Anda di halaman 1dari 2

UTS Mata Kuliah Kebudayaan Melayu

1. Teori asal-usul orang Melayu.


2. Kerajaan-kerajaan yang ada di wilayah budaya Melayu.
3. Kerajaan-Kerajaan Malaka
4. Pengaruh Kedatangan orang Portugis di Malaka
5. Pertempuran-pertempuran yang pernah terjadi
Jawab

Raja Kerajaan Perlak


Menurut Ishak Makarani Al Fasy kerajaan Perlak berdiri pada 1 Muharram 225 H (840 M)
dengan raja pertamanya Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abdul Aziz Syah. Semula raja tersebut
bernama Saiyid Abdul Aziz.

Raja Abdul Aziz Syah diketahui memimpin sejak tahun 225 hingga 249 H atau pada 840 M
hingga 964 M. Kemudian kepemimpinan dilanjutkan oleh Sultan Alaidin Saiyid Maulana
Abdrrahim Syah.

Selanjutnya, kursi raja Perlak diisi oleh Sultan Alaidin Saiyid Maulana Abbas Syah di tahun 285-
300 H. Kemudian, di tahun 302 H kepemimpinan dipegang oleh Sultan Alaidin Saiyid Maulana
Ali Mughayar Syah.

Kepemimpinan raja silih berganti hingga 18 kali dan terakhir dipimpin oleh Sultan Makhdum
Alaidin Malik Abdul Aziz Syah Johan Berdaulat di tahun 662-692 H atau 1263 sampai 1292 M
dan akhirnya Kerajaan Perlak runtuh.

2. Masa Kejayaan Kerajaan Perlak

Masa kejayaan kerajaan ini berhasil didapatkan pada masa pemerintahan Muhammad Amin Syah
Johan Berdaulat II. Kerajaan ini mampu berkembang terutama di bidang pendidikan Islam dan
dakwah Islamiah.
Pada masa ini juga, raja mengawinkan dua putrinya dengan pangeran dari Kerajaan Samudera
Pasai, yakni Putri Ganggang Sari dan Putri Ratna Kumala sehingga mendorong kesejahteraan
kesultanan ini.

Selain itu, Kesultanan Perlak sangat tenar di kalangan para pedagang Arab dan non-Arab
terutama Bandar Khalifah. Menurut Ali Hajsmy dalam bukunya Sejarah Masuk dan
Berkembangnya Islam di Indonesia, Bandar Khalifah telah menjadi pelabuhan penting dan
tempat persinggahan mereka dalam perjalanan ke Cina atau balik ke Asia Barat.

Baca juga: Kerajaan Samudra Pasai, Kerajaan Islam di Aceh


3. Peninggalan Kerajaan Perlak
Ada berbagai peninggalan Kerajaan Perlak, mulai dari mata uang, stempel, hingga makam raja.
Mata uang kerajaan ini terdiri dari tiga jenis, yakni emas (dirha), perak (kupang, dan tembaga
atau kuningan.

Mata uang itu menjadi yang tertua di Tanah Air. Uniknya, pada salah satu sisinya terdapat
tulisan 'A'la' dan sisi lainnya tertulis 'Sulthan' yang tertuju pada Perdana Menteri masa Sultan
Makhdum Alaidin Ahmad Syah Jouhan Berdaulat.

Kemudian, peninggalan stempel kerajaan ini menggunakan bahasa Arab yang membentuk
kalimat 'Al Wasiq Billah Kerajaan Negeri Bendahara Sanah 512' yang merupakan bagian dari
Kerajaan Perlak.

Peninggalan raja terakhir adalah makam raja Benoa (Benoa adalah negara bagian dari Kerajaan
Perlak) yang terletak di tepi sungai Trenggulon. Pada makam tersebut nisan dituliskan dengan
bahasa Arab dan dibuat sekitar abad ke-4 H.

4. Runtuhnya Kerajaan Perlak


Kerjaan Perlak runtuh karena mengalami kemunduran. Diketahui, anggota keluarga kerajaan
saling berebut kekuasaan pemerintahan sehingga membuat ketidakstabilan.
Para pedagang yang melihat hal itu akhirnya memutuskan untuk pergi ke tempat lain, yakni
Pasai. Akhirnya kerajaan runtuh dan berganti menjadi Kerajaan Samudera Pasai.

Anda mungkin juga menyukai