Anda di halaman 1dari 3

Nama: Rachel Nur Ardyansah

Nim:21632036

Prodi: S1 keperawatan

Dosen pengampu: Ida Yeni Rahmawati,M.pd

TUGAS BAHASA INDONESIA

Faktor resiko Hepatitis B pada ibu hamil

1.Pendahuluan

Hepatitis B sendiri merupakan sebuah infeksi akibat virus hepatitis B (HBV). Virus ini terkandung di
dalam darah atau cairan tubuh penderita, seperti sperma dan cairan vagina. Penularan virus ini
dapat terjadi melalui hubungan seksual, baik secara vaginal, anal, maupun oral. Selain itu, berbagi
alat cukur, sikat gigi, atau jarum suntik yang telah terkontaminasi darah penderita juga dapat
meningkatkan risiko tertular penyakit ini. Meski hepatitis B tidak menular melalui pemberian ASI ibu
kepada sang bayi namun penularan hepatitis B dari ibu ke anak tetap dapat terjadi ketika ibu yang
menderita hepatitis B melahirkan secara normal lewat vagina.

2.Pembahasan/isi

Untuk mewujudkan tema pada peringatan hari hepatitis sedunia maka perlu adanya deteksi dini
Hepatitis B yang sangat diperlukan bagi ibu yang sedang hamil agar dapat mengetahui apakah sang
ibu memiliki virus hepatitis B. Pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke bayi dilakukan dengan
vaksinasi HB0 setelah bayi lahir kurang dari 24 jam. Sementara pada bayi lahir dari ibu hepatitis B
harus segera diberi Imunoglobulin Hepatitis B (HBIg) dalam kurun waktu kurang dari 24 jam.
Imunisasi Hepatitis B pada bayi juga diperlukan saat usianya kurang dari 24 jam kemudian
selanjutnya ialah dengan imunisasi rutin HB1 saat bayi berusia 2 bulan, HB2 pada usia 3 bulan, HB3
pada usia 4 bulan. Model pengendalian ini diharapkan dapat memutuskan penularan hepatitis B
terhadap bayi.

Jika pada pemeriksaan ibu hamil terbukti terdapat virus hepatitis B maka langkah yang dilakukan
ialah biasanya dokter akan langsung memberikan vaksin penguat sistem imunitas tubuh pada bayi
setelah 12 jam dilahirkan. Hal ini dinilai cukup untuk memberikan perlindungan jangka pendek pada
bayi terhadap virus hepatitis B. Nilai keberhasilan antibodi dan vaksin dalam mencegah hepatitis
adalah 85-95 persen.

Hepatitis B yang ada dalam tubuh menyerang organ hati oleh karena itu hati sedang berjuang
melawan virus hepatitis, maka lakukan tindakan pencegahan khusus untuk melindungi terhadap
penyakit apa pun yang akan meningkatkan kemungkinan kerusakan hati.

Hepatitis B yang dialami pada ibu hamil akan memicu timbulnya komplikasi kesehatan lainnya,
seperti mengidap diabetes gestasional, ketuban pecah sebelum waktunya, memiliki faktor risiko
lebih tinggi mengalami perdarahan saat kehamilan, serta mengidap batu empedu. Oleh sebab itu
pemberian vaksin penguat imunitas diperlukan atau biasanya dokter akan memberikan obat
antivirus guna mencegah perkembangan virus hepatitis B pada janin.

Bagi pengidap virus hepatitis B sendiri diharapkan menjauhi beberapa makanan yang mengandung :

1. Lemak jenuh yang biasa ditemukan dalam mentega, krim asam, dan makanan olahan susu
berlemak tinggi lainnya, potongan daging berlemak, dan makanan yang digoreng.

2. Makanan manis kemasan seperti kue, soda, dan makanan yang dipanggang.

3. Makanan dengan garam tinggi.

4. Alkohol.

5. Kerang mentah atau kurang matang, yang disinyalir dapat menampung virus dan bakteri.

6. Makanan olahan yang mengandung zat kimia tambahan dan kadar garam yang tinggi.

Jika sudah terinfeksi hepatitis B berikut beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya penularan ke orang lain :

1. Menghindari berhubungan seks dengan siapa pun (terutama seks tanpa menggunakan
kondom)

2. Tidak berbagi jarum untuk suntik.

3. Tidak melakukan donor darah atau sperma.

4. Tidak berbagi dengan orang lain dalam menggunakan alat cukur, sikat gigi, dll yang dapat
terkontaminasi dengan darah.

5. Menutup luka dengan pembalut khusus luka.

6. Jika terdapat darah jatuh ke lantai setelah mengalami kecelakaan, segera dibersihkan
dengan cairan pemutih (bleaching).

3.kesimpulan/penutup

Hepatitis B sendiri merupakan sebuah infeksi akibat virus hepatitis B (HBV). Virus ini terkandung di
dalam darah atau cairan tubuh penderita, seperti sperma dan cairan vagina. Penularan virus ini
dapat terjadi melalui hubungan seksual, baik secara vaginal, anal, maupun oral. Selain itu, berbagi
alat cukur, sikat gigi, atau jarum suntik yang telah terkontaminasi darah penderita juga dapat
meningkatkan risiko tertular penyakit ini. Cara Pencegahan penularan hepatitis B dari ibu ke bayi
dilakukan dengan vaksinasi HB0 setelah bayi lahir kurang dari 24 jam. Sementara pada bayi lahir dari
ibu hepatitis B harus segera diberi Imunoglobulin Hepatitis B (HBIg) dalam kurun waktu kurang dari
24 jam. Imunisasi Hepatitis B pada bayi juga diperlukan saat usianya kurang dari 24 jam kemudian
selanjutnya ialah dengan imunisasi rutin HB1 saat bayi berusia 2 bulan, HB2 pada usia 3 bulan, HB3
pada usia 4 bula

DAFTAR PUSTAKA

Sumber :

Hepatitis B Foundation. Diakses pada 2020. Treatment During Pregnancy. Baby Centre.
https://dinkes.surakarta.go.id/deteksi-dini-hepatitis-b-pada-ibu-hamil/#:~:text=Hepatitis%20B
%20yang%20dialami%20pada,kehamilan%2C%20serta%20mengidap%20batu%20empedu.
http://patient.info/health/hepatitis-b-leaflet

Anda mungkin juga menyukai