Anda di halaman 1dari 1

1.

Audit Praktik Perencanaan SDM mengenai ketaatan asas terhadap kebijakan, Standard
Operating Procedure (SOP) dan peraturan yang terkait dengan Perencanaan SDM. Adapun
Standard Operating Procedure (SOP) sebagai pedoman kerja meliputi suasana kerja kondusif,
perangkat kerja sesuai dengan tugas masing-masing SDM telah tersedia, adanya jaminan
keselamatan kerja, semua sistem telah berjalan dengan baik, dapat diterapkannya secara baik,
fungsi organisasi serta penempatan SDM telah dihitung berdasarkan kebutuhan dan beban
kerja.

2. Audit mengenai aspek integrasi perencanaan SDM-BK dengan sistem lainnya antara lain
dengan rekrutmen dan seleksi.Dimana sangat dibututhkan kualifikasi SDM yang memenuhi
kriteria sebagaimana yang dipersyaratkan dalam perencanaan SDM-BK. Dalam pelaporan audit
harus sesuai aturan dan kebijakan yang berlaku sehingga tindak lanjut audit atas SDM-BK dapat
dijalankan sesuai aturan/kebijakan yang telah ditetapkan.

3. Audit terhadap efisiensi dan efektivitas perencanaan SDM-BK. Efisiensi berhubungan dengan
bagaimana perusahaan melakukan operasinya, sehingga dicapai optimalisasi penggunaan
sumber daya yang dimiliki. Efisiensi juga berhubungan dengan metode kerja (operasi), dimana
Efisiensi merupakan ukuran proses yang menghubungkan antara input dan ouput dalam
operasional perusahaan, sedangkan efektivitas yaitu tingkat keberhasilan dalam ketepatan
staffing baik internal atau eksternal.
Pada tahap staffing agar efektif dan efisien diperlukan :

Analisis kerja (Job Analisis)


Deskrip kerja (Job Description)
Spesifikasi Jabatan (Job Spesification)
Selain itu kualifikasi dalam perencanaan SDM yang menjadi dasar seleksi menurut juga dilihat
berdasarkan keahlian dan juga berdasarkan pengalaman.

4. Audit terhadap proses bisnis perencanaan SDM-BK. Hal ini dimaksudkan agar organisasi
mampu memaparkan perencanaan Sumber Daya Manusia dengan mengintegrasikan secara
sistematik permintaan kebutuhan dan supply atau ketersediaan SDM baik jangka pendek
maupun jangka panjang. Sehingga memungkinkan akan mendapatkan SDM yang lebih tepat
sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Menuruth ahli Handoko (2003) bahwa Idealnya
organisasi harus mengidentifikasikan baik kebutuhan-kebutuhan entah jangka pendek maupun
jangka panjang melalui perencanaan. Rencana-rencana jangka pendek yang menunjukkan
berbagai kebutuhan tenaga kerja yang harus dipenuhi selama satu tahun kedepan. Sedangkan
rencana-rencana jangka panjang digunakan menyangkut tentang hal pencapaian tujuan yang
telah ditetapkan oleh perusahaan.

Referensi :
BMP EKMA4314/Modul 2 2.18 – 2.22

Anda mungkin juga menyukai