Anda di halaman 1dari 2

2.

1 Makna Pancasila sebagai Ideologi Bangsa

Ideologi dapat diartikan sebagai kesatuan beberapa konsep bersistem yang


dijadikan sebagai asas dalam memberikan sebuah arah ataupun tujuan guna menjaga
kelangsungan hidup [1]. Dalam hal ini, ideologi memiliki peranan yang sangat penting
bagi masyarakat penganutnya. Ideologi yang dianut dalam suatu bangsa secara tidak
langsung dapat mempengaruh perkembangan dari bangsa itu sendiri. Dalam konteks
sosial, ideologi memiliki arti realistis untuk menjaga kelancaran transformasi ekonomi
dan pembangunan dalam masyarakat [2]. Oleh karena itu, dapat dikatakan pula bahwa
ideologi bangsa berfungsi sebagai alat atau sarana untuk menentukan arah
pembangunan peradaban masyarakat dalam bangsa itu. Ideologi menjadi entitas yang
tepat untuk menyatukan beragam perbedaan yang ada [3]. Demikian maka akan
memberikan kemudahan sebuah bangsa untuk mengontrol tatanan masyarakatnya.

Pancasila, sebagai sebuah ideologi bangsa Indonesia, tentunya tidak jauh beda
dengan ideologi yang dianut oleh bangsa-bangsa lain, seperti komunisme, sosialisme,
liberalisme, dan kapitalisme [4][5]. Artinya, Pancasila merupakan suatu hasil dari
perenungan seseorang ataupun sekelompok orang [4]. Akan tetapi, konsep Pancasila
sebagai ideologi bangsa Indonesia tidak hanya sekadar itu saja. Sebagaimana dilihat dari
sisi sosio-historisnya, Pancasila, sebagai konsensus yang telah disepakati oleh para
pendiri negara ini, digali dari nilai-nilai luhur adat-istiadat masyarakat Indonesia sendiri.
Demikian dapat dikatakan bahwa Pancasila adalah refleksi dari kepribadian masyarakat
Indonesia, sehingga realitas inilah yang menjadikan Pancasila sebagai identitas atau jati
diri bangsa tersebut [6]. Selain itu, Pancasila disebut juga dengan “Idelogi Tengah”,
artinya Pancasila tidak dipengaruhi ideologi-ideologi lain [7]. Hal inilah yang membuat
Pancasila tidak sama dengan ideologi manapun.

Seiring dengan berkembangnya zaman, konsep Pancasila sebagai ideologi


bangsa sangat penting dipahami oleh masyarakat Indonesia. Hal ini karena era
globalisasi telah membawa perubahan multidimensional, baik itu dalam bidang politik,
ekonomi, sosial dan budaya, termasuk juga ideologi [8]. Modernitas tersebut
mentranformasikan Pancasila menjadi ideologi yang bersifat terbuka [9]. Kondisi ini
menjadikan Pancasila sebagai suatu ideologi akan lebih rawan dipengaruhi oleh
ideologi-ideologi dari bangsa lain. Selain itu, bertambah cepatnya arus informasi juga
melahirkan ancaman baru terhadap eksistensi Pancasila di masa sekarang ini. Hal
tersebut bisa dilihat dari maraknya permasalahan di masyarakat seperti halnya, gerakan
ekstremis, isu-isu SARA, merebaknya informasi palsu (hoaks), dan lain sebagainya
[10]. Demikian seharusnya tidak terjadi jika masyarakat “memegang erat” satu kesatuan
paradigma, ideologi Pancasila. Oleh karena itu, ancaman-ancaman tersebut menjadi
bukti belum terbinanya konsep Pancasila sebagai ideologi secara optimal di masyarakat
Indonesia.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Badan Pengembangan dan Pembinaaan Bahasa, (2021), Kamus Besar Bahasa
Indonesia Online. Available at: https://kbbi.web.id/ideologi (Accessed: 29 May
2021).
[2] Du, L., (2015), Ideological Change Research on Political Ideology Education of the
Party Members Based on Fuzzy Analytic Hierarchy Process, in International
Conference on Education Technology, Management and Humanities Science
(ETMHS 2015), pp. 1290–1293. doi: 10.2991/msie-13.2013.142.
[3] Van Montagu, M., (2018), Science, Ideology and Daily Life, Journal of Innovation
and Knowledge, Vol.3, No.2, pp. 66–69.
[4] Asmaroini, A. P., (2017), Menjaga Esksistensi Pancasila dan Penerapannya Bagi
Masyarakat di Era Globalisasi, JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan,
Vol.7, No.1, pp. 50–64.
[5] Widisuseno, I., (2007), Buku Ajar Pendidikan Pancasila, Semarang.
[6] Nurhayati, D. A. dan Ambari., (2020), Aktualisasi Nilai-Nilai Pancasila di dalam
Menghadapi Permasalahan Bangsa, Jurnal Pendidikan Kewarganegaraan
Undiksha, Vol.8, No.1, pp. 177–185.
[7] Putra, Y. S., (2017), Pembinaan Karakter Bangsa Terhadap Nilai-Nilai ideologi
Pancasila, Lex Librum: Jurnal Ilmu Hukum, Vol.3, No.2, pp. 495–502.
[8] Dascălu, D. I., (2014), Individualism and Mass Communication in the Context of
Globalization, Procedia - Social and Behavioral Sciences, 163, pp. 1–6. doi:
10.1016/j.sbspro.2014.12.278.
[9] Nurwardani, P. et al., (2016), Buku Ajar Mata Kuliah Wajib Umum Pendidikan
Pancasila, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian
Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jakarta.
[10] Aulia, S. S., (2017), Pancasila di Arus Globalisasi dalam Memperkuat Reformasi
Moral Indonesia, in SEMINAR NASIONAL : Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila di
Era Reformasi, pp. 76–84.

Anda mungkin juga menyukai