A. DEFENISI
Tumor ialah istilah umum yang mencakup setiap pertumbuhan benigna (jinak) dalam
setiap bagian tubuh. Pertumbuhan ini tidak bertujuan, bersifat parasit dan berkembang
Keperawatan, 1997).
Tumor Otak adalah tumor jinak pada selaput otak atau salah satu otak (Rosa Marono,
Karsinoma Otak (maligna) adalah Neoplasma yang tumbuh di selaput otak. Neoplasma
ialah sekumpulan sel abnormal yang terbentuk oleh sel-sel yang tumbuh terus menerus
secara terbatas, tidak terkoordinasi dengan jaringan sekitarnya dan tidak berguna bagi
B. ANATOMI FISIOLOGI
1. Susunan saraf adalah system yang mengontrol tubuh kita yang terus menerus menerima,
menghantarkan dan memproses suatu informasi dan bersama system hormon, susunan
saraf mengkoordinasikan semua proses fungsioanal dari berbagai jaringan tubuh, organ
dan system organ. Susunan saraf sadar (Valuntory Nervous System) mengontrol fungsi
yang dikendalikan oleh keinginan kita atau kemauan kita. Saraf ini mengontrol otot
rangka dan mengantarkan impuls sensori ke otak. Melalui saraf ini kita dapat
melakukakn gerakan aktif dan menyadari keadaan di luar tubuh kita dan secara sadar
menegndalikannya.
1
2. Susunan saraf otonom/taksadar (automatic nervous system) saraf ini menjaga organ
tubuh bagian dalam supaya berfungsi dengan baik seperti : hati, paru-paru, jantung dan
saluran cerna. Fungsi dasar yang penting bagi kehidupan seperti makan, metabolisme,
sirkulasi udara dan pernafasan dikendalikan dengan bantuan susunan saraf otonom.
Susunan Saraf Otonom dibagi menjadi Susunan Saraf Simpatik (menyebabkan tubuh
dalam keadaan aktif) dan Susunan Saraf Parasimpatik (system pengontrol konstruktif
dan menyenangkan).
Serebrum terdiri dari dua Hemisfer yaitu kiri dan kanan, empat lobus yaitu :
berfungsi mengatur individu mampu mengetahui posisi dan letak bagian tubuhnya.
Otak menerima 20% dari curah jantung dan memerlukan sekitar 20% pemakaian
oksigen dan sekitar 400 kilo kalori energy setiap harinya. Otak merupakan jaringan yang
paling banyak memakai energy dalam seluruh tubuh dan terutama berasal dari proses
metabolisme oksidasi glukosa, dan 65% dari kebutuhan glukosa tubuh digunakan untuk
Bila otak tidak mendapat aliran darah selama 3-6 menit akan timbul gangguan
fungsional dan kerusakan structural secara menetap. Otak berfungsi sebagai pusat integrasi
dan koordinasi organ-organ sensorik dan system efektor perifer tubuh, sebagai pengatur
2
informasi yang masuk, simpanan pengalaman, impuls yang keluar dan tingkah laku. Dari
dalam ke arah luar otak diselubungi oleh tiga lapisan menigen, lapisan pelindung yang
paling luar adalah tengkorak. Otak bukan masa yang uniform, melainkan suatu organ yang
sangat kompleks.
Gambar 1
3
Secara fungsional dan anatomis otak dibagi menjadi tiga bagian yaitu :
1. Batang Otak yang menghubungkan medulla spinalis dengan serebum terdiri dari
medulla spinalis. Berkas saraf yang berjalan disini berasal dari serebrum dan
sebabnya jika kerusakan otak bagian kiri akan menyebabkan kelumpuhan bagian
kanan tubuh dan sebaliknya. Selain traktus piramidalis ada kelumpuhan sel-sel
saraf yang terdapat di medulla oblongata yakni pusat otot yang mengontrol
fungsi vital seperti pernapasan, denyut jantung dan tonus pembuluh darah.
b. Pons berupa inti (necleus), merupakan switch dari jalur yang menghubungkan
suatu rangkaian penting yang antara lain mengatur irama tidur dan bangun,
mengatur koordinasi gerakan yang diterima dari segmen posterior medulla spinallis
yang member informasi tentang keregangan otot dan tanda serta posisi-posisi sendi
4
3. Otak Besar (cerebrum)
Serebrum adalah bagian otak yang paling besar dan terbagi atas dua belahan yaitu;
hemisper kiri dan hemisper kanan. Sebagian dari kedua hemisper dipisahkan oleh
pistula longitudinal dan sebagian dipersatukan oleh pita serabut saraf yang melebar
(korpus kolosum).
4. Diensefalon
a) Thalamus
Thalamus merupakan stasiun pemancar yang menerima impuls ageren dari seluruh
tubuh lalu memprosesnya dan meneruskannya ke segmen otak yang lebih tinggi.
Kapsula interna yang terletak disekitar thalamus berupa berkas saraf penting yang
b) Hipotalamus
c) Subtalamus
Fungsinya bellum dapat dimengerti sepenuhnya, tetapi lesi pada subtalamus dapat
gerakan kaki atau tangan yang terhempas kuat pada satu sisi tubuh. Gerakan
5
d) Epitalamus
Epitalamus dengan system limbic dan berperan pada beberapa dorongan emosi
a. Sepasang pembuluh darah karotis; denyut pembuluh darah besar ini dapat kita raba
di leher depan, sebelah kiri dan kanan di bawah mandibula, sepasang pembuluh
darah ini setelah masuk ke rongga tengkorak akan bercabang menjadi tiga :
Ketiganya akan saling berhubungan melalui pembuluh darah yang disebut arteri
komunikan posterior.
Denyut pembuluh ini tidak dapat diraba oleh karena kedua pembuluh darah ini
menyusup ke bagian samping tulang leher, pembuluh darah ini mendarahi batang
otak dan kedua otak kecil, kedua pembuluh darah yang disebut anastomosis.
C. ETIOLOGI
Penyebab tumor otak belum diketahui pasti, tapi dapat diperkirakan karena :
1. Genetik
Tumor susunan saraf pusat primer merupakan komponen besar dari beberapa gangguan
neurofibromatosis.
6
2. Kimia dan Virus
Pada binatang telah ditemukan bahwa karsinogeb kimia dan virus menyebabkan
terbentuknya noplasma primer susunan saraf pusat tetapi hubungannya dengan tumor
3. Radiasi
Pada manusia susunan saraf pusat pada masa anak-anak menyebabkan terbentuknya
4. Trauma
pengaruh trauma pada pathogenesis neoplasma susunan saraf pusat belum diketahui.
D. KLASIFIKASI
Giloma jumlah ½ tumor otak, tumbuh pada jaringan dan otak. Infiltrasi dari terutama ke
jaringan hemisfer cerebal tumbuh sangat cepat, sebagian orang bisa hidup beberapa bulan
sampai tahun. Meningoma 13% sampai 18% tumor primer intractial tumbuh dari selaput
meningeal otak. Biasanya jinak tapi bisa berubah menjadi maligna. Biasanya berkapsul dan
Pituitari yaitu tumor pada semua kelompok umur, tapi lebih sering pada wanita. Tumbuh
dari berbagai jenis jaringan. Pendekatan pembedahan biasanya berhasil tetapi ada
Neuroma akustik sangat sering sering tumbuh dari sel-sel Schwann didalam meatus
auditori pada bagian vestibular saraf cranial III. Biasanya jinak bisa berubah menjadi
maligna, akan tetapi tumbuh kembali bila tidak terangkat lengkap. Reseksi bedah sukar
7
karea lokasinya Tumor Metastes dari 2% sampai 20% penderita kanker terjadi metaste ke
otak sel kanker menjangkau otak lewat system sirkulasi. Reaksi bedah sangat sukar,
pengobatan kurang berhasil, pemulihan dibawah satu tahun atau dua tahun tidak bisa.
E. PATOFISIOLOGI
tumor otak biasanya dianggap disebabkan oleh dua faktor; gangguan fokal disebabkan oleh
Gangguan fokal terjadi apabila terdapat penekanan pada jaringan otak, dan infiltrasi
atau invasi langsung pada parenkim otak dengan kerusakan jaringan neuron. Perubahan
suplai darah akibat tekanan yang ditimbulkan tumor yang bertumbuh menyebabkan
nekrosis jaringan otak. Gangguan suplai darah arteri pada umumnya bermanifestasi sebagai
kehilangan fungsi secara akut dan mungkin dapat dikacaukan dengan gangguan
Serebrovaskuler Primer.
kompesi invasi dan perubahan suplai darah ke jaringan otak. Beberapa tumor membentuk
kista yang juga menekan paremkin otak sekitarnya sehingga memperberat gangguan
neurolosist fokal.
massa dalam tengkorak, terbentuknya edema sekitar tumor, dan perubahan sirkulasi cairan
serebrospinal.
8
Beberapa tumor dapat menyebabkan pendaran. Obstruksi vena dan edema yang
disebabkan oleh kerusakan sawar darah otak, semuanya menimbulkan kenaikan volume
memerlukan waktu lama untuk menjadi efektif dan oleh karena itu tak berguna apabila
Mekanisme kompensasi ini antara lain bekerja menurunkan volume darah intracranial,
volume cairan serebrospinal, kandungan cairan intrasel dan mengurangi sel-sel parenkim,
kenaikan tekanan yang tidak diobati mengakibatkan herniasi unkus atau cerebrum yang
timbul Bilagirus Medialis Lobus Temprolis bergeser ke inferior melalui Insisura Tentorial
oleh massa dalam hemisfer otak. Herniasi menekan mesensefalon, menyebabkan hilangnya
kesadaraan dan menekan saraf otak ketiga. Kompresi medulla oblongata dan henti
pernapasan terjadi dengan cepat. Perubahan fisiologi lain terjadi akibat peningkatan
9
F. TANDA dan GEJALA
1. Manifestasi Klinik Umum (akibat dari peningkatan TIK, obstruksi dari CSF)
Sakit kepala
Pusing
Perubahan mental
Kejang
2. Manifestasi Klinik Lokal (akibat kompresi tumor pada bagiab yang spesifik dari otak)
konstipasi
10
G. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
penebalan dan klasifikasi (posisi kelenjar pinelal yang mengapur, dan posisi
selatursika)
neouron
H. PENATALAKSANAAN MEDIS
1. Pembedahan
- Craniotomy
2. Radiotherapy
Biasanya merupakan kombinasi dari terapi lainnya tapi tidak jarang pula merupakan
kelelahan, nyeri, karena inflamasi pada nervus atau otot pectoralis, radng
tenggorokan
11
3. Chemotherapy
Pemberian obat-obatan anti tumor yang sudah menyebar dalam aliran darah. Efek
sampingnya yaitu; lelah, mual, hilang nafsu makan, krontokan rambut, mudah
terserang penyakit
I. KOMPLIKASI
Adapun komplikasi yang dapat kita temukan pada pasien yang menderita tumor otak
ialah:
2. Gangguan kognitif
4. Disfungsi seksual.
12
KONSEP DASAR KEPERAWATAN
1. Pengkajian
Gangguan kepribadian/halusinasi
Riwayat epilepsy
c. Pola Eliminasi
Hamiparase, ataksia
13
Gangguan penglihatan
Pusing
Sakit kepala
Kelemahan
Tinitus
Afasia motorik
14
h. Pola Peran dan Hubungan dengan Sesama
Masalah bicara
pelo)
Mudah tersinggung
k. Sistem Kepercayaan
2. Diagnose Keperawatan
DP Pre-Operasi
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual, muntah
15
2. Nyeri kepala berhubungan dengan proses pertumbuhan sel-sel kanker pada
otak/mendesak otak
kurangnya informasi
DP Post-Operasi
4. Kecemasan yang berhubungan dengan penyakit kronis dan masa depan yang tidak
pasti.
3. Rencana Keperawatan
DP Pre-Operasi
keperawatan
16
Rencana Tindakan :
mengurangi nyeri
keperawatan
Rencana Tindakan :
17
2. Kaji kebiasaan makan klien
R/ jenis makanan yang disukai akan membantu meningkatkan nafsu makan klien
dan kelemahan
Tujuan :
Kriteria Hasil :
aktifitas
Rencana Tindakan :
2. Letakkan pasien pada posisi tertentu untuk menghindari kerusakan karena tekanan
4. Tingkatkan aktivitas dan partisipasi dalam merawat diri sendiri sesuai kemampuan
18
R/ : proses penyembuhan yang lambat sering kali menyertai trauma kepala,
serebal
Tujuan :
Kriteria Hasil :
Intervensi :
1. Kaji tipe/derajat disfungsi seperti pasien tidak tampak memahami kata atau
R/ : membantu menentukan daerah dan derajat kerusakan serebral yang terjadi dan
19
4. Katakan secara langsung pada pasien, bicara perlahan dan tenang
Intervensi :
1. Kaji respon, reaksi keluarga dan pasien terhadap penyakit dan penanganannya
rumah
Tujuan :
20
Pengetahuan pasien bertambah mengenai kondisi dan penangan penyakit setelah
Rencana Keperawatan :
penanganannya
2. Jelaskan fungsi renal dan konsekuensinya sesuai dengan tingkat pemahaman klien
penyakit
Rencana Tindakan :
21
R/ dukungan memampukan pasien memulai membuka/menerima kenyataan penyakit
dan pengobatan.
DP Post-Operasi
Kriteria Hasil :
Rencana Keperawatan :
1. Kaji tingkat nyeri (lokasi, durasi, intensitas, kualitas) tiap 4-6 jam
4. Beri waktu istrahat yang banyak dan kurangi pengunjung sesuai keinginan pasien
22
DP 2. Gangguan harga diri berhubungan dengan ketergantungan, perubahan peran,
Rencana Keperawatan :
1. Kaji respon, reaksi keluarga dan pasien terhadap penyakit dan penanganannya
rumah
Tujuan : Informasi tentang perawatan diri dan status nutrisi dipahami setelah dilakukan
Sasaran :
23
Klien menyatakan kesadaran dan merencanakan perubahan pola perawatan diri
Intervensi :
penyakit
DP 4. Kecemasan yang berhubungan dengan penyakit kronis dan masa depan yang
tidak pasti
Intervensi :
24
R/ : Menghadapi isu pasien dan perlu dijelaskan dan membuka cara
penyelesaiannya
R/ : Ini sulit untuk menerima dengan isu emosi bila pengalaman ekstrem atau
25
Daftar Pustaka
A.K. Muda, Achmad, 2003, Kamus Lengkap Kedokteran, Edisi Revisi, Gitamedia Press,
Jakarta.
Juall Carpenito, Lynda RN, 1999, Diagnose dan Rencana Keperawatan, Edisi 3, Media
Aesculappius, Jakarta.
Purnawan Ajunadi, Atiek S.Seomastoi, Husna Ametz, 1982, Kapita Selekta Kedokteran,
Syaifuddin, 1997, Anatomi Fisiologi Untuk Siswa Perawat. Edisi2, Penerbit Buku
26
27