(Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Medikal Bedah II)
Disusun oleh :
Kelompok 1
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan ini sehingga dapat disusun
dengan baik guna memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen yang kemudian
dilanjutkan dengan penyususnan makalah dengan judul “Konsep Teori dan Asuhan
Keperawatan Pada Pasien dengan Thypus Abdominalis”
Tak ada gading yang tak retak karenanya kami sebagai tim penulis menyadari bahwa
dalam penulisan makalah ini mash jauh dari kata sempurna, baik dari sisi materi maupun
penulisannya. Kami dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima berbagai
masukan maupun saran yang bersifat membangun yang diharapkan berguna bagi seluruh
pembaca.
Karawang,
Penulis
DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan 2
D. Manfaat penulisan 2
BAB II TINJAUAN TEORI
A. Definisi Demam 1
C. Demam Typhoid 14
BAB IV HASIL PELAKSANAAN PRAKERIN
BAB V PENUTUP
A. Simpulan 31
B. Saran 31
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Demam Typhoid adalah penyakit infeksi akut yang menyerang saluran
pencernaan dengan gejala demam lebih dari 7 hari. Penyebab penyakit ini adalah
salmonella thyposa basil geram negative yang bergerak dengan bulu getar tidak
berspora, mempunyai sekurang-kurangnya tiga macam antigen O (Somatic, terdiri
zat kompleks lipopokisakarida), antigen H (flagella) dan antigen Vi dalam serum
pasien terdapat zat anti (agglutinin) terdapat tiga macam antigen tersebut.
Kasus thypoid diderita anak-anak sebesar 91% berusia 3-19 tahun dengan angka
kemartian 20.000 per tahunnya. Di Indonesia, 14% demam enteris disebabkan
oleh Salmomella Parathypii A. Demam tifoid pada masyarakat dengan standar
hidup dan kebersihan rendah, cenderung meningkat dan terjadi secara endemis.
Biasanya angka kejadian tinggi pada daerah tropic dibandingkan daerah berhawa
dingin. Penyakit ini banyak diderita oleh anak-anak, namun tidak menutup
kemungkinan untuk orang dewasa. Penyebabnya adalah kuman salmonella thypi
A, B, dan C
Demam Typhoid bisa menyerang kepada anak-anak, orang dewasa dan lansia.
Sebagian besar diagnosa Demam Typhoid di rumah sakit As-Shofwan lebih
banyak menyerang pada anak-anak. Berdasarkan uraian diatas maka saya
mengambil judul Tugas Akhir yaitu ‘Asuhan Keperawatan Pada An. F dengan
Diagnosa Medis Demam Typhoid di rumah sakit As-Shofwan Pebayuran.
B. Rumusan Masalah
Asuhan Keperawatan pada penyakit demam Thypoid
C. Tujuan
a.Tujuan umum
Mahasiswa dapat mengetahui dan mencegah terjadinya Demam Thypoid serta
mengimplementasikan asuhan keperawatan demam thypoid di lapangan.
b.Tujuan khusus
Mengetahui konsep teori dan asuhan keperawatan pada penyakit Demam Thypoid
D.Manfaat Penulisan
a. Mendapatkan pengetahuan tentang penyakit Demam Thypoid
b. Mendapatkan pengetahuan tentang asuhan keperawatan pada pasien dengan
Demam Thypoid
6
BAB II
TINJAUAN TEORI
7
8
b. Demam Remiten
demam remiten, suhu tubuh dapat turun setiap hari tetapi tidak
pernah mencapai suhu tubuh normal. Penyebab suhu yang mungkin
tercatat dapat mencapai dua derajat dan tidak sebesar perbedaan suhu
yang dicatat demam septik.
c. Demam Intermiten
demam intermiten, suhu tubuh turun ketingkat yang normal
selama beberapa jam dalam satu hari. Jika demam seperti ini terjadi
dalam dua hari sekali disebut tertiana dan bila terjadi dua hari terbebas
demam diantara dua serangan demam disebut kuartana.
d. Demam Kontinyu
demam kontinyu, variasi suhu sepanjang hari tidak berbeda
lebih dari satu derajat. Pada tingkat demam yang terus menerus tinggi
sekali disebut hiperpireksia.
e. Demam Siklik
demam siklik, terjadi kenaikan suhu tubuh selama beberapa hari
yang diikuti oleh beberapa periode bebas demam untuk beberapa hari
yang kemudian diikuti oleh kenaikan suhu seperti semula.
C. Demam Typhoid
1. Definisi Demam Typhoid
Demam typhoid adalah penyakit infeksi akut yang biasanya
menyerang sistem pencernaan yang dapat menimbulkan gejala-gejala
sistemik yang disebabkan oleh kuman Salmonella enterika, khusunya
varian-varian turunannya, yaitu Salmonella typhi, Paratyphi A,
Paratyphi B, dan Paratyphi C. Kuman-kuman yang menyerang sistem
pencernaan, terutama perut dan usus. Penderita demam typhoid juga
beragam, mulai dari usia balita, anak-anak, dan dewasa ( Suratum dan
Lusianah,2010).
2. Etiologi Demam Typhoid
Etiologi (penyebab) demam typhoid adalah salmonella typhi,
salmonella paratyphi A,B(salmonella schottmuelleri) dan C (salmonella
9
3) Ilius Paralitik
b. Komplikasi Extraintestinal
1) Komplikasi Kadiovaskular :Kegagalan Sirkulasi, Miokarditis
Trombosis, Tromboflebitis.
2) Komplikasi Paru : Pneumonia, Pleuritis, dan Emfisema.
3) Komplikasi Darah : Anemia hemolitik, Trombositopenia, darah
Sindrom Uremia hemolitik
4) Komplikasi Hepar : Hepatitis
5) Komplikasi Kandung Kemih : Kolelitiasis.
6) Komplikasi Ginjal : Glumerulonfritis, piolonefritis, dan perinefritis.
7) Komplikasi Tulang : Osteomielitis, Periostitis, Spondilitis, dan
Arthritis.
8) Komplikasi Neuropsikiatrik : Delirium, Meningitis, Meningisrum,
Polyneuritis perifer.
13
BAB IV
THYPOID
A. Contoh Kasus
Pasien An. F datang ke rumah sakit As- Shofwan dengan keluhan
demam selama 3 hari, demam yang dirasakan naik turun pada malam hari,
nafsu makan berkurang menjadi 3 sendok makan , kepala pusing dan lemas.
Setelah dilakukan observasi di dapatkan tanda-tanda vital dengan S: 38,0˚c,
RR: 24x/m, N: 90 x/m, BB: 46 kg. Wajah pasien tampak kemerahan , pasien
tampak lemah, akral teraba hangat, CRT< 2 detik, pasien dapat melakukan
aktivitas fisik dibantu oleh keluarganya.
B. Pengkajian
1. Identitas Pasien
Nama : An. F
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 13 Tahun
Agama : Islam
Suku Bangsa : Indonesia
Alamat : Kp. Bojong Sari
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Pelajar
Status Perkawinan :-
Diagnosa Medis : Demam Typhoid
Tanggal Masuk : 05 November 2019
Tanggal Pengkajian : 06 Novermber 2019
No. Rekam Medis : 25007
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Maria Ulfah
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 26 Tahun
14
15
Pekerjaan : Perawat
Alamat : Kp. Pamahan
Hubungan Klien : Kakak Ipar
3. Keluhan Utama :
Demam 3 hari.
4. Riwayat Kesehatan :
a) Riwayat Sakit Sekarang :
Sejak 3 hari yang lalu pasien mengatakan badanya panas
dengan demam yang naik turun pada malam hari, selain itu pasien
mengatakan nafsu makan berkurang menjadi 3 sendok makan perhari,
kepala pusing dan juga lemas.
b) Riwayat Penyakit Dahulu :
Pasien mengatakan jika sebelumnya sudah pernah mengalami
demam typhoid pada usia 12 tahun dan sudah pernah di rawat
dirumah sakit sebelumnya.
c) Riwayat Penyakit Keluarga
Pasien merupakan seorang anak yang saat ini sedang duduk di
bangku sekolah atau seorang pelajar. Pasien mengatakan bahwa
keluarganya tidak ada yang terkena penyakit demam typhoid
sebelumnya, selain itu juga tidak memiliki riwayat penyakit turunan
seperti hipertensi, asma, maupun diabetes melitus (DM).
d). Riwayat Alergi
Pasien mengatakan bahwa tidak memiliki alergi terhadap
makanan, obat- obatan, tumbuhan, maupun binatang tertentu.
16
5. Genogram
448
: Laki - laki
: Perempuan
: Garis Perkawinan
: Garis Keturunan
: Pasien
17
bantuan orang
lain.
5. Nilai dan Kepercayaan Kebutuhan Klien mengatakan
spiritual klien belum pernah
terpenuhi dengan melakukan ibadah
baik, klien sholat selama
melakukan ibadah sakit, namun klien
secara teratur tetap berdoa agar
seperti sholat 5 segera diberikan
waktu dan kesembuhan dan
membaca al- kembali pulih.
qur’an
6. Koping Klien memiliki Pengambilan
pertahanan koping keputasan klien
yang baik. dia ambil oleh
keluarganya
7. Istirahat dan Tidur Klien mengatakan Klien selama
7-8 jam tidur pada sakit lebih banyak
malam hari menghabiskan
waktunya untuk
beristirahat.
8. Personal Hygiene
a. Mandi Klien mengatakan Klien mengatakan
bahwa klien biasa selama sakit klien
mandi 2 kali belum pernah
sehari . mandi.
7. Psikososial
1). Status Emosional
Pada saat melakukan pengkajian, klien tampak tenang dan kooperatif.
2). Status Mental
Pada saat melakukan pengkajian, status mental klien tidak ada
masalah.
20
Suhu : 38.0 ˚C
9. Pemeriksaan Fisik
j. Terapi Obat
22
WIDAL
Salmonella Thyphi H (+) 1/60 Titer <1/160 atau kenaikan titer < 4x
Salmonella Paratyphi (-) Negatif Titer <1/160 atau kenaikan titer < 4x
AH (+) 1/320 Titer <1/160 atau kenaikan titer < 4x
Salmonella Paratyphi (-) Negatif Titer <1/160 atau kenaikan titer < 4x
BH (+) 1/80 Titer <1/160 atau kenaikan titer < 4x
Salmonella Paratyphi (+) 1/80 Titer <1/160 atau kenaikan titer < 4x
CH (+) 1/160 Titer <1/160 atau kenaikan titer < 4x
Salmonella Typhi O (-) Negatif Titer <1/160 atau kenaikan titer < 4x
Salmonella Paratyphi
AO
Salmonella Paratyphi
BO
Salmonella Paratyphi
CO
23
1)Data Fokus
a) Data Subjektif :
(1) Pasien mengatakan sudah demam 3 hari
(2) Pasien mengatakan nafsu makan berkurang
(3) Pasien mengatakan kepala pusing dan lemas
b) Data Objektif :
(1) S : 38˚C
(2) RR : 24 x/menit
(3) N : 90 x/menit
(4) BB : 46 kg
(5) wajah pasien tampak kemerahan
(6) pasien tampak lemah
(7) pasien melakukan aktivitas fisik dibantu oleh keluarga.
(8) Akral teraba hangat
l. Analisa Data
DO :
b. S : 38˚C
c. Akral teraba hangat
d. wajah pasien tampak
kemerahan
DO :
b. Mual dan muntah
c. BB : 46 kg
d. Pasien tampak lemah
3. DS : Immobilisasi Intoleransi Aktivitas
a. Pasien mengatakan kepala
pusing
DO :
a. RR : 24 x/menit
b. N : 90 x/menit
c. Salmonella Thyphi H (+)
1/60 titer <1/160 atau
kenaikan titer <4x
Salmonella Paratyphi BH
(+) 1/320 titer <1/160 atau
kenaikan titer <4x
Salmonella Typhi O (+) 1/80
titer <1/160 atau kenaikan
titer <4x
Salmonella Paratyphi AO
(+) 1/80 titer <1/160 atau
kenaikan titer <4x
Salmonella Paratyphi BO
(+) 1/160 titer <1/160 atau
kenaikan titer <4x
25
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Hipertermi b/d proses penyakit
2. Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d mual dan muntah
3. Intoleransi Aktivitas b/d imobilisasi
D. INTERVENSI KEPERAWATAN
NO DIAGNOSA TUJUAN INTERVENSI
KEPERAWATAN DAN
KRITERIA
HASIL
1 Hipertermi b/d Tujuan : Observasi
proses penyakit Setelah - Identifikasi
dilakukan penyebab
pengkajian hipertermia
1x 24 jam - Monitor suhu
masalah tubuh
hipotermia - Monitor
dapat teratasi kadar
Kriteria Hasil elektrolit
: - Monitor
-demam kadar
turun elektrolit
- Monitor
haluaran
urine
- Monitor
komplikasi
akibat
hipertermia
Ketidakseimbanga Tujuan : Observasi
n nutrisi kurang Setelah - Identifikasi
dari kebutuhan dilakukan status nutrisi
tubuh b/d mual dan pengkajian 1 - Identifikasi
muntah x 24 jam alergi dan
masalah intoleransi
makanan
26
27
E. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
NO Diagnosa Implementasi TTD
Keperawatan
1 Hipertermi b/d - mengidentifikas
proses penyakit i penyebab
hipertermia
- memoonitor
suhu tubuh
- memonitor
kadar elektrolit
- memonitor
kadar elektrolit
- meonitor
haluaran urine
- memonitor
komplikasi
akibat
hipertermia
2 Ketidakseimbanga
n nutrisi kurang -
dari kebutuhan
tubuh b/d mual dan mengidentifikasi
muntah status nutrisi
-
mengidentifikasi
alergi dan intoleransi
makanan
-
mengidentifikasi
makanan yang di
sukai
-
mengidentifikasi
kalori dan jenis
nutrient
- memonitor
29
asupan makanan
- memonitor
berat badan
- memoonitor
hasil laborstorium
3 Intoleransi mengidentifikasi
Aktivitas b/d deficit tingkat
imobilisasi aktivitas
- mengidentifikasi
kemampuan
berpartisipasi dalam
aktivitas tertentu
- mengidentifikasi
sumber daya untuk
aktivitas yang
diinginkan
- mengidentifikasi
strategi
meningkatkan
partisipasi
dalam aktivitas
- mengdentifikasi
makna aktivitas rutin
(mis. bekerja)
dan waktu luang
DAFTAR PUSTAKA
Buku
Eni Purwanti, N. H. 2013. Anatomi dan Fisiologi. Jakarta: EGC
Undang-undang
Pemerintah Indonesi. 2019. UU No 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. : Jakarta
Pemerintah Indonesia. 2015. UU No 44 Tahun 2009 tentang Fungsi Rumah
Sakit. :
Pemerintag Indonesia. 2016. UU No 44 2009 dan Permenkes tentang Tipe-tipe
Rumah Sakit. : Jakarta
Internet
Anggitha, Ruth, Gisheila. 2017. Pengertian Pylonephritis.
https://www.alomedika.com/penyakit/nefrologi/pyelonephritis diakses pada
01 November 2020
Anggitha, Ruth, Gisheila. 2017. Pengertian Spondilitis (TB).
https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/spondilitis-tb diakses
pada 04 November 2020
Guru Pendidikan. 2014. Pengertian Duktus Torasikus.
https://www.gurupendidikan.co.id/tag/duktus-torasikus-adalah/ diakses pada
16 Oktober 2020
Halodoc. 2020. Pengertian Arthitis, https://www.halodoc.com/kesehatan/arthritis
diakses pada 04 November 2020
Handayani, Verona, Verury. 2020. Pengertian Neuropati Perifer.
https://www.halodoc.com/kesehatan/neuropati-perifer diakses pada 6
November 2020
Hidayah, Nurul, Aep. 2019. Pengertian Rumah Sakit Menurut WHO.
https://aepnurulhidayat.wordpress.com/2019/05/17/pengertian-rumah-
sakit-rekam-medis/#:~:text=Menurut%20WHO%20(World%20Health
%20Organization,penyakit%20(preventif)%20kepada%20masyarakat
diakses pada 10 Juni 2020
Idtesis. 2007. Pengerti an Sekolah Menengah Kejuruan(SMK).
https://idtesis.com/sekolah-menengah-kejuruan-smk/ diakses 30 Maret
2020.
Inukirana, Scientia. 2020. Pengertian Periostitis.
https://www.honestdocs.id/periostitis diakses pada 04 November 2020
Kandafi. 2020. Patofisiologi. http://kandafy.blogspot.com/2017/01/makalah-
thypoid.html diakses pada 15 Oktober 2020
Kelas,Pintar. 2020. Metode Pengumpulan Data. https://w
ww.kelaspintar.id/blog/tips-pintar/4-teknik-pengumpulan-data-dalam-
penelitian-sosial-2890/ diakses pada 20 Agustus 2020
Khoiriyahhrpl. 2014.Pengertian Praktik Kerja Industri (PRAKERIN). https://choir
`1iyahrpl.wordpress.com/pengertian-tentang-prakerin/ diakses 02 April
2020
Klik Dokter. 2018. Pengertian Sindrom Hemolitik Uremik.
https://www.klikdokter.com/penyakit/sindrom-hemolitik-
uremik#:~:text=Sindrom%20hemolitik%20uremik%20merupakan
%20gangguan,setelah%20infeksi%20pada%20saluran%20pencer diakses
pada 01 November 2020
Klik Dokter. 2017. Pengertian Tridex 27B.
https://www.klikdokter.com/obat/tridex diakses pada 08 November 2020
Kurnia,Yudistira. 2017. Pengerian Epiteksis.
https://www.alomedika.com/penyakit/telinga-hidung-
tenggorokan/epistaksis/edukasi-dan-promosi-kesehatan/diagnosis diakses
pada 15 Oktober 2020
Loviarny, Sonia. 2017. Pengertian Meteorismus.
https://www.alodokter.com/komunitas/topic/meteorismus diakses pada 15
Oktober 2020
Makalah Askep Typhoid. 2016. Pengertian Demam Typhoid, Etiologi,
Manifestasi, Penatalaksanaan dan Patway.
http://makalahkesehatanraze.blogspot.com/2016/01/makalah-askep-
tifoid.html diakses pada 06 Juni 2020
Necis,Ci,Yanti. 2014. Komplikasi Demam Typhoid.
https://www.slideshare.net/NovaCiNecis/makalah-demam-tyfoid diakses
pada 15 Oktober 2020
Nida. 2019. Pengertian Lamina Propia. https://dosenbiologi.com/manusia/fungsi-
lamina-propria-pada-lambung diakses pada 15 Oktober 2020