Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

PENGARUH NARKOBA TERHADAP


SISTEM SARAF

Oleh :

Muhammad hidayat hasri


KELAS XI MIA

MAN 1 MAJENE
TAHUN PELAJARAN 2020/2021
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah tentang
pengaruh strok pada sistem saraf
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu kami
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki
makalah ini.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang.................................................................................1
B.  Rumusan Masalah............................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................7
B. Saran.................................................................................................7
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................8
BAB I
PENDAHULUA

1.1 LATAR BELAKANG


Narkoba adalah bahan/zat yang jika dimasukan dalam tubuh manusia, baik secara
oral/diminum, dihirup, maupun disuntikan, dapat mengubah pikiran, suasana hati atau
perasaan, dan perilaku seseorang. Narkoba dapat menimbulkan ketergantungan (adiksi)
fisik dan psikologis.
Banyak faktor yang mempengaruhi penyalahgunaan narkoba seperti faktor pergaulan
yang tidak sehat, ingin coba-coba,selain itu, faktor lainnya yaitu tidak adanya atau
kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai efek samping atau akibat yang dapat
ditimbulkan dari penggunaan obat terlarang seperti narkoba.
Maraknya penggunaan narkoba saat ini tidak hanya tren di kalangan para pemuda
yang sudah tidak menduduki bangku sekolah lagi, saat ini penggunaan narkoba telah
merajalela di kalangan para pelajar, orang dewasa dan bahkan pada usia lanjut. Semua itu
dikarenakan kurangnya pengetahuan mengenai bahaya narkoba dan kurangnya sosialisasi
dampak-dampak penggunaan narkoba bagi kesehatan. Oleh karena itu, penulis akan
memfokuskan pembahasan mengenai dampak penggunaan narkoba terhadap sistem  saraf
manusia.

1.2 TUJUAN
Penulisan makalah ini bertujuan untuk :
1.        Mengetahui jenis-jenis narkoba yang dapat mempengaruhi sistem saraf manusia
2.        Mengetahui bagaimana narkoba dapat berpengaruh terhadap sistem saraf manusia
3.       Mengetahui apa pengaruh narkoba terhadap system saraf manusia

1.2 MANFAAT
Dengan mempelajari makalah ini, para pembaca dapat mengetahui :
1.       Jenis-jenis narkoba yang dapat mempengaruhi system saraf manusia
2.       Bagaimana narkoba dapat berpengaruh terhadap system saraf
3.       Apa pengaruh narkoba terhadap system saraf manusia
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIN NARKOBA


Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat/bahan berbahaya. Selain
"narkoba", istilah lain yang diperkenalkan khususnya oleh Departemen Kesehatan Republik
Indonesia adalah Napza yang merupakan singkatan dari Narkotika, Psikotropika dan Zat
Adiktif.
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seseorang seperti
perasaan, pikiran, suasana hati serta prilaku seseorang jika masuk kedalam tubuh manusia
baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, disuntik, intravena dan lain-lain sebagainya.
        Semua istilah ini, baik "narkoba" ataupun "napza", mengacu pada kelompok senyawa
yang umumnya memiliki risiko kecanduan bagi penggunanya. Menurut pakar kesehatan,
narkoba sebenarnya adalah senyawa-senyawa psikotropika yang biasa dipakai untuk
membius pasien saat hendak dioperasi atau obat-obatan untuk penyakit tertentu. Namun, kini
narkoba mengalami pergeseran arti dan umumnya mengacu pada pemakaian di luar
peruntukan dan dosis yang semestinya yang dapar menyebabkan dengan rusaknya alat tubuh
terutama sistem saraf, penurunan gairah seksual, dan kemandulan.

2.2 JENIS-JENIS NARKOBA


Narkotika, adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau sintetis maupun semi
sintetis yang dapat menurunkan kesadaran, hilangnya rasa , mengurangi sampai
menghilangkan rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan
Psikotropika, adalah zat/obat alamiah atau sintetis bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif
melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan perilaku
Zat adiktif, adalah Bahan lain bukan narkotika atau psikotropika yang pengunaannya
dapat menimbulkan ketergantungan baik psikologis atau fisik. Mis : Alkohol , rokok, cofein.

2.3 PENGARUH NARKOBA TERHADAP SISTEM SARAF


Jaringan saraf merupakan jaringan komunikasi yang terdiri dari jaringan sel-sel
khusus dan dibedakan menjadi dua,Sel neuron dan sel Neoroglia.
Sel neuron adalah sel saraf yang merupakan suatu unit dasar dari sistem saraf. Sel ini
bertugas melanjutkan informasi dari organ penerima rangsangan kepusat susunan saraf dan
sebaliknya.
Ada empat macam obat yang dapat berpengaruh terhadap sistem saraf, yaitu:

Sedatif, yaitu golongan obat yang dapat mengakibatkan menurunnya aktivitas normal otak.
Contohnya valium.
Stimulans, yaitu golongan obat yang dapat mempercepat kerja otak. Contohnya kokain.
Halusinogen, yaitu golongan obat yang mengakibatkan timbulnya penghayalan pada si
pemakai. Contohnya ganja, ekstasi, dan sabu-sabu.
Painkiller, yaitu golongan obat yang menekan bagian otak yang bertanggung jawab sebagai
rasa sakit. Contohnya morfin dan heroin.

Penggunaan obat-obatan ini memiliki pengaruh terhadap kerja sistem saraf, misalnya
hilangnya koordinasi tubuh, karena di dalam tubuh pemakai kekurangan dopamin. Dopamin
merupakan neurotransmitter yang terdapat di otak dan berperan penting dalam merambatkan
impuls saraf ke sel saraf lainnya. Hal ini menyebabkan dopamin tidak dihasilkan. Apabila
impuls saraf sampai pada bongkol sinapsis, maka gelembung-gelembung sinapsis akan
mendekati membran presinapsis.

Namun karena dopamin tidak dihasilkan, neurotransmitter tidak dapat melepaskan isinya ke
celah sinapsis sehingga impuls saraf yang dibawa tidak dapat menyebrang ke membran post
sinapsis. Kondisi tersebut menyebabkan tidak terjadinya depolarisasi pada membran post
sinapsis dan tidak terjadi potensial kerja karena impuls saraf tidak bisa merambat ke sel saraf
berikutnya.

Efek lain dari penggunaan obat-obatan terlarang adalah hilangnya kendali otot gerak,
kesadaran, denyut jantung melemah, hilangnya nafsu makan, terjadi kerusakan hati dan
lambung, kerusakan alat respirasi, gemetar terus-menerus, terjadi kram perut dan bahkan
mengakibatkan kematian. Untuk menyembuhkan para pencandu diperlukan terapi yang tepat
dengan mengurangi konsumsi obat-obatan sedikit demi sedikit di bawah pengawasan dokter
dan diperlukan dukungan moral dari keluarga serta lingkungannya yang diiringi oleh tekad si
pemakai untuk segera sembuh. Hal yang paling penting adalah ditumbuhkannya nilai agama
dalam diri si pemakai.
BAB III
PENUTUP

3.1   KESIMPULAN
Dari pembahasan diatas dapat diketahui bahwa narkoba sangat berbahaya bagi kita
apabila di gunakan dengan sembarang tanpa adanya resep dari tenaga keshatan.Sangat
banyak bahaya yang dapat ditimbulkan dari pemakaian narkoba tersebut, jadi sebisa mungkin
kita harus menghindari pemakaian narkoba tersebut.

3.2    SARAN

Setelah mempelajari makalah ini, penulis mengharapkan agar para pembaca bisa menghindari
pemakaian atau penyalahgunaan narkoba
DAFTAR PUSTAKA

Aliah, A; Limoa, R.A; Wuysang, G. (2000). Gambaran Umum Tentang GPDO dalam
Harsono:Kapita Selekta Neurologi. UGM Press, Yogyakarta.
Baehr M, Frotscher M. Duus’ : Topical Diagnosis in Neurology. 4th revised edition. New
York : Thieme. 2005.
Batticaca, Framsisca B. 2008. Asuhan keperawatan dengan Gangguan Sistem Persarafan.
Jakarta : salemba medika
Brunner, I ; Suddarth, Drs. (2002) Buku Ajaran Keperawatan Medical Bedah Volume 2.
Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai