
3. Otot jantung (Cardiar muscle)
4. Usus (Small intestine)
5. Tulang (Human bone/hard bone)
C. Prosedur kerja
1. Disiapkan mikroskop dengan terlebih dahulu melihat kelengkapannya (ingat
mikroskop yang digunakan harus bersih dan tidak boleh berjamur)
2. Diletakkan mikroskop pada meja yang datar dan atur pencahayaan.Kemudian
ambillah preparat awetan yang akan diamati.
3. Dipengamatan pertama,gunakan perbesaran kecil.Putar makrometer untuk
mendapatkan bayangan obyek yang jelas.
4. Duputar revolver untuk mengamati perbesaran lensa objektif.
5. Digambarlah hasil pengmatan pada lembar pengamatan.
6. Setelah mengamati semua preparat bersihkan mikroskop dan simpan kembali
pada kotaknya.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil
1. Otot polos (Non Striated Muscle)
Pembesaran 4x
Gambar Keterangan pembanding
1. Serabut otot
2. Inti sel

Pembesaran 10x
Gambar Keterangan Pembanding
1. Jaringan otot
polos
2. Jaringan ikat
3. Jaringan
saraf
4. Jaringa
pembuluh
darah
2. Otot lurik (Striated Muscle)
Pembesaran 4x
Gambar Keterangan Prmbanding
1. Jaringan otot
lurik
2. Jaringan ikat
3. Jaringan
saraf

Pembesaran 10x
Gambar Keterangan Pembanding
1. Nukleus
2. Muschle fiber

3. Otot jantung (cardiar muscle)


Pembesaran 4x
Gambar Keterangan Pembanding
1. Nucleus
2. Jaringan ikat
3. Jaringan
pembuluh
darah
4. Jaringan
nodus
Pembesaran 10
Gambar Keterangan Pembanding
1. Membran sel
2. Inti sel
3. Sitoplasma

4. Usus (Small intestine)


Pembesaran 4
Gambar Keterangan Pembanding
1. Jaringan epitel
2. Jaringan ikat
3. Jaringan otot
polos
4. Jaringan
limfatik

Pembesaran 10
Gambar Keterangan Pembanding
1. Jaringan
pembuluh darah
2. Jaringan ikat
3. Jaringan epitel
5. Tulang (Human Bone/Hard Bone)
Pembesaran 4
Gambar Keterangan Pembanding
1. Saluran havers
2. Pembuluh limfa
3. Sel saraf

Pembesaran 10
Gambar Keterangan Pembanding
1. Sel darah
2. Matriks
3. Serat elastin
4. Serat retikuler

B. Pembahasan
1. Otot polos (Non striated)
Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada preparat otot polos
(Non striated muscle) terdapat inti sel yang berfungsi untuk mengendalikan
proses berlangsungnya metabolisme didalam sel, menyimpan informasi
genetik dalam bentuk DNA, mengatur kapan dan dimana ekspresi gen harus
dimulai, dijalankan dan diakhiri dan tempat terjadinya replikasi dan
transkripsi. Serabut otot dapat berkontraksi secara perlahan-lahan dan terus-
menerus. Serabut otot juga terkait juga dalam regulasi peredaran darah,
serabut otot juga memiliki kemampuan untuk mengembalikan bentuknya.Ini
penting dalam menjaga fleksibulitas dan elastisita pada otot polos.
Menurut nugroho (2014), pada pengamatan preparat awetan terdapat,
otot polos (Non striated muscle) terdapat inti sel yang berfungsi untuk
mengendalikan proses berlangsungnya metabolisme didalam sel, menyimpan
informasi genetik dalam bentuk DNA, mengatur kapan dan dimana eksresi
gen harus dimulai, dijalankan dan diakhiri dan tem pat terjadinya replikasi
dan trasnkripsi, membran sel berfungsi untuk memisahkan sitoplasma dan
organel seluler dari lingkunganya secara fisik, sehingga semua zat yang
masuk dan keluar dari sel haru melintasi membran sel dengan berbagai
mekanisme. Sitoplasma cairan yang berada dilur inti, terdiri atas air dan zat-
zat yang terlarut serta berbagai macam organel sel hidup,organel dalam
sitoplasma antara lain: Retikulum endoplasma berupa saluran yang dibentuk
oleh membran re, re halus dan re kasar (Nugroho, 2014).
2. Otot lurik (Striated muscle)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan pada preparat otot
lurik (Striated muscle) terlihat adanya jaringan otot lurik yang terdapat
diseluruh tubuh, terutama dibagian yang terkait dengan gerakan aktif, seperti
lengan, kaki, perut, dan punggung. Jringan otot lurik berfungsi untuk gerakan
tubuh dan mempertahankan postur tubuh, mereka menghaasilkan kekuatan
yang kuat dan cepat. Jaringan ikat terletak disekitar otot lurik, membentuk
selaput yang disebut faasica. Jaringan ikat berfungsi sebagai penyokong dan
penghubung antar struktur dalam tubuh. Jaringan ini memberikan kekuatan
dan kepadatan pada otot lurik membantu mempertahankan struktur otot dan
menghubungkannya dengan tulang. Jaringan saraf terdapat disekitar dalam
otot lurik yang berfungsi untuk mengirimkan sinyal dan impuls saraf untuk
mengntrol kontraksi dan relaksasi otot lurik.
Menurut sumardi (2014), pada preparat otot lurik (Striated muscle)
terlihat adanya nukleus (inti sel) fungsinya sama saja dengan inti-inti sel yang
ada pada otot yang lainnya yakni inti sel ini berfungsi sebagai pengkoordinir
seluruhkegiatan sel. Endomesium merupakan serabut-serabut yang berfungsi
untuk menghubungkan sel otot jantung yang satu dengan yang lain dengan
membungkus atau melapisi seluruh permukaan sel. Bagian dari otot lurik ini
terlihat pada bagian-bagian seluruh permukaan jaringan (Sumardi, 2014).
3. Otot jantung (Cardiar muscle)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilaksanakan pada preparat
otot jantung (Cardiar muscle) terlihat adanya jaringan nucleus yang terletak
didalam sel otot jantung,tepanya ditengan-tengan sel. yang berfungsi sebagai
pusat pengendalian sel. Jaringan ini mengandung materi genetik dalam
bentuk DNA yang mengatur sintesis protein dan mengatur fungsi sel.
Jaringan ikat terletak diantara sel-sel otot jantung yang berfungsi sebagai
penyokong struktural dan penghubung antar sel-sel otot jantung. Jaringan
pembuluh terdapat didalam otot jantung,membentuk rangkaian pembuluh
darah kecil yang membentuk kapiler yang berfungsi dalam menyediakan
pasokan darah dan oksigen ke sel-sel otot jantung. Jaringan nodu terletak
dijantung, diantara atrium kanan dan atrium kiri, yang berfungsi dalam
mengatur dan mengkoordinasikan ritme detak jantung.
Menurut putjoarianto (2018), pada preparat otot jantung (Cardiar
Muscle) terdapat inti sel yang berfungsi untuk mengendalikan proses
berlangsungnya metabolisme didalam sel, menyimpan informasi genetik
dalam bentuk DNA, mengatur kapan dan dimana eskresi gen harus dimulai,
dijalankan dan diakhiri dan tempat terjadinya replikasi dan traskripsi
(Pudjiarianto, 2018).

4. Usus (Small intestine)

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan pada preparat usus (Small


intestine) terlihat adanya jaringan epitel,jaringan ini dapat ditemukan
dipermukaan tubuh, seperti kulit, serta melapisi organ-organ tubuh seperti
saluran pencernaan, saluran pernafasan dan saluran kemih. Jaringan ini
berfungsi dalam melindungi dan membentuk lapisan pelindung, selain itu
jaringan ini juga terlibat dalam penyerapan, sekresi,dan sensori pada organ-
organ tertentu. Jaringan ikat terbesar diseluruh tubuh, mengisi ruang antar
organ-organ dan memberikan dukungan struktural. Jaringan ini berperan
dalam mengikat, menghubungkan, dan memberikan dukungan struktural serta
nutrisi kepada organ-organ tubuh. Jaringan otot polos ditemukan di dinding-
dinding saluran pencernaan, didnding pembuluh darah, dan dinding saluran
pernapasan. Jaringan ini berperan dalam mengatur dan mengontrol gerakan
otot yang tidak didasari, seperti kontraksi dan relaksasi pada proses
pencernaan, peristaltik usus dan vasokontriksi. Jaringan limfatik terdiri dari
kelenjar limfe yang tersebar diseluruh tubuh, yang berfungsi dalam sistem
kekebalan tubuh, melawan infeksi dan penyakit. Selain itu, jaringan limfatik
juga berfungsi untuk mengumpulkan limfe, cairan yang mengandung zat-zat
sisa dan sel-sel kekebalan. Jaringan pembuluh darah, jaringan ini membentuk
jaringan merah atau jaringan vaskular yang menyebar diseluruh tubuh, yang
berfungsi untuk mengedarkan darah, mengangkut oksigen, nutrisi, hormon,
dan zat-zat lainnya keseluruh bagian tubuh. Jaringan epitel pada usus
melapisi dinding dalam saluran pencernaan, khusunya diusus halus dan usus
besar. Jaringan ini berfungsi dalam proses penyerapan nutrisi dari makanan
yang dicerna. Permukaan epitel usus memiliki lipatan dan vili yang
memperluas area permukaan untuk penyerapan nutrisi yang lebih efisien
kedalam pembuluh darah.
Menurut waluyo (2016), pada preparat usus halus (Small intestine)
terdapat membran sel yang berfungsi untuk memisahkan sitoplasma dan
organel seluler dari lingkungannya secara fisik, sehingga semua zat yang
masuk dan keluar dari sel harus melintasi membran sel dengan berbagai
organisme, inti sel yang berfungsi untuk mengendalikan proses
berlangsungnya metabolisme didalam sel, menyimpan informasi genetik
dalam bentuk DNA, mengatur kapan dan dimana ekresi gen harus dimulai,
dijalankan dan diakhiri dan tempat terjadinya replikasi dan transkripsi, epitel
silindris berfungsi untuk membuat kulit yang membungkus tubuh (Waluyo,
2016).

5. Tulang (Human Bone/Hard Bone)

Berdasarkan hasil pengamatan pada tulang (Human Bone/Hard Bone)


terlihat adanya saluran havers,saluran havers adalah saluran kecil yang
terdapat didalam tulang kompak. fungsinya adalah untuk memungkinkan
peredaran darah melalui tulang, membawa nutrisi dan oksigen ke sel-sel
tulang, serta mengangkut produk limbah yang dihasilkan oleh-oleh sel tulang.
Pembuluh limfa adalah jaringan pembuluh halus yang terdapat didalam
tulang, Fungsinya adalah untuk mengangkut limfa, yaitu cairan bening yang
mengandung sel-sel darah putih, dari tulang keistem limfatil. Sel-sel darah
putih ini berfungsi dalam melawan infeksi dan menjaga kekebalan tubuh.
Matriks adalah substansi yang terdapat diantara sel-sel tulang. Matriks tulang
terdiri dari komponen anorganik, seperti mineral kalsium dan fosfor, yang
memberikan kekuatan dan kekerasan pada tulang, serta komponen organik,
seperti kolagen, yang memberikan keelastisan paada tulang. Serat kolagen
adalah jenis serat protein yang terdapat dalam tulang. Fungsinya adalah untuk
memberikan kekuatan, kekakuan, dan ketahanan pada tulang. Serat kolagen
membentuk rangka tulang yang kuat dan fleksibel. Serat elastin adalah jenis
serat protein lainnya yang terdapat dalam tulang. Fungsinya adalah
memberikan elastisitas dan kemampuan tulang untuk kembali bentuk asal
setelah mengalami tekanan atau regangan. Serat retikuler adalah serat tipis
yang terdapat dalam tulang. Fungsinya adalah memberikan dukungan
struktural dan membentuk kerangka yang mengikat sel-sel tulang dan
komponen lainnya dalam tulang.
Menurut sudjadi (2015), pada preparat tulang (Human Bone/Hard Bone)
terdapat jaringan tulang yang berfungsi membentuk sistem jaringan tulang itu
sendiri, saluran havers yang berfungsi sebagai tempat dari pembuluh darah
,pembuluh limfah, dan saraf, sel tulang akan melingkari pembuluh darah dan
serabut saraf yang berfungsi sebagai pusat penyusun dari tulang serta
pengatur kerja jaringan tulang yang menyususn sistem havers, dan canaliculi
yang berfungsi menghubungkan antara lacuna yang satu dengan lacuna yang
lain (Sudjadi, 2015).
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini yaitu, jaringan
adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel-sel yang mempunyai morfologi
dan fungsi yang sama. Jaringan penyususn tubuh hewan ada 4 yaitu jaringan
epitel, jaringan otot, jaringan ikat dan jaringan saraf. Jaringan epitel berdasarkan
bentuknya ada 8 yaitu epitel pipih selapis, epitel pipih berlapis banyak, epitel
kubus selapis, epitel kubus berlapis banyak, epitel silindris bersilis, epitel
transional. Semua jaringan memiliki bentuk dan bagian-bagian yang berbeda
namun memiliki tujuan yang sama.
B. Saran
1. Saran praktikum
Pastikan sebelum melakukan praktikum, anda sudah benar-benar
mengetahui cara pembuatan dan pengamatan preparat awetan.
2. Saran asisten
Diharapkan pada saat praktikum anda benar-benar serius dalam
mengamati jaringan pada preparat awetan, dan semoga kedepannya bisa
menjadi lebih baik lagi
3. Saran laboratorium
Diharapkan pada saat praktikum,perhatikan dan taati aturang yang ada
didalam laboratorium, mejaga situasi agar tetap tenang selama praktikum
berlangsung, dan berhati-hati dalam menggunakan alat-alat laboratorium.
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2013. Pengamatan pada tulang. Diakses pada: 24 Oktober 2023.


Darmawan, Erica. 2021. fungsi-jaringan-hewa.html. Diakses: 24 Oktober 2023.
Campbell. 2013. Biologi edisi kelima. Jakarta. Erlangga.
FERSINAND, SUAHA. 2021. Biologi. Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kementrian Pendidikan Nasional, Jakarta. Halaman 49-70
Campbell. 2018. Biologi edisi kedelapan jilid 1. Jakarta.Erlangga.
Ni Ketut Suwiti, dkk. 2020. Studi Histologi Usus Besar Sapi Bali. Jurnal Histologi
dan Anatomi. Vol 2 No 2. Bali. Buletin Veteriner Udayana
Hala, Yusminah. 2016. Biologi umum 1. Makassar. Aauddin press.
B Paul Naiola. 2018. Vaksinasi Dini Bordetella Bronchispetica Pada Anak Babi
Mencegah Kerusakan Sel-Sel Epitel Berbulu Getar Pada Mukosa Saluran
Nafas Bagian Atas. Jurnal Ilmiah Nasional. Vol. 9 No 2. Jakarta. LIPI
Nugroho, L. 2014. Biologi dasar. Jakarta. Universitas Gadjah Mada.
Waluyo, Joko. 2016. Biologi dasar. Jember: Universitas Jember.
Sudjadi, Bagod dan laila. Biologi sains dalam kehidupan. Surabaya: Yudhistria
2015.
Bakhtiar, Suaha, 2011. Biologi. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kementrian Pendidikan Nasional
Bakhtiar, Suaha. 2013. Biologi. Jakarta : Pusat Kurikulum dan Perbukuan
Kementrian Pendidikan Nasional.
Hala, Yusminah, 2017. Biologi Umum 2. Makassar: UIN Alauddin Press
Huda, Syamsuri. Jaringan Epitel. http://unair.ac.id/syamsul.huda.pdf. Diakses pada
28 November 2023.
Ferdinand, Fiktor P. Dan Ariebowo, Moeketi. 2019. Praktis Belajar Biologi 2.
Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Anda mungkin juga menyukai