TINJAUAN PENDAHULUAN
Assalamu’alaikum para mahasiswa yang berbahagia, anda akan memulai modul ini. Untuk memiliki
panduan pembelajaran pada hari ini, anda akan memulai sesi dengan menjawab pertanyaan tentang
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Trauma Tumpul Abdomen, Perforasi Gaster dan Penilaian
Sepsis. Anda akan menjelaskan masing-masing secara singkat. Kegiatan ini hanya selama 15 menit.
1
Sekarang anda siap untuk pelajaran utama
PELAJARAN UTAMA
TRAUMA ABDOMEN
• Cedera abdomen menduduki urutan ketiga penyebab kematian akibat trauma, terutama
disebabkan oleh perdarahan
• Trauma tumpul menyebabkan kerusakan serius di rongga padat dan trauma tembus paling
sering mencederai organ berongga
• Organ padat terjadi perdarahan, organ berongga ruptur dan mengeluarkan isinya kedalam
ruang peritoneum yang menyebabkan peradangan dan infeksi
• Trauma abdomen dapat terjadi pada lambung dan usus halus; duodenum dan pankreas; kolon;
hati; limpa; ginjal; kandung kemih
• Luka tikam, luka tusuk dan luka tembak menyebabkan trauma tembus
SURVEY PRIMER
2
PERFORASI GASTER
PENDAHULUAN
Perforasi gaster akibat trauma terjadi pada 0,02 – 1,7% trauma tumpul abdomen
Terjadi 2-10% pada pasien dengan ulkus peptik
Mortalitas 70% pada pasien ulkus peptik
Tanda dan gejala serupa dengan penyakit gastrointestinal akut lain
Prognosis ditentukan oleh ketepatan dan kecepatan diagnosis
FISIOlOGI LAMBUNG
3
ETIOLOGI
TRAUMA
Trauma tumpul abdomen
Trauma tusuk
NON TRAUMA
Ulkus peptic
Neoplasma
Benda asing
Konsumsi bahan korosif
Latrogenik
4
PATOGENESIS TRAUMA TUMPUL ABDOMEN
MEKANISME TRAUMA
- Kompresi eksternal akibat kenaikan tekanan intra abdomen secara akut dan intens
- Deselerasi cepat
- Benturan organ intraabdomen terhadap dinding perut anterior, kolumna vertebral atau
dinding torakalis posterior
Peritonitis
Stadium
kimia Infeksi
peralihan
(2-4 jam intraabdomen
(6-12 jam)
pertama)
MANIFESTASI KLINIS
Distensi abdomen
Fase ketiga Pireksia
Hipotensi
(> 12 jam) Tanda-tanda syok
5
PENGKAJIAN
Keadaan Umum = Nyeri perut yang tajam
Lokasi = Epigastrium, seluruh lapang perut
Onset = Tiba- tiba
Sifat = Tajam, Hebat
Intensitas = Terus menerus atau terdapat periode tidak nyeri dalam 1-2 jam onset
nyeri pertama
Kejadian sebelum dan saat serangan
Keluhan lain = Muntah cair / darah, mual, perut terasa kembung, demam
RPD =
Riwayat nyeri perut intermiten,
Riwayat refluks gastroesophageal,
Riwayat penyakit ulkus peptic,
Riwayat trauma atau operasi
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAGNOSTIC PERITONEAL LAVAGE
LABORATORIUM
6
DIAGNOSTIC PERITONEAL LAVAGE
INDIKASI
-Cedera tumpul di abdomen dengan perubahan status mental
-Hipotensi tidak jelas sebabnya, penurunan hematokrit, syok
-Hasil pemeriksaan abdomen tidak jelas,
-Trauma tembus di abdomen (jika eksplorasi tidak diindikasikan)
KONTRAINDIKASI
-Riwayat pembedahan abdomen berulang
-Kehamilan trimester tiga
-Sirosis hati lanjut
-Obesitas, riwayat koagulopati
TEKNIK
7
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan trauma paru, komplikasi pernapasan (misal sindrom
gawat napas akut [ARDS], nyeri )
Gangguan integritas kulit berhubungan dengan trauma, pembedahan, prosedur invasif, imobilitas
Kecemasan yang berhubungan dengan penyakit kritis, takut mati atau gangguan penampilan,
perubahan peran dalam lingkup sosial atau cacat permanen
Risiko perfusi perifer tidak efektif : organ multipel yang berhubungan dengan penurunan curah
jantung, penurunan oksigenasi, penurunan pertukaran gas
Gangguan eliminasi usus yang berhubungan dengan trauma intraabdomen, ileus atau keduanya
Penurunan koping keluarga dan ketidakberdayaan individu yang berhubungan dengan trauma
INTERVENSI KEPERAWATAN
RESUSITASI CAIRAN
Tujuan resusitasi cairan adalah untuk mempertahankan bantuan fisiologis sirkulasi dan pengiriman
oksigen sementara tetap menghindari defisit fisiologis dan hemostatik.
ISOTONIK
• Contoh : salin normal 0,9%
• Sama dengan tonisitas tubuh manusia, menyebabkan perpindahan minimal antara cairan
intraselular dan ekstraselular
HIPOTONIK
• Contoh : Dekstrosa 5% dalam air (D5W)
• Tonisitas lebih kecil dari tubuh manusia, dapat menyebabkan pembengkakan, tertarik
menuju ruang ekstraselular
HIPERTONIK
• Contoh : salin 3%
• Tonisitas lebih dari tubuh manusia, menarik cairan menuju ruang intravaskular
PERAWATAN LUKA
8
TANDA INFEKSI
Pembengkakan di sekitar area laparatomi
Peningkatan kemerahan
Peningkatan nyeri tekan
Kehangatan disekitar area laparatomi
Ujung luka renggang
Peningkatan drainase
Drainase berbau busuk
Perubahan warna drainase
Suhu 38,3 atau lebih
Muntah
Ddiare atau konstipasi
SYOK SEPTIK
SYOK SEPTIK
• Merupakan suatu proses kompleks dan menyeluruh yang melibatkan semua
sistem organ
• Diawali oleh terjadinya suatu infeksi, akibat serangan bakteri gram-negative atau
gram-positif, jamur dan virus
• Bakteri dapat masuk melalui sistem paru, saluran kemih, sistem pencernaan,
melalui luka, melalui alat invasive
9
Faktor risiko keadaan HIPOPERFUSI :
• FAKTOR PEJAMU
usia terlalu muda atau muda, mal nutrisi, kelemahan umum, kelemahan kronis,
penyakit kronis, penyalahgunaan obat atau alcohol, Neutropenia, Splenektomi,
gagal organ multiple
kateter intravaskular,
slang endotrakeal / trakeostomi,
kateter urin menetap,
drain luka bedah,
alat dan kateter pemantau intrakranial,
perangkat keras ortopedik,
slang nasogastrik,
slang gastrointestinal
10
MASALAH KEPERAWATAN PADA PASIEN SYOK
OKSIGENASI / VENTILASI
[Kepatenan jalan napas dipelihara, paru bersih saat diauskultasi, AGD dalam batas normal]
Auskultasi bunyi napas tiap 2-4 jam dan bila butuh
Lakukan pengisapan jalan napas
Hiperoksigenasi dan hiperventilasi sebelum dan setelah setiap kali melakukan
pengisapan
Pantau oksimetri, AGD
Miring kiri miring kanan setiap 2 jam
SIRKULASI / PERFUSI
[Tekanan darah, frekuensi jantung, CVP / Central Venous Pressure dalam batas normal]
Kaji tanda vital tiap jam,
Berikan sel darah merah
CAIRAN /ELEKTROLIT
[Haluaran urine > 30 ml/jam atau > 0,5 ml/kg/jam]
Pantau asupan dan haluaran setiap 1 jam
Pantau elektrolit tiap haridan sesuai kebutuhan
Berikan cairan dan diuretik untuk mempertahankan volume dan fungsi
11
MOBILITAS/KEAMANAN
[ Tidak ada tanda komplikasi yang terkait dengan tirah baring dan imobilitas, suhu normal, tidak
ada tanda infeksi baru ]
Berikan tindakan pencegahan trombosis vena profunda
Reposisi dengan sering
Lakukan rentang gerak dan latihan penguatan
Identifikasi sumber infeksi :
Ambil biakan urine,
Beri antibiotik sesuai hasil biakan,
Gunakan teknik aseptik ketat selama prosedur,
Pertahankan sterilitas kateter dan slang invasif,
Ganti balutan slang dada dan balutan lain
INTEGRITAS KULIT
[ Kulit tetap utuh ]
kaji kulit setiap 4 jam dan setiap kali di
reposisi
lakukan miring kanan kiri setiap 2 jam
gunakan matras pereda tekanan
gunakan skala braden untuk mengkaji
risiko kerusakan kulit
NUTRISI
[ Asupan kalori dan gizi memenuhi kebutuhan metabolik ]
Beri nutrisi parenteral atau enteral dalam 24jam awitan
Konsultasi dengan ahli gizi
Pantau albumin, transferin, kolesterol, trigliserida, glukosa
KENYAMANAN/PENGENDALIAN NYERI
[ Pasien nyaman dengan tanda vital stabil ]
Kaji nyeri dengan skala nyeri
Beri analgesia dan sedasi
Pantau respon kardiopulmoner dan nyeri pasien terhadap obat-obatan
PSIKOSOSIAL
[ Cemas turun ]
Kaji tanda vital
Beri sedatif dengan hati-hati
Konsultasi dengan rohaniawan
Beri istirahat dan tidur adekuat
12
PENCEGAHAN SYOK SEPTIK
MENGECEK PEMAHAMAN
2. Jelaskan penanganan pasien syok untuk resusitasi cairan , meliputi intervensi dan kriteria hasil nya
resultasu
PENUTUP PEMBELAJARAN
Anda sekarang akan menandai (enricle) sesi yang telah anda selesaikan hari ini pada kolom dibawah ini.
Ini hanyalah visual untuk membantu anda mengetahui berapa banyak pekerjaan yang telah anda
selesaikan dan berapa banyak pekerjaan yang tersisa untuk dilakukan.
13
3
14