Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PEWARNAAN DESINFEKTAN 1

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Mikrobiologi

Dosen Pengampu:

Milla Listiawati, M.Pd

Ukit, M.Si

Disusun oleh: Kelompok 5

Kelas 5B

Intan Lestari : 1192060048

Mumun Munayah : 1192060060

M. Ihsan Putra : 1192060058

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MIPA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG 2021
Judul Praktikum : Desinfektan 1

A. Tujuan Praktikum
1. Mampu melakukan pengujian berbagai larutan alcohol
2. Mampu mengkomunikasikan dalam bentuk gambar cara-cara pengujian berbagai
larutan alcohol dan hasil praktikum dengan tabel pengamatan.
3. Mampu menginterpretasi (membuat kesimpulan) dari data pengamatan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan desinfektan?
2. Bagaimana cara melakukan pengujian berbagai larutan alkohol?
3. Bagaimana hasil dari praktikum desinfektan ini?
C. Pendahuluan
Disinfektan merupakan proses yang mematikan semua mikroorganisme patogen
dengan cara kimiawi atau fisik. Disinfeksi mempunyai daya kerja terhadap vegetatif
dari mikroorganisme, tetapi belum tentu mematikan sporanya, sedangkan antiseptis
merupakan proses yang mencakup inakvikasi atau mematikan mikroorganisme
dengan cara kimiawi. Antiseptik dapat bersifat bakterisidal atau bakteri kostatik.
Proses bakteri kostatik hanya menghentikan pertumbuhan bakteri. Istilah disinfeksi
dan antiseptis secara umum sulit dibedakan, sehingga penggunaanya boleh dikatakan
sinonim [ CITATION Lay90 \p 246 \l 1057 ].

Komponen-komponen disimpektan terdiri dari garam atau basa yang kuat dengan
komponen-komponen ammonium yang terdiri dari empat bagian, adanya unsur radikal
dalam gram atau basa tersebut, radikal merupakan golongan alifat dan asam sulfat.
Bakteri yang lebih muda kurang daya tahannya terhadap, disinfektan jika dibandingkan
bakteri yang luar yang memberikan hasil zona hambat yang terbentuk. Hal ini juga
sesuai dengan sifat dari dinding sel dari bakteri [ CITATION Dwi08 \p 183 \l 1057 ].
Salah satu cara pengujian desinfektan yang umumnya dipakai di laboratorium
dalah metode pengeceran dimana kekuatan desinfektan dinyatakan dengan koefisien
fenol. Metode koefisien fenol merupakan uji yang telah dibukukan dengan baik. Dalam
metode ini, mikroorganisme uji dimasukkan dalam larutan fenol murni dan larutan zat
kimia yang akan di evaluasi pada berbagai taraf pengenceran. Koefisien fenol
dinyatakan sebagai suatu bilangan dan dihitung dengan cara membandingkan aktivitas
suatu larutan fenol dengan pengenceran terhadap aktivitas larutan zat kimia dengan
pengenceran tertentu yang sedang diuji [ CITATION Pel96 \p 140 \l 1057 ].
Desinfektan dan antiseptic berbeda terhadap anti mikroba yang aktif secara
sistematik dalam hal toksisitas selanjutnya, yang mana mereka mempunyai toksisitas
tidak hanya pada mikrobia pathogen tapi juga pada sel inang. Oleh karena itu, mereka
hanya dapat digunakan untuk membunuh mikroorganisme pada lingkungan mati atau
pada permukaan kulit. Mereka dapat tidak diberikan secara sistematik. Cara kerja
desinfektan ditentukan oleh konsentrasi, waktu dan suhu serta cara evolusinya bisa
kompleks [ CITATION Iri07 \p 82 \l 1057 ].
Dalam mempergunakan desinfektan haruslah diperhatikan hal-hal tersebut
dibawah ini. Apakah suatu desinfektan tidak meracuni suatu jaringan, apakah ia tidak
menyebabkan rasa sakit, apakah ia tidak memakai logam, apakah ia dapat hidup,
apakah ia stabil, bagaimana baunya, bagaimana warnanya, apakah ia mudah hilang atau
dilenyapakan dari pakaian apabila desinfektan itu sampai kena pakaian, dan apakah ia
murah harganya. Factor-faktor inilah yang membuat orang sulit menilai desinfektan.
Tujuan dari desinfeksi adalah untuk membunuh mikroorganisme pathogen yang dapat
menginfeksi manusia dan hewan. Dengan demikian serupa sehingga ia tidak dapat
terinfeksi lagi [ CITATION Dwi08 \p 95 \l 1057 ].
Efektivitas disinfektan tingkat tinggi dapat diuji dengan menggunakan bakteri
yang dapat membentuk spora seperti Bacillus subtilis. Bakteri ini digunakan sebagai
standar mikroorganisme uji disinfektan tingkat tinggi karena sifatnya yang dapat
bertahan hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrim melalui pembentukan endospora.
Efektivitas disinfektan tingkat tinggi dapat diuji dengan menggunakan bakteri yang
dapat membentuk spora seperti Bacillus subtilis. Bakteri ini digunakan sebagai standar
mikroorganisme uji disinfektan tingkat tinggi karena sifatnya yang dapat bertahan
hidup pada kondisi lingkungan yang ekstrim melalui pembentukan endospora
[ CITATION Sar16 \p 152 \l 1057 ].
D. Alat Dan Bahan
Tabel 1 Alat

No Alat Jumlah
1 Rak tabung 4
2 Tabung reaksi 18
3 Bunsen 1
4 Ose 7
5 Mikropipet 1
6 Tabung reaksi steril 6
7 Beaker glass 1
8. Vortex Mixer 1

Tabel 2 Bahan

No Alat Jumlah
1 Nutrien broth 1 cawan petri
2 Aquades 1 botol
3 Suspensi bakteri uji 2 tabung reaksi
4 Larutan fenol 5% 1 botol
5 Antibiotik kloramfenikol Secukupnya
6 Media mueller hinton agar 1 cawan petri
7. Larutan Kresol 1 botol

E. Langkah Kerja

Tambahkan
Menyiapkan tabung reaksi
6 buah pertama,
tabung aquades
reaksi
sebanyak 3 ml,
steril, tabung masing-masing
kemudian reaksi kedua sebanyak 4
Menyiapkan alat dan bahan
ml, tabung reaksi
tabung keenam
pipet larutansebanyak-banyaknya
fenol 5%
8 ml ( dengan sebanyak
volume total2 mldari semua tabung
akan berbeda)

Ambil larutan fenol 5% , lalu


lakukan pemipetan secara Membuat
Ambil larutan fenol
mikropipet, 5 %dengan
kemudian
aseptis pengenceran
bersihkan dengan1:50 sampai
alkohol 1:100
70%

Lalu tambahkan aquades campuran


Homogenkan pada larutan
Setiap tabung diisi masing- masing-masing tabung reaksi
fenol dan aquades steril dengan
masing 2 ml larutan fenol 5% (disesuaikan denganvorteks
volumemixer
pengenceran setiap tabung)

Lakukan pemipetan 0,5 ml


Kurangi bakteri
suspensi biakkan volume larutan pada
Pijarkan ose sampai terlihat
Escherichiamasing-masing tabung hingga
coli secara aseptis
ujung ose berwarna merah
pada masing-masingberjumlah
tabung dan5 ml
inkubasi kan pada suhu ruang
Ambil ose yang sudah AmbilDiamkan
ose yangmasing-masing
sudah larutan
dipanaskan lalu inokulasi kan dipanaskan lalu inokulasi kan
dengan volume pengenceran yang
kedalam masing-masing tabung kedalam masing-masing
beragam selamatabung
5 menit,10 menit
yang berisi Nutrient Broth yang berisi Larutan Kresol
dan 15 menit

Amati hasilnya

F. Hasil Pengamatan
G. Pembahasan
H. Kesimpulan
I. Daftar Pustaka

Anda mungkin juga menyukai