Anda di halaman 1dari 8

ANS35BU

Kegiatan ke 5
Mengenal Jaringan Hewan

A. Tujuan Kegiatan
Mahasiswa dapat mengenal peyusun jaringan hewan.

B. Kajian Pustaka
1. Pengertian Jaringan
Jaringan ialah kumpulan sel-sel (protoplas yang berdinding) yang sama
bentuk dan fungsinya. Pada organisme tingkat rendah yang masih
sederhana tubuhnya belum mempunyai jaringan, malah ada yang selama
hidupnya hanya terdiri dari satu sel saja. Makin tinggi tingkat
perkembangan organisme makin nampak adanya differensiasi sel-sel
tubuhnya sehingga tampak adanya berbagai penyusun organ tubuhnya.
Jaringan tubuh tumbuhan terbentuk karena adanya pembelahan sel.
Jaringan merupakan sekelompok sel yang secara umum memiliki asal
perkembangan embrionik yang sama dan secara bersama-sama
menjalankan fungsi tertentu. Struktur dan ciri jaringan, dipengaruhi oleh
beberapa faktor antara lain; sifat dasar komponen ekstraseluler yang
mengelilingi sel-sel pada suatu jaringan dan saling keterhubungan antara
sel-sel yang menyusun jaringan tersebut. Organ-organ tubuh dibentuk dari
dua atau lebih jaringan yang berbeda yang bekerja bersama dalam
menjalankan fungsi tertentu. Berdasarkan struktur dan fungsinya, terdapat
empat jaringan dasar pada hewan vertebrata, yaitu jaringan epitel
(epithelial tissue), jaringan ikat (connective tissue), jaringan otot (muscle
tissue), dan jaringan saraf (nervous tissue) (Palennari, 2020: 37 dan 54).
ANS35BU

2. Jaringan Epitel
Jaringan epithel adalah jaringan yang melapisi permukaan tubuh atau
organ tubuh, baik permukaan dalam maupun permukaan luar.Epithel yang
melapisi permukaan dalam dari saluran disebut endothelium. Jaringan
epitel melapisi permukaan luar organ dan permukaan bagian dalam rongga
seperti saluran pencernaan dan kelenjar sekretori, di mana mereka
menonjol ke dalam lumen yang berhubungan dengan lingkungan
eksternal. Dengan demikian, epitel memisahkan kompartemen jaringan
membentuk penghalang, mengatur pertukaran molekul antara
kompartemen tersebut dan melindungi dari agresi biologis, fisik dan kimia
(Susilawati, 2018: 53), (Garcia, 2021: 1).
Jaringan epitel sebagian besar tersusun atas sel-sel yang sangat rapat
dengan sedikit matriks ekstraseluler yang terdapat diantara sel-selnya.
Jaringan epitel bersifat avaskuler dan menerima nutrisi dari pembuluh
darah yang berada pada jaringan ikat yang terletak dibawahnya. Membran
basal memisahkan jaringan epitel dengan jaringan ikat. Jaringan epitel
terdiri atas epitel penutup dan epitel kelenjar. Jaringan epitel penutup
menutupi permukaan tubuh (lapisan epidermis pada kulit), membatasi
permukaan rongga organ-organ tubuh, serta permukaan dinding saluran
pada bagian-bagian tubuh tertentu (misalnya permukaan dinding saluran
pernapasan, saluran pencernaan, dan saluran reproduksi). Tight junctions
diantara sel-sel yang berdekatan memungkinkan jenis epitel ini
membentuk rintangan atau barrier yang melindungi dan mengendalikan
transportasi substansi antara jaringan yang berdekatan. Jaringan epitel
kelenjar membentuk kelenjar (glands) yang menghasilkan sekret yang
dibutuhkan oleh tubuh. Permukaan sel-sel epitel yang berbatasan dengan
rongga disebut permukaan apikal, sedangkan sel-sel epitel yang
berbatasan dengan membrane basal disebut permukaan basal. Ketika
ANS35BU

dilihat dari permukaan apikal, kita dapat mengamati bagaimana sel-sel


epitel sangat rapat membentuk barrier Ketika dilihat dari sisi lateral, kita
dapat mengamati perbedaan struktur pada permukaan apikal dan
permukaan basal. Perbedaan struktur tersebut terkait dengan perbedaan
fungsi. Fungsi jaringan epitel ditentukan oleh jenis sel dan jumlah lapisan
sel. Bentuk sel yang menyusun jaringan epitel dapat dibedakan menjadi
empat jenis, yaitu: bentuk pipih (squamosa), bentuk kubus (kuboid),
bentuk silindris, dan bentuk transisional. Jumlah lapisan sel pada jaringan
epitel terdiri atas epitel selapis dan epitel berlapis (Palennari, 2020: 54-
55).
3. Jaringan Ikat
Jaringan ikat diproduksi oleh fibroblas dan merupakan yang paling
protein berlimpah pada mamalia, membentuk sekitar 30% dari total
kandungan protein. Jaringan ikat yang mengelilingi serat otot dan bundel
serat longgar jaringan ikat. Terdiri dari sel ekstraseluler matrix (ECM)
yang tertama terdiri dari jaringan komposit serat kolagen terbungkus
dalam matriks proteogliken (Astruc, 2014: 321), (Listrat, dkk., 2016: 5).
Jaringan ikat terdiri atas dua komponen utama, yaitu matriks
ekstraseluler dan sel. Matriks ekstraseluler mengisi ruang-ruang diantara
sel. Matriks ekstraseluler tersusun atas serabut dan substansi dasar, yang
disekresikan oleh komponen sel jaringan ikat. Jaringan ikat merupakan
jaringan yang paling melimpah pada tubuh dengan fungsi yang sangat
beragam. Fungsi jaringan ikat yaitu, melindungi dan menyokong tubuh
dan organ-organ tubuh, menghubungkan organ-organ tubuh, penyimpanan
cadangan energi dalam bentuk lemak, membantu memberikan imunitas
bagi tubuh, menghubungkan jaringan epitel dengan jaringan yang lain
serta membentuk tendon, tulang merupakan jaringan ikat yang paling
keras, berperan melindungi organ-organ tubuh dan membentuk rangka
tubuh tempat menempelnya otot, jaringan adipose berperan sebagai tempat
ANS35BU

penyimpanan lipid, darah merupakan substansi cair yang salah satu


fungsinya sebagai media transport substansi tertentu pada tubuh. Terdapat
beberapa klasifikasi jaringan ikat, dikarenakan keragaman jenis sel dan
komponen matriks ekstraseluler (Palennari, 2020: 58-59).
Menurut Palennari. (2020, 59) klasifikasi jaringan ikat yaitu:
a. Jaringan ikat embrionik
b. Mesenkim terdiri atas jaringan ikat mukosa dan jaringan ikat dewasa.
c. Jaringan ikat longgar terdiri atas jaringan ikat areolar, jaringan adiposa,
jaringan ikat reticular.
d. jaringan ikat padat, jaringan ikat padat teratur, jaringan ikat padat tidak
teratur, jaringan ikat elastin.
e. Kartilago terdiri atas kartilago hialin, fibrokartilago, kartilago elastin
f. Jaringan tulang
g. Jaringan ikat cair terdiri atas darah, limfa.
4. Jaringan Otot
Jaringan otot adalah kumpulan sel otot yang berfungsi melakukan
gerak pada berbagai bagian tubuh. Di dalamnya terdapat protein kontraktil
yang membuat otot dapat berkontraksi. Bentuknya panjang-panjang dan
mengandung serabut-serabut halus yang disebut myofibril. Jaringan otot
bersifat sangat seluler yang sebahagian besar tersusun atas selsel otot.
Seluruh jariangan otot mengandung pembuluh darah (bersifat vaskuler)
dan serabut saraf. Jaringan otot dapat menghasilkan kekuatan fisik yang
dibutuhkan untuk pergerakan struktur tubuh tertentu dan menghasilkan
panas tubuh. Berdasarkan struktur dan fungsinya, jaringan otot dibedakan
atas jaringan otot rangka (skeletal muscle), jaringan otot polos (smooth
muscle), dan jaringan otot jantung (cardiac muscle). Sel-sel jaringan otot
rangka memiliki banyak inti dan berbentuk silindris. Jaringan otot rangka
terutama menyusun otot-otot yang menempel pada tulang. Sel-sel jaringan
otot jantung berukuran lebih kecil dibandingkan sel-sel jaringan otot
ANS35BU

rangka, memiliki percabangan dengan satu atau dua inti yang terlerak pada
bagian tengah sel. Diskus interkalar pada jaringan otot jantung tampak
menyerupai pita yang berwarna gelap yang menghubungkan ujung dari
satu sel otot dengan ujung dari sel otot yang lain. Jaringan otot jantung
merupakan lapisan paling tebal pada dinding jantung (miokardium). Otot
rangka dan otot jantung tampak berlurik (memiliki pita yang tampak
terang dan gelap). Sel-sel jaringan otot polos berukuran kecil dan
meruncing pada kedua ujung selnya, memiliki satu inti dan tidak tampak
berlurik (nonstriated). Jaringan otot polos dapat ditemukan pada dinding
saluran pernapasan, dinding saluran pencernaan, dinding saluran
urogenitalia, dan dinding pembuluh darah. Struktur jaringan otot rangka,
otot jantung, dan otot polos (Susilawati, 2018: 57), (Palennari, 2020: 62).
Menurut Situmorang (2020, 49) macam macam jaringan otot yaitu:
a. Otot polos
Mempunyai miofibril yang homogen merupakan otot tak sadar,
terdapat pada dinding saluran pencernaan dan dinding pembuluh darah.
b. Otot bergaris melintang (Otot lurik)
Mempunyai miofibril yang heterogen merupakan otot sadar, serabut
ototnya mempunyai inti lebih dari satuyang terletak dipinggir karena
melekat pada rangka, sering juga disebut rangka otot.
c. Otot jantung
Meskipun mempunyai miofibril yang heterogen tetapi tergolong dalam
otot tak sadar, serabut-serabut ototnya dapat bercabang, inti satu
terletak ditengah, selain itu mempunyai keping-keping interkalar.
5. Jaringan Saraf
Jaringan saraf merupakan penyusun utama dari otak, sumsum tulang
belakang, dan serabut saraf, bersifat sangat seluler. Jaringan saraf akan
memberikan respon. Berdasarkan strukturnya, neuron dibedakan atas
ANS35BU

neuron unipolar, neuron bipolar, dan neuron multipolar (Palennari, dkk.,


2016: 63).
Menurut Situmorang (2020, 49) fungsi jaringan otot memiliki fungsi
yaitu. Fungsinya untuk mengantarkan impuls bila ada rangsang. Elemen
seluler yang membangunnya disebut sel saraf atau neuron. Neuron atau sel
saraf mempunyai bagian-bagian berikut:
a. Badan sel saraf juga disebut perikarion.
b. Dendrit, merupakan uluran-uluran sitoplasma yang pendek, jumlahnya
banyak.
c. Akson, uluran sitoplasma ini tunggal dan dapat sangat panjang. Akson
saraf ada yang terbungkus oleh seludang yaitu disebut lapisan myelin
(sebagai pelindung) seludang schwan. Letak badan sel saraf
mengumpul pada pusat saraf (otak dan umsum tulang belakang), badan
sel yang terletak diluar pusat saraf disebut ganglion. Hubungan antara
sel saraf yang satu dengan sel saraf yang lain berlangsung melalui
sinapsis.
ANS35BU

C. Alat Dan Bahan


1. Alat
a. Alat Tulis 1 set
b. Kertas HVS Secukupnya
c. Laptop 1 unit
d. Mikroskop 5 unit
2. Bahan
a. Preparat sediaan jaringan epitel kubus selapis
b. Preparat sediaan jaringan epitel kolumner bersilia
c. Preparat sediaan jaringan epitel kolumner berlapis semu bersilia
d. Preparat sediaan jaringan otot polos
e. Gambar sediaan jaringan otot lurik
f. Preparat sediaan jaringan otot jantung

D. Cara Kerja
1. Diamati alat dan bahan
2. Diamati preparat sediaan jaringan epitel dan otot jaringan otot dengan
mikroskop perbesaran 400 serta gambar preparat sediaan jaringan otot
lurik
3. Digambar bentuk sediaan jaringan epitel dan jaringan otot serta diberi
keterangan
ANS35BU

Daftar Rujukan

Astruc, T. 2014. Connective Tissue: Structure, Function, and Influence on Meat


Quality. Encyclopedia of Meat Sciences. 1 (1): 319-328.
https://hal.inrae.fr/hal-02801237/document. Diakses pada 30 Oktober
2022.

Garcia, dkk. 2021. Connexins and the Epithelial Barrier: A Focus On Connexin 26.
Journal Biology 1. 10 (59): 1-2.
https://doi.org/10.3390/biology10010059. Diakses pada 30 Oktober
2022.

Listrat, A., dkk. 2016. Hoe Muscle Structure and Composition Influence Meat and
Flesh Quality. The Scientific Wourld Journal.5 (3): 5. http
://dx.doi.org/10.1155/2016/3182746. Diakses pada 30 Oktober 2022.

Palennari, M., dkk. 2016. Biologi Dasar Bagian Pertama. Makassar: Alauddin
University Press.

Situmorang, 2020. Biologi Dasar. Bandung: Wildina Bhakti Persada.

Susilawati, dkk. 2018. Biologi Dasar Terinregrasi. Pekanbaru: Kreasi Edukasi.

Anda mungkin juga menyukai