No Kriteria Definisi
1 Kaku pagi hari Kekakuan pada pagi hari pada persendian dan
disekitarnya, sekurangnya selama 1 jam sebelum
perbaikan maksimal
2 Artritis pada 3 daerah Pembengkakan jaringan lunak atau persendian atau
lebih efusi (bukan pertumbuhan tulang) pada
sekurang-kurangnya 3 sendi secara bersamaan yang
diobservasi oleh seorang dokter. Dalam kriteria ini
terdapat 14 persendian yang memenuhi kriteria
yaitu PIP, MCP, pergelangan tangan, siku
pergelangan kaki dan MTP kiri dan kanan.
3 Artritis pada Sekurang-kurangnya terjadi pembengkakan satu
persendian tangan persendian tangan seperti yang tertera diatas.
4 Artritis simetris Keterlibatan sendi yang sama (seperti yang tertera
pada kriteria 2 pada kedua belah sisi, keterlibatan
PIP, MCP atau MTP bilateral dapat diterima
walaupun tidak mutlak bersifat simetris.
5 Nodul Reumatoid Nodul subkutan pada penonjolan tulang atau
permukaan ekstensor atau daerah juksta-artrikular
yang diobservasi oleh seorang dokter.
6 Faktor Reumatoid serum Terdapatnya titer abnormal faktor reumatoid serum
yang diperiksa dengan cara yang memberikan hasil
positif kurang dari 5% kelompok kontrol yang
diperiksa.
7 Perubahan gambaran Perubahan gambaran radiologis yang radiologis
khas bagi arthritis reumotoid pada periksaan sinar
X tangan posteroanterior atau pergelangan tangan
yang harus menunjukkan adanya erosi atau
dekalsifikasi tulang yang berlokalisasi pada sendi
atau daerah yang berdekatan dengan sendi
(perubahan akibat osteoartritis saja tidak memenuhi
persyaratan).
G. Penanganan rhematoid arthritis
1. Istirahat sendi yang sakit,dihindari aktivitas yang berlebihan
2. Mandi dengan air hangat untuk mengurangi rasa nyeri.
3. Fisioterapi dengan pemakaian panas dan dingin serta program latihan yang
tepat.
4. Diet untuk menurunkan berat badan dapat mengurangi timbulnya keluhan.
1. Pengkajian
Pemeriksaan fisik
a. Inspeksi dan palpasi persendian untuk masing- masing sisi (bilateral), amati
warna kulit, ukuran, lembut atau tidaknya kulit, pembengkakan, krepitasi, ada
nyeri saat sendi digerakan.
b. Inspeksi dan palpasi otot, ada atau tidaknya atrofi, tonus yang berkurang, ukur
kekuatan otot.
c. Kaji tingkat nyeri, derajat dan mulainya.
d. Kaji aktifitas/ kegiatan sehari- hari
Riwayat psiko sosial : pasien mungkin merasakan adanya kecemasan yang cukup
tinggi apa lagi pada pasien yang mengalami deformitas pada sendi- sendi karena ia
merasakan adanya kelemahan-kelemahan pada dirinya dan merasakan kegiatan
sehari- harinya menjadi berubah. Perawat dapat melakukan pengkajian terhadap
konsep diri pasien khususnya askpe body image dan harga diri klien.
Pola persepsi kesehatan- pemeliharaan kesehatan:
Pola nutrisi:
Pola eliminasi:
Pola aktivitas:
2. Diagnosa keperawatan
1) Nyeri berhubungan dengan agen pencendera, distensi jaringan oleh akumulasi
cairan/ proses inflamsi, destruksi sendi.
2) Gangguan mobilitas sisik berhubungan dnegan deformitas skeletal, nyeri,
penurunan kekuatan otot.
3) Gangguan Citra Tubuh / Perubahan Penampilan Peran berhubungan dengan
perubahan kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas umum, peningkatan
penggunaan energi, ketidakseimbangan mobilitas.
4) Defisit perawatan diri berhubungan dengan kerusakan musculoskeletal, penurunan
kekuatan, daya tahan, nyeri pada waktu bergerak, depresi.
3. Intervensi keperawatan
DIAGNOSA
INTERVENS
KEPERAWAT TUJUAN RASIONAL
I
AN
· Berikan
kompres
dingin jika
dibutuhkan
· Menghilangka
n tekanan pada
jaringan dan
meningkatkan
sirkulasi.
· Mempermuda
h perawatan diri
dan kemandirian
· Ubah
pasien. Tehnik
posisi dengan
pemindahan yang
sering dengan
tepat dapat
jumlah
mencegah
personel
robekan abrasi
cukup.
kulit
-
· Meningkatkan
Demonstrasik
stabilitas
an/ bantu
( mengurangi
tehnik
resiko cidera ) dan
pemindahan
memerptahankan
dan
posisi sendi yang
penggunaan
diperlukan dan
bantuan
kesejajaran tubuh,
mobilitas,
mengurangi
mis, trapeze
kontraktor
· Mencegah
fleksi leher
· Posisikan
dengan
· Memaksimalk
bantal,
an fungsi sendi
kantung
dan
pasir,
mempertahankan
gulungan
mobilitas
trokanter,
bebat, brace · Menghindari
cidera akibat
kecelakaan/ jatuh
· Gunakan
bantal
kecil/tipis di
bawah leher.
· Berguna
· Dorong dalam
pasien memformulasikan
mempertahan program latihan/
kan postur aktivitas yang
tegak dan berdasarkan pada
duduk tinggi, kebutuhan
berdiri, dan individual dan
berjalan dalam
mengidentifikasik
· Berikan an alat
lingkungan
yang aman, · Menurunkan
misalnya tekanan pada
menaikkan jaringan yang
kursi, mudah pecah
menggunakan untuk mengurangi
pegangan risiko imobilitas
tangga pada
toilet, · Mungkin
penggunaan dibutuhkan untuk
kursi roda. menekan sistem
inflamasi akut
· Kolabora
si: konsul
dengan
fisoterapi.
· Kolabora
si: Berikan
matras busa/
pengubah
tekanan.
· Kolabora
si: berikan
obat-obatan
sesuai
indikasi
(steroid).
· Diskusika · Nyeri
n persepsi konstan akan
pasienmenge melelahkan, dan
nai perasaan marah
bagaimana dan bermusuhan
orang umum terjadi
terdekat
menerima · Dapat
keterbatasan. menunjukkan
emosional
ataupun metode
koping
maladaptive,
membutuhkan
intervensi lebih
· Akui dan lanjut
terima
perasaan · Membantu
berduka, pasien untuk
bermusuhan, mempertahankan
ketergantung kontrol diri, yang
an. dapat
meningkatkan
· Perhatika perasaan harga
n perilaku diri
menarik diri,
penggunaan · Meningkatka
menyangkal n perasaan harga
atau terlalu diri, mendorong
memperhatik kemandirian, dan
an perubahan mendorong
berpartisipasi
dalam terapi
· Susun · Mempertahan
batasan pada kan penampilan
perilaku mal yang dapat
adaptif. meningkatkan
Bantu pasien citra diri
untuk
mengidentifik · Memungkink
asi perilaku an pasien untuk
positif yang merasa senang
dapat terhadap dirinya
membantu sendiri.
koping Menguatkan
perilaku positif.
· Ikut Meningkatkan
sertakan rasa percaya diri
pasien dalam
merencanaka · Pasien/orang
n perawatan terdekat mungkin
dan membuat membutuhkan
jadwal dukungan selama
aktivitas berhadapan
dengan proses
· Bantu jangka panjang/
dalam ketidakmampuan
kebutuhan
perawatan · Mungkin
yang dibutuhkan pada
diperlukan sat munculnya
depresi hebat
sampai pasien
mengembangkan
· Berikan
kemapuan koping
bantuan
yang lebih efektif
positif bila
perlu.
· Kolabora
si: Rujuk
pada
konseling
psikiatri, mis:
perawat
spesialis
psikiatri,
psikolog.
· Kolabora
si: Berikan
obat-obatan
sesuai
petunjuk,
mis; anti
ansietas dan
obat-obatan
peningkat
alam
perasaan.
· Mungkin
membutuhkan
berbagai bantuan
tambahan untuk
persiapan situasi
· Kolabora di rumah
si: Atur
evaluasi
kesehatan di
rumah
sebelum
pemulangan
dengan
evaluasi
setelahnya.
· Kolabora
si : atur
konsul
dengan
lembaga
lainnya, mis:
pelayanan
perawatan
rumah, ahli
nutrisi.
4. Implementasi keperawatan
Implementasi dilakukan sesuai dengan intervensi.
5. Evaluasi keperawatan .
Evaluasi keperawatan dilakukan untuk menilai apakah masalah keperawatan telah
teratasi, tidak teratasi, atau teratasi sebagian dengan mengacu pada tujuan.