OLEH
KELOMPOK 3
2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...............................................................................................................................i
A. Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi...............................................................1
B. Akuntansi Sebagai Alat Pengendalian Organisasi..............................................................2
C. Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik.......................................................................3
Perencanaan Stratejik......................................................................................................3
Pemberian Informasi Biaya.............................................................................................3
Penilaian Investasi...........................................................................................................4
Penganggaran..................................................................................................................5
Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging
for service)..............................................................................................................................5
Penilaian Kerja................................................................................................................5
D. Tipe Pengendalian Manajemen Sektor Publik....................................................................6
E. Struktur Pengendalian Manajemen.....................................................................................6
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban....................................................................................6
Hubungan antara Pusat Pertanggungjawaban dengan pengendalian anggaran...............7
F. Proses Pengendalian Manajemen Sektor Publik.................................................................9
1. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)....................................................................9
2. Perencanaan Strategik (Strategic Planning)..................................................................10
3. Penganggaran................................................................................................................11
4. Penilaian Kinerja...........................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................13
i
A. Akuntansi Sebagai Alat Perencanaan Organisasi
Perencanaan merupakan cara organisasi menetapkan tujuan dan sasaran organisasi yang
meliputi aktivitas yang sifatnya strategik, taktis, dan melibatkan aspek operasional. Akuntansi
manajeman memberikan informasi historis dan prospektif untuk memfasilitasi perencanaan.
Proses perencanaan melibatkan aspek perilaku yaitu partisipasi dalam pengembangan sistem
perencanaan, penetapan tujuan, dan pemilihan alat yang paling tepat untuk memonitor
perkembangan pencapaian tujuan.
Dalam organisasi sektor publik, lingkungan yang mempengaruhi sangat heterogen. Faktor
publik dan ekonomi sangat dominan dalam mempengaruhi tingkat kestabilan organisasi.
Informasi akuntansi juga diperlukan untuk membuat prediksi-prediksi dan estimasi mengenai
kejadian ekonomi yang akan datang dikaitkan dengan keadaan ekonomi dan politik saat ini.
Informasi akuntansi sebagai alat perencanaan pada dasarnya dapat dibedakan menjadi
tiga kelompok, yaitu:
Informasi yang sifatnya rutin diperlukan perencanaan yang reguler, misalnya laporan
keuangan bulanan, triwulan, semesteran, atau tahunan. Sementara itu, organisasi sektor
publik seringkali menghadapi masalah yang sifatnya temporer dan membutuhkan informasi
yang segera. Untuk melakukan perencanaan yang temporer, diperlukan informasi yang
sifatnya ad hoc.
1
Informasi akuntansi untuk perencanaan dapat juga dibedakan berdasarkan cara
penyampaiannya. Pada organisasi sektor publik, saluran informasi lebih banyak bersifat
formal, sedangkan mekanisme informal relatif jarang digunakan. Hal tersebut dikarenakan
batasan transparansi dan akuntabilitas publik yang harus dilakukan oleh lembaga-lembaga
publik, sehingga perencanaan tidak dapat dilakukan secara personal atau hanya melibatkan
beberapa orang saja.
Untuk menjamin bahwa perencanaan yang dibuat telah dijalankan secara ekonomis,
efisien, dan efektif, maka diperlukan suatu sistem pengendalian yang efektif. Karena
organisasi sektor publik sifatnya tidak mengejar laba, maka alat pengendaliannya lebih
banyak berupa peraturan birokrasi. Terkait dengan pengukuran kinerja, terutama pengukuran
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas, akuntansi manajemen berperan dalam pengendalian
organisasi yaitu mengkuantifikasikan keseluruhan kinerja terutama dalam ukuran moneter.
Informasi akuntansi merupakan alat pengendalian yang vital bagi organisasi karena
akuntansi memberikan informasi yang bersifat kuantitatif. Dalam memahami akuntansi
sebagai alat pengendalian perlu dibedakan penggunaan informasi akuntansi sebagai alat
pengendalian keuangan dengan sebagai alat pengendalian organisasi.
Pengendalian keuangan terkait dengan peraturan atau sistem aliran uang dalam organisasi,
khususnya memastikan bahwa organisasi memiliki likuiditas dan sovabilitas yang cukup baik.
Sementara itu, pengendalian organisasi adalah terkait dengan pengintegrasian altivitas
fungsional ke dalam sistem organisasi secara keseluruhan. Pengendalian organisasi
memerlukan informasi yang lebih luas dibandingkan pengendalian keuangan. Informasi yang
dibutuhkan lebih kompleks tidak sekedar informasi keuangan saja. Sebagai contoh dalam
sebuah usulan investasi publik, informasi yang dibutuhkan untuk pengendalian keuangan
berupa presiksi arus kas dan profabilitas dari investasi tersebut. Sementara itu, untuk tujuan
pengendalian organisasi dibutuhkan informasi yang lebih luas meliputi aspek ekonomi,
sosial, dan politik dari investasi yang diajukan.
C. Peran Akuntansi Manajemen Sektor Publik
Peran utama akuntansi manajemen dalam organisasi sektor publik adalah memberikan
informasi akuntansi yg relevan dan handal kepada manjer untuk melaksanakan fungsi
perencanaan dan pengendalian organisasi.
Peran akuntansi manajemen dalam organiasi sektor publik, yaitu:
1. Perencanaan stratejik
2. Pemberian informasi biaya
3. Penilaian investasi
4. Penganggaran
5. Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging
for service)
6. Penilaian kinerja
Perencanaan Stratejik
Akuntansi manajemen dibutuhkan sejak tahap perencanaan stratejik.
Pada tahap perencanaan stratejik, manajemen organisasi membuat alternatif-alternatif
program yang dapat mendukung strategi organisasi. Program-program tersebut diseleksi
dan dipilih program-program yang sesuai dengan skala prioritas dan sumber daya yang
dimiliki.
Peran akuntansi manajemen adalah memberikan informasi untuk menentukan
berapa biaya program (cost of program) dan berapa biaya suatu aktivitas (cost of activity),
sehingga berdasarkan informasi tersebut manajer dapat menentukan berapa anggaran yang
dibutuhkan dikaitkan dengan sumber daya yang dimiliki.
Akuntansi manajemen pada sektor publik dihadapkan pada tiga permasalahan utama, yaitu:
1. Efisiensi biaya (cost)
2. Kualitas produk (quality)
3. Pelayanan (service)
Penilaian Investasi
Akuntansi manajemen dibutuhkan pada saat organisasi sektor publik hendak melakukan
investasi, yaitu untuk menilai kelayakan secara ekonomi dan finansial. Akuntansi manajemen
diperlukan dalam penilaian investasi karena untuk dapat menilai investasi diperlukan
identifikasi biaya, risiko, dan manfaat atau keuntungan dari suatu investasi.
Dalam penilaian suatau investasi, faktor yang harus di perhatikan oleh akuntansi
manajemen adalah tingkat diskonto, tingkat inflasi, tingkat risiko dan ketidakpastian
(termasuk country risk dan political risk), dan sumber pendanaan untuk investasi yang akan
dilakukan.
Penilaian investasi di sektor publik pada dasarnya lebih rumit dibandingkan dengan di
sektor swasta. Pada sektor swasta, terdapat beberapa teknik penilaian investasi, misalnya
dengan menggunakan teknik Net Present Value (NPV), Internal Rate of Return (IRR),
Accounting Rate of Return (ARR), Payback Period (PP), dan sebagainya. Untuk beberapa
jenis invetasi, teknik-teknik tersebut dapat juga digunakan di sektor publik, akan tetapi tidak
semua jenis investasi dapat dinilai dengan teknik tersebut.
Teknik-teknik penilaian investasi yang digunakan di sektor swasta didesain untuk
organisasi yang berorientasi pada laba. Sementara organisasi publik merupakan organisasi
yang tidak berorientasi pada upaya mengejar laba. Disamping itu sulit untuk mengukur
output yang dihasilkan, sehingga untuk menentukan keuntungan dimasa depan dalam ukuran
finansial (expected return) sangat sulit dilakukan.
Penilaian investasi dalam organisasi publik dilakukan dengan menggunakan analisis
biaya manfaat (cost-benefit analysis).
Penganggaran
Akuntansi manajemen berperan untuk memfasilitasi terciptanya anggaran publik yang
efektif. Terkait dengan tiga fungsi anggaran, yaitu sebagai alokasi sumber daya publik, alat
distribusi, dan stabilisasi, maka akuntansi manajemen merupakan alat yang vital untuk proses
mengalokasikan dan mendistribusikan sumber dana public secara ekonomis, efisien, efektif,
adil, dan merata.
Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging
for service)
Akuntansi manajemen digunakan untuk menentukan berapa biaya yang dikeluarkan
untuk memberikan pelayanan tertentu dan berapa tarif yang akan dibebankan kepada pemakai
jasa pelayanan publik, termasuk menghitung subsidi yang diberikan.
Penentuan biaya pelayanan (cost of service) dan penentuan tarif pelayanan (charging for
services) merupakan suatu rangkaian yang keduanya sama-sama membutuhkan informasi
akuntansi. Dengan informasi akuntansi manajemen sumber-sumber inefisiensi di organiasi
dapat dideteksi dan dihilangkan.
Penilaian Kerja
Penilaian kerja merupakan bagian dari sistem pengendalian. Penilaian kerja dilakukan
untuk mengetahui tingkat efisiensi dan efektivitas organisasi dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Dalam tahap penilaian kerja, akuntansi manajemen berperan dalam
pembuatan indikator kinerja kunci (key performance indicator) dan satuan ukur untuk
masing-masing aktivitas yang dilakukan.
D. Tipe Pengendalian Manajemen Sektor Publik
Sistem pengendalian harus didukung dengan struktur organisasi yang baik. Ini
termanifestasi dalam bentuk struktur pusat pertanggungjawaban. Pusat pertanggungjawaban
adalah unit organisasi yang dipimpin oleh manajer yang bertanggungjawab terhadap aktivitas
pusat pertanggungjawaban terhadap aktivitas pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya.
Suatu organisasi merupakan kumpulan dari berbagai pertanggungjawaban.
1. Sebagai basi perencanaa, pengendalian, dan penilaian kinerja manajer dan unit
organisasi yang dipimpinnya.
2. Untuk memudahkan mencapai tujuan organisasi
3. Memfasilitasi terbentuknya goal conguruence
4. Mendelegasi tugas dan wewenang ke unit-unit yang memiliki kompetensi
5. Mendorong kreativitas dan daya inovasi bawahan
6. Sebagai alat melaksanakan strategi organisasi secara efektif dan efisien
7. Sebagai alat pengendalian anggaran.
Tanggung Jawab manajer pusat pertanggungjawaban adalah untuk menciptakan hubungan
yang optimal antara sumber daya input yang digunakan dengan output yang dihasilkan dan
dikaitkan dengan target kinerja. Input diukur dengan jumlah sumberdaya yang digunakan,
sedangkan output diukur dengan jumlah produk/output yang dihasilkan.
Pusat-Pusat Pertanggungjawaban
Pada dasarnya terdapat 4 jenis pusat pertanggungjawaban, yaitu:
1. Pusat Biaya
Pusat Biaya adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan biaya yang telah dikeluarkan. Suatu uni organisasi disebut sebagai pusat
biaya apabila ukuran kinerja dinilai berdasarkan biaya yang telah digunakan (bukan
nilai output yang dihasilkan). Pusat biaya banyak dijumpai pada sector public karena
output yang dihasilkan sering kali ada akan tetapi tidak dapat diukur atau hanya dapat
diukur secara fisik tidak dalam nilai rupiahnya. Contohnya adalah departemen
produksi, dinas social, dan dinas pekerjaan umum.
2. Pusat Pendapatan
Pusat pendapatan adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajernya dinilai
berdasarkan pendapatan yang dihasilkan. Contohnya adalah dinas pendapatan daerah
dan departemen pemasaran.
3. Pusat Laba
Pusat laba adalah pusat pertanggungjawaban yang membandingkan input (expense)
dengan output (revenue dalam satuan moneter. Kinerja manajer dinilai berdasarkan
laba yang dihasilkan. Contoh: BUMN dan BUMD, Objek pariwisata milik PEMDA,
bandara dan Pelabuhan
4. Pusat Investasi
Pusat Inverstasi adalah pusat pertanggungjawaban yang prestasi manajemennya
dinilai berdasarkan laba yang dihasilkan dikaitkan dengan investasi yang ditanamkan
pada pusat pertanggungjawaban yang dipimpinnya. Contoh pusat investasi adalah
departemen riset dan pengembang dan balitbang.
Prof. Dr. Mardiasmo, MBA., AK., CA. 2018. Akuntansi Sektor Publik
Edisi Terbaru.Yogyakarta: penerbit ANDI.