Anda di halaman 1dari 12

LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Lengkap Praktikum Biologi Dasar unit 5 “Mengenal Jaringan


Hewan Melalui Pengamatan Preparat Awetan” yang disusun oleh:

Nama : Afdhaliyah Ahmad


NIM : H0322023
Kelas : Pendidikan biologi A
Kelompok : VI (Enam)

Telah diperiksa dan dikoreksi oleh asisten/koordinator asisten dan dinyatakan


telah diterima.

Majene, 26 Oktober 2022

Koordinator asisten Asisten

Markia
Rusli Awan As
Nim:H032224 Nim:H0321202
A. Latar Belakang

Mahkluk hidup tidak dapat terbentuk tanpa adanya organ pembentuk


mahkluk hidup. Sel merupakan unit terkecil pembentukan mahkluk hidup,
dimana didalam inti sel terjadi seluruh aktivitas sel. Sel-sel hidup itu bertambah
besar, sementara pula penebalan-penebalan yang merupakan lapisan-lapisan yang
akhirnya akan melakukan fungsinya pula hingga terbentuk jaringan (putjoarianto
2013).

Struktur tubuh hewan tersusun atas sel, jaringan, organ dan sistem organ.
Berbagai struktur organ akan menyusun individu. Sel hewan adalah unit terkecil
secara structural dan fungsional penyusun individu hewan. Untuk menduung
fungsi tersebut sel tersusun oleh organel. Jaringan adalah kumpulan sel-sel yang
mempunyai struktur dan fungsi yang sama terdapat tempat jaringan utama
penyusun individu, yaitu jaringan epthelim, jaringan ikat, jaringan otot dan
jaringan saraf (Arsyad, 2018).

Sel-sel penyusun jaringan tubuh pada hewan itu komplex, jaringan adalah
struktur yang dibentuk oleh sel-sel yang mempunyai sifat-sifat morfologi dan
fungsi yang sama. Ada empat jaringan utama pada hewan yaitu jaringan epital,
jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf. Jaringan epital adalah jaringan
yang melapisi suatu rongga. Sel-sel tersusun rapat satu sama lain sehingga tidak
terdapat ruang. Ruang antar sel yang biasa berisi subtansi interseluler disebut
matriks. Jaringan epital terbuat dari sel-sel memanjar yang tersusun dalam
lapisan pipih (Arsyad, 2018).

Keberagaman bentuk dan fungsi jaringan misalnya terletak pada bentuk sel-
sel penyusunnya atau struktur organel-organel penyusun jaringan tersebut.
Berdasarkan uraian diatas maka pentingnya meakukan praktikum ini guna
mengetahui dan mengenal jaringan jaringan hewan melalui pengamatan preparat
awetan (Arsyad, 2018).
B. Tujuan praktikum

1. Mengenal dan menjelaskan sel dan jaringan penyusun tubuh hewan

2. Melalui pengamatan preparat awetan kita dapat melihat jaringan penyusun


organ hewan

C.Waktu dan Tanggal

Hari/Tanggal : Selasa,25 oktober 2022

Pukul : 13.00-15.00 WITA

Tempat : Laboratorium Terpadu universitas Sulawesi Barat

D. Dasar Teori

Organisme multiseluler termasuk hewan, memiliki sel-sel khusus yang


mengelompok membentuk jaringan, yang merupakan tingkat struktur dan fungsi
lebih tinggi. Pada sebagian besar hewan, kombinasi jaringan hewan hewan
membentuk unit fungsional yang disebut organ dan kumpulan organ bekerja
bersama-sama akan membentuk sistem organ. Masing-masing merupakan
kumpulan dari berbagai macam-macam jaringan yang berbeda (Arsyad 2018).

Jaringan adalah kumpulan sel-sel dengan struktur dan fungsi yang sama.
Jenis jaringan berbeda memiliki struktur berbeda yang sesuai dengan fungsinya.
Suatu jaringan disatukan oleh suatu matriks ekstraseluler lengkap yang melapisi
sel-sel tersebut. Istilah jaringan berasal dari bahasa latin yang berarti tenunan sel
penyususn pada tubuh hewan itu kompleks. Ada empat jaringan utama pada hewan
yaitu jaringan epital, jaringan ikat, jaringan otot dan jaringan saraf (Arsyad,2018).

Jaringan epital merupakan jaringan penutup tubuh permukaan dalam dan


luar, membatasi antarorgan, atau membatasi organ dan rongga dalam tubuh.
Berbentuk lembaran yang terdiri dari sel-sel yang terekat kuat satu sama lain. Ada
dua kriteria yang digunakkan dalam mengelompokkan jaringan epital yaitu
jumlah lapisan se
dan bentuk sel pada bermukaan bebas. Epital sederhana hanya memiliki satu
lapis sel, sedangkan epital berstrata memiliki beberapa lapisan sel
(Budiono,2017).

Jaringan ikat disebut juga dengan jaringan penyokong atau jaringan


penyambung. Letak sel-sel tidak berhimpitan rapat tetapi terpencar-pencar dan
jika berhubungan hanya pada ujung-ujung protoplasmanya. Jaringan ikat atau
jaringan penyambung berperan penting dalam menghubungkan dan mendukung
jaringan lainnya serta memberi dan mempertahankan bentuk tubuh. Unsur
pembentuk utama jaringan ini adalah matriks eksentrasel (Budiono, 2017).

Jaringan otot merupakan jaringan terbesar pada kebanyakan hewan. serat


otot tersusun dari mikro filamen yang terdiri dari protein kontrakil auksin dan
myosin. Otot tersusun oleh sel-sel panjang yang disebut serat otot dan
mempunyai kemampuan untuk kontraksi jika mendapatkan rangsangan dari
impuls saraf (Budiono,2017).

Jaringan saraf menerima rangsang dan mengerimkan signal dari bagian yang
satu ke bagian lain dalam tubuh hewan. Unit fungsional dari jaringan saraf
adalah neuron yang khusus menghantarkan sinyal disebut implus saraf. Neuron
terdiri dari sebuah sel tubuh atau dua lebih ekstensi yang disebut dendrit dan
akson. Panjang neuron bisa mencapai 1meter pada hewan. Dendrit
menghantarkan impuls dari ujungnya menuju neuron. Sementara akson
menghantarkan impuls ke neuron lain menuju ke efektor, yaitu suatu struktur
seperti sel otot yang membawa keluar serpon tubuh (Budiono,2017).
E. Alat dan Bahan

1. Alat

a. Mikroskop

2. Bahan

a. Preparat awetan

b. Otot polos (Non Striated Muscle)

c. Otot lurik (Striated Muscle)

d. Otot jantung (Cardiar Muscle)

e. Usus (Small Intestine)

f. Tulang (Human Bone/Hard Bone)

F. Prosedur Kerja
1. Siapkan mikroskop dengan terlebih dahulu melihat kelengkapannya (ingat
mikrosop yang digunakan harus bersih dan tidak boleh berjamur.
2. letakkan mikroskop pada meja yang datar dan atur pencahayaan. Kemudian
ambilah preparat awetan..
3. Untuk pengamatan pertama, gunakan pembesaran kecil. Putar makrometer
untuk mendapatkan bayangan objek yang jelas.
4. Putar revolver untuk menggati pembesaran lensa.
5. Gambarlah hasil pengamatan pada lembar pengamatan.
6. Setelah mengamati semua preparat bersihkan mikroskop dan simpan kembali
pada kotaknya.
G. Hasil Pengamatan
1. Otot jantung (Cardiar muscle)

Gambar keterangan Perbandingan


1.Inti sel
2
2.Serat otot
3.Nukleus

2
3

2. Otot lurik (Striated muscle)

Gambar Keterangan Perbandingan

1 1.Inti sel
2.Serat otot
2 3.Persimpangan
antara 2 sel

3
3. Otot Polos (Non striated muscle)

Gambar Keterangan Perbanding

1 1.Inti sel
2.Serat merah

4. Usus (Small intestine)

Gambar Keterangan Perbandingan


1.Inti sel
1
2.Serat otot

2
5. Tulang (Human bone/Hard bone)

Gambar Keterangan Perbandingan


1.Inti sel 2.Serat
3.Sitoplasma

1
3 2

H. Pembahasan
1. otot polos
terdapat inti sel berfungsi untuk mengendalikan proses berlangsungnya
metabolisme di dalam sel, penyimpan informasi ginetik dalam bentuk DNA,
mengatur kapan dan di nama ekspresi gen harus dimulai, dijalankan dan
diakhir di tempat terjadinya replikasi dan trankrispi, membran sel berfungsi
untuk memisahkan sotplasma dan organel seluler dari lingkungannya secara
fisik, sehingga semua zat yang masuk dan keluar dari sel haus melintasi
membran sel dengan berbagai mekanisme. Selanjutnya sitoplasma cairan yang
berada diluar inti, terdiri atas air dan zat-zat yang terlarut serta berbagai macam
organel sel.

2. Otot lurik

terdapat nukleus (inti sel) fungsinya sama dengan inti-inti sel yang ada
pada otot yang lain yakni inti sel berfungsi sebagai pengkoordinar seluruh
kegiatan sel, atau berfungsi mengatur semua kegiatan sel dan menjadi pusat
semua kegiatan sel. Endomisium merupakan serabut-serabut yang berfungsi
untuk menghubungkan sel otot jantung yang satu dengan lain dan membungkus
atau melapisi seuruh seluruh permukaan sel. secara umum endomisium ini
sebagai pembungkus seluruh permukaan jaringan jadi intinya endomisium itu
berfungsi untuk melindungi jaringan yang ada dibawanya.
1. Pada preparat otot jantung terdapat inti sel berfungsi untuk memisahkan
proses berlangsungnya metabolisme di dalam sel, menyimpan informasi ginetik
dalam bentuk DNA, mengatur kapan dan di mana ekspresi gen harus dimulai,
dijalankan dan diakhiri dan tempat terjadnya re plikasi.

2. Pada preparat usus halus terdapat membran sel berfungsi untuk


memisahkan sitoplasma dan organel seluler dari lingkungan secara fisik,
sehingga semua zat yang keluar dan masuk sel haus melintas membran dengan
berbagai mekanisme, inti sel yang berfungsi untuk mengendalikan proses
berlangsungnya metabolisme di dalam sel, dijalankan dan diakhiri di tempat
terjadinya replikasi dan trankrispi, epital selindir berfungsi untuk membentuk
kulit yang membungkus tubuh.

3. Pada preparat tulang terdapat matriks yaitu komponen dari jaringan ikat
yang berupa bukan sel, berdasarakan bentuknya, ada tiga sel penyususn matriks:
serat kolagen, serat elastin dan serat retikuler. Pada preparat tulang terlihat
adanya jaringan tulang yang berfungsi membentuk sistem jaringan tulang itu
sendiri. Saluran hevers yang berfungsi sebagai tenpat pembuluh darah, pembuluh
limfa dan saraf.

H. kesimipulan
Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah
Jaringan adalah struktur yang dibentuk oleh kumpulan sel-sel yang
mempunyaisifat-sifat morpologidan fungsi yang sama.
Jaringan penyusun tubuh hewan ada 4 yaitu jaringan epital, jaringan ikat,
jaringan otot dan jaringan saraf.
1. Jaringan polos terdapat inti sel dan serat merah.
2. Jaringan lurik terdapat inti sel, serat otot dan persimpangan 2 sel.
3. Jaringan jantung terdapat inti sel, serat otot dan nukleus.
4. Usus terdapat inti sel dan serat otot.
5. Tulang terdapat inti sel, serat, dan sitoplasma.
I.Saran
1. Saran untuk laboratorium
Diharapan agar di laboratorium menyediakan peralatan praktikum yang lebih
lengkap agar praktium berjalan lancar.
1. Saran untuk asisten
Diharapkan agar asisten dapat meningkatkan bimbingannya jadi
praktikum kita bisa melakukan pengamatan yang baik dan benar.
2. Saran untuk kelompok
Diharapkan praktikum selanjutnya setiap kelompok dapat mengamati semua
bahan praktikum dengan baik dan benar sesuai prosedur kerja.
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, A, 2018. Biologi Dasar. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Budiono, J. D. 2017. Pembuatan preparat awetan mikroskop. Surabaya: Universitas


Negri Surabaya..

Putjoarianto. 2013. Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakaarrttaa.


Dokumentasi

Anda mungkin juga menyukai